Non Performing Financing NPF Pengujian asumsi klasik

27 usaha akibat salah satu atau kombinasi usaha perbankan. Hal ini sesuai dengan pendapat Hassan dan Bashir 2003 yang menyatakan CAR berfungsi mengurangi biaya dari segi pendanaan dan risiko. Pengaruh CAR terhadap ROA CAR dapat berpengaruh terhadap ROA karena semakin tinggi CAR maka bank tersebut mampu membiayai operasionalnya sehingga dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat untuk dapat menabungkan dananya pada bank tersebut, dan pada akhirnya dapat meningkatkan ROA. Jika nilai CAR tinggi berarti bank tersebut mampu membiayai operasional bank, keadaan yang menguntungkan bank tersebut akan memberikan kontribusi yang cukup besar bagi profitabilitas Mudjarat Kuncoro dan Suhardjono, 2002.

2. Non Performing Financing NPF

Salah satu resiko yang dihindari oleh bank adalah k tidak terbayarnya pembiayaan yang telah diberikan atau sering disibut resiko pembiayan. NPF Non Performing Financing merupakan indikator pembiayaan bermasalah yang perlu diperhatikan karna sifatnya fluktuatif dan tidak pasti sehingga penting untuk diamati secara khusus. Berdasarkan surat edaran BI Nomor 1211DPNP tanggal 31 Maret 2010 rasio NPF dihitung menggunakan rumus sebagai berikut : Keterangan: NPF : Non Performing Financing PMB : Pembiayaan bermasalah KL, D, M TPM : Total Pembiayaan Berdasarkan peraturan Bank Indonesia Nomor 1211DPNP Tanggal 31 Maret tentang Sistem Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum, Semakin tinggi nilai NPF 28 diatas 5 maka bank tersebut tidak sehat.Jadi apabila nilai NPF di bawah 5 maka bank masih dianggap sehat. Tabel 2. 4. Kriteria Penilaian Rasio NPF Non Performing Financing Nilai NPF Predikat NPF 2 Sangat Baik 2 NPF 5 Baik 5 Cukup Baik Kurang Baik Tidak Baik Sumber: www.bi.go.id Penilaian diatas dimaksudkan untuk menilai kondisi aset bank syariah. Semakin tinggi NPF Non Performing Financing maka menunjukan semakin banyak terjadi pembiayaan bermasalah seperti resiko gagalnya pembayaran dari suatu pembiayaan yang diberikan kepada nasabah. Pengaruh NPF terhadap ROA Muhammad 2004:127menjelaskan bahwa kegiatanpenanaman dana dapat menimbulkanrisiko kerugian. Risiko kerugian ini dapatberasal dari adanya pembiayaanbermasalah yang dihadapi bank. NonPerforming Financing NPF merupakanrasio yang digunakan untuk mengetahuiberapa besar pembiayaan yangdihadapi bank. Purbaningsih 2014menyatakan NPF yang semakin besarakan menyebabkan pendapatan yangditerima bank semakin berkurang,sehingga apabila pendapatan yangditerima semakin berkurang maka akanmenurunkan profitabilitas ROA.

3. Financing to Deposit Ratio FDR

FDR adalah rasio antara jumlah kredit yang diberikan bank dengan dana yang diterima oleh bank. FDR ditentukkan oleh perbandingan antara jumlah pinjaman yang diberikan dengan dana masyarakat yang dihimpun yaitu mencakup giro, simpanan 29 berjangka deposito, dan tabungan. FDR tersebut menyatakan seberapa jauh kemampuan bank dalam membayar kembali penarikan dana yang dilakukan deposan dengan mengandalkan kredit yang diberikan sebagai sumber likuiditasnya. Semakin besar kredit maka pendapatan yang diperoleh naik, karena pendapatan naik secara otomatis laba juga akan mengalami kenaikan. Secara regulasi, dilihat dari surat edaran nomor 1040DPM tanggal 17 November 2008 perihal tata cara penerbitan Sertifikat Bank Indonesia Syariah melaluli lelang besarnya, menetapkan Bank Umum Syariah yang dapat mengikuti lelang SBIS jika memiliki FDR 80. Selain itu menurut Asosiasi Perbankan Syariah Indonesia Asbisindo, idealnya bank syariah memiliki FDR 80-90.Batas likuiditas Bank Syariah tetap terjaga. FDR perbankan syariah yang tinggi diatas 100 akan menjadi ancaman bagi likuiditas bank syariah itu sendiri. Berdasarkan surat edaran Bank Indonesia Nomor 1327DPM 1 Desember 2011, rumus menghitung FDR adalah sebagai berikut: Keterangan : FDR : Financing to Deposit Ratio TP : Total Pembiayaan TDPK : Total Dana Pihak Ketiga Sumber :Sukarno dan Syaichu 2006 Pengaruh FDR terhadap ROA Salah satu fungsi perusahaan perbankan sebagai lembaga intermediasi adalah menyalurkan pembiayaan kepada nasabahmasyarakat yang membutuhkan dana tambahan untuk melakukan ekspansi usaha. Untuk mengetahui berapa besar pembiayaan yang disalurkan dengan memanfaatkan dana yang dihimpun dapat menggunakan rasio FDR. FDR dalam bank konvensional lebih dikenal dengan sebutan LDR. Sukarno dan Syaichu 2006 menjelaskan bahwa semakin tinggi LDR laba perusahaan mempunyai kemungkinan 30 untuk meningkat dengan catatan bahwa bank tersebut mampu menyalurkan kreditnya secara optimal, maka disimpulkan bahwa LDR berpengaruh positif terhadap laba. Sama halnya pada FDR, apabila FDR naik maka laba yang diperoleh bank juga naik dengan asumsi bahwa bank mampu menyalurkan pembiayaan secaraoptimal.

K. Penelitian Terdahulu

Tabel 2. 5. PenelitianTerdahulu No Nama Judul penelitian Metode Penelitian Hasil Perbedaan Persamaan 1. Edhi Satrio 2013 Jurnal Analisis Pengaruh Suku Bunga, INFLASI, CAR, BOPO, NPF Terhadap Profitabilitas Bank Syariah Suku bunga, Inflasi,dan BOPO Capital adequancy Ratio, NPF terhadap ROA Hasilnya menunjukan bahwa BOPO berpengaruh signifikan negatif terhadap ROA. Sedangkan CAR,NPF, dan Inflasi tidak berpengaruh terhadap ROA 2. Linda dan Dina 2015 Jurnal Pengaruh CAR, NPF, FDR, dan OER Terhadap ROA Pada BPRS Di Indonesia Periode Januari 2009 hingga Mei 2014 OER, BPRS dan Tahun penelitian CAR, NPF, FDR dan ROA Hasil menjukan bahwa CAR, FDR Berpengaruh tidak Signifikan Terhadap ROA BPRS. Sedangkan NPF berpengaruh negatif 31 No Nama Judul penelitian Metode Penelitian Hasil Perbedaan Persamaan terhadap ROA 3. Abidin Fajrin 2012 Skripsi Pengaruh Capital Adequacy Ratio CAR, Cash Ratio CR, Non Performing Financing NPF, dan Financing to Deposit Ratio FDR terhadap Profitabilitas Bank Umum Syariah di Indonesia Studi Kasus Pada Bank Umum Syariah di Indonesia periode 2008- 2011”. CR, tahun penelitian 2008-2011 CAR, NPF, FDR Hasil menunjukan bahwa CAR tidak berpengaruh terhadap profitabilitas Bank Umum Syariah di Indonesia 4. Dwi Ismawati 2009 Skripsi Pengaruh Financing to Deposit Ratio FDR, Cash Ratio CR, Capital Adequacy Ratio CAR, dan Dana Pihak Ketiga Terhadap Tingkat Profitabilitas PT. Bank Mandiri Syariah, TBK Periode 2006- 2008 Cash Ratio CR, Dana Pihak Ketiga Terhadap Tingkat Profitabilitas PT. Bank Mandiri Syariah, TBK Periode 2006- 2008 Financing to Deposit Ratio FDR, Capital Adequacy Ratio CAR, Terhadap Tingkat Profitabilitas Hasil Penelitian ini Menjukan FDR tidak berpengaruh terhadap ROA, sedangkan CAR berpengaruh Positif terhadap ROA 5. DEWI 2010 Skripsi Faktor-faktor yang mempengaruhi Profitabilitas Bank Syariah di REO CAR, NPF,FDR, ROA Hasil penelitian ini menunjukan bahwa CAR dan FDR 32 No Nama Judul penelitian Metode Penelitian Hasil Perbedaan Persamaan Indonesia tidak berpengaruh terhadap ROA. Sedangkan NPF dan ROE berpengaruh negati terhadap ROA. Sumber: diolah dari berbagai referensi Berdasarkan penelitian-penelitian yang dilakukan sebelumnya, terhadap beberapa perbedaan-perbedaan dan kesamaan. Diantara kesamaannya dengan penelitian yang akan dilakukan adalah mempunyai kesamaan sampel yaitu CAR, NPF, dan FDR terhadap ROA. Selain itu peneliti ini sama-sama menganalisis tingkat kinerja perusahaan perbankan.

L. Kerangka Pemikiran Penelitian

Variabel independen dilihat dari faktor – faktor yang mempengaruhi ROA diantaranya: Capital Adequacy Ratio CAR, Non Performing Financing NPF, dan Financing to Deposit Ratio FDR sebagai variabel independen dan profitabilitas yang diproksikan dengan Return On Asset ROAsebagai variabel dependen. Penelitian ini menggunakan sempel Bank Umum Syariah periode 2011-2015 33 Tabel 2. 6. Kerangka Pemikiran Pengaruh Capital Adequancy Ratio CAR, Financing to Deposit Ratio FDR, dan Non Performing Financing NPF terhadap Profitabilitas Bank Umum Syariah di Indonesia Periode 2011-2015 Basis Teori : Kinerja Keuangan CAR X1 FDR X2 NPF X3 ROA Metode Analisis data : 1. Uji Asumsi Klasik a. Uji Normalitas b. Uji Multikolonieritas c. Uji Heterokedastisitas d. Uji Autokorelasi 2. Uji Hipotesis a. Uji t Parsial b. Uji F Simultan c. Uji Adjusted R Square 3. Analisis Regresi Linier Berganda Hasil Pengujian dan Pembahasan Kesimpulan dan Implikasi 34

M. Keterkaitan antar Variabel

1. Pengaruh Capital Adequancy Ratio CAR terhadap ROA Arifin 2009 menyatakan bahwa modal memiliki tiga fungsi dan salah satu fungsi modal sebagai penyangga untuk menyarap kerugian operasionalk dan kerugian lainnya. Terserapnya kerugian-kerugian bank, maka dapat dikatakan kesempatan bank untuk memperoleh keuntungan juga akan bertambah, sehingga apabila modal bertambah maka keuntungan yang diperoleh bank juga meningkat. Arifin 2009 menyatakan bahwa CAR adalah rasio yang digunakan untuk mengetahui tingkat kecukupan modal, sehingga peningkatan pada CAR menyebabkan peningkatan pada ROA. 2. Pengaruh Financing to Deposit Ratio FDR terhadap ROA Salah satu fungsi perusahaan perbankan sebagai lembaga intermediasi adalah menyalurkan pembiayaan kepada masyarakat yang membutuhkan dana tambahan untuk melakukan ekspansi usaha. Untuk mengetahui berapa besar pembiayaan yang disalurkan dengan memanfaatkan dana yang dihimpun dapat menggunakan rasio FDR. FDR dalam bank konvensional lebih dikenal dengan sebutan LDR. Sukarno dan Syaichu 2006 menjelaskan bahwa semakin tinggi LDR laba perusahaan mempunyai kemungkinan untuk meningkat dengan catatan bahwa bank tersebut mampu menyalurkan kreditnya. FDR naik maka ROA juga naik dengan asumsi bahwa bank mampu menyalurkan pembiayaan secara optimal. 3. Pengaruh Non Performing Financing NPF terhadap ROA Muhammad 2004 menjelaskan bahwa kegiatan penanaman dan dana dapat menimbulkan resiko kerugian. Resaiko kerugian ini dapat berasal dari adanya pembiayaan bermasalah yang dihadapi bank. Non Performing financing NPF merupakan rasio yang digunakan untuk mengetahui berapa besar pembiayaan yangdihadapi bank. Purbaningsih 35 2014 menyatakan NPF yang semakin besar akan menyebabkan pendapatan yang diterima bank semakin berkurang, sehingga apabila pendapatan yang diterima semakin berkurang maka akan menurunkan profitabilitas ROA. Berdasarkan dari pengaruh antar variabel maka peneliatian dapat dibuat hipotesis. Hipotesis adalah suatu konklusi yang sifatnya masih sementara atau pernyataan berdasarkan pada pengetahuan tertentu yang masih lemah dan harus dibuktikan kebenarannya. Dengan demikian hipotesa merupakan dugaan sementara yang nantinya akan diuji dan dibuktikan kebenarannya melalui analisa data Suharsimi Arikunto, 2002:68. Adapun hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. H o : Variabel CAR, FDR, NPF tidak berpengaruh secara parsial dan signifikanterhadap Profitabilitas Bank Umum Syariah. H a :Variabel CAR, FDR, NPF berpangaruh secaraparsial dan signifikan terhadap profitabilitas Bank Umum Syariah. 2. H o :Variabel CAR, FDR, NPF tidak berpengaruh secara simultan dan signifikan terhadap Profitabilitas Bank Umum Syariah. H a :Variabel CAR, FDR, NPF berpangaruh secarasimultan dan signifikan terhadap profitabilitas Bank Umum Syariah. 36

BAB III METODE PENELITIAN

A. Ruanglingkup Penelitian

Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis pengaruh Capital Adequancy Ratio CAR, Non Performing Financing NPF, dan Financing to Deposit Ratio FDR terhadap Return on Asset ROA. Populasi adalah gabungan dari seluruh elemen yang berbentuk peristiwa, hal maupun orang yang memiliki karakteristik yang serupa yang menjadi pusat perhatian seorag peneliti karna itu dipandang sebagai sebuah semesta penelitian Ferdinand,2007. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah Bank Umum Syariah di Indonesia.Periode pengamatan 2011-2015, jumlah Bank Umum Syariah BUS Yang beroperasi di Indonesia sebanyak dua belas bank. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif data berupa angka dengan menggunakan sumber data dari laporan bulanan Statistik Perbankan Syariah yang dipublikasi oleh Bank Indonesia serta Otoritas Jasa Keuangan OJK. Sedangkan jenis data yang digunakan ole penulis pada penelitian ini adalah data sekunder berbentuk runtun waktu time series

B. Metode Pengumpulan Sampel

Sampel penelitian diambil secara purposive sampling, karena perusahaan perbankan yang menjadi sampel disini mampu memberikan informasi yang falid. Menurut Abdul Hamid 2012, metode ini merupakan metode penentuan sampel dimana pengumpulan data atas dasar strategi kecakapan atau pertimbangan pribadi semata. Penggunaan metode ini adalah untuk mendapatkan sampel yang representative sesuai dengan kriteria yang 37 telah ditentukannya.Kriteria penulis dalam pengambil sampel yaitu, Bank Umum Syariah yang terdata di Bank Indonesia pada tahun 2015 dan memiliki laporan tiap tahunnya. Berdasarkan kriteria tersebut, maka diperoleh dua belas unit Bank Umum Syariah. Karena semua bank yang terdaftar sebagai Bank Umum Syariah mengungkapkan laporan Islamic Social Reporting ISR dalam Annnual report perusahaan. Tabel 3. 1. Sampel Penelitian s Berdasarkan proses pemilihan sampel, maka bank umum syariah yang menjadi sampel adalah sebagai berikut : Tabel 3. 2. Data Bank Umum Syariah NO. Nama Perusahaan Kode 1 PT. Bank Muamalad Indonesia BMI 2 PT. Bank Victoria Syariah BVS 3 Bank BRIsyariah BRIS 4 B.P.D. Jawa Barat Banten Syariah BJBS 5 Bank BNI Syariah BNIS 6 Bank Syariah Mandiri BSM 7 Bank Syariah Mega Indonesia SMI 8 Bank Panin Syariah BPS 9 PT. Bank Bukopin Syariah BBS 10 PT. BCA Syariah BCAS 11 PT. Maybank Syariah Indonesia MIS 12 PT. Bank Tabungan Nasional Syariah BTNS Sumber data : Statistik Perbankan Syariah Bank Indonesia Tahun 2015.

C. Metode Pengumpulan Data

Data yang digunakan penelitian ini merupakan sekunder, data tersebut diperoleh langsung dari Laporan situs resmi Bank Indonesia, Seperti Laporan Bulanan Bank Indonesia tentang Statistik Perbankan Syariah. Metode yang digunakan dalam pengumpulan data untuk melakukan penelitian ini adalah sebagai berikut : Jumlah Bank Umum Syariah di Indonesia 12 Bank Umum Syariah yang memenuhi kriteria 12 Total sampel Jumlah bank x 5 tahun 60 38 Field Research Peneliti menggunakan data sekunder berupa data runtun waktu time series dengan skala bulanan monthly yang diambil dari data bulanan Statistik Perbankan Syariah dengan rentang waktu dari bulan Januari 2011 – Desember 2015 dan data bulanan Return On Asset ROA, Capital Adequancy Ratio CAR, Non Perfoming financing NPF, dan Financing to Deposit Ratio yang diperoleh dari situs resmi Bank Indonesia. Library Research Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data yang diperoleh dari membaca literature, buku, artikel, jurnal dan sejenisnya yang berhubungan dengan aspek yang diteliti sebagai upaya memperoleh data yang valid. Internet Research Terkadang buku referensi atau literature yang kita miliki atau pinjam di perpustakaan tertinggal selama beberapa waktu atau kadaluarsa, karena ilmu selalu berkembang seiring berjalannya waktu. Oleh karena itu, untuk mengantisipasi hal tersebut penulis melakukan penelitian dengan menggunakan teknologi yang juga berkembang yaitu 38 internet. Sehingga data yang diperoleh merupakan data yang sesuai dengan perkembangan zaman.

D. Metode Analisis Data

Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan melakukan analisis kuantitatif yang dinyatakan dengan angka-angka yang dalam perhitungannya menggunakan metode statistic yang dibantu dengan program pengolah data statistic yang dikenal dengan SPSS versi 20. Metode-metode yang digunakan yaitu analisis deskriptif, uji asumsi klasik, uji signifikansi simultan uji statitik F, koefisien determinasi R2, dan uji signifikansi parameter individual uji statistic f

1. Pengujian asumsi klasik

1.1 Uji autokorelasi

Uji auto korelasi bertujuan menguji apakah dalam suatu model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1 sebelumnya.Jika terjadi korelasi, maka dinamakan ada problem autokorelasi. Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lain. Masalah ini timbul karena residual kesalahan pengganggu tidak bebas dari satu observasi ke observasi lainnya. Untuk mengetahui ada tidaknya autokorelasi dapat dilakukan dengan uji Dublin Watson.Suatu model regresi tidak terjadi autokorelasi jika nilai Dublin Watson terletak pada kisaran -2 sampai dengan +2. 39

2.1. Uji normalitas

Uji normalitas dalam model regresi bertujuan untuk mengetahui dependensi variable dan independen variable mempunyai distribusi normal atau tidak.Model regresi yang baik adalah yang memiliki distribusi normal atau mendekati normal. Cara mendeteksinya adalah dengan menggunakan dua cara, yaitu:

2.2. Analisis grafik

Salah satu cara termudah untuk melihat normalitas residual adalah dengan melihat grafik histogram yang membandingkan antara data observasi dengan distribusi yang mendekati normal. Namun demikian, hanya dengan melihat histogram, namun hal ini dapat membingungkan, khususnya untuk jumlah sampel yang kecil. Metode lain yang dapat digunakan adalah dengan melihat normal probability plot yang membandingkan distribusi kumulatif dari distribusi normal. Distribusi normal akan membentuk suatu garis lurus diagonal, dan ploting data residual akan dibandingkan dengan garis diagonal. Jika distribusi data residual normal, maka garis yang menggambarkan data yang sesungguhnya akan mengikuti garis diagonalnya. Dasar pengambilan keputusan dari analisis normal probability plot adalah sebagai berikut : a. Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas 40 b. Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan atau tidak mengikuti arah garis diagonal tidak menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.

2.3. Analisis statistik

Uji statistik lain dapat digunakan untuk menguji normalitas residual adalah uji statistic non-parametrik Kolmogorov-Smirnov K-S. uji K-S dilakukan dengan membuat hipotesis : Ho = Data residual terdistribusi normal Ha = Data residual tidak terdistribisu normal Dasar pengambilan keputusan dalam uji K-S adalah sebagai berikut : Apabila probabilitas nilai Z uji K-S signifikan secara statistic maka Ho ditolak, yang berarti data terdistribusi tidak normal. Apabila probabilitas nilai Z uji K-S tidak signifikan secara statistic maka Ho diterima, yang berarti data terdistribusi normal

3. Uji multikolonieritas

Dokumen yang terkait

Pengaruh Financing to Deposit Ratio dan Non Performing Financing terhadap Profitabilitas Bank Syariah di Indonesia

1 65 87

Pengaruh CAR (Capital Adequacy Ratio), FDR (Financing To Deposit Ratio), Dan NPF (Non Performing Financing) Terhadap Return Bagi Hasil Deposito Mudharabah Pada Perbankan Syariah Periode 2010-2014

1 98 90

Pengaruh non performing financing,financing to deposit ratio, dan retrun on assets terhada pertumbuhan aset bank syariah (analisis pada bank umum syariah di Indonesia periode 2011-2014)

0 9 105

Analisis Pengaruh Dana Pihak Ketiga (DPK), Non Performing Financing (NPF), dan inflasi terhadap Financing to Deposit Ratio (FDR) Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) di Indonesia periode 2010-2013

2 8 115

Pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Financing to Deposit Ratio (FDR), dan Non Performing Financing (NPF) Terhadap Profitabilitas PT Bank Mega Syariah

1 15 95

Pengaruh CAR, NPF, FDR dan BOPO Terhadap Profitabilitas Bank Umum Syariah (Periode 2011-2015)

1 9 152

Pengaruh Dana Pihak Ketiga (DPK), Capital Adequacy Ratio (CAR), dan Non Performing Financing (NPF) Terhadap Likuiditas Perbankan Syariah di Indonesia Periode 2011-2015

5 20 120

Pengaruh Tingkat Risiko Pembiayaan Murabahah, Musyarakah dan Financing To Deposit Ratio (FDR) Terhadap Profitabilitas pada Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Periode 2012-2015

0 4 104

ANALISIS PENGARUH NON PERFORMING FINANCING (NPF), Analisis Pengaruh Non Performing Financing (NPF), Financing To Deposit Ratio (FDR), Inflasi dan Capital Adequacy Ratio (CAR) terhadap Proporsi Pembiayaan Murabahah pada Bank Umum Syariah di Indonesia.

0 3 17

ANALISIS PENGARUH NON PERFORMING FINANCING (NPF), Analisis Pengaruh Non Performing Financing (NPF), Financing To Deposit Ratio (FDR), Inflasi dan Capital Adequacy Ratio (CAR) terhadap Proporsi Pembiayaan Murabahah pada Bank Umum Syariah di Indonesia.

0 7 20