2.2.1.1.3 Jenis Pajak
Suandy 2008:37
mengemukakan bahwa
jenis pajak
dapat dikelompokkan menjadi tiga macam yaitu menurut sifat, golongan dan lembaga
pemungutnya. 1. Menurut sifatnya
a. Pajak subjektif adalah pajak yang berpangkal atau berdasarkan pada subjeknya, dalam arti memperhatikan keadaan diri wajib
pajak. Contoh : Pajak Penghasilan PPh. b. Pajak objektif adalah pajak yang berpangkal pada objeknya, tanpa
memperhatikan keadaan diri wajib pajak. Contoh: Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah
PPnBM. 2. Menurut Golongannya
a. Pajak langsung adalah pajak yang harus dipikul atau ditanggung sendiri oleh Wajib pajakdan tidak dapat dibebankan atau
dilimpahkan kepada orang lain. Contoh : Pajak Penghasilan. b. Pajak tidak langsung adalah pajak yang pada akhirnya dapat
dibebankan atau dilimpahkan kepada orang lain. Contoh : Pajak Pertambahan Nilai PPN.
3. Menurut lembaga pemungutan a. Pajak pusat adalah pajak yang wewenang pemungutannya ada pada
pemerintah pusat dan digunakan untuk membiayai pengeluaran
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
negara, dimana pelaksanaannya dilakukan oleh Departemen Keuangan melalui Direktorat Jenderal Pajak. Contoh: Pajak
Penghasilan, Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah, Pajak Bumi dan Bangunan, Bea Materai.
b. Pajak daerah adalah pajak yang wewenang pemungutannya ada pada pemerintah daerah dan digunakan untuk membiayai
pengeluaran daerah, dimana pelaksanaannya dilakukan oleh Dinas Pendapatan Daerah. Pajak daerah dibedakan menjadi dua
yaitu : 1. Pajak Provinsi
Contoh : Pajak Kendaraan Bermotor dan Kendaraan di Atas Air, Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor dan Kendaraan di Atas
Air. 2. Pajak KabupatenKota
Contoh : Pajak Hotel, Pajak Restoran, Pajak Hiburan, Pajak Reklame, Pajak Reklame, Pajak Penerangan Jalan.
2.2.1.1.4 Sistem Pemungutan Pajak