haptic dapat mengurangi jarak antara siswa dan guru sehingga siswa ingin menunjukan performansi terbaik di dalam kelas.
Partisipasi lebih sering dilakukan oleh siswa yang mendapat haptic communication dalam penelitian Gueguen 2004. Hal tersebut juga terjadi
pada penelitian ini. Pengaruh haptic communication mengaktifkan perasaan positif yang diduga mempermudah terjadinya partisipasi. Namun,
masih perlu dilihat kembali melalui evaluasi suasana hati, kepercayadirian, dan berbagai variabel yang mempengaruhi kognisi subjek yang
disebabkan oleh haptic communication. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa haptic berpengaruh secara positif terhadap frekuensi partisipasi siswa dalam kelas.
Berpengaruh secara positif berarti, perilaku haptic communication mempengaruhi kenaikan frekuensi partisipasi siswa dalam proses belajar
mengajar di kelas. Pemaparan hasil ini selaras dengan hipotesis yang telah ditentukan sebelumnya, sehingga hipotesis dalam penelitian ini diterima.
B. Keterbatasan Penelitian
Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan, antara lain: 1. Perlu dilakukan evaluasi terhadap kognisi subjek untuk mendapatkan
informasi lebih lanjut mengenai variabel yang menyebabkan haptic communication mempengaruhi peningkatan partisipasi siswa.
2. Tidak dilakukan kontrol terhadap materi pembelajaran dalam proses ekperimen.
C. SARAN
1. Bagi Sekolah Hasil penelitian ini dapat diaplikasikan bagi pengajar di sekolah
dalam menghadapi anak yang kesulitan dalam berpartisipasi di kelas. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Haptic communication dapat menjadi salah satu solusi yang dapat digunakan dalam upaya meningkatkan partisipasi.
2. Bagi Penelitian Selanjutnya Peneliti selanjutnya dapat menggunakan lebih banyak subjek untuk
melihat secara lebih baik pengaruh haptic communication terhadap partisipasi anak dalam proses belajar mengajar dikelas. Disamping itu,
sebaiknya dilakukan kontrol terhadap variabel ektra yang akan mendukung meningkatnya validitas, seperti materi pembelajaran.
49
Daftar Pustaka
Azwar, S. 2011. Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Budyatna, M., Ganiem, L. M. 2011. Teori Komunikasi Antarpribadi. Jakarta:
Kencana Prenada Media Group. Christophel, D. M. 1990. The relationships among teacher immediacy
behaviors, student motivation, and learning. Communication education, 394, 323-340.
Djamarah, S. B., Zain, A. 2010. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Feist, J., Feist, G. J. 2008. Theories of Personality edisi keenam. Penerjemah: Yudi Santoso. Yogyakrta: Pustaka Pelajar.
Guéguen, N. 2004. Nonverbal Encouragement of Participation in a Course: The effect of touching. Social Psychology of Education, 71, 89-98.
Hansen, J. 2007. The truth about teaching and touching. Childhood Education, 833, 158-162.
Irwin, D. M., Bushnell, M. M. 1980. Observational strategies for child study. New York: Holt, Rinehart, and Winston.
Jaasma, M. A., Koper, R. J. 1999. The relationship of student faculty out of class communication to instructor immediacy and trust and to student
motivation. Communication Education, 481, 41-47. Knapp, M. L. 1980. Essentials of Nonverbal Communication. New York: Holt,
Rinehart and Winston. Kusdiyati, S., Fahmi, I. 2015. Observasi Psikologi. Bandung: Remaja
Rosdakarya. Leathers, D. G. 1992. Successful Nonverbal Communication: Principles and
Applications. USA: A Simon Schuster Company. Makmun, S. Abin. 2007. Psikologi Kependidikan. Bandung: Remaja
Rosdakarya. Muchemwa, S. 2013. Use of Nonverbal Communication in the Classroom as a
Way of Enhancing Classroom Teaching: A Case Study of Solusi High PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI