Proses Ekranisasi Latar dalam Novel dan Film 99 Cahaya di Langit Eropa

bangku seberang. Fatma yang melihat kejadian tersebut meminta Hanum untuk tenang karena dia mempunyai cara tersendiri untuk membalas dendam. Dari titik itulah peristiwa mulai menanjak dan konflik semakin berkembang. Selain adanya konflik tersebut, dalam novel dan film juga menampilkan konflik pada saat Fatma tiba-tiba menghilang dan tidak memberi kabar kepada Hanum. Konflik dalam film ditambah untuk member ketegangan terhadap penonton yaitu dengan adanya konflik pada rumah tangga Hanum dan Rangga dengan hadirnya Marjaa, dan konflik pribadi antara Stefan, dan Khan. Pada perkembangan titik klimaks inilah baik pembaca novel maupun penonton film disuguhi pergumulan konflik dengan ketegangan yang kemudian berakhir menuju tahap akhir sebuah cerita. Baik dalam novel dan film sama-sama menceritakan bahwa turis asing tersebut membalas surat dari Fatma. Di bagian akhir cerita juga ditampilkan pertemuan kembali antara Hanum dan Fatma. Adapun dalam film juga diceritakan bahwa Stefan dan Khan akhirnya berdamai. Berdasarkan hal-hal yang telah diuraikan di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa pada umumnya cerita bergerak melalui seragkaian peristiwa menuju akhir ceritapenyelesaian. Meskipun secara keseluruhan alur dalam novel dan film sama- sama menggunakan teknik alur maju, tetapi pada dasarnya transformasi novel ke bentuk film mau tidak mau akan menimbulkan berbagai perubahan. Selain adanya penambahan konflik dalam film seperti yang sudah dipaparkan di atas. Berikut beberapa proses ekranisasi alur dilihat dari kategori aspek penciutan, penambahan, dan perubahan bervariasi.

a. Aspek Penciutan

Dalam tabel hasil penelitian yang telah disajikan, untuk kategori aspek penciutan alur berjumlah 13 deskripsi bagian. Deskripsi bagian tersebut terdapat dalam beberapa bagian yang berbeda dalam novel. Bagian-bagian tersebut antara lain: B7, B11 dan B13ΒΈ B17, B18, B28, B33, B35, B37, B41, B42, B50, B51 dan B52. Kategori aspek penciutan ini dilihat dari tidak ditampilkannya bagian-bagian dalam novel tersebut ke dalam film. Pembahasan pada aspek penciutan alur akan dibahas sattu persatu sesuai dengan urutan data dalam tabel hasil penelitian. Penciutan atau penghilangan yang pertama yaitu cerita saat Hanum dan Fatma berada di Wina. Data tersebut terdapat pada B7 dalam novel. Saat itu Fatma meminta ijin kepada Rangga untuk mengajak Hanum jalan-jalan setelah mereka selesai makan di restoran Deewan. Hanum yang tak menyukai wisata museum untuk pertama kalinya jatuh cinta pada wisata museum saat Fatma mengajaknya berkunjung ke istana Schoenbrunn. Istana Schoenbrunn merupakan istana yang persis dengan Versailles di Paris, Perancis. Selain mengunjungi istana Schoenbrunn, bagian yang dihilangkan yaitu saat Hanum dan Fatma melihat pertandingan piala Eropa di Rathus Fan-zone. Data tersebut terdapat pada B11 dan B13 dalam novel. Juni 2008 Austria semakin ramai dengan para pendatang dadakan karena bulan tersebut merupakan bulan euphoria perayaan sepak bola Eropa. Piala Eropa 2008 di Austria dan Swiss. Fatma yang merupakan imigran asal Turki saat itu mengajak Hanum untuk menonton pertandingan di Rathus Fan-zone. Mereka menonton laga antara Turki melawan Portugal. Bagian yang tidak ditampilkan juga terlihat pada saat Hanum dan Rangga berada di Paris, Perancis. Data yang menunjukkan adanya penciutan saat berada di Paris yaitu B17, B18, dan B28 dalam novel. Penghilangan dimulai saat Hanum dan Rangga pergi ke Paris menaiki pesawat. Dalam novel diceritakan bahwa saat itu pesawat yang mereka tumpangi mendarat dengan tidak sempurna. Roda pesawat menyentuh bumi dengan serampangan seperti jatuh terjerembab. Semua penumpang pasrah dan hanya bisa memanjatkan doa. Akhirnya setelah dua menit mengalami pendaratan yang tidak sempurna, pilot berhasil mengendalikan pesawatnya. Ketika sampai di Paris, bagian yang dihilangkan yaitu B18 saat Marion menjemput Hanum dan Rangga. Setelah turun di bandara, Hanum dan Rangga menaiki kereta menuju Saint Michael di mana Marion berjanji akan menjemput mereka. Setelah sampai di Sain Michael yang stasiun utama dan terbesar di kota Paris, Hanum dan Rangga bertemu dengan Marion. Marion kemudian mengantarkan mereka ke hotel dengan menggunakan mobil. Pagi harinya Marion mengajak Hanum mengunjungi museum Louvre. Saat hati semakin siang, Hanum mengajak Marion makan siang dan shalat Dhuhur. Bagian ini merupakan B28 dalam novel yang juga dihilangkan. Marion mengajak Hanum untuk shalat Dhuhur di Le Grande Mosquee de Paris atau Masjid Besar Paris. Marion yang sedang tidak shalat menunggu Hanum di kafe dekat Masjid.

Dokumen yang terkait

NILAI-NILAI RELIGIUS ISLAM DALAM NOVEL 99 CAHAYA DI LANGIT EROPA KARYA HANUM SALSABIELA RAIS DAN RANGGA ALMAHENDRA

4 93 24

IDENTITAS BUDAYA ISLAM PADA NOVEL 99 CAHAYA Di LANGIT EROPA KARYA HANUM SALSABIELA RAIS DAN RANGGA ALMAHENDRA: Identitas Budaya Islam Pada Novel 99 Cahaya Di Langit Eropa Karya Hanum Salsabiela Rais Dan Rangga Almahendra Kajian Antropologi Sastra Dan Imp

0 8 15

IDENTITAS BUDAYA ISLAM PADA NOVEL 99 CAHAYA Di LANGIT EROPA KARYA HANUM SALSABIELA RAIS DAN RANGGA ALMAHENDRA: Identitas Budaya Islam Pada Novel 99 Cahaya Di Langit Eropa Karya Hanum Salsabiela Rais Dan Rangga Almahendra Kajian Antropologi Sastra Dan Imp

0 4 16

NILAI PROFETIK DALAM NOVEL 99 CAHAYA DI LANGIT EROPA KARYA HANUM SALSABIELA DAN RANGGA ALMAHENDRA: Nilai Profetik Dalam Novel 99 Cahaya Di Langit Eropa Karya Hanum Salsabiela Dan Rangga Almahendra: Kajian Semiotik Dan Relevansinya Dalam Pembelajaran Sast

3 11 22

NILAI PROFETIK DALAM NOVEL 99 CAHAYA DI LANGIT EROPA KARYA HANUM SALSABIELA DAN RANGGA ALMAHENDRA: Nilai Profetik Dalam Novel 99 Cahaya Di Langit Eropa Karya Hanum Salsabiela Dan Rangga Almahendra: Kajian Semiotik Dan Relevansinya Dalam Pembelajaran Sast

0 4 14

ASPEK RELIGIUS DALAM NOVEL 99 CAHAYA DI LANGIT EROPA KARYA HANUM SALSABIELA RAIS DAN RANGGA ALMAHENDRA: Aspek Religius Dalam Novel 99 Cahaya Di Langit Eropa Karya Hanum Salsabiela Rais Dan Rangga Almahendra: Tinjauan Sosiologi Sastra Dan Implementasinya

0 2 13

ASPEK RELIGIUS DALAM NOVEL 99 CAHAYA DI LANGIT EROPA KARYA HANUM SALSABIELA RAIS DAN RANGGA ALMAHENDRA: Aspek Religius Dalam Novel 99 Cahaya Di Langit Eropa Karya Hanum Salsabiela Rais Dan Rangga Almahendra: Tinjauan Sosiologi Sastra Dan Implementasinya

0 3 18

PROSES KREATIF HANUM SALSABIELA RAIS DAN RANGGA ALMAHENDRA DALAM NOVEL 99 CAHAYA DI LANGIT EROPA (Suatu Tinjauan Psikologi Sastra).

3 11 12

NILAI RELIGI PADA NOVEL 99 CAHAYA DI LANGIT EROPA KARYA HANUM SALSABIELA RAIS DAN RANGGA ALMAHENDRA

0 0 12

DEVIASI ALUR FILM 99 CAHAYA DI LANGIT EROPA TERHADAP NOVEL 99 CAHAYA DI LANGIT EROPA KARYA HANUM SALSABIELA RAIS DAN RANGGA ALMAHENDRA

0 0 12