B. Hasil Uji Statistik
1. Hasil Uji Validitas Uji validitas dilakukan untuk mengukur valid tidaknya suatu item
pernyataan Sarjono Julianita, 2011. Hasil Uji Validitas dilakukan dengan menggunakan korelasi Product Moment. Hasil dalam uji validitas, kriteria suatu
nilai dikatakan valid bila nilai tersebut lebih besar dari r
tabel.
Untuk mengetahui nilai r
tabel
dapat dilakukan dengan rumus: r
tabel
a, n-2 dari tabel product moment. Pada uji validitas ini diketahui bahwa n adalah 100, dan a=5, maka: r
tabel
5, 100-2
= 0.197. Setiap item pertanyaan dapat dikatakan valid jika lebih besar dari 0,197. Adapun uji statistik uji validitas dalam penelitian ini adalah sebagai berikut
Tabel V.9 Nilai Validitas Gaya Hidup
Variabel Item
r
hitung
r
tabel
Keterangan
Gaya Hidup G1
0,477 0,197
Valid G2
0,591 0,197
Valid G3
0,535 0,197
Valid G4
0,481 0,197
Valid G5
0,497 0,197
Valid G6
0,404 0,197
Valid G7
0,419 0,197
Valid
Sumber: Lampiran V, tabel V.1 Berdasarkan tabel validitas di atas, seluruh item pertanyaan gaya hidup
dalam instrumen penelitian dinyatakan valid, karena r
hitung
lebih besar dari r
tabel
0,197. Artinya setiap item pernyataan dari variabel diatas benar-benar bisa mengukur variabel yang dimaksudkan.
Tabel V.10 Nilai Validitas Kelompok Acuan
Variabel Item
r
hitung
r
tabel
Keterangan Kelompok
Acuan K1
0,327 0,197
Valid K2
0,397 0,197
Valid K3
0,531 0,197
Valid K4
0,427 0,197
Valid
Sumber: Lampiran V, tabel V.2 Berdasarkan tabel validitas di atas, seluruh item pertanyaan kelompok
acuan dalam instrumen penelitian dinyatakan valid, karena r
hitung
lebih besar dari ,r
tabel
0,197. Artinya setiap item pernyataan di atas benar-benar bisa mengukur variabel yang dimaksudkan.
Tabel V.11 Nilai Validitas Uang Saku
Variabel Item
r
hitung
r
tabel
Keterangan Uang Saku
U1 0,444
0,197 Valid
U2 0,594
0,197 Valid
U3 0,210
0,197 Valid
U4 0,531
0,197 Valid
Sumber: Lampiran V, tabel V.3 Berdasarkan tabel validitas di atas, seluruh item pertanyaan uang saku
dalam instrumen penelitian dinyatakan valid, karena r
hitung
lebih besar dari r
tabel
0,197. Artinya setiap item pernyataan di atas benar-benar bisa mengukur variabel yang dimaksudkan.
Tabel V.12 Nilai Validitas Pola Konsumsi
Variabel Item
r
hitung
r
tabel
Keterangan
Pola Konsumsi
P1
0,292 0,197
Valid
P2
0,480 0,197
Valid
P3
0,571 0,197
Valid
P4
0,769 0,197
Valid
P5
0,551 0,197
Valid
Sumber: Lampiran V, tabel V.4 Berdasarkan tabel validitas di atas, seluruh item pertanyaan Pola Konsumsi
dalam instrumen penelitian dinyatakan valid, karena r
hitung
lebih besar dari r
tabel
0,197. Artinya setiap item pernyataan variabel pola konsumsi benar-benar bisa mengukur variabel yang dimaksudkan.
2. Hasil Uji Reliabilitas. Hasil uji reliabilitas dilakukan dengan menggunakan
Cronbach’s Alpha. Uji reliabilitas dilakukan untuk mengukur konsisten tidaknya jawaban seseorang
terhadap item-item pernyataan didalam sebuah kuesioner Sarjono Julianita, 2011. Dalam uji reliabilitas, nilai yang dikatakan reliabel jika r
hitung
lebih besar dari r
tabel.
Adapun tabel uji reliabilitas adalah sebagai berikut:
Tabel V.13 Uji Reliabilitas Gaya Hidup
Sumber: Lampiran V, tabel V.5
Cronbachs Alpha N of Items .761
7
Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat nilai Cronbach’s Alpha gaya
hidup adalah sebesar 0,761 sedangkan r
tabel
sebesar 0,197. Dengan demikian instrumen pernyataan variabel gaya hidup dapat dikatakan reliabel karena r
hitung
lebih besar dari r
tabel
dan artinya jawaban responden terhadap item-item pernyataan yang diberikan dapat dikatakan konsisten.
Tabel V.14 Uji Reliabilitas Kelompok Acuan
Sumber: Lampiran V, tabel V.6
Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat nilai Cronbach’s Alpha gaya hidup
adalah sebesar 0,634 sedangkan r
tabel
sebesar 0,197. Dengan demikian instrumen pernyataan kelompok acuan dapat dikatakan reliabel karena r
hitung
lebih besar dari r
tabel
dan artinya jawaban responden terhadap item-item pernyataan yang diberikan dapat dikatakan konsisten.
Tabel V.15 Uji Reliabilitas Uang Saku
Sumber: Lampiran V, tabel V.7
Cronbachs Alpha N of Items .634
4
Cronbachs Alpha N of Items .658
4
Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat nilai Cronbach’s Alpha uang saku
sebesar 0,658 sedangkan r
tabel
sebesar 0,197. Dengan demikian instrumen pernyataan uang saku dapat dikatakan reliabel karena r
hitung
lebih besar dari r
tabel
dan artinya jawaban responden terhadap item-item pernyataan yang diberikan dapat dikatakan konsisten.
Tabel V.16 Uji Reliabilitas Pola Konsumsi
Sumber: Lampiran V, tabel V.8
Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat nilai Cronbach’s Alpha pola
konsumsi adalah sebesar 0,758 sedangkan r
tabel
sebesar 0,197. Dengan demikian instrumen pernyataan pola konsumsi dapat dikatakan reliabel karena r
hitung
lebih besar dari r
tabel
dan artinya jawaban responden terhadap item-item pernyataan yang diberikan dapat dikatakan konsisten.
3. Hasil Uji Asumsi Klasik Model regresi linier dapat disebut sebagai model yang baik jika memenuhi
asumsi klasik Sarjono Julianita, 2012. Oleh karena itu, uji asumsi klasik sangat diperlukan sebelum melakukan analisis regresi. Berikut hasil dari uji
asumsi klasik yang telah dilakukan:
Cronbachs Alpha N of Items
.758 5
a. Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui normal tidaknya suatu
distribusi data Sarjono Julianita, 2012. Uji normalitas diuji menggunakan SPSS 16.0 dan hasil yang diperoleh dari uji normalitas ini berdistribusi
normal yang dapat dilihat dari gambar dan tabel berikut:
Gambar V.1. Normalitas-Scatter plots.
Sumber: Lampiran V, Tabel V.I
Tabel V.17 Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
RES_2 N
100 Normal Parameters
a
Mean .4300
Std. Deviation .33680
Most Extreme Differences Absolute
.117 Positive
.117 Negative
-.108 Kolmogorov-Smirnov Z
1.166 Asymp. Sig. 2-tailed
.132 a. Test distribuion is Normal.
Sumber: Lampiran V, tabel V.9
Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat Asymp.Sig. 2-tailed lebih besar dari 0,05 maka bisa dikatakan data yang diperoleh berdistribusi normal, maka
data diatas dianggap dapat mewakili populasi yang ada. Hal ini dapat dibuktikan juga dengan hasil berupa grafik normal probability plots, dimana
titik-titik membentuk pola garis mengikuti garis atau sumbu diagonal. b. Uji Multikolienaritas.
Uji multikolienaritas bertujuan untuk mengetahui apakah hubungan di antara variabel bebas memiliki masalah multikorelasi atau tidak.
Multikorelasi adalah korelasi yang sangat tinggi atau sangat rendah yang terjadi pada hubungan di antara variabel bebas Sarjono Julianita, 2012.
Uji multikolinearitas diuji menggunakan SPSS 16.0 dan hasil yang diperoleh adalah sebagai berikut:
Tabel V.18 Uji Multikolienaritas
Sumber: Lampiran V, tabel V.10 Dari hasil uji diatas, diperoleh output VIF hitung VIF Gaya Hidup
sebesar 1.516; VIF Kelompok Acuan sebesar 1.377; VIF Uang saku sebesar 1.498 10, maka dapat diketahui bahwa antarvariabel bebas tidak terjadi
Multikolienaritas. Artinya tidak terjadi masalah multikorelasi diantara variabel bebas yang ada.
c. Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas memiliki kriteria, jika data hasil pengujian
heterokedastisitas membentuk titik menyebar secara acak, baik dibagian atas angka nol atau di bagian bawah angka nol pada tabel scatterplot maka bisa
dikatakan tidak terjadi heterokedastisitas dalam model regresi ini. Sebaliknya, jika data hasil pengujian heteroskedatisitas tidak membentuk titik menyebar
secara acak, maka bisa dikatakan terjadi heterokedastisitas dalam penelitian ini Sarjono Julianita, 2011.
Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients t
Sig. Collinearity Statistics
B Std. Error
Beta Tolerance
VIF 1 Constant
-.269 .380
-.707 .481
GH .145
.111 .118
1.312 .193
.660 1.516
KA .447
.104 .371
4.322 .000
.726 1.377
US .371
.092 .359
4.011 .000
.668 1.498
a. Dependent Variable:
Gambar V.2 Scatter Plot Heteroskedastisitas
Sumber: Lampiran V, gambar V.2 Dalam uji heterokedastisitas menggunakan SPSS 16.0, pada grafik
scatterplot di atas, diperoleh hasil berupa data titik-titik menyebar secara acak, baik di bagian atas angka nol atau dibagian bawah angka nol sehingga
dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heterokedastisitas dalam model regresi ini. Artinya, data diatas menunjukan bahwa varians variabel sama untuk
semua pengamatan atau observasi. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4. Hasil Analisis Data. a. Analisis Regresi Linier Berganda.
Analisis ini digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel independent terhadap variabel dependent. Berikut hasil uji regresi berganda melalui
pengolahan data menggunakan SPSS 16.0 sebagai berikut:
Sumber: Lampiran V, Tabel V.11 Berdasarkan tabel diatas, diperoleh persamaan regresi sebagai berikut:
Y = -0,269 + 0,145X
1
+ 0,447X
2
+ 0,371X
3
b. Uji t. 1 Pengaruh Gaya Hidup terhadap Pola Konsumsi
a. Perumusan Hipotesis H
01
= Gaya Hidup tidak berpengaruh terhadap pola konsumsi. H
a1
= Gaya Hidup berpengaruh terhadap pola konsumsi.
Tabel V.19. Uji Regresi Berganda
Coefficients
a
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error
Beta 1 Constant
-.269 .380
-.707 .481
GH .145
.111 .118
1.312 .193
KA .447
.104 .371
4.322 .000
US .371
.092 .359
4.011 .000
a. Dependent Variable: PK
b.Menerima atau menolak hipotesis Berdasarkan tabel V.17 diperoleh hasil sig. probability value
0,193 α 0,05, maka bisa dikatakan tidak cukup bukti untuk menerima Ha
1.
Berdasar tabel tersebut berarti, gaya hidup tidak berpengaruh signifikan terhadap pola konsumsi mahasiswi dalam menggunakan jasa salon.
2 Pengaruh kelompok Acuan terhadap Pola Konsumsi. a. Merumuskan Hipotesis
H
02
= Kelompok Acuan tidak berpengaruh terhadap pola konsumsi. H
a2
= Kelompok Acuan berpengaruh terhadap pola konsumsi. b. Menerima dan menolak hipotesis
Berdasarkan tabel V.17 diperoleh hasil sig. probability value 0,000 α
0,05, maka bisa dikatakan tidak cukup bukti untuk menerima H
02
atau bisa dikatakan bahwa cukup bukti untuk menerima H
A2.
Dengan demikian, kelompok acuan berpengaruh signifikan terhadap pola
konsumsi mahasiswi dalam menggunakan jasa salon. 3 Pengaruh Uang Saku terhadap Pola Konsumsi
a. Merumuskan Hipotesis H
03
= Uang Saku tidak berpengaruh terhadap pola konsumsi. H
a3
= Uang Saku berpengaruh terhadap pola konsumsi. b. Menerima dan menolak hipotesis
Berdasarkan tabel V.17. diperoleh hasil sig. probability value 0,000 α 0,05, maka bisa dikatakan tidak cukup bukti untuk menerima H
03
atau bisa dikatakan cukup bukti untuk menerima H
A3.
Dengan demikian, uang saku berpengaruh signifikan terhadaap pola konsumsi mahasiswi
dalam menggunakan jasa salon.
C. Pembahasan