Kesalahan dalam Matematika LANDASAN TEORI

13 yang berhubungan dengan lingkaran; 2 anak tidak dapat menentukan operasi hitung yang akan digunakan dalam soal. b. Ketidakmampuan imajinasi Susunan kata kata dan kalimat dalam soal cerita memungkjinkan siswa membentuk pengertiannya dengan berimajinasi. Imajinasi adalah bahasa dalam atau inner language, dimana seseorang dengan berkomunikasi dengan dirinya sendiri. Dalam menyelesaikan soal cerita anak perlu mengembangkan imajinasi dan proses verbal. Sebagai contoh : soal cerita dapat divisualisasikan dalam gambar agar dapat membantu anak dalam menyelesaikan soal cerita. c. Ketidakmampuan mengintegrasikan pengetahuan dan pengalaman Dalam pembelajaran terintegrasi, topik-topik dalam matematika tidak diajarkan terpisah satu dengan lainnya. Belajar matematika harus mengintegrasikan topik-topik matematika sehingga pengetahuan matematika baru akan terbentuk. Contoh : 1 menghubungkan keliling dan luas bangun datar; 2 menghubungkan bilangan dan pengukuran; 3 hubungkan pecahan dengan geometri. Selain integrasi antara topik-topik matematika, matematika juga dapat diintegrasikan dengan mata pelajaran lain. Dari beberapa kategori kesalahan diatas, peneliti menggunakan beberapa kategori kesalahan untuk menganalisis data sebagai berikut. 14 1. Kesalahan teknis salah hitung Dalam kategori ini, siswa salah dalam menambahkan atau mengurangkan bilangan dikarenakan keliru dalam menghitung yang dapat disebabkan karena kurang teliti sehingga salah hitung, salah dalam pengelompokkan maupun keliru dalam membaca simbol bilangan. 2. Kesalahan menggunakan teorema atau definisi a. Menggunakan sifat-sifat tertentu yang tidak sesuai. b. Kesalahan mengutip definisi atau teorema. 3. Kesalahan menggunakan data Kategori kesalahan ini meliputi menambahkan data yang tidak diperlukan, mengabaikan data penting yang dibutuhkan, salah mengartikan informasi, mempertukarkan data dengan data lain, salah menyalin soal 4. Kesalahan mengintepretasikan bahasa. Kategori kesalahan ini meliputi kesalahan dalam menyatakan bahasa sehari-hari kedalam bentuk matematika, dan kesalahan mengartikan simbol-simbol dalam matematika. Salah mengintepretasikan bahasa berhubungan dengan kemampuan membaca dan membentuk pengertian, keduannya sangat dibutuhkan dalam tahap-tahap menyelesaikan soal cerita. Membaca dan mengerti soal, menentukan operasi hitung dan menyelesaikan, dan menjawab soal. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 15 5. Kesalahan memvisualisasikan soal cerita ke dalam gambar Kategori kesalahan ini merupakan salah satu jenis kekeliruan umum yang dilakukan dalam soal cerita yaitu kesalahan dalam menggambarkan situasi dalam soal cerita. 6. Kesalahan pemahaman logika dalam menarik kesimpulan Langkah-langkah yang digunakan sudah benar, namun hasil akhir yang disajikan bukan merupakan solusi yang benar.

B. Faktor Penyebab Kesalahan

Kesalahan berkaitan erat dengan kesulitan, saat siswa mengalami kesulitan dapat ditandai dengan adanya kesalahan yang dilakukan siswa. Oleh karena itu peneliti mengambil beberapa faktor penyebab kesalahan berdasarkan faktor penyebab kesulitan. Entang 1984:13-14 mengelompokkan faktor penyebab kesulitan menjadi dua kategori yaitu faktor yang terdapat dalam diri siswa dan faktor yang terletak diluar siswa. 1. Faktor-faktor yang terdapat dalam diri siswa antara lain : a. Kelemahan fisik berupa sesuatu pusat susunan syaraf tidak berkembang secara sempurna luka atau cacat, atau sakit, sehingga sering membawa gangguan emosional dan penyakit menahun yang menghambat usaha-usaha belajar secara optimal. b. Kelemahan-kelemahan secara mental baik kelemahan yang dibawa sejak lahir maupun karena pengalaman yang sukar diatasi oleh individu yang bersangkutan dan juga oleh pendidikan seperti 16 kelemahan mental taraf kecerdasannya memang kurang dan nampaknya seperti kelemahan mental tapi sebenarnya kurang minat, kebimbangan, kurang usaha, aktivitas yang tidak terarah, kurang semangat dan sebagainya. c. Kelemahan-kelemahan emosional berupa terdapatnya rasa tidak aman, penyesuaian yang salah terhadap orang-orang, situasi dan tuntutan tugas-tugas, dan tercekam rasa phobia. d. Kelemahan yang disebabkan oleh karena kebiasaan yang salah seperti malas belajar, kurang berani dan gagal untuk berusaha memusatkan perhatian, kurang kooperatif dan menghindari tanggung jawab, sering bolos atau tidak mengikuti pelajaran dan gugup. e. tidak memiliki keterampilan-keterampilan dan pengetahuan dasar yang diperlukan misalnya tidak mampu membaca, berhitung, kurang menguasai pengetahuan dasar untuk sesuatu bidang studi yang sedang diikutinya, dan memiliki kebiasaan belajar dan cara bekerja yang salah. 2. Faktor-faktor yang terletak diluar diri siswa berupa kurikulum yang seragam, bahan dan buku-buku yang tidak sesuai dengan tingkat kematangan dan perbedaan perbedaan individu, ketidaksesuaian standar administratif sistem pengajaran, penilaian, pengelolaan, kegiatan dan pengalaman belajar mengajar,dan sebagainya, terlalu berat beban belajarmengajar, terlalu sering pindah sekolah atau tinggal PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 17 kelas, kelemahan dari sistem belajar mengajar pada tingkat pendidikan sebelumnya, kelemahan yang terdapat dalam kondisi rumah tangga pendidikan, status sosial ekonomi, ketentraman dan keamanan sosial psikologis dan sebagainya, terlalu banyak kegiatan diluar jam pelajaran sekolah, dan kurang makan gizi dan sebagainya. Sedangkan menurut Runtukahu dan Kandou 2013:22, ada empat faktor penyebab kesulitan belajar yaitu : 1. Kondisi fisik yang tidak menunjang misalnya kurang pendengaran, kurang penglihatan, dan sebagainya. 2. Faktor lingkungan yang tidak menunjang antara lain keadaan keluarga, masyarakat, dan pengajaran disekolah yang tidak memadai. 3. Faktor motivasi dan sikap yang dapat menyebabkan anak kurang percaya diri dan menimbulkan pertanyaan-pertanyaan negatif terhadap sekolah. 4. Faktor psikologis yaitu kurang persepsi, ketidakmampuan kognitif, dan lamban dalam bahasa sehingga dapat menyebabkan terjadinya kesulitan dalam bidang akademik. Berdasarkan faktor-faktor penyebab kesalahan yang dikemukakan para ahli diatas, peneliti memilih menggunakan faktor-faktor penyebab kesalahan menurut Entang yaitu faktor yang terdapat dalam diri siswa dan faktor-faktor yang terletak diluar diri siswa. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 18

C. Bilangan Bulat

1. Bilangan bulat Bilangan bulat terdiri dari bilangan bulat negatif, nol, dan bilangan bulat positif Fujii, 1965:74. Nol 0 adalah bilangan netral yaitu tidak positif dan tidak negatif. Himpunan bilangan bulat dapat ditunjukkan dengan gambar sebagai berikut Fujii, 1965:74. Purnomo 2014 mendefinisikan himpunan bilangan bulat merupakan kumpulan atau . Sedangkan menurut Soewito 1993 himpunan bilangan bulat merupakan himpunan gabungan dari himpunan bilangan bulat negatif atau himpunan bilangan asli atau himpunan bilangan bulat positif atau , dan {0}. Berdasarkan pendapat para ahli tersebut maka dapat disimpulkan bilangan bulat adalah bilangan yang terdiri dari bilangan negatif, nol, dan bilangan positif atau bilangan asli. Notasi untuk bilangan bulat B dapat dinyatakan sebagai berikut. Semua bilangan bulat negatif terletak di sebelah kiri 0. Jadi, jika berarti adalah bilangan negatif. Sebaliknya, semua bilangan 4, 1, 0, . . . , -7, 2, 3, 5, 6, 7, . . . -3, -4, -5, -6, -2, -1, Bilangan bulat negatif Bilangan bulat positif Nol Bilangan bulat Gambar 2.1 himpunan bilangan bulat 19 positif terletak di sebelah kanan 0. Jadi, jika berarti adalah bilangan positif atau disebut juga dengan bilangan asli. 2. Penjumlahan bilangan bulat Operasi penjumlahan adalah proses menambahkan suatu bilangan dengan bilangan lainnya. Proses penambahan tersebut di lambangkan dengan si mbol “+”. Sifat-sifat penjumlahan pada bilangan bulat Purnomo, 2014:215-217: a. Sifat tertutup Sifat tertutup pada bilangan bulat menunjukkan bahwa setiap penjumlahan bilangan bulat selalu menghasilkan bilangan bulat. Jika , , dan , merupakan bilangan bulat, maka adalah bilangan bulat. Contoh 2.1. , 5 dan adalah bilangan bulat, 1 juga bilangan bulat Sifat tertutup pada bilangan bulat dinyatakan dalam kalimat matematika sebagai berikut. b. Unsur identitas penjumlahan Sembarang bilangan bulat dijumlahkan dengan 0 sama dengan bilangan bulat itu sendiri. 0 merupakan bilangan tunggal sebagai identitas pada penjumlahan, Jika bilangan bulat, maka untuk semua PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Dokumen yang terkait

Analisa pengaruh hasil belajar matematika terhadap kemampuan menyelesaikan soal-soal fisika|b:Studi pengaruh hasil belajar pokok bahasan getaran pada siswa kelas 2 semester III di SLTP Negeri 3 Jember tahun ajaran 2002/2003

0 11 80

Analisa pengaruh hasil belajar matematika terhadap kemampuan menyelesaikan soal-soal fisika: Studi pengaruh hasil belajar pokok bahasan getaran pada siswa kelas 2 semester III di SLTP Negeri 3 Jember tahun ajaran 2002/200

0 13 80

Analisis kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal fisika pokok bahasan alat optik berdasarkan taksonomi Solo :|bpada siswa kelas II Cawu 3 SLTP 9 Jember tahun pelajaran 2001/2002

0 37 67

Analisis kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal fisika pokok bahasan alat optik berdasarkan taksonomi Solo: Pada siswa kelas II Cawu 3 SLTP 9 Jember tahun pelajaran 2001/2002

0 5 67

analisis kesulitan beleaar dalam mengerjakan soal-soal akutansi pokok bahasan laporan keuangan pad siswa kelas 1.3 cawu 1 man 2 jember tahun ajaran 2000/2001

0 12 64

Analisis kesulitan menyelesaikan soal cerita matematika pada siswa kelas IV MI YAPIA Parung-Bogor

2 71 82

soal matematika kelas 6 sd semester i bilangan bulat

0 52 2

Identifikasi miskonsepsi dalam pembelajaran IPA ruang lingkup materi dan sifatnya di SMP Joannes Bosco Yogyakarta kelas VIII tahun ajaran 2014-2015

1 5 9

Analisis kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal cerita materi himpunan pada siswa kelas vii smp swasta Al-Washliyah 8 Medan tahun ajaran 2017/2018 - Repository UIN Sumatera Utara

1 4 153

Kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal-soal uraian terstruktur pokok bahasan teori kinetik gas pada kelas XI semester II MAN Model Palangka Raya tahun ajaran 2014/2015 - Digital Library IAIN Palangka Raya

0 0 22