86
Throwing power
Ada dua macam throwing power, yang pertama adalah macro dan yang kedua adalah micro throwing power.
Macro throwing power.
Macro throwing power dapat didefinisikan sebagai
kemampuan rendamanelektrolit untuk menghasilkan endapan yang kurang lebih sama tebalnya pada benda kerja yang tidak
beraturan bentuknya. Faktor yang mempengaruhi macro throwing power adalah distribusi arus, kondisi operasi,
efisiensi arus dan konduktivitas.
Micro throwing power.
Didefinisikan sebagai kemampuan rendaman untuk menghasilkan endapan yang sama tebalnya pada setiap titik
permukaan benda kerja. Difusi ion logam merupakan hal yang penting bagi micro throwing power.
“Levelling
Dapat didefinisikan sebagai kemampuan untuk menghasilkan lapisan yang lebih tebal pada lekukan daripada pada
permukaan yang rata.
3. Anoda
Anoda yang digunakan dalam proses lapis listrik harus dapat mengalirkan arus listrik dari luar kedalam larutanrendaman dan
juga harus berfungsi sebagai pengisi kekurangan logam didalam larutan karena mengendap pada permukaan katoda.
Anoda dapat berbentuk lempengan logam yang masif atau dapat juga berbentuk bola atau potongan-potongan kecil.
Ada dua jenis anoda, yaitu anoda yang terbuat dari logam yang akan diendapkan,dikenal dengan nama anoda terlarut dan satu
lagi adalah anoda yang terbuat dari logam lain yang tidak larut dalam rendaman, dikenal dengan nama anoda inert.
Ada keuntungan dan kerugiannya masing-masing bila menggunakan jenis anoda tersebut.
Keuntungan bila kita menggunakan anoda terlarut antara lain adalah larutanrendaman dapat dikatakan memiliki kandungan
Di unduh dari : Bukupaket.com
87
logam yang konstan, penambahan garam logamnya tidak perlu dilakukan. Sedangkan ke rugiannya menggunakan anoda terlarut
adalah seringkali ada pengotor yang ikut terlarut dan kadang- kadang juga ada bahan-bahan yang tidak larut yang akan
mengotori rendaman, disamping itu perlu dilakukan kontrol apakah anoda tetap aktif dan tidak membentuk film tipis yang
akan menyebabkan anoda menjadi pasif. Keuntungan menggunakan anoda inert adalah tidak perlu
mengganti anoda karena tidak akan habis jadi sekali dipasang dapat digunakan selamanya; namun demikian ada juga
kerugiannya yaitu, logam didalam rendaman lama kelamaan akan habis mengendap dibawa, sehingga analisa larutan dan
penambahan bahan kimia kedalam larutan harus kerapkali dilakukan.
4. Katoda
Katoda atau benda kerja dapat memiliki bermacam bentuk dan dapat terbuat dari beraneka logam yang penting katoda harus
bersifat konduktor sehingga proses lapis listrik dapat berlangsung dan logam dapat menempel pada katoda benda kerja.
Bila benda kerja tidak bersifat konduktor, dapat dilakukan pengerjaan awal yang membuat benda kerja siap menjadi katoda
dalam proses lapis listrik.
5. Sirkuit Luar
Sirkuit rangkaian listrik di luar sistem lapis listrik biasanya terdiri dari sumber arus dan peralatan lain yang dapat menyearahkan
arus bila sumber arus memberikan arus bolak-balik.
C. Pengerjaan Lapis Listrik 1. Pemilihan Jenis Pelapis
Di dalam proses lapis listrik, logam-logam yang umumnya digunakan untuk pelapis antara lain adalah : kadmium, khrom,
tembaga, emas, perak, timbal, nikel dan seng, sedangkan logam paduan yang digunakan antara lain adalah kuningan dan
perunggu.
Di unduh dari : Bukupaket.com
88
Gambar 2.28. Proses pelapisan logam perak
Gambar 2.29. Hasil pelapisan logam perak
Dilihat dari fungsi perlindungannya, jenis-jenis logam pelindung tersebut dapat dikelompokkan dalam 2 golongan yaitu :
a. Lapis Logam Mulia.