BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1 Deskripsi Hasil Penelitian
Analisis data yang digunakan penulis dalam pembahasan penelitian ini adalah analisis deskriptif komparatif untuk membandingkan penagihan pajak
dengan penerbitan surat paksa dan pasca penerbitan surat paksa tahun 2010 sampai dengan tahun 2012 serta pencairan tunggakan pajak tahun 2010 sampai
dengan 2012. mengetahui keefektifan penagihan pajak dengan surat paksa dan pasca penerbitan surat paksa sebagai penagihan tunggakan pajak di Kantor
Pelayanan Pajak Pratama Sidoarjo utara untuk dijadikan sebagai evaluasi
.
5.1.1 Surat Tagihan Pajak
STP diusulkan penerbitannya oleh seksi pemeriksa dan Waskon apabila wajib pajak orang pribadi atau badan terlambat membayar atau menyetor pajaknya,
salah perhitungan kewajiban pajaknya, dan sebagainya. Tahapannya juga tidak
jauh berbeda, akan tetapi STP dapat diusulkan oleh seksi Waskon
Bagaimana proses penerbitan Surat Tagihan Pajak Pada Kpp Pratama Sidoarjo Utara?
Penerbitan Surat Tagihan Pajak pada KPP Pratama Sidoarjo Utara tidak jauh berbeda dengan penerbitan SKPKBSKPKBT. Penerbitan
STP di KPP Pratama Sidoarjo utara kepada wajib pajak sebesar 1.451 WP dengan total tunggakan Rp. 4.281.333.184. informan: Bapak Hasiolan
kepala seksi penagihan KPP Pratama Sidoarjo Utara.
Seksi pemeriksan atau seksi waskon membuat nota hitung yang berisi keterangan penyebab diterbitkannya SPT, kemudian diserahkan oleh seksi
pelayanan untuk diterbitkan STP. STP dibuat tiga rangkap yang akan diberikan
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
kepada wajib pajak, account representative, dan seksi penagihan. Jika wajib pajak tidak membayarkan utang pajaknya sampai lewat waktu yang telah
ditetapkan maka seksi penagihan akan melakukan tindakan penagihan wajib pajak yang berikutnya, yaitu penerbitan Surat Teguran. Surat tagihan pajak dapat
diterbitkan dalam hal: 1. Apabila pajak penghasilan dalam tahun berjalan tidak atau kurang bayar.
2. Apabila dari hasil penelitian Surat Pemberitahuan terdapat kekurangan pembayaran pajak sebagai akibat salah dan atau salah hitung.
3. Apabila wajib pajak dikenakan sanksi administrasi berupa denda dan atau bunga.
4. Apabila pengusaha yang dikenakan pajak berdasarkan Undang-undang PPN dan perubahannya tidak melaporkan kegiatan usahanya untuk
dikukuhkan sebagai pengusaha kena pajak PKP. 5. Apabila pengusaha yang tidak dikukuhkan sebagai pengusaha kena pajak
tetapi menerbitkan faktur pajak. 6. Pengusaha yang telah dikukuhkan sebagai pengusaha kena pajak membuat
faktur pajak tetapi tidak tepat atau tidak mengisi selengkapnya faktur Pajak.
Penerbitan Surat tagihan pajak hanya akan dilakukan oleh KPP Pratama Sidoarjo Utara apabila wajib pajak tidak taat pajak. Karna
adanya STP inilah yang menyebabkan adanya tindakan penagihan pajak apabila pada saat jatuh tempo WP belum melunasi utang pajaknya dan
jurusita pajak melakukan penagihan pajak salah satunya penerbitan surat
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
paksa. Kita dapat melihat apakah surat paksa sudah tergolong efektif ato masih belum efektif dalam mencairkan tunggakan pajak. Tapi kita tidak
tahu apakah pencairan tunggakan pajak itu tercairkan karna adanya penerbitan surat paksa atau WP sudah membayar pada saat sebelum
menerbitkan surat paksa. Tapi kita hanya mengetahui seberapa banyak surat paksa yang diterbitkan dan jumlah WP yang melakukan
poembayaran sehubung dengan penerbitan surat paksa. informan:Bapak Hasiolan
5.1.2 Penagihan Pajak dengan Surat Paksa pada Kantor Pelayanan Pajak
Pratama Sidoarjo Utara
Pertanyaan yang diajukan oleh peneliti sesuai dengan mini research question yaitu:
Seberapa penting Penerbitan Surat Paksa terhadap pencairan tunggakan pajak pada KPP PRATAMA Sidoarjo Utara?
Penagihan Tunggakan Pajak dengan Surat Paksa merupakan tindakan penagihan yang sangat penting yang dilaksanakan oleh Jurusita Pajak dengan
meyampaikan Surat Paksa kepada wajib pajak untuk melunasi utang pajak dan biaya penagihannya.
Tabel 5.1
Penagihan Pajak dengan Surat Paksa KPP Pratama Sidoarjo Utara Tahun 2011 dan 2012
Tahun 2011 Tahun 2012
Kenaikan penurunan
Lembar NilaiRp
Lembar NilaiRp
Lembar NilaiRp
435 4.048.066.000
667 2.168.058.890
232
1.880.007.110
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Berdasarkan tabel 5.1, penagihan pajak dengan surat paksa pada umumnya mengalami peningkatan baik dari jumlah lembar surat paksa dan nilai nominal
yang tertera dalam surat paksa. Penagihan surat paksa pada tahun 2011 sebanyak 235 lembar dengan nilai
nominalnya sebesar Rp. 4.048.066.000,- sedangkan pada tahun 2012 sebanyak 667 lembar dengan nilai nominalnya sebesar Rp 2.168.058.890,- berarti ada
peningkatan jumlah lembar penagihan surat paksa sebanyak 232 lembar dan dilihat dari jumlah nominalnya juga mengalami peningkatan sebesar
Rp.1.880.007.110. Lebih sedikit yang melakukan penagihan surat paksa ditahun 2011 dibandingkan dengan tahun 2012, hal ini disebabkan sebagian besar wajib
pajak masih banyak yang tidak patuh dalam membayar. Itulah yang menyebabkan penagihan surat paksa tahun 2011 lebih sedikit dibandingkan dengan tahun 2012.
Informan: Bapak Haris Jurusita Pajak
. 5.1.3 Penerimaan Tunggakan Pajak dengan Surat Paksa pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Sidoarjo Utara
Penerimaan tunggakan pajak merupakan pelunasan utang pajak atau tunggakan pajak yang dimiliki oleh wajib pajak atau penanggung pajak. Dengan
penerimaan tunggakan pajak, penerimaan pajak KPP Pratama Sidoarjo Utara akan mengalami peningkatan, sehingga membantu pencapaian target penerimaan
negara yang berasal dari pajak.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Tabel 5.2 Penerimaan Tunggakan Pajak dengan Surat Paksa
KPP Pratama Sidoarjo Utara Tahun 2011 dan 2012 Tahun 2011
Tahun 2012 Kenaikan
penurunan Nominal
Rp Nominal
Rp Nominal
Rp
1.024.984.000 2.040.650.994
1.015.666.994
Sumber : Seksi Penagihan KPP Pratama Sidoarjo Utara Berdasarkan tabel 5.2, pencairan tunggakan pajak dengan surat paksa pada
umumnya mengalami peningkatan baik dari jumlah lembar surat paksa maupun jumlah nominal yang tertera dalam surat paksa. Penerimaan tunggakan pajak
dengan surat paksa pada tahun 2011 sebanyak Rp 1.024.984.000 dan pada tahun 2012 sebanyak Rp 2.040.650.994. Jika dilihat dari nilai nominalnya ada
penerimaan tunggakan pajak dari tahun 2010 – 2012 mengalami kenaikan sebesar Rp 1.015.666.994.
5.2 Efektivitas Terhadap Pencairan Tunggakan 5.2.1 Efektivitas Penagihan Pajak dengan Surat Paksa