29
materi yang dipelajari di depan kelas. Terlebih dulu siswa memperoleh materi pemahaman dari hasil dan penjelasan guru terhadap materi tersebut. Setelah
itu barulah guru meminta lagi pada siswa untuk menjelaskan kembali di depan kelas dihadapan guru dan teman-temannya. Sehingga siswa memperoleh
pemahaman dan pengalaman dari materi tersebut. Dari dua penelitian diatas mendukung peneliti yang akan dilakukan
tentang penerapan Metode Demonstrasi-eksperimen pada siswa kelas V SDN Congkrang 1 kecamatan Muntilan Kabupaten Magelang.
F. Kerangka Berpikir
Pembelajaran IPA ini akan sangat menarik jika siswa ikut mengalami pembelajaran itu sendiri dan mendapat pengalaman. Sehingga akan
memberikan kesan pembelajaran tersendiri bagi siswa. Dalam pembelajaran daur air dan peristiwa alam dengan menggunakan metode demonstrasi-
eksperimen memiliki beberapa keunggulan yaitu siswa dapat ikut aktif dalam pembelajaran, karena siswa dapat ikut mempraktikkan materi peristiwa alam
dan daur air dengan media yang disediakan siswa dan guru.
G.
Hipotesis Tindakan
Berdasarkan penggunaan Metode Demonstrasi-Eksperimen dapat dirumuskan hipotesis tindakan sebagai berikut :
Pembelajaran dengan Metede Demonstrasi-Eksperimen dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas V SDN Congkrang I Muntilan
30
BAB III
METODE PENELITIAN
A.
Jenis Penelitian
Dalam penelitian ini menggunakan jenis pendekatan deskiptif kualitatif untuk mengukur tingkat prestasi belajar siswa. Menurut Nina
Syaodih 2008:54 penelitian deskriptif adalah suatu metode penilitian yang ditunjukkan untuk menggambarkan fenemena yang ada yang berlangsung
pada saat ini atau saat yang lampau. Penelitian deskriptif ini tidak mengadakan manipulasi pada variabel bebas, tapi menggambarkan suatu
kondisi apa adanya. Penggambaran kondisi ini dapat secara individual atau kelompok dan mnggunakan angka-angka.
Penggunaan metode demonstrasi-eksperimen diharapkan dapat meningkatkan ketertarikan siswa untuk mengikuti pembelajaran IPA
sehingga dapat meningkatkan prestasi. Dengan metode ini siswa juga dapat ikut aktif dalam proses pembelajaran. Kegiatan perbaikan ini dilakukandalam
dua siklus terdiri dari kegiatan perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi.
Menurut Kasbalah 2001:10 tahapan dalam setiap siklus dapat digambarkan sebagai berikut:
30
31
Refleksi Rencana
Tindakan Refleksi
Pelaksanaan Tindakan
Observasi Rencana
Tindakan
Observasi Siklus 1
Siklus 2 Pelaksanaan
Tindakan
Gambar desain siklus
B. Setting Penelitian