27
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Pembuatan
Lotion Repelan Minyak Peppermint
Formula yang digunakan dalam penelitian ini yaitu cetyl alcohol sebagai agen penstabil sistem emulsi dan akan membuat medium
pendispersi dari sediaan lotion menjadi lebih viskous kental, virgin coconut oil VCO sebagai fase minyak, asam stearat sebagai agen
konsistensi dan ketahanan sediaan lotion, gliserin sebagai humektan dan emollient, minyak peppermint sebagai bahan aktif. Salah satu bahan dalam
formula berbeda dengan formula yang digunakan Gretha 2012, yaitu span 60 sorbitan monostearat digantikan dengan span 80. Span 80 memiliki
sifat sama dengan span 60, namun span 80 lebih oily dibandingkan dengan span 60, karena span 80 memiliki nilai HLB 4,3, lebih rendah dibandingkan
span 60 yaitu 4, 7, sehingga span 80 lebih mudah bercampur pada fase miyak lotion. Hydrophylic-lipophylic Balance HLB digunakan untk
mendeskripsikan karakteristik suatu surfatkatan. Hydrophylic-lipophylic Balance merupakan angka yang menunjukkan perbandingan antara
kelompok senyawa hidrofilik dan lipofilik. Apabila nilai HLB dari surfaktan rendah, maka jumlah gugus yang bersifat hydrophylic dalam suatu surfaktan
adalah kecil. Hal ini menunjukkan bahwa, sifat dari surfaktan tersebut lebih liphofilic oil soluble atau lebih mudah larut dalam fase minyak Allen,
2002; Hartono dan Widiatmoko, 1993.
Uji daya sebar dilakukan dengan plat kaca bulat berskala. Lotion ditimbang sebanyak 1 g di atas plat kaca, di tutup dengan plat kaca lain dan
diberi beban 125 g, serta di diamkan selama 1 menit. Hasil uji daya sebar menunjukkan lotion memiliki daya sebar yang tidak dapat diukur, karena
lotion yang diletakkan di atas plat memenuhi plat sampai ke tepi plat daya sebar lotion tidak dapat didefinisikan, ukurannya tidak dapat dibaca karena
terlalu luas. Daya sebar digunakan untuk mengetahui kemampuan lotion untuk dapat menyebar secara merata ke seluruh permukaan kulit. Besarnya
nilai daya sebar erat kaitannya dengan acceptability dari suatu sediaan. Sediaan yang daya sebarnya kecil menunjukkan bahwa sediaan sulit untuk
menyebar. Sifat ini berbanding terbalik dengan viskositas. Jika viskositasnya kecil, maka daya sebarnya besar.
Gambar 5. Hasil uji daya sebar lotion repelan minyak peppermint Uji viskositas dilakukan dengan viskometer Rion dan Gambar 6
menunjukkan hasil viskositas lotion sebesar 5 d.Pa.s. Pada pengukuran viskositas digunakan pemberat nomor 1, sehingga pada viskometer Rion
dibaca pada skala 1 menunjukkan angka 5 dan dibaca sebagai nilai
viskositas lotion. Hal ini menunjukkan bahwa viskositas lotion kecil. Jika dibandingkan dengan teori, maka hal ini sudah sesuai dengan teori yang
menunjukkan viskositas berbanding terbalik dengan daya sebar. Semakin kecil viskositas, maka semakin besar daya sebarnya.
Gambar 6. Hasil uji viskositas sediaan lotion repelan minyak peppermint
B. Kontrol Positif dan Negatif Sediaan