Teknik Analisis Data METODE PENELITIAN

Uji Reliabilitas dilakukan untuk menguji konsistensi jawaban dari responden. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu kewaktu. Adapun rumus yang digunakan untuk mengukur reliabilitas pada penelitian ini adalah Cronbach Alpha sebagai berikut Siregar, 2014 : � = { � �− }{ − ∑ � � 2 � � 2 } Keterangan: r 11 = reliabilitas instrumen k = banyak butir pertanyaan ∑ ∑ � � = Total dari varian masing-masing variabel � � = Varian total

J. Teknik Analisis Data

1. Uji asumsi klasik Model regresi linier dapat disebut sebagai model yang baik jika memenuhi asumsi klasik. Oleh karena itu, uji asumsi klasik sangat diperlukan sebelum melakukan analisis regresi. Uji asumsi klasik terdiri atas uji normalitas, uji multikorelasi, uji heteroskeditas, dan uji autokorelasi Sarjono dan Julianita, 2011. a. Uji normalitas Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui normal atau tidaknya suatu distribusi data. Uji normalitas adalah membandingkan antara data yang kita PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI miliki dan data berdistribusi normal yang memiliki mean dan standar deviasi yang sama dengan data kita. Uji normalitas menjadi penting karena merupakan salah satu syarat pengujian parametric-test. Dalam uji normalitas, untuk menentukan normal tidaknya suatu data adalah dengan melihat nilai Sig. dibagian Kolmogorov-Smirnov, apabila angka Sig. menunjukan 0,05 maka data menunjukan distribusi normal. Sebaliknya, jika angka Sig. menunjukan 0,05 maka data tidak berdistribusi normal Sarjono dan Julianita, 2011. b. Uji Multikolinearitas. Menurut Sarjono Julianita 2012, uji multikolinearitas bertujuan untuk mengetahui apakah hubungan di antara variabel bebas memiliki masalah multikorelasi gejala multikolinearitas atau tidak. Multikorelasi adalah korelasi yang sangat tinggi atau sangat rendah yang terjadi pada hubungan diantara variabel bebas. Uji multikorelasi perlu dilakukan jika jumlah variabel independen lebih dari satu. Menurut Wijaya, 2009 dikutip dalam Sarjono dan Julianita, 2011, ada beberapa cara mendeteksi ada tidaknya multikolinieritas, sebagai berikut: 1. Nilai R 2 yang dihasilkan oleh suatu estimasi model regresi empiris yang sangat tinggi tetapi secara individual variabel bebas banyak yang tidak signifikan memengaruhi variabel terikat. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2. Menganalisis korelasi diantara variabl bebas. Jika diantara variabel bebas ada korelasi yang cukup tinggi lebih besar daripada 0,90, hal ini merupakan indikasi adanya multikolineritas. 3. Multikolinieritas dapat juga dilihat dari nilai VIF variance-inflating factor. Jika VIF10 tingkat kolinearitas dapat ditoleransi. 4. Nilai Eigenvalue dari satu atau lebih variabel bebas yang mendekati nol memberikan petunjuk adanya multikolinearitas. c. Uji heterokedastisitas. Menurut Wijaya, 2009 dikutip dalam Sarjono dan Julianita, 2011 uji heteroskedasitisitas menunjukan bahwa varians variabel tidak sama untuk semua pengamatanobservasi. Jika varians dari residual suatu pengamatan yang lain tetap maka disebut homokedatisitas. Model regresi yang baik adalah terjadi homoskedatisitas dalam model, atau dengan kata lain tidak terjadi heteroskedastisitas. Ada beberapa cara untuk mendeteksi ada tidaknya heterokedastisitas yaitu dengan melihat scatterplot serta melaluimenggunakan uji gletjer, uji park, dan uji white. Uji heterokedatisitas yang paling sering digunakan adalah uji scatterplot, maka dari itu dalam penelitian ini penulis menggunakan uji scatterplot untuk mengetahui hetero tidaknya data yang diperoleh. 2. Analisis Regresi Linier Berganda. Regresi linier berganda merupakan pengembangan dari regresi linier sederhana, yaitu sama-sama alat yang dapat digunakan untuk melakukan prediksi permintaan di masa yang akan datang, berdasarkan data masa lalu untuk mengetahui pengaruh satu atau lebih variabel bebas terhadap satu variabel tak bebas. Perbedaan penerapan metode ini hanya terletak pada jumlah variabel bebas yang digunakan. Penerapan metode regresi berganda jumlah variabel bebas yang digunakan lebih dari satu yang memengaruhi satu variabel tak bebas. Dalam mencari persamaan regresi linier berganda, digunakan rumus Siregar, 2014: Keterangan : Y = Pola Konsumsi X 1 = Gaya hidup X 2 = Kelompok acuan X 3 = Uang saku X n = Variabel bebas ke-n a, = Nilai konstanta b 1 , b 2 , dan b 3 = Koefisien regresi 3. Uji t atau Uji Parsial Uji t biasa dikenal dengan uji signifikansi terhadap masing-masing koefisien regresi diperlukan untuk mengetahui signifikansi setidaknya pengaruh dari masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikat Y, yang dilihat dari inteprestasi hasil di kolom sig. dengan dasar pengambilan keputusan Sarjono dan Julianita, 2011: Y = a + b 1 X 1 + b 2 X 2 +b 3 X 3 + ….+ b n X n a. Jika nilai probabilitas lebih kecil dari atau sama dengan nilai α P value ≤ 0,05 maka H A diterima dan H ditolak, artinya variabel bebas berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat. b. Jika nilai probabilitas lebih besar dari atau sama dengan nilai α P value ≥ 0,05 maka H diterima dan H A ditolak, variabel bebas tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat. 41

BAB IV GAMBARAN UMUM SUBJEK PENELITIAN

Perkembangan dunia fashion saat ini semakin berkembang dan perubahan- perubahan terjadi secara dinamis. Salah satu bukti nyata yang dapat dilihat dari perkembangan dunia fashion adalah banyaknya salon di berbagai daerah, baik yang sudah ada maupun yang baru dibuka, seperti di kota Yogyakarta salah satunya. Pengguna jasa salon pada umumnya adalah perempuan dengan profesi dan kalangan yang tidak terbatas, baik kalangan menengah ke bawah atau kalangan menengah ke atas tak terkecuali mahasiswi. Salah satunya adalah yang menjadi subjek penulis dalam penelitian ini. Adapun subjek penulis adalah mahasisiwi aktif tingkat strata 1 satu yang berstudi di kampus I Mrican dan kampus III Paingan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta USD, khususnya menggunakan jasa salon, dikarenakan di Universitas Sanata Dharma lebih banyak jumlah mahasiswi strata 1 satu dari pada jumlah mahasiswi strata 2 dua. Kampus I Mrican terletak di daerah Mrican, Tromol Pos 29, Yogyakarta berdekatan dengan gedung pusat Universitas Sanata Dharma. Kampus I Mrican memiliki beberapa jenis program studi, berikut beberapa program studi Starata 1 satu yang terdapat di kampus I Mrican, antara lain: