28
digunakan selama beberapa waktu, bahan-bahan tersebut kembali ke asalnya, ke bumi sebagai bekassisa scrap atau memasuki siklus untuk
diolah kembali dan digunakan lagi sebelum dibuang. Suatu aspek yang sangat penting dalam konsep siklus bahan
adalah kaitan yang erat antara bahan, energi dan lingkungan, hal ini berarti bahwa ketiga-tiganya harus diperhitungkan dalam perencanaan
nasional dan pengkajian teknologi. Pertimbangan-pertimbangan ini menjadi sangat penting karena meningkatnya kelangkaan energi dan
bahan, tepat pada saatnya di mana penduduk bumi mulai sadar akan arti lingkungan hidup yang baik. Sebagai contoh, bila aluminium bekas dapat
diolah kermbali secara efektif, maka hanya diperlukan seperdua puluh dari energi untuk mengolah aluminium primer dari bijih setiap tonnya, dan
bumi tidak perlu dikeruk untuk menambang bijih. Dalam menentukan pilihan, perancang harus memperhatikan sifat-
sifat seperti: kekuatan, konduktivitas listrik, daya hantar panas, berat jenis dan sebagainya.
Selanjutnya seseorang harus memperhatikan sifat bahan selama proses pembentukannya dan perilaku selama penggunannya, mampu
bentuk, mampu mesin, stabilitas listrik, ketahanan kimia, dan sifat radiasi merupakan faktor yang penting, demikian pula masalah biaya dan
pengadaan. Sebagai contoh, baja yang digunakan untuk roda gigi transmisi harus mudah dibentuk dan kemudian harus dapat memiliki sifat
tangguh setelah mengalami proses pengerjaan lanjutan sehingga tahan dalam pemakaian. Spatbor harus dibuat dari logam yang mudah dibentuk
akan tetapi yang memiliki ketahanan terhadap deformasi impak. Pengawatan listrik harus tahan suhu yang berbeda dan semikonduktor
harus memiliki karakteristik arus dan tegangan tetap untuk jangka waktu yang lama.
Pada kegiatan industri dibutuhkan bahan baku dari bahan penunjang untuk proses produksi yang menghasilkan produk.
2.1. PENANGANAN BAHAN BAKU DAN PENUNJANG
Kegiatan ini bertujuan untuk efisiensi penggunaan bahan baku dan penunjang, dengan cara :
Memantau konsumsi bahan baku dan penunjang serta merencanakan
produksi secara maksimal.
Di unduh dari : Bukupaket.com
29
Mengkaji kehilangan bahan baku dan penunjang secara rutin dan
terencana mulai dari pengangkutan pada saat pembelian, penyimpanan dan pemakaian.
Menghindari kehilangan akibat tumpahan dan atau kebocoran pada
pipa maupun peralatan.
Melaksanakan pemeliharaan peralatan untuk mencegah terjadinya kerusakan bahan baku dan penunjang.
Mengganti dan atau mengurangi pemakaian bahan baku dan
penunjang yang bersifat berbahaya dan beracun B3 terhadap lingkungan dan manusia.
2.2. PENYIMPANAN BAHAN BAKU DAN PENUNJANG
Kelompok kegiatan ini bertujuan untuk mengurangi terjadinya tumpahan, rusaknya kualitas bahan baku dan penunjang akibat kadaluarsa maupun
kontak dengan media lain udara, air, tanah, bahan lain, dll, dengan cara:
Memantau mutu bahan baku dan penunjang yang dibeli, termasuk
kemasan. Kemasan yang rusak dapat menyebabkan rusaknya kualitas bahan.
Menyimpan bahan baku dan penunjang secara benar dan baik.
Misalnya tempat penyimpanan harus terhindar dari banjir maupun kebocoran atap.
Melakukan penyimpanan dan pengambilan bahan dengan
menerapkan prinsip “yang terlebih dahulu masuk harus terlebih dahulu keluardigunakan” atau istilah umumnya adalah first in first out FIFO
Menyimpan bahan berbahaya dan beracun sesuai dengan ketentuan
yang berlaku.
Membersihkan dan membuang dengan benar kemasan bekas, terutama kemasan bahan berbahaya dan beracun sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.
Menangani bahan yang berbahaya dan beracun dengan baik sesuai dengan aturan keselamatan kerja.
Misalnya harus mengenakan masker dan sarung tangan
Di unduh dari : Bukupaket.com
30
2.3. PENYIMPANAN BAHAN BAKU DAN BAHAN PENUNJANG YANG TERSISA
Tujuannya :
Memperoleh penghematan biaya
Mengurangi bahaya
Meningkatkan keselamatan Penyimpanan dilakukan dengan cara :
a. Identifikasi seluruh bahan baku dan penunjang yang digunakan b. Pelabelan penyimpanan catatan
c. Penyediaan dan penggunaan lembar data keselamatan bahan baku dan bahan penunjang
d. Penyimpanan dan pemindahan secara aman e. Penanganan dan penggunaan secara aman
f. Upaya berkala untuk melakukan tata laksana dan pembuangan.
2.4. MENEMUKAN PERMASALAHAN DAN PELUANG