Deskripsi Sistem Pengendalian Mutu di Kantor Akuntan Publik

3 Meminta keterangan kepada pihak ketiga. Bisa berupa penasihat hukum, pejabat bank, dan pihak lain dalam masyarakat keuangan dan bisnis yang mempunyai hubungan bisnis dengan calon klien. d. Supervisi Kantor Akuntan Publik Payamta mempunyai prosedur yang dibuat mengenai supervisi. Prosedur ini mengatur tentang perencanaan perikatan, standar mutu untuk kegiatan audit, review kertas kerja dan laporan perikatan. Prosedur yang dilakukan Kantor Akuntan Publik Payamta dalam perencanaan perikatan dilakukan dengan cara: identifikasi calon klien, analisis kondisi bisnis klien untuk diterima atau tidaknya perikatan. Dalam menpertahankan standar mutu Kantor Akuntan Publik Payamta berusaha menjaga kualitas auditnya, menjaga integritas dan kepercayaan dari klien. Review kertas kerja dan laporan perikatan dilakukan melalui supervisi oleh senior. Pertimbangan menerima atau tidaknya suatu perikatan dilihat dari hasil: 1 Evaluasi integritas manajemen ini bertujuan untuk memastikan bahwa manajemen klien dapat dipercaya dan laporan keuangan yang diaudit bebas dari salah saji. 2 Mengidentifikasi keadaan khusus seperti adanya persoalan hukum yang dialami oleh klien. 3 Evaluasi ketersediaan catatan akuntansi klien. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI e. Pemekerjaan Kantor Akuntan Publik Payamta memiliki kualifikasi untuk auditor yang akan bekerja. Kualifikasi ini dibagi menjadi 2 yaitu: kualifikasi untuk supervisor dan kualifikasi untuk ketua tim audit atau auditor. Kualifikasi untuk supervisor yaitu: 1 Mempunyai pengetahuan teknis yang cukup, minimal S1 Akuntansi. 2 Mempunyai pengalaman kerja sebagai ketua tim atau auditor, minimal 5 tahun. 3 Mempunyai kemampuan analitis dan judgemental. 4 Mempunyai kemahiran dalam memimpin dan melatih serta berkomunikasi. 5 Mempunyai kemampuan dalam menjaga hubungan dengan klien. 6 Mempunyai sikap mental pribadi dan profesional karakter, intelegensi, motivasi, dan pertimbangan. Kualifikasi untuk ketua tim audit atau auditor yang akan bekerja di Kantor Akuntan Publik Payamta yaitu: 1 Mempunyai pengetahuan teknis yang cukup, minimal S1 atau D3 Akuntansi. 2 Mempunyai pengalaman kerja asisten audit, minimal 3 tahun. 3 Mempunyai kemampuan analitis dan judgemental. 4 Mempunyai kemahiran memimpin dan melatih serta berkomunikasi. 5 Mempunyai kemampuan dalam menjaga hubungan dengan klien. 6 Mempunyai sikap mental pribadi dan profesional karakter, intelegensi, motivasi, dan pertimbangan. Kantor Akuntan Publik Payamta memberikan pelatihan audit, audit intern, dan perpajakan untuk memperoleh auditor berkemampuan. Melalui program seleksi yang bersifat tertulis dan wawancara inilah Kantor Akuntan Publik Payamta dapat memilih dan menentukan staf yang akan bekerja. Pada saat interview biasanya digunakan Kantor Akuntan Publik Payamta untuk menginformasikan semua kebijakan dan prosedur yang ditetapkan kepada pelamar dan auditor baru. f. Pengembangan profesional Program pelatihan audit, perpajakan, sistem informasi, dan accurate accounting system merupakan program yang dibutuhkan auditor untuk mengembangkan profesionalitas selama bekerja di Kantor Akuntan Publik. Bagi auditor yang bekerja di Kantor Akuntan Publik Payamta mereka diberi pelatihan dan seminar agar dapat mengembangkan profesionalitasnya. Pelatihan mengenai cara mengevaluasi integritas manajemen klien dan membuat surat perikatan diberikan oleh Kantor Akuntan Publik Payamta sebagai pelatihan di tempat kerja on the job training selama pelaksanaan perikatan. Dengan mengikuti seminar dan membaca buku inilah auditor yang bekerja di Kantor Akuntan Publik Payamta mendapatkan informasi terkini mengenai standar profesional untuk aktivitas pengembangan dini. g. Promosi Auditor jika ingin mengembangkan karirnya selama bekerja di Kantor Akuntan Publik Payamta harus memiliki kriteria sebagai berikut: 1 Memiliki pengetahuan teknis yang cukup. 2 Jenjang pendidikan minimal S1 akuntansi. 3 Mempunyai pengalaman audit. 4 Memiliki kemampuan analitis dan judgement. 5 Dapat menjaga hubungan dengan klien 6 Mempunyai kemahiran memimpin Kantor Akuntan Publik Payamta tidak membuat batasan mengenai auditor yang ingin mengembangkan karirnya. Untuk mengevaluasi kinerja dan kemajuan auditornya Kantor Akuntan Publik Payamta dapat melihat dari pengalaman masa kerja dan evaluasi ini dilakukan secara periodik. Level auditor terdiri dari beberapa tingkatan yaitu: 1 Staf auditor harus melewati 6-9 bulan masa kerja untuk menjadi auditor junior. 2 Auditor junior harus dilakukan penilaian secara obyektif atas kinerja oleh senior auditor dan manajer untuk menjadi senior auditor. 3 Senior auditor atau manajer harus dilakukan penilaian masa kerja, pengalaman oleh partner untuk menjadi supervisor. 4 Supervisor harus memiliki sertifikat CPA certified accountant public pengalaman, kinerja yang baik untuk menjadi partner. h. Penerimaan Dan Keberlanjutan Klien Kantor Akuntan Publik Payamta mengevaluasi setiap calon klien terlebih dahulu sebelum diterima menjadi klien, evaluasi ini meliputi: 1 Review informasi keuangan calon klien. 2 Review informasi manajemen calon klien atau pihak ketiga. 3 Komunikasi dengan auditor pendahulu. 4 Pertimbangan keadaan yang mungkin Kantor Akuntan Publik memerlukan perhatian khusus atau risiko yang tidak wajar. 5 Evaluasi independensi dan komunitas dan kemampuan Kantor Akuntan Publik untuk menyediakan jasa bagi calon klien seperti kebutuhan dan keahlian khusus. Selain mengevaluasi calon klien Kantor Akuntan Publik Payamta juga membuat penilaian terhadap integritas manajemen calon klien. Penilaian ini digunakan untuk menyakinkan auditor bahwa manajemen perusahaan dapat dipercaya dan memutuskan untuk menerima atau tidaknya sebuah perikatan. Keberlanjutan hubungan dengan klien ditentukan dengan mengikuti prosedur pra perikatan yang telah disepakati. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI i. Inspeksi Inspeksi yang dilakukan Kantor Akuntan Publik Payamta memerlukan beberapa tahapan guna memperoleh hasil inpeksi yang optimal. Beberapa tahapan yang harus diikuti yaitu: 1 Persiapan Persiapan memadai sebelum dimulainya suatu inspeksi akan menghasilkan hasil inspeksi yang memuaskan. Pada tahap ini beberapa hal yang perlu dilakukan adalah: a Memulai dengan sikap yang positif. Tidak membuat inspeksi seolah mencari-cari kesalahan. b Mengetahui apa yang akan dicapai. c Mempersiapkan daftar periksa checklist. d Mempersiapkan peralatan yang diperlukan. 2 Inspeksi Pada tahap ini ada beberapa hal yang perlu diperhatikan yaitu: a Menggunakan rencana awal yang telah ditentukan. b Menggunakan daftar periksa checklist. c Menekankan segi positif. d Mengambil tindakan perbaikan sementara sebelum perbaikan permanen dilakukan. e Mengklasifikasi risiko. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 3 Mengembalikan langkah perbaikan Tahap ini merupakan tahap koreksi yaitu pengembangan langkah- langkah perbaikan atas apa yang terdeteksi saat inspeksi. Banyak pilihan yang dapat dilakukan untuk memperbaiki keadaan yang tidak memenuhi standar, yang sangat bervariasi baik dalam biaya, efektifitas maupun metode kontrolnya. Beberapa diantaranya mampu mengurangi peluang dan besarnya kerugian apabila kecelakaan yang auditor duga benar-benar terjadi. 4 Tindak lanjut perbaikan Rekomendasi yang dibuat jika tidak diikuti tindak lanjut tidak akan memberikan bobot terhadap inspeksi. Oleh karena itu, Kantor Akuntan Publik perlu memeriksa sistem formal yang berpola dan mampu memonitor pelaksanaan rekomendasi. Rekomendasi hendaknya memuat siapa petugas yang bertanggung jawab melakukan tindakan koreksi dan tetapkan target penyelesaiannya. Rekomendasi-rekomendasi yang tidak disetujui atau karena suatu hal tidak dapat dilaksanakan hendaknya dijelaskan secara teknis tertulis. Karena hal ini perlu didiskusikan dengan ketua tim yang bersangkutan sebagai tindak lanjut rekomendasi yaitu: a Mengeluarkan perintah kerja. b Membuat anggaran dan memantau pengadaan bahan dan biaya perbaikan. c Memastikan ketepatan waktu penyelesaian perbaikan. d Memeriksa rencana dan jadwal kerja, ikuti jalannya proses konstruksi atau modifikasi. e Memeriksa dan memastikan bahwa pekerjaan perbaikan telah selesai dilakukan secara memadai sesuai waktu yang ditentukan. Misalnya, dengan memeriksa peralatan, melakukan evaluasi pelatihan yang diperlukan, atau menelaah prosedur yang ada. f Menelaah kembali secara keseluruhan untuk menentukan efektifitas tindakan perbaikan, kendala atau kemungkinan timbulnya efek samping. 5 Pelaporan inspeksi Laporan inspeksi merupakan bagian penting karena laporan ini dapat membantu membuat keputusan yang lebih baik pada peralatan, material, dan orang-orang yang dibutuhkan dalam semua unsur-unsur program. Seperti: pelatihan, salinan laporan yang dibagi-bagikan, dan informasi. Laporan ini dibuat secara tertulis agar auditor dapat melihat lebih baik mengenai penggolongan risiko, informasi tentang kondisi-kondisi dan praktek yang dibawah standar. Laporan tertulis mendorong auditor untuk ingat apa yang harus mereka lakukan. Laporan mendokumentasikan semua tindakan sehingga tidak terulang lagi. Tindakan korektif yang tidak teratur sering menimbulkan konflik dan pemborosan. 61 B. Analisis Perbandingan kajian teori tentang komponen dalam sistem pengendalian mutu menurut IAPI dengan yang ada di Kantor Akuntan Publik Payamta. No. Teori Kantor Akuntan Publik Payamta Sudah di terapkanTidak Di terapkan Diterapkan Sebagian 1 Independensi, Suatu prosedur yang memberikan keyakinan memadai bahwa, pada setiap lapis organisasi, semua staf profesional mempertahankan independensi sebagaimana diatur dalam Kode Etik Profesi Akuntan Publik secara rinci, Kode Etik No. 1, Integritas, objektivitas, dan independensi, memuat contoh-contoh penerapan yang berlaku untuk akuntan publik.

1. Independensi

Independensi dibagi 2 yaitu: secara fakta dan penampilan. Secara fakta auditor harus bersikap jujur, bebas dan objektif dalam melaksanakan penugasan. Hal ini berarti auditor tidak memihak dalam menyatakan peendapatnya dan mempertimbangkan fakta-fakta yang dipakai sebagai dasar pemberian opini audit Secara penampilan semua auditor yang bekerja harus menghindari hubungan baik dengan klien seperti hubungan keluarga dan hubungan keuangan yang dapat menimbulkan kecurigaan masyarakat terhadap independensi dari auditornya. Sudah Diterapkan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 62 2 Penugasan personel, Prosedur yang memberikan keyakinan memadai bahwa penugasan akan dilaksanakan oleh staf profesional yang memiliki tingkat pelatihan dan keahlian teknis untuk penugasan tersebut. Dalam proses penugasan personel, sifat dan lingkup supervisi harus dipertimbangkan. Umumnya, apabila personel yang ditugaskan semakin cakap dan berpengalaman, maka supervisi secara langsung terhadap personel tersebut, semakin tidak diperlukan.

2. Penugasan Personel

Penentuan tim audit untuk pelaksanaan penugasan terdiri dari: a. Partner yang bertanggung jawab terhadap penyelesaian keseluruhan perikatan audit. b. Satulebih manajer yang akan mengkoordinasi dan mengawasi pelaksanaan program audit. c. Staf asisten yang melaksanakan berbagai prosedur audit yang diperlukan dalam pelaksanaan program audit. Pelatihan yang diberikan Kantor Akuntan Publik Payamta adalah pelatihan audit, audit intern, dan perpajakan Sudah Diterapkan 3 Konsultasi, Personel akan memperoleh informasi yang memadai sesuai yang dibutuhkan dari orang yang memiliki tingkat pengetahuan, kompetensi, dan pertimbangan yang memadai. Sifat konsultasi akan tergantung atas beberapa faktor, antara lain ukuran Kantor Akuntan Publik dan tingkat pengetahuan, kompetensi dan pertimbangan yang dimiliki oleh staf pelaksana perikatan.

3. Konsultasi

Informasi didapatkan dengan cara mengidentifikasi kondisi khusus atau risiko luarbiasa yang dialami oleh klien seperti informasi tentang kesulitan keuangan. Kondisi ini dapat menjadi pertimbangan auditor untuk menolak perikatan audit. Auditor membuat arsip mengenai evaluasi terhadap integritas manajemen. Evaluasi ini dilakukan dengan cara: Sudah Diterapkan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 63 a. Komunikasi dengan auditor pendahulu mengenai masalah-masalah spesifik terkait dengan hasil audit. b. Melakukan review terhadap pengalaman auditor dimasa lalu dalam berhubungan dengan klien missal: lancar atau tidaknya proses audit dulu, apakah ada kendala dalam proses audit. c. Meminta keterangan kepada pihak ketiga. Bisa berupa penasihat hukum, pihak bank, dan pihak lain dalam masyarakat keuangan dan bisnis yang ada hubungan dengan klien. Perbedaan pendapat antara spesialis konsultan, appraiser, penasihat hukum dan auditor pelaksanaan penugasan diselesaikan dengan berdiskusi tentang pendapat yang dikemukakan apakah sudah sesuai dengan kriteria tertentu yang ditemukan selama proses audit 4 Supervisi, Pelaksanaan perikatan memenuhi standar mutu yang ditetapkan oleh Kantor Akuntan Publik. Lingkup supervisi dan review yang sesuai pada suatu kondisi tertentu, tergantung atas beberapa faktor antara lain kerumitan masalah, kualifikasi staf pelaksana perikatan, dan lingkup konsultasi yang tersedia dan telah digunakan tanggung jawab Kantor Akuntan Publik untuk menetapkan prosedur mengenai supervisi

4. Supervisi

Prosedur perencanaan perikatan terdiri dari: identifikasi calon klien, analisis kondisi bisnis klien untuk diterima atau tidaknya perikatan. Pertimbangan menerima atau tidaknya suatu perikatan dilihat dari hasil: a. Evaluasi integritas manajemen ini bertujuan untuk memastikan bahwa manajemen klien dapat dipercaya dan laporan keuangan yang diaudit bebas dari salah saji. Sudah Diterapkan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 64 berbeda dengan tanggung jawab staf secara individual untuk merencanakan dan melakukan supervisi secara memadai atas perikatan tertentu. b. Mengidentifikasi keadaan khusus seperti adanya persoalan hukum yang dialami oleh klien. c. Evaluasi ketersediaan catatan akuntansi klien. Mempertahankan standar mutu dilakukan dengan cara: menjaga kualitas auditnya, menjaga integritas dan kepercayaan dari klien. Mereview kertas kerja dan laporan perikatan melalui supervisi oleh senior.

5 Pemekerjaan hiring,

Semua staf profesionalnya memiliki karakteristik yang tepat sehingga memungkinkan mereka melakukan perikatan secara kompeten. Akhirnya, mutu pekerjaan Kantor Akuntan Publik tergantung kepada integritas, kompetensi, dan motivasi personel yang melaksanakan dan melakukan supervisi atas pekerjaan. Oleh karena itu, program pemekerjaan Kantor Akuntan Publik menjadi salah satu unsur penentu untuk mempertahankan mutu pekerjaan Kantor Akuntan Publik.

5. Pemekerjaan hiring,

Kualifikasi untuk calon auditor dibedakan menjadi 2 posisi yaitu posisi supervisor dan posisi ketua tim audit atau auditor. Kualifikasi untuk posisi supervisor yaitu: a. Mempunyai pengetahuan teknis yang cukup, minimal S1 akuntansi. b. Pengalaman kerja sebagai ketua tim atau auditor, minimal 5 tahun. c. Mempunyai kemampuan analitis dan judgemental. d. Mempunyai kemahiran memimpin dan melatih serta berkomunikasi. e. Mempunyai kemampuan dalam menjaga hubungan dengan klien. f. Mempunyai sikap mental pribadi dan profesional karakter,intelegensi, motivasi, dan pertimbangan. Kualifikasi untuk ketua tim audit atau auditor yaitu: a. Mempunyai pengetahuan teknis yang cukup, minimal D3 atau S1 akuntansi. Sudah Diterapkan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 65 b. Pengalaman kerja sebagai staf asisten audit, minimal 3 tahun. c. Mempunyai kemampuan analitis dan judgemental. d. Mempunyai kemahiran memimpin dan melatih serta berkomunikasi. e. Mempunyai kemampuan dalam menjaga hubungan dengan klien. f. Mempunyai sikap mental pribadi dan profesional karakter,intelegensi, motivasi, dan pertimbangan.. Pelatihan audit, audit intern, dan perpajakan program yang dirancang memperoleh auditor berkemampuan. Informasi mengenai kebijakan dan prosedur Kantor Akuntan Publik diinformasikan kepada pelamar saat interview atau wawancara

6 Pengembangan profesional,

Personel memiliki pengetahuan memadai sehingga memungkinkan mereka memenuhi tanggung jawabnya. Pendidikan profesional berkelanjutan dan pelatihan merupakan sarana bagi Kantor Akuntan Publik untuk memberikan kepada personelnya pengetahuan memadai untuk memenuhi tanggung jawab mereka dan kemajuan karier mereka di Kantor Akuntan Publik.

6. Pengembangan profesional,

Kantor Akuntan Publik Payamta memberikan pelatihan atau training dan seminar untuk mengembangkan profesionalitas auditornya. Pelatihan ditempat kerja on the job training yaitu: membuat surat perikatan dan cara mengevaluasi integritas klien. Informasi mengenai perkembangan terkini dalam standar profesional diberikan melalui buku dan mengikuti seminar. Sudah Diterapkan 66 7 Promosi, Semua personel terseleksi untuk promosi memiliki kualifikasi seperti yang disyaratkan untuk lapis tanggung jawab yang lebih tinggi. Praktik promosi personel akan berakibat terhadap mutu pekerjaan Kantor Akuntan Publik. Kualifikasi personel terseleksi untuk promosi harus mencakup, tetapi tidak terbatas pada karakter, intelegensi, pertimbangan, dan motivasi.

7. Promosi

Kualifikasi bagi auditor Kantor Akuntan Publik Payamta yang ingin mengembangkan karirnya ke tingkat tanggung jawab yang lebih tinggi yaitu: a. Memiliki pengetahuan teknis yang cukup. b. Jenjang pendidikan minimal S1 akuntansi. c. Mempunyai pengalaman audit. d. Mempunyai kemampuan analitis dan judgemental. e. Dapat menjaga hubungan dengan klien. f. Mempunyai kemahiran memimpin. Evaluasi kinerja auditor dilihat dari pengalaman selama masa kerja dan dilakukan secara periodik. Level auditor terdiri dari beberapa tingkatan yaitu: a. Staf auditor harus melewati 6-9 bulan masa kerja untuk menjadi auditor junior. b. Auditor junior harus dilakukan penilaian secara obyektif atas kinerja oleh senior auditor dan manajer untuk menjadi senior auditor. c. Senior auditor atau manajer harus dilakukan penilaian masa kerja, pengalaman oleh partner untuk menjadi supervisor. d. Supervisor harus memiliki sertifikat CPA certified accountant public pengalaman, kinerja yang baik untuk menjadi partner. Sudah Diterapkan