a. Wawancara merupakan cara pengumpulan data melalui tanya jawab langsung dengan
informan yang dianggap mengetahui permasalah penelitian secara mendalam. Dalam hal ini yaitu dengan melakukan wawancara langsung dengan pemilik dan karyawan Swalayan
Bersama b.
Observasi adalah pelaksanaan pengamatan secara langsung terhadap fenomena-fenomena yang berkaitan dengan fokus permasalahan yang diteliti. Fenomena yang dimaksud adalah
penerapan strategi SWOT untuk meningkatkan daya saing yang terjadi di tempat penelitian.
2. Pengumpulan data sekunder yaitu pengumpulan data dan informasi yang diperlukan atau
diperoleh melalui penelitian kepustakaan menggunakan berbagai literatur seperti buku-buku, artikel dan majalah yang memiliki relevansi dengan masalah yang diteliti selain metode
kepustakaan, yaitu pengumpulan data sekunder lainnya melalui metode dokumentasi yaitu dengan memanfaatkan dokumen-dokumen tertulis, gambar, foto atau benda lainnya dengan
masalah yang diteliti.
3.7 Teknik Analisis Data
Teknik analisis data dalam penelitian ini yaitu dengan melakukan teknik analisis data deskriptif yang dilakukan dengan cara merumuskan dan menafsirkan data yang ada sehingga
memberikan gambaran umum yang jelas mengenai hasil penerapan strategi SWOT dalam peningkatan daya saing pada Swalayan Bersama Medan.
Penulis akan meneliti penerapan SWOT Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats dari Swalayan Bersama. Faktor-faktor apa yang menjadi Strengths kekuatan dan Weaknesses
kelemahan dari Swalayan Bersama, serta faktor-faktor yang menjadi Opportunities peluang dan Threats ancaman bagi Swalayan Bersama. Faktor-faktor tersebut akan dimasukan ke dalam
Universitas Sumatera Utara
Matriks SWOT, yaitu alat yang digunakan untuk menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan ancaman eksternal yang dihadapi perusahaan dapat disesuaikan kekuatan dan
kelemahan yang dimilikinya. Matriks ini dapat menghasilkan empat set kemungkinan alternatif strategi.
3.8 Tahap Pengambilan Keputusan a. Melakukan perumusan IFAS
Setelah melakukan identifikasi factor-faktor strategis internal, maka factor strategis internal tersebut disusun dalam rangka Strenght dan Weakness. Tahapnya adalah :
1. Tentukan factor-faktor yang menjadi kekuatan dan kelemahan perusahaan pada kolom 1
2. Pada kolom 2, tentukan bobot untuk setiap faktor mulai 1,0 sangat penting, sampai
dengan 0,0 tidak penting. Faktor-faktor tersebut kemungkinan dapat memberikan dampak terhadap posisi strategis perusahaan. Semua bobot tersebut jumlahnya tidak
boleh melebihi skor total 1,00 3.
Hitung rating dalam kolom 3 untuk masing-masing factor peluang, ancaman,kekuatan, kelemahan dengan memberikan nilai mulai dari 4 out standing sampai dengan 1 poor.
Pemberian nilai rating untuk faktor kekuatan yang semakin besar diberi rating 4, tetapi jika kecil diberi nilai 1. Pemberian nilai rating kelemahan kebalikannya, jika nilai
kelemahan sangat besar ratingnya adalah 1, sebaliknya jika nilai kelemahannya kecil ratingnya.
4. Kalikan bobot pada kolom 2 dengan rating pada kolom 3 untuk memperoleh factor
pembobotan dalam kolom 4. Hasilnya berupa skor pembobotan untuk masing-masing faktor yang nilainya bervariasi mulai dari 4,0 outstanding hingga 1,0 poor
Universitas Sumatera Utara
5. Jumlahkan skor pembobotan pada kolom 4, untuk mmeperoleh total skor pembobotan
bagi perusahaan yang bersangkutan. Nilai total ini menunjukkan bagaimana perusahaan tertentu beraksi terhadap factor-faktor strategis internalnya. Skor total ini dapat
digunakan untuk membandingkan perusahaan ini dengan perusahaan lainnya Tabel 3.1 IFAS
Factor-faktor internal
1 Bobot
2 Rating
3 Bobot x rating
4 Komentar
Kekuatan Kelemahan
Total Sumber : Freddy Rangkuti, 2009 :25
b.
Melakukan Perumusan EFAS
Berikut ini cara-cara penentuan Faktor Strategi Eksternal : 1.
Susunlah dalam kolom 1 daftar peluang dan ancaman 2.
Pada kolom 2, tentukan bobot untuk setiap faktor mulai 1,0 sangat penting, sampai dengan 0,0 tidak penting. Faktor-faktor tersebut kemungkinan dapat memberikan
dampak terhadap posisi strategis perusahaan. Semua bobot tersebut jumlahnya tidak boleh melebihi skor total 1,00
3. Hitung rating dalam kolom 3 untuk masing-masing factor dengan memberikan skala
mulai dari 4 outstanding sampai dengan 1 poor berdasarkan pengaruh factor tersebut terhadap kondisi perusahaan yang bersangkutan. Pemberian nilai rating untuk
factor peluang bersifat positif peluang yang semakin besar diberi rating +4, tetapi jika peluangnya kecil, diberi rating +1. Pemberian nilai rating ancaman adalah
Universitas Sumatera Utara
sebaliknya. Misalnya jika nilai ancaman sangat besar, ratingnya adalah 1. Sebaliknya jika nilai ancamannya sedikit ratingnya 4.
4. Kalikan bobot pada kolom 2 dengan rating pada kolom 3 untuk memperoleh factor
pembobotan dalam kolom 4. Hasilnya berupa skor pembobotan untuk masing-masing factor yang nilainya bervariasi mulai dari 4,0 outstanding hingga 1,0 poor
5. Jumlahkan skor pembobotan pada kolom 4, untuk memperoleh total skor
pembobotan bagi perusahaan yang bersangkutan. Nilai total ini menunjukkan bagaimana perusahaan tertentu beraksi terhadap factor-faktor strategis eksternalnya.
Skor total ini dapat digunakan untuk membandingkan perusahaan ini dengan perusahaan lainnya dalam kelompok industry yang sama.
Tabel 3.2 EFAS Faktor-faktor
eksternal 1
Bobot 2
Rating 3
Bobot x rating
4 Komentar
Peluang Ancaman
Total Sumber : Freddy Rangkuti, 2009 :24
Setelah mendapatkan hasil seberapa besar nilai kelemahan, kekuatan, peluang dan ancaman yang terlihat pada tabel IFAS dan EFAS maka dapat melakukan penjumlahan atas
IFAS + EFAS, apabila menemukan perbandingan maka akan dapat menunjukkan beberapa cara alternatif strategi pengembangan untuk usaha ini.
Dalam Freddy Rangkuti, 2009, Penggabungan IFAS +EFAS dapat dilihat pada tabel berikut :
Universitas Sumatera Utara
Tabel 3.3 IFAS + EFAS Strength
kekuatan Bobot
Weakness kelemahan
Bobot
Sub Total A
Sub Total B
Opportunity Peluang
Bobot Threat
Ancaman Bobot
Sub Total C
Sub Total D
Total S + O Atau
A + C
Total W + T Atau
B + D
Sumber : Rangkuti, 2009 Hasil yang akan diperoleh adalah sebagai berikut :
1. Bila S A + O C W B + T D maka factor strategis kekuatan dan peluang
mendukung tercapainya jalan keluar dari pokok permasalahn yang ada untuk mendapatkan rekomendasi yang diharapkan
2. Bila S A + O C W B + T D maka pokok masalah adalah kenyataan yang
sebenrarnya terjadi,yang memiliki kelemahan besar disamping tantangan atau ancaman yang dihadapi sangat besar. Tindak lanjut yang harus dilakukan adalah mencari alternatif
lain untuk memperkuat variabel pengamatan atau strateginya.
Universitas Sumatera Utara
Lalu sub total yang telah dijumlahkan dan melakukan perbandingan, maka akan dimasukkan ke dalam diagram SWOT. Setelah itu akan ditentukan strategi apa yang digunakan
atau diterapkan
Universitas Sumatera Utara
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN