bangku seberang. Fatma yang melihat kejadian tersebut meminta Hanum untuk tenang karena dia mempunyai cara tersendiri untuk membalas dendam.
Dari titik itulah peristiwa mulai menanjak dan konflik semakin berkembang. Selain adanya konflik tersebut, dalam novel dan film juga menampilkan konflik pada
saat Fatma tiba-tiba menghilang dan tidak memberi kabar kepada Hanum. Konflik dalam film ditambah untuk member ketegangan terhadap penonton yaitu dengan
adanya konflik pada rumah tangga Hanum dan Rangga dengan hadirnya Marjaa, dan konflik pribadi antara Stefan, dan Khan.
Pada perkembangan titik klimaks inilah baik pembaca novel maupun penonton film disuguhi pergumulan konflik dengan ketegangan yang kemudian
berakhir menuju tahap akhir sebuah cerita. Baik dalam novel dan film sama-sama menceritakan bahwa turis asing tersebut membalas surat dari Fatma. Di bagian akhir
cerita juga ditampilkan pertemuan kembali antara Hanum dan Fatma. Adapun dalam film juga diceritakan bahwa Stefan dan Khan akhirnya berdamai.
Berdasarkan hal-hal yang telah diuraikan di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa pada umumnya cerita bergerak melalui seragkaian peristiwa menuju akhir
ceritapenyelesaian. Meskipun secara keseluruhan alur dalam novel dan film sama- sama menggunakan teknik alur maju, tetapi pada dasarnya transformasi novel ke
bentuk film mau tidak mau akan menimbulkan berbagai perubahan. Selain adanya penambahan konflik dalam film seperti yang sudah dipaparkan di atas. Berikut
beberapa proses ekranisasi alur dilihat dari kategori aspek penciutan, penambahan, dan perubahan bervariasi.
a. Aspek Penciutan
Dalam tabel hasil penelitian yang telah disajikan, untuk kategori aspek penciutan alur berjumlah 13 deskripsi bagian. Deskripsi bagian tersebut terdapat
dalam beberapa bagian yang berbeda dalam novel. Bagian-bagian tersebut antara lain: B7, B11 dan B13ΒΈ B17, B18, B28, B33, B35, B37, B41, B42, B50, B51 dan B52.
Kategori aspek penciutan ini dilihat dari tidak ditampilkannya bagian-bagian dalam novel tersebut ke dalam film.
Pembahasan pada aspek penciutan alur akan dibahas sattu persatu sesuai dengan urutan data dalam tabel hasil penelitian. Penciutan atau penghilangan yang
pertama yaitu cerita saat Hanum dan Fatma berada di Wina. Data tersebut terdapat pada B7 dalam novel. Saat itu Fatma meminta ijin kepada Rangga untuk mengajak
Hanum jalan-jalan setelah mereka selesai makan di restoran Deewan. Hanum yang tak menyukai wisata museum untuk pertama kalinya jatuh cinta pada wisata museum
saat Fatma mengajaknya berkunjung ke istana Schoenbrunn. Istana Schoenbrunn merupakan istana yang persis dengan Versailles di Paris, Perancis.
Selain mengunjungi istana Schoenbrunn, bagian yang dihilangkan yaitu saat Hanum dan Fatma melihat pertandingan piala Eropa di Rathus Fan-zone. Data
tersebut terdapat pada B11 dan B13 dalam novel. Juni 2008 Austria semakin ramai dengan para pendatang dadakan karena bulan tersebut merupakan bulan euphoria
perayaan sepak bola Eropa. Piala Eropa 2008 di Austria dan Swiss. Fatma yang merupakan imigran asal Turki saat itu mengajak Hanum untuk menonton
pertandingan di Rathus Fan-zone. Mereka menonton laga antara Turki melawan Portugal.
Bagian yang tidak ditampilkan juga terlihat pada saat Hanum dan Rangga berada di Paris, Perancis. Data yang menunjukkan adanya penciutan saat berada di
Paris yaitu B17, B18, dan B28 dalam novel. Penghilangan dimulai saat Hanum dan Rangga pergi ke Paris menaiki pesawat. Dalam novel diceritakan bahwa saat itu
pesawat yang mereka tumpangi mendarat dengan tidak sempurna. Roda pesawat menyentuh bumi dengan serampangan seperti jatuh terjerembab. Semua penumpang
pasrah dan hanya bisa memanjatkan doa. Akhirnya setelah dua menit mengalami pendaratan yang tidak sempurna, pilot berhasil mengendalikan pesawatnya.
Ketika sampai di Paris, bagian yang dihilangkan yaitu B18 saat Marion menjemput Hanum dan Rangga. Setelah turun di bandara, Hanum dan Rangga
menaiki kereta menuju Saint Michael di mana Marion berjanji akan menjemput mereka. Setelah sampai di Sain Michael yang stasiun utama dan terbesar di kota
Paris, Hanum dan Rangga bertemu dengan Marion. Marion kemudian mengantarkan mereka ke hotel dengan menggunakan mobil.
Pagi harinya Marion mengajak Hanum mengunjungi museum Louvre. Saat hati semakin siang, Hanum mengajak Marion makan siang dan shalat Dhuhur. Bagian
ini merupakan B28 dalam novel yang juga dihilangkan. Marion mengajak Hanum untuk shalat Dhuhur di Le Grande Mosquee de Paris atau Masjid Besar Paris. Marion
yang sedang tidak shalat menunggu Hanum di kafe dekat Masjid.