Manfaat partisipasi anak dalam kelas

c. Transitivity Kemampuan memikirkan relasi gabungan secara logis. Misal terdapat tiga benda berurutan sesuai panjangnya. Anak dapat memikirkan bahwa benda pertama lebih panjang daripada yang ketiga dan yang kedua lebih pendek dari yang pertama. Perkembangan psikososial berdasarkan teori Eric Erickson. Pada teori psikososial terdapat delapan fase. Fase yang sedang dijalani oleh anak usia 8 hingga 10 tahun ialah tahap ke-4 yaitu Industry vs inferiority tekun vs rasa rendah diri. Terjadi pada usia 6 hingga pubertas. Melalui interaksi sosial, anak mulai mengembangkan perasaan bangga terhadap keberhasilan dan kemampuan mereka. Anak yang didukung dan diarahkan oleh orang tua dan guru membangun peasaan kompeten dan percaya dengan ketrampilan yang dimilikinya. Anak yang menerima sedikit atau tidak sama sekali dukungan dari orang tua, guru, atau teman sebaya akan merasa ragu akan kemampuannya untuk berhasil. Prakarsa yang dicapai sebelumnya memotivasi mereka untuk terlibat dengan pengalaman- pengalaman baru. Ketika beralih ke masa pertengahan dan akhir kanak- kanak, mereka mengarahkan energi mereka menuju penguasaan pengetahuan dan keterampilan intelektual. Permasalahan yang dapat timbul pada tahun sekolah dasar adalah berkembangnya rasa rendah diri, perasaan tidak berkompeten dan tidak produktif. Erikson yakin bahwa guru memiliki tanggung jawab khusus bagi perkembangan ketekunan anak-anak.

D. Dinamika Haptic Communication dan Partisipasi anak dalam proses belajar mengajar

Guru merupakan pemeran utama dalam proses belajar mengajar di kelas. Guru perlu memastikan, siswa tersebut memahami materi yang diberikan. Ketika guru menjelaskan perlu dipastikan siswa mendengarkan atau hanya mendengar. Salah satu cara mengetahuinya ialah dengan melihat perilaku siswa tersebut di kelas. Guru dapat mengetahui siswanya sudah paham atau belum selama proses belajar mengajar dengan melihat respon siswa. Menurut survei yang dilakukan peneliti, guru dapat melihat kemampuan siswa, salah satunya dari respon siswa atau aspirasi yang diajukan siswa. Namun, hal ini belum merata terjadi pada seluruh siswa. Menurut wawancara yang dilakukan peneliti di empat sekolah, selalu ada siswa yang pasif yang tidak ikut aktivitas dalam kelas. Guru merupakan pemandu kelas yang dapat membantu anggota kelas merasa nyaman dan aman dalam melakukan poses pembelajaran. Keadaan kelas yang aman dan nyaman bagi siswa diharapkan akan membuat siswa leluasa mengekpresikan diri dalam kelas. Perasaan nyaman dan aman dapat timbul dari pendekatan yang guru berikan. Haptic communication merupakan komunikasi nonverbal yang dapat memberikan rasa nyaman, aman, senang, dan mengeliminasi perasaan negatif seperti gelisah, takut, dan sebagainya Hansen, 2007. Sedangkan faktor terjadinya partisipasi salah satunya solidaritas berkaitan dengan perasaan saling mencintai atau menyukai antara anggota Walgito, 2010. Oleh PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI