Jenis dan Rancangan Penelitian Tata Cara Penelitian

17

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Rancangan Penelitian

Penelitian dengan judul “Uji In Vivo Validasi Protokol Slug Irritation Test pada Sediaan Lotion Repelan Minyak Peppermint Mentha piperita menggunakan metode Classification and Regression Trees CART” merupakan jenis penelitian eksperimental semu quasi-experimental pada uji in vivo slug irritation test dan eksploratif pada validasi protokol slug irritation test dengan model prediksi yang dikembangkan menggunakan metode statistika classification and regression tree CART.

B. Variabel dan Definisi Operasional

1. Variabel utama

a. Varibel bebas. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah zat uji yang iritattasi. b. Variabel tergantung. Variabel tergantung dalam penelitian ini adalah respon iritatif yang dilihat dari jumlah produksi mukus, pengukuran protein, LDH, dan ALP.

2. Variabel pengacau

a. Variabel pengacau terkendali. Variabel pengacau terkendali dalam penelitian ini adalah berat berat siput yang digunakan untuk slug irritation test 3-4 g. b. Variabel pengacau tak terkendali. Variabel pengacau tak terkendali dalam penelitian ini adalah umur dan kondisi patologis siput

3. Definisi Operasional

a. Minyak pepper mint merupakan minyak yang berasal dari Mentha piperita dan diperoleh dengan cara destilasi uap. b. Lotion merupakan emulsi encer yang berefek lubrikan dan didesain untuk pemakaian luar. c. Siput atau slug merupakan jenis hewan non-vertebrata, tanpa cangkang dari spesies Laevicaulis alte FéR, dipilih yang sudah dewasa, memiliki mantel berwarna hitam, tidak boleh coklat ataupun bertotol, memiliki berat 3-4 g. Sehat secara fisik, tidak ada luka, tidak berlendir, dan aktif bergerak. d. Iritasi adalah kondisi pada kulit yang terjadi akibat kontak dalam jangka panjang dengan bahan kimia tertentu. e. Mukus adalah lendir yang diproduksi oleh siput.

C. Alat dan Bahan Penelitian

1. Alat

Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah glassware Pyrex ® , cawan porselin, pengaduk, thermometer, timbangan analitik Mettler Toledo ® , horizontal double plate, stopwatch, hand mixer, cawan petri, pinset, mikropipet, labu ukur 5 mL, pipet tetes, mikro tube Effendrorf ® , Spektofotometer UV-VISIBLE tipe UV mini-1240 Shimadzu ® di Laboratorium Kimia Fisika Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma.

2. Bahan

Bahan yang digunakan minyak peppermint, Virgin Coconut Oil VCO, Tween 40, Span 80, asam stearat, gliserin, trietanolamin, cetyl alcohol, akuades, asam salisilat, arbutin, SLS, dan Phospate Buffer Salin PBS.

3. Reagen

a. Reagen Albumin. Reagen albumin yang digunakan adalah reagen Albumin ReiGed Diagnostics ® . Komposisi dan konsentrasi dari reagen untuk penetapan kadar albumin disajikan pada Tabel I. Tabel I. Komposisi dan konsentrasi reagen Albumin Komposisi Konsentrasi mM Bromcresol green 0,25 Succinat Buffer 85 Surfactant pH 4,20 ± 0,1 b. Reagen LDH. Reagen LDH yang digunakan adalah reagen LDH FS-DGKC DiaSys ® . Komposisi dan konsentrasi dari reagen untuk penetapan kadar LDH disajikan pada Tabel II. Tabel II. Komposisi dan konsentrasi reagen LDH Komposisi pH Konsentrasi mmol L R1 Phospate buffer 7,5 64 Pyruvate 0,80 R2 Good’s buffer 9,6 NADH 1,0 c. Reagen ALP. Reagen ALP yang digunakan adalah reagen ALP ReiGed Diagnostics ® . Komposisi dan konsentrasi dari reagen untuk penetapan kadar ALP disajikan pada Tabel III. Tabel III. Komposisi dan konsentrasi reagen ALP Komposisi Konsentrasi mM Reagen 1 Diethanolamine 1,0 Magnesium chloride 0,5 Reagen 2 p- Nitrophenylphosphatase pH 10,4 ± 0,2 10,0

4. Hewan Uji

Hewan uji yang digunakan dalam penelitian ini adalah siput tanpa cangkang berwarna hitam dengan spesies Laevicaulis alte FéR dengan berat badan 3-4 g. Siput diperoleh dari daerah Ungaran, Jawa Tengah.

D. Tata Cara Penelitian

1. Pembuatan Lotion repelan minyak peppermint a. Pemilihan Formula Formula yang digunakan mengacu pada formula Elisabeth Dea 2012. Formula yang digunakan pada penelitan ini adalah: RVirgin coconut oil 6 g Tween 40 4 g Span 80 4 g Asam stearat 2,74 g Gliserin 15 g TEA 0,15g Cetyl alcohol 0,5 g Minyak peppermint 1,74 g Akuades ad 32 g b. Formula Kontrol Positif Dan Negatif Tabel IV. Formula Kontrol Positif dan Negatif Bahan Fase mi- nyak g Fase air g Basis lotion g Asam salisi- lat 0,5 g SLS 1 g Arbu -tin 5 g Aqua -dest g VCO 6 - 6 6 6 6 - Tween 40 4 - 4 4 4 4 - Span 80 4 - 4 4 4 4 - Asam stearat 2,74 - 2,74 2,74 2,74 2,74 - Gliserin - 15 15 15 15 15 - TEA 0,15 - 0,15 0,15 0,15 0,15 - Cetyl alcohol 0,5 - 0,5 0,5 0,5 0,5 - Akuades - 32 32 32 32 32 32 Asam salisilat - - - 0,32 0,644 3,22 - Sifat bahan Non- iritan Iritan Non- iritan Non- iritan Iritan Non- iritan Non- iritan c. Pembuatan Lotion Repelan Semua bahan dipanaskan di atas waterbath. 1 Setelah meleleh asam stearat, cetyl alcohol, dan span 80 dicampur, ditambahkan dengan TEA, aduk hingga homogen. 2 VCO dan tween 40 dicampur dan diaduk hingga homogen. 3 Campuran nomor 1 dan nomor 2 dicampur dan diaduk hingga homogen. 4 Gliserin dan 13 akuades dicampurkan, aduk hingga homogen. Campuran nomor 3 diaduk dengan mixer dengan kecepatan 1 selama 5 menit. Pada menit ke-5 campuran nomor 4 dimasukkan, kemudian 23 sisa akuades dimasukkan secara perlahan. Pada 30 detik terakhir, minyak peppermint dimasukkan, aduk hingga homogen. 2. Uji sifat fisis sediaan lotion repelan minyak peppermint a. Uji Daya Sebar Uji daya sebar dilakukan setelah 48 jam pembuatan sediaan lotion dengan menimbang sebanyak 1 g dan diletakkan di atas kaca berbentuk bulat berskala dan ditutup dengan kaca bulat penutup. Kaca bulat tersebut diberi beban 125 g dan didiamkan selama 1 menit, serta diukur daya penyebarannya. b. Uji Viskositas Uji viskositas dilakukan setelah 48 jam pembuatan sediaan lotion menggunakan viskometer Rion. 3. Pembuatan bahan uji iritasi dalam basis lotion Semua bahan dipanaskan di atas waterbath. 1 Setelah meleleh asam stearat, cetyl alcohol, dan span 80 dicampur, ditambahkan dengan TEA, aduk hingga homogen. 2 VCO dan tween 40 dicampur dan diaduk hingga homogen. 3 Campuran nomor 1 dan nomor 2 dicampur dan diaduk hingga homogen. 4 Gliserin dan 13 akuades dicampurkan, aduk hingga homogen. Campuran nomor 3 diaduk dengan mixer dengan kecepatan 1 selama 5 menit. Pada menit ke-5 campuran nomor 4 dimasukkan, kemudian 23 sisa akuades dimasukkan secara perlahan. Pada 30 detik terakhir, asam salisilat sls arbutin dimasukkan, aduk hingga homogen. 4. Pengumpulan dan Determinasi Siput Siput diperoleh dari wilayah Perumda, Ungaran-Kabupaten Semarang. Determinasi dilakukan di Laboratorium Taksonomi Hewan Universitas Gajah Mada. Siput yang diperoleh dibedah, dilihat bentuk alat reproduksinya, dan disesuaikan dengan literatur. 5. Slug Irritation test Uji iritasi menggunakan slug irritation test diadaptasi dari prosedur uji Slug Mucosal Test Adriens, 2006. Uji iritasi dievaluasi dengan menempatkan siput pada bahan uji dalam periode waktu 60 menit dan diukur jumlah lendir yang diproduksi. Masing-masing siput dan cawan petri ditimbang. Bahan uji ditimbang 1 g, dimasukkan ke dalam cawan petri, kemudian siput diletakkan di atas bahan uji dan ditunggu selama 60 menit. Setelah kontak selama 60 menit, kemudian hitung jumlah mukus yang terbentuk. Siput kemudian dipindah ke cawan petri baru, kemudian diberikan 1 mL PBS di dekat bagian bawah tubuh siput dan didiamkan selama 60 menit. Bahan uji yang menyebabkan kerusakan jaringan akan menghasilkan pelepasan biomarker ke PBS, sehingga protein dan enzim dapat diukur dalam sampel PBS. protein dan enzim yang dikeluarkan laktat dehidrogenase LDH dan alkali fosfatase ALP dari dinding tubuh siput dapat diukur. Kemudian sampel diukur menggunakan spektrofotometer UV-Vis. 6. Pengukuran ALP Mukus yang diproduksi setelah ditambahkan PBS diambil 20 µL, dimasukkan ke dalam labu ukur 5 mL. Ditambahkan reagen pertama Tabel III sebanyak 800 µL dan reagen kedua Tabel III sebanyak 200 µL. Kemudian aquades ditambahkan hingga 5 mL dan didiamkan selama 3 menit. Pengukuran absorbansi dilakukan kembali pada waktu 4, 5, dan 6 menit. Absorbansinya dengan spektrofotometer UV dengan panjang gelombang 405 nm. 7. Pengukuran LDH Mukus yang diproduksi setelah ditambahkan PBS diambil 20µ l, dimasukkan ke dalam labu ukur 5 mL. Ditambahkan reagen pertama Tabel IIsebanyak 800 µ dan reagen kedua Tabel II 200 µL. Kemudian aquades ditambahkan hingga 5 mL dan didiamkan selama 1 menit. Pengukuran absorbansi dilakukan kembali pada waktu 2, 3, dan 4 menit. Absorbansinya dengan spektrofotometer UV dengan panjang gelombang 340 nm. 8. Pengukuran kadar albumin Mukus yang diproduksi setelah ditambahkan PBS diambil 8 µl, ditambahkan dengan 800 μL reagen albumin Tabel I. Ditambahkan 3200 μL akuades. Absorbansi senyawa dibaca pada panjang gelombang 630 nm.

E. Analisis Hasil

Dokumen yang terkait

Pengaruh Aromaterapi Minyak Essensial Peppermint (Mentha piperita) terhadap Peningkatan Memori Jangka Pendek.

5 9 15

Predicting Students' Final Passing Results Using the Classification and Regression Trees (CART) Algorithm.

0 0 7

Uji In Vivo dan Validasi Protokol Slug Irritation Test pada sediaan cooling gel ekstrak daun Petai Cina (Leucaena leucocephala (Lmk) De Wit) dengan metode Classification And Regression Tree (CART).

0 10 92

Uji In Vivo dan Validasi Protokol Slug Irritation Test pada sediaan bedak tabur Amilum Manihot (Manihot utilissima L.) menggunakan pewarna karotenoid dari Umbi Wortel (Daucus carota L.) dengan metode Classification And Regression Tree (CART).

3 4 88

Perbandingan Metode Klasifikasi Analisis Diskriminan Dan Classification And Regression Trees (Cart).

0 0 2

UJI DAYA PROTEKSI MINYAK ATSIRI PEPPERMINT (Mentha piperita) SEBAGAI REPELEN TERHADAP NYAMUK Aedes aegypti

0 2 38

PENGARUH PENAMBAHAN POLYSORBATE 40 DAN SORBITAN MONOSTEARATE SEBAGAI EMULSIFYING AGENT DALAM LOTION REPELAN MINYAK PEPPERMINT (Mentha piperita) TERHADAP SIFAT FISIS DAN STABILITAS SEDIAAN SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar

0 0 132

PENGARUH PENAMBAHAN POLYSORBATE 80 DAN SORBITAN MONOLAURATE SEBAGAI EMULSIFYING AGENT DALAM LOTION REPELAN MINYAK PEPPERMINT (Mentha piperita) TERHADAP SIFAT FISIS DAN STABILITAS SEDIAAN SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar S

0 0 123

Pengaruh penambahan polysorbate 40 dan sorbitan monolaurate sebagai emulsifying agent dalam lotion repelan minyak peppermint (Mentha piperita) terhadap sifat fisis dan stabilitas sediaan - USD Repository

0 0 146

PENGELOMPOKAN PENDERITA TUBERKULOSIS DALAM RUMAH TANGGA DI SURABAYA DENGAN METODE CART (CLASSIFICATION AND REGRESSION TREES) BAGGING

0 0 135