Uang Saku KAJIAN PUSTAKA

Untuk melindungi kepentingan konsumen, pemerintah mengakui adanya lembaga perlindungan konsumen swadaya masyarakat yang diharapkan aktif dalam mewujudkan perlindungan konsumen. Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia YLKI adalah lembaga swadaya tertua di Indonesia yang telah aktif melindungi kepentingan konsumen. Lembaga ini telah berperan penting dalam mempengaruhi keputusan konsumen, bahkan aktif memberikan masukan kepada lembaga pemerintah maupun swasta. Perusahaan swasta dan pemerintah sering melibatkan YLKI dalam berbagai hal yang berkaitan dengan kenaikan harga maupun tarif barang dan jasa. Ini merupakan langkah yang baik dari pemerintah dan swasta dalam melindungi kepentingan konsumen, karena YLKI didengar pendapatnya terlebih dahulu, YLKI bisa dianggap sebagai lembaga yang secara tidak langsung mewakili kepentingan konsumen.

D. Uang Saku

1. Pengertian Uang Saku. Menurut Collins dictionary.com, uang saku merupakan sejumlah kecil uang yang diberikan kepada anak-anak oleh orang tua sebagai tunjangan dalam jangka waktu mingguan pocket money is a small weekly sum of money given to children by parents as allowance. Menurut penulis, uang saku merupakan pendapatan yang diperoleh seorang anak dari orang tuanya, dimana uang saku ini dapat mempengaruhi bagaimana pola PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI konsumsi seseorang. Umumnya semakin tinggi uang saku, semakin tinggi pula kegiatan konsumsi seseorang. 2. Hubungan Antara Konsumsi dengan Uang Saku Uang saku merupakan faktor yang dapat mempengaruhi pengeluaran konsumsi mahasiswa, dengan rata-rata pendapatan uang saku yang berbeda- beda dari setiap mahasiswa yang diterimanya setiap hari, setiap minggu, atau setiap bulannya. Sebagian besar mahasiswa mengandalkan uang saku yang didapatannya untuk digunakan dalam berkonsumsi dalam periode waktu tertentu, sehingga uang saku dan pengeluaran konsumsinya berbanding lurus Syahrina, 2008 dikutip dalam karoma. 3. Pengaruh Uang Saku Terhadap Pengeluaran Konsumsi Mahasiswi memperoleh pendapatan berupa uang saku dari orang tua mereka. Selain uang saku, mahasiswi juga bisa memperoleh pendapatan dari beasiswa jika penerima beasiswa. Uang saku dari orang tua ini bisa diterima oleh mahasiswi bisa setiap bulan atau minggu, dari uang saku ini para mahasiswi selanjutnya memenuhi kebutuhan mereka yang selanjutnya dialokasikan ke pengeluaran konsumsi mereka. Keynes berpendapat bahwa pengeluaran konsumsi hampir secara penuh dipengaruhi oleh kekuatan pendapatan. Fungsi konsumsi menurut Keynes menunjukan hubungan antara pendapatan nasional dengan pengeluaran konsumsi yang kedua-duanya dinyatakan dengan menggunakan tingkat harga PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI konstan, dan bukan hubungan antara pendapatan nasional nominal dengan konsumsi nominal Dikutip dalam Rabbani, 2013.

E. Referensi Penelitian Terdahulu