C. Pembahasan
Sistem pengendalian mutu suatu Kantor Akuntan Publik melibatkan 9 unsur yaitu:
1. Independensi
Independensi menjelaskan bahwa semua staf profesional setiap lapis organisasi harus mempertahankan independensi sebagaimana diatur dalam
Kode Etik Profesi Akuntan Publik secara rinci. Independensi di Kantor Akuntan Publik Payamta dilaksanakan oleh semua
auditor yang bekerja dengan 2 cara. Yaitu secara fakta dan penampilan. Secara fakta auditor harus bersikap jujur, bebas dan objektif dalam
melaksanakan penugasan. Hal ini berarti auditor tidak memihak dalam menyatakan peendapatnya dan mempertimbangkan fakta-fakta yang
dipakai sebagai dasar pemberian opini audit Secara penampilan semua auditor yang bekerja harus menghindari hubungan baik dengan klien
seperti hubungan keluarga dan hubungan keuangan yang dapat menimbulkan kecurigaan masyarakat terhadap independensi dari
auditornya. Hal ini menunjukkan bahwa independensi di Kantor Akuntan
Publik Payamta sudah sesuai dengan teori yang ada. 2.
Penugasan Personel
Penugasan personel menjelaskan bahwa penugasan akan dilaksanakan oleh staf profesional yang memiliki tingkat pelatihan dan keahlian teknis untuk
penugasan tersebut. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Penugasan personel yang dilakukan di Kantor Akuntan Publik Payamta dengan cara memilih staf profesionalnya menjadi tim audit untuk
melaksanakan penugasan. Tim audit ini terdiri dari: Seorang partner yang bertanggung jawab terhadap penyelesaian keseluruhan perikatan audit,
satu atau lebih manajer yang bertugas mengkoordinasi dan mengawasi pelaksanaan program audit, dan staf asisten yang bertugas melaksanakan
berbagai prosedur audit yang diperlukan dalam pelaksanaan program audit. Pelatihan yang di berikan oleh Kantor Akuntan Publik Payamta
adalah pelatihan audit, audit intern, dan perpajakan. Hal ini menunjukkan bahwa penugasan personel di Kantor Akuntan Publik Payamta sudah
sesuai dengan teori yang ada.
3. Konsultasi
Konsultasi menjelaskan auditor memperoleh informasi yang memadai dari orang yang memiliki tingkat pengetahuan, kompetensi, dan pertimbangan
yang memadai. Selain itu, Kantor Akuntan Publik harus menentukan dokumentasi yang dilakukan terhadap hasil konsultasi mengenai masalah
khusus yang mengharuskan adanya konsultasi serta prosedur yang diikuti untuk menyelesaikan perbedaan pendapat dengan para spesialis.
Konsultasi yang diterapkan Kantor Akuntan Publik Payamta mengatur mengenai informasi yang diperlukan oleh auditor. Informasi didapatkan
dengan cara mengidentifikasi kondisi khusus atau risiko luarbiasa yang dialami oleh klien seperti informasi tentang kesulitan keuangan. Kondisi
ini dapat menjadi pertimbangan auditor untuk menolak perikatan audit. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI