Pengaruh Mental Kewirausahaan Terhadap Minat Berwirausaha

Berdasarkan paparan diatas bisa disimpulkan bahwa pengaruh motivasi terhadap minat berwirausaha adalah suatu dorongan untuk memperlihatkan atau melakukan sesuatu yang diinginkan yang berorientasi kepada kemampuan kreatifitas, inovatif, dan berani mengambil resiko dalam mencapai tujuannya.

2.2.5 Pengaruh Mental Kewirausahaan Terhadap Minat Berwirausaha

Proses kreatif dan inovatif hanya dilakukan oleh orang – orang yang memiliki kepribadian kreatif dan inovatif, yaitu orang yang memiliki jiwa, sikap, dan perilaku kewirausahaan Suryana, 2006 : 3. Dalam perusahaan, wirausaha adalah seorang inisiator atau organisator penting. Menurut Dusselman 1989:16, seseorang yang memiliki jiwa kewirausahaan ditandai oleh pola – pola tingkah laku sebagai berikut : 1. Inovasi, yaitu usaha untuk menciptakan, menemukan, dan menerima ide – ide baru. 2. Keberanian untuk menghadapi risiko, yaitu usaha untuk menimbang dan menerima risiko dalam mengambil keputusan dan menghadapi ketidak pastian. 3. Kemampuan manajerial, yaitu usaha yang dilakukan untuk melaksanakan fungsi – fungsi manajemen, meliputi : a. Perencanaan b. Koordinasi c. Menjaga kelancaran usaha d. Mengawasi dan mengevaluasi usaha 4. Kepemimpinan, yaitu usaha memotivasi, melaksanakan, dan mengarahkan tujuan usaha. Suryana,2006 : 50. Berbagai metode dan konsep pembentukan kewirausahaan diperkenalkan pada masyarakat dunia dan ini diajarkan sebagai mata kuliah di berbagai universitas terkenal dunia. Berbagai macam pola dan metode pula dilakukan oleh lembaga – lembaga di Indonesia untuk memajukan kewirausahaan di negeri ini, dari lembaga pemerintah maupun swasta berlomba dalam mencanangkan program kewirausahaan. Contohnya : perguruan tinggi, diberlakukannya mata kuliah kewirausahaan sebagai matakuliah wajib yang diikuti oleh mahasiswa dan dimulai tahun 1997; Depnaker, dengan program yang dikenal “Tenaga Kerja Pemuda Mandiri” dimulai pada tahun 1994; Departemen Pendidikan, program pengembangan budaya kewirausahaan di perguruan tinggi telah berjalan sejak tahun 1997. Secara umum program ini bertujuan antara lain untuk “Menumbuh kembangkan budaya kewirausahaan didalam lingkungan perguruan tinggi untuk mendorong terciptanya wirausaha baru”. Berdasarkan tujuan yang ingin dicapai, program pengembangan budaya kewirausahaan di perguruan tinggi dirancang meliputi lima kegiatan yang saling terkait sebagai wahana diwujudkannya wirausaha baru lulusan perguruan tinggi, yaitu Mudjiarto dan Wahid, 2006: 21 : 1. Kuliah Kewirausahaan mahasiswa pemula dalam wirausaha, keikutsertaan dalam kewirausahaan akan merupakan inisiasi penumbuhan dan pemahaman jiwa wirausaha. 2. Magang Kewirausahaan pada kegiatan ini, mahasiswa dapat mempelajari kewirausahaan secara nyata dimitra industripengusaha. 3. Kuliah Kerja Nyata kegiatan dilaksanakan untuk mendalami kewirausahaan sambil berperan serta membantu mitra usaha rumah tangga, baik dalam proses produksi maupun dalam pemasaran dan penjualan. 4. Konsultasi Bisnis dan Penempatan Kerja kegiatan ini dilaksanakan untuk membantu masyarakat pengusaha kecil dan menengah serta alumni dalam berwirausaha dan memperoleh akses pasar dan modal. 5. Inkubator Wirausaha Baru kegiatan ini merupakan ajang terakhir pembentukan jiwa kewirausahaan mahasiswa dan lulusan baru, sebelum terjun kedalam kedunia nyata berwirausaha sebagai wirausaha mandiri. 6. Monitoring dan Evaluasi kegiatan ini merupakan pengkajian dan penelitian evaluasi program yang dilaksanakan. Peserta program di monitoring dan dikaji serta dievaluasi melalui ukuran yang telah ditetapkan. Tiga tahap kegiatan monitoring dan evaluasi yang dilakukan : a. Tahap Pembentukan jati diri usaha merupakan tahap untuk melihat jati diri wirausaha baru didalam menekuni serta keseriusan usaha yang dijalankan, apaka dalam kurun waktu 1 – 2 tahun usaha yang dilakukan ada tanda – tanda perkembangan? Atau dalam kurun waktu tersebut telah berganti jenis usaha? Atau tidak ada usaha?. b. Tahap Pertumbuhan Usaha dalam tahap ini melihat perkembangan usaha, apakah dalam kurun waktu 3 – 5 tahun perkembangan usahanya tumbuh berdasarkan rencana usaha awal yang dibuat? Apakah pertubuhan usaha awal menggunakan 100 modal sendiri dari hasil usaha yang ditanamkan kembali? Atau ada sebagian modal pinjaman? Atau juga sebagian besar berasal dari pinjaman? Kondisi – kondisi tersebut dimonitoring dan dievaluasi yang merupakan dasar penelitian keberhasilan program. c. Tahap Pendewasaan Usaha pendewasaan usaha merupakan tahap kematangan didalam usaha yang ditekuninya. Dalam kurun waktu 6 – 10 tahun pada tahap pendewasaan ini seorang wirausaha mempunyai suatu kematangan usaha yang ditunjukkan dengan pendelegasian wewenang atas usahanya. Ia mulai mengangkat seorang manajer untuk menjalankan usahanya, dan ia mulai mencari peluang usaha yang lain dan membuka usaha yang baru dengan sumber dana berasal dari laba usaha yang pertama Mudjiarto dan Wahid, 2006: 21. Minat adalah suatu keinginan setelah melihat, mengamati, dan membandingkan serta mempertimbangkan dengan kebutuhan yang diinginkannya. Minat juga bisa diartikan dengan kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu. Selanjutnya kamus umum bahasa Indonesia mendefinisikan minat sebagai keinginan untuk memperlihatkan atau melakukan sesuatu Yanto,2009:26. Kewirausahaan adalah kemampuan kreatifitas dan inovatif yang dijadikan dasar, kiat, dan sumber daya untuk mencari peluang menuju sukses. Para wirausahawan adalah individu – individu yang berorientasi kepada tindakan, dan bermotivasi tinggi yang mengambil resiko dalam mengejar tujuannya Suryana, 2006 : 2. Berdasarkan paparan diatas bisa disimpulkan bahwa pengaruh mental kewirausahaan terhadap minat berwirausaha adalah orang yang memliki kepribadian kreatif dan inovatif dengan keinginan yang kuat dalam mengambil resiko untuk mencapai tujuannya.

2.3 Kerangka Pikir

Penelitian ini dilakukan pada dasarnya merupakan pengembangan terhadap teori – teori dan penelitian yang pernah dilakukan sebelumnya. Adapun premis yang digunakan oleh penulis sebagai acuan dalam melakukan penelitian dapat diikhtisarkan sebagai berikut :  Premis 1 Adanya Pengaruh Motivasi Terhadap Minat Mahasiswa, untuk Mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi PPA Yanto,2009.  Premis 2 Adanya Pengaruh Pengalaman, Motivasi, Dan Mental Kewirausahaan Terhadap Keberhasilan Industri Kecil SandalSepatu Wedoro Waru Sidoarjo Wahyuni,2009.

Dokumen yang terkait

PENGARUH MOTIVASI, EFIKASI DIRI DAN PENGALAMAN TERHADAP MINAT MAHASISWA AKUNTANSI DALAM BERWIRAUSAHA UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAWA TIMUR SURABAYA (Studi Kasus Pada Mahasiswa Akuntansi UPN “Veteran” Jawa Timur).

0 2 89

PERSEPSI MAHASISWA AKUNTANSI TERHADAP NIAT UNTUK MENGUNGKAPKAN KECURANGAN (WHISTLEBLOWING) ( Studi Empiris Pada Mahasiswa Akuntansi UPN Veteran Jatim ).

25 46 110

PENGARUH MEDIA PENDIDIKAN, MINAT BELAJAR DAN MOTIVASI TERHADAP TINGKAT PEMAHAMAN AKUNTANSI (Studi Kasus Pada Mahasiswa Akuntansi UPN “Veteran” Jawa Timur).

1 3 107

PENGARUH PRESTASI BELAJAR KEWIRAUSAHAAN DAN MINAT BERWIRAUSAHA TERHADAP MOTIVASI UNTUK BERWIRAUSAHA PADA MAHASISWA PROGDI AKUNTANSI UPN VETERAN JATIM).

4 20 72

PENGARUH PENGENDALIAN DIRI, MOTIVASI DAN MINAT BELAJAR TERHADAP PEMAHAMAN AKUNTANSI (Studi Kasus Pada Mahasiswa Akuntansi UPN “Veteran” Jawa Timur).

6 11 111

PENGARUH MOTIVASI DAN MENTAL KEWIRAUSAHAAN TERHADAP MINAT MAHASISWA AKUNTANSI UNTUK BERWIRAUSAHA (Studi Kasus Pada Mahasiswa Akuntansi UPN “VETERAN” JATIM)

0 2 16

PENGARUH PRESTASI BELAJAR KEWIRAUSAHAAN DAN MINAT BERWIRAUSAHA TERHADAP MOTIVASI UNTUK BERWIRAUSAHA PADA MAHASISWA PROGDI AKUNTANSI UPN VETERAN JATIM

0 0 11

PERSEPSI MAHASISWA AKUNTANSI TERHADAP NIAT UNTUK MENGUNGKAPKAN KECURANGAN (WHISTLEBLOWING) ( Studi Empiris Pada Mahasiswa Akuntansi UPN Veteran Jatim )

0 5 23

PENGARUH MEDIA PENDIDIKAN, MINAT BELAJAR DAN MOTIVASI TERHADAP TINGKAT PEMAHAMAN AKUNTANSI (Studi Kasus Pada Mahasiswa Akuntansi UPN “Veteran” Jawa Timur) SKRIPSI

0 0 25

PENGARUH MOTIVASI TERHADAP MINAT MAHASISWA AKUNTANSI UNTUK MENGIKUTI PENDIDIKAN PROFESI AKUNTANSI (PPA) - Eprints UPN "Veteran" Yogyakarta

0 0 12