Capital Adequancy Ratio CAR

26

1. Capital Adequancy Ratio CAR

Capital Adequancy Ratio adalah rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan bank dalam mempertahankan modal yang mencukupi dan kemampuan bank dalam mengidentifikasi, mengukur, mengawasi, dan mengontrol risiko-risiko yang timbul dan dapat berpengaruh terhadap besarnya modal bank Mudrajad Kuncoro dan Suhardjono : 2002. Menurut ketentuan Bank Indonesia, CAR mempunyai nilai minimal sebesar 8.Modal bank terdiri dari dua konponen yaitu modal inti dan modal pelengkap.Modal inti adalah modal yang berasal dari para pemilik bank, yang terdiri dari dari modal yang disetor oleh para pemegang saham, cadangan, dan laba ditahan.Sedangkan modal pelengkap terdiri dari cadangan revaluasi aktiva tetap, penyisihan penghapusan aktiva produktif, modal pinjaman, dan pinjaman sunbordinasi.Kebutuhan modal minimum bank dihitung berdasarkan ATMR aktiva terimbang menurut risiko yang merupakan penjumlahan ATMR aktiva neraca dan ATMR aktiva administratif. ATMR aktiva neraca diperoleh dengan cara mengalikajn nilai nominal aktiva yang bersangkutan dengan bobot risiko masing-masing aktiva. ATMR aktiva administratif diperoleh dengan cara mengalikan nilai nominal rekening administrative yang bersangkutan dengan risiko. Semakin tinggi CAR maka semakin baik kondisi sebuah bank Tarmidzi Achmad, 2003. Jika nilai CAR tinggi berarti bank tersebut mampu membiayai operasi bank, keadaan yang menguntungkan bank tersebut akan memberikan kontribusi yang cukup besar bagi profitabilitas Mudjarat Kuncoro dan Suhardjono, 2002. Besarnya nilai CAR suatu bank dapat dihitung dengan rumus : Tersedianya modal bank yang melebihi kecukupan yang telah ditentukan akan menjaga tingkat profitabilitas bank. Karena modal ini juga berfungsi sebagai penutup kerugian 27 usaha akibat salah satu atau kombinasi usaha perbankan. Hal ini sesuai dengan pendapat Hassan dan Bashir 2003 yang menyatakan CAR berfungsi mengurangi biaya dari segi pendanaan dan risiko. Pengaruh CAR terhadap ROA CAR dapat berpengaruh terhadap ROA karena semakin tinggi CAR maka bank tersebut mampu membiayai operasionalnya sehingga dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat untuk dapat menabungkan dananya pada bank tersebut, dan pada akhirnya dapat meningkatkan ROA. Jika nilai CAR tinggi berarti bank tersebut mampu membiayai operasional bank, keadaan yang menguntungkan bank tersebut akan memberikan kontribusi yang cukup besar bagi profitabilitas Mudjarat Kuncoro dan Suhardjono, 2002.

2. Non Performing Financing NPF

Dokumen yang terkait

Pengaruh Financing to Deposit Ratio dan Non Performing Financing terhadap Profitabilitas Bank Syariah di Indonesia

1 65 87

Pengaruh CAR (Capital Adequacy Ratio), FDR (Financing To Deposit Ratio), Dan NPF (Non Performing Financing) Terhadap Return Bagi Hasil Deposito Mudharabah Pada Perbankan Syariah Periode 2010-2014

1 98 90

Pengaruh non performing financing,financing to deposit ratio, dan retrun on assets terhada pertumbuhan aset bank syariah (analisis pada bank umum syariah di Indonesia periode 2011-2014)

0 9 105

Analisis Pengaruh Dana Pihak Ketiga (DPK), Non Performing Financing (NPF), dan inflasi terhadap Financing to Deposit Ratio (FDR) Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) di Indonesia periode 2010-2013

2 8 115

Pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Financing to Deposit Ratio (FDR), dan Non Performing Financing (NPF) Terhadap Profitabilitas PT Bank Mega Syariah

1 15 95

Pengaruh CAR, NPF, FDR dan BOPO Terhadap Profitabilitas Bank Umum Syariah (Periode 2011-2015)

1 9 152

Pengaruh Dana Pihak Ketiga (DPK), Capital Adequacy Ratio (CAR), dan Non Performing Financing (NPF) Terhadap Likuiditas Perbankan Syariah di Indonesia Periode 2011-2015

5 20 120

Pengaruh Tingkat Risiko Pembiayaan Murabahah, Musyarakah dan Financing To Deposit Ratio (FDR) Terhadap Profitabilitas pada Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Periode 2012-2015

0 4 104

ANALISIS PENGARUH NON PERFORMING FINANCING (NPF), Analisis Pengaruh Non Performing Financing (NPF), Financing To Deposit Ratio (FDR), Inflasi dan Capital Adequacy Ratio (CAR) terhadap Proporsi Pembiayaan Murabahah pada Bank Umum Syariah di Indonesia.

0 3 17

ANALISIS PENGARUH NON PERFORMING FINANCING (NPF), Analisis Pengaruh Non Performing Financing (NPF), Financing To Deposit Ratio (FDR), Inflasi dan Capital Adequacy Ratio (CAR) terhadap Proporsi Pembiayaan Murabahah pada Bank Umum Syariah di Indonesia.

0 7 20