Proses Ekranisasi Tokoh dalam Novel dan Film 99 Cahaya di Langit Eropa

Secara keseluruhan, urutan alur dalm novel dan film 99 Cahaya di Langit Eropa tidak mengalami perubahan. Urutan alur baik dalam novel maupun film 99 Cahaya di Langit Eropa sama-sama menggunakan teknik alur maju, karena dapat ditinjau dari segi penyusunan alur yang sama-sama dimulai dari tahap awal, tahap tengah  konflik dan klimaks  , kemudian berakhir pada tahap akhirpenyelesaian. Penggambaran alur pada novel 99 Cahaya di Lagit Eropa terbagi dalam empat bagian yaitu bagian pertama di Wina, bagian kedua di Paris, bagian ketiga di Cordoba  Granada, dan bagian keempat di Istanbul. Adapun penggambaran alur dalam film 99 Cahaya di Langit Eropa juga mengikuti urutan alur dalam novel. Film 99 Cahaya di Langit Eropa bagian 1 menceritakan bagian pertama dan kedua dalam novel yaitu pada bagian Wina dan bagian Paris sedangkan film 99 Cahaya di Langit Eropa bagian 2 menceritakan bagian ketiga dan keempat dalam novel yaitu pada bagian Cordoba dan bagian Istanbul. Pada awal cerita, dalam novel dan film 99 Cahaya di Langit Eropa sama- sama menggambarkan suasana saat Hanum berada Eropa. Hanum yang menemani suaminya, Rangga melanjutkan studi ke Eropa mengikuti kursus bahasa Jerman yang diadakan oleh pemerintah Austria. Saat itulah Hanum berkenalan dengan Fatma, seorang imigran asal Turki. Kemudian lahirlah konflik saat Hanum, Fatma, dan Ayse berada di cafe seberang Gereja Saint Joseph. Saat itu Hanum mendengar turis asing berbicara mengenai roti croissant yang merupakan simbol kekalahan Islam. Hanum yang tidak terima dengan perkataan tersebut ingin mmarahi turis asing yang duduk di bangku seberang. Fatma yang melihat kejadian tersebut meminta Hanum untuk tenang karena dia mempunyai cara tersendiri untuk membalas dendam. Dari titik itulah peristiwa mulai menanjak dan konflik semakin berkembang. Selain adanya konflik tersebut, dalam novel dan film juga menampilkan konflik pada saat Fatma tiba-tiba menghilang dan tidak memberi kabar kepada Hanum. Konflik dalam film ditambah untuk member ketegangan terhadap penonton yaitu dengan adanya konflik pada rumah tangga Hanum dan Rangga dengan hadirnya Marjaa, dan konflik pribadi antara Stefan, dan Khan. Pada perkembangan titik klimaks inilah baik pembaca novel maupun penonton film disuguhi pergumulan konflik dengan ketegangan yang kemudian berakhir menuju tahap akhir sebuah cerita. Baik dalam novel dan film sama-sama menceritakan bahwa turis asing tersebut membalas surat dari Fatma. Di bagian akhir cerita juga ditampilkan pertemuan kembali antara Hanum dan Fatma. Adapun dalam film juga diceritakan bahwa Stefan dan Khan akhirnya berdamai. Berdasarkan hal-hal yang telah diuraikan di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa pada umumnya cerita bergerak melalui seragkaian peristiwa menuju akhir ceritapenyelesaian. Meskipun secara keseluruhan alur dalam novel dan film sama- sama menggunakan teknik alur maju, tetapi pada dasarnya transformasi novel ke bentuk film mau tidak mau akan menimbulkan berbagai perubahan. Selain adanya penambahan konflik dalam film seperti yang sudah dipaparkan di atas. Berikut beberapa proses ekranisasi alur dilihat dari kategori aspek penciutan, penambahan, dan perubahan bervariasi.

Dokumen yang terkait

NILAI-NILAI RELIGIUS ISLAM DALAM NOVEL 99 CAHAYA DI LANGIT EROPA KARYA HANUM SALSABIELA RAIS DAN RANGGA ALMAHENDRA

4 93 24

IDENTITAS BUDAYA ISLAM PADA NOVEL 99 CAHAYA Di LANGIT EROPA KARYA HANUM SALSABIELA RAIS DAN RANGGA ALMAHENDRA: Identitas Budaya Islam Pada Novel 99 Cahaya Di Langit Eropa Karya Hanum Salsabiela Rais Dan Rangga Almahendra Kajian Antropologi Sastra Dan Imp

0 8 15

IDENTITAS BUDAYA ISLAM PADA NOVEL 99 CAHAYA Di LANGIT EROPA KARYA HANUM SALSABIELA RAIS DAN RANGGA ALMAHENDRA: Identitas Budaya Islam Pada Novel 99 Cahaya Di Langit Eropa Karya Hanum Salsabiela Rais Dan Rangga Almahendra Kajian Antropologi Sastra Dan Imp

0 4 16

NILAI PROFETIK DALAM NOVEL 99 CAHAYA DI LANGIT EROPA KARYA HANUM SALSABIELA DAN RANGGA ALMAHENDRA: Nilai Profetik Dalam Novel 99 Cahaya Di Langit Eropa Karya Hanum Salsabiela Dan Rangga Almahendra: Kajian Semiotik Dan Relevansinya Dalam Pembelajaran Sast

3 11 22

NILAI PROFETIK DALAM NOVEL 99 CAHAYA DI LANGIT EROPA KARYA HANUM SALSABIELA DAN RANGGA ALMAHENDRA: Nilai Profetik Dalam Novel 99 Cahaya Di Langit Eropa Karya Hanum Salsabiela Dan Rangga Almahendra: Kajian Semiotik Dan Relevansinya Dalam Pembelajaran Sast

0 4 14

ASPEK RELIGIUS DALAM NOVEL 99 CAHAYA DI LANGIT EROPA KARYA HANUM SALSABIELA RAIS DAN RANGGA ALMAHENDRA: Aspek Religius Dalam Novel 99 Cahaya Di Langit Eropa Karya Hanum Salsabiela Rais Dan Rangga Almahendra: Tinjauan Sosiologi Sastra Dan Implementasinya

0 2 13

ASPEK RELIGIUS DALAM NOVEL 99 CAHAYA DI LANGIT EROPA KARYA HANUM SALSABIELA RAIS DAN RANGGA ALMAHENDRA: Aspek Religius Dalam Novel 99 Cahaya Di Langit Eropa Karya Hanum Salsabiela Rais Dan Rangga Almahendra: Tinjauan Sosiologi Sastra Dan Implementasinya

0 3 18

PROSES KREATIF HANUM SALSABIELA RAIS DAN RANGGA ALMAHENDRA DALAM NOVEL 99 CAHAYA DI LANGIT EROPA (Suatu Tinjauan Psikologi Sastra).

3 11 12

NILAI RELIGI PADA NOVEL 99 CAHAYA DI LANGIT EROPA KARYA HANUM SALSABIELA RAIS DAN RANGGA ALMAHENDRA

0 0 12

DEVIASI ALUR FILM 99 CAHAYA DI LANGIT EROPA TERHADAP NOVEL 99 CAHAYA DI LANGIT EROPA KARYA HANUM SALSABIELA RAIS DAN RANGGA ALMAHENDRA

0 0 12