Penggunaan Habitat berdasarkan Aktivitas Makan

makanan, kedua tangannya digunakan untuk menarik pohon yang ada makanannya kemudian mulutnya mengambil makanan, satu tangan dan satu kaki digunakan untuk berpegangan, kaki yang satu lagi digunakan untuk menarik cabang yang ada makanan kemudian mulutnya mengambil makanan Fithriyani 2011. Selain itu perilaku makan sering kali merupakan selingan dari perilaku bermain atau bergerak Fleagle 1988 dalam Mahardika 2008.

5.4 Penggunaan Habitat berdasarkan Aktivitas Makan

Dalam kesehariannya, owa jawa mulai beraktivitas sejak matahari terbit sampai matahari terbenam. Aktivitas owa jawa yang teramati selama penelitian adalah makan, bergerak, istirahat, bermain, minum, dan beraktivitas sosial Ario 2011. Owa jawa mencari makan berupa buah-buahan sebagai makanan utama yaitu sebesar 77,8 dan sisanya dedaunan dari berbagai jenis pohon termasuk daun liana yang banyak dijumpai merambat pada batang pohon, misalnya adalah lolo Scindapsus marantaefolium yang sering dijumpai merambat pada pohon rasamala Altingia excelsa. Selain itu, dijumpai pula owa jawa makan bunga dan serangga. Owa jawa adalah satwa diurnal yang melakukan aktivitas hidupnya di atas pohon arboreal. Owa jawa lebih banyak menggunakan tajuk pohon dengan ketinggian antara 10 m sampai 25 m strata B. Menurut Kappeler 1981 tinggi tajuk dalam wilayah jelajah owa jawa adalah sekitar 30 m strata A. Owa jawa jarang sekali menggunakan strata tajuk bagian C 5 m sampai 10 m, kecuali bila owa jawa tersebut berada di tempat terbuka Gambar 9. Gambar 9 Persentase penggunaan strata tajuk oleh owa jawa. 26 69 5 Strata A Strata B Strata C Owa jawa menggunakan strata tajuk bagian A, strata B, dan strata C dalam aktivitas makan. Kappeler 1981 menyatakan bahwa owa jawa menggunakan tajuk hanya pada strata A, B, dan C. Owa jawa lebih banyak menggunakan aktivitas makannya pada strata B yaitu sebesar 72,1, strata A sebesar 24, strata C sebesar 3,7 Gambar 10. Owa jawa terkadang makan jenis tumbuhan di luar lapisan strata tersebut, yaitu saray Caryota mitis sebesar 0,053 dan bingbim Pinanga coronata sebesar 0,155. Tinggi tumbuhan jenis saray dan bingbim yang sering dimakan owa jawa berkisar 2 – 5 meter. Gambar 10 Penggunaan strata tajuk berdasarkan aktivitas makan. Pohon yang digunakan untuk aktivitas makan dapat digolongkan menjadi dua macam yaitu pohon sumber pakan dan pohon tempat makan. Pohon sumber pakan merupakan jenis pohon yang dimanfaatkan beberapa bagiannya sebagai pakan seperti buah, daun, dan bunga. Sedangkan pohon tempat makan merupakan jenis pohon yang digunakan sebagai tempat melakukan aktivitas makan. Pada pohon tempat makan terdapat tumbuhan pakan owa jawa seperti lolo Scindapsus marantaefolium, ficus, liana, dan epifit. Pada pemanfaatan pohon sumber pakan dan pohon tempat makan di setiap strata tajuk mempunyai persentase yang berbeda. Pada strata tajuk A sebanyak 19,2 digunakan sebagai tempat makan dan 4,8 digunakan sebagai pohon sumber pakan. Strata tajuk B sebanyak 33,8 digunakan sebagai pohon sumber pakan dan 38,3 digunakan sebagai tempat makan. Sedangkan strata tajuk C seluruhnya digunakan sebagai pohon sumber pakan yaitu sebesar 3,7 Gambar 11. 24 72,1 3,7 Strata A Strata B Strata C Gambar 11 Penggunaan strata tajuk berdasarkan aktivitas makan pada pohon sumber pakan dan pohon tempat makan. Ketika mencari makan, owa jawa biasanya melakukan pergerakan dan perpindahan dari pohon yang satu ke pohon yang lain. Owa jawa berpindah dari pohon yang satu ke pohon lain untuk mencari pakan dipengaruhi oleh luas wilayah jelajah yang luas serta kebiasaan owa jawa yang cenderung mengontrol wilayah jelajahnya. Kegiatan mengontrol wilayah jelajahnya dapat terlihat pada saat aktivitas makan. Hal ini terlihat saat owa jawa makan di pohon ki dage Bruinsmia styracoides. Owa jawa hanya memakan buah matang dalam jumlah yang cukup, kemudian meninggalkan pohon tersebut dan makan pada pohon ki dage lainnya. Owa jawa bergerak dari tajuk pohon pakan yang satu ke tajuk pohon pakan lainnya dapat menempuh jarak rata-rata 7,24 mmenit. Dari rata-rata pergerakan tersebut, remaja dan dewasa lebih lambat dibandingkan dengan anak owa jawa. Laju pergerakan remaja dan dewasa hanya mencapai 5-6 mmenit sedangkan anak owa jawa dapat mencapai lebih dari 9 mmenit. Hal ini dikarenakan anak owa jawa lebih jarang melakukan aktivitas makan dibandingkan owa jawa dewasa yaitu hanya mencapai 19,8 dari total aktivitas hariannya. Selain itu, anak owa jawa lebih cepat berpindah dari pohon pakan yang satu ke 5 10 15 20 25 30 35 40 Strata A Strata B Strata C 4,8 33,8 3,7 19,2 38,3 Pohon Sumber Pakan Pohon Tempat Makan pohon pakan lainnya karena ukuran tubuhnya lebih kecil sehingga pergerakannya lebih cepat dan mudah Gambar 12. Gambar 12 Laju pergerakan owa jawa dalam mencari makan. Owa jawa menggunakan 283 pohon dalam aktivitas makan. Dari 283 pohon tersebut, 130 pohon diantaranya merupakan pohon sumber pakan bagi owa jawa, sedangkan 153 pohon merupakan pohon tempat makan. Dari 130 pohon sumber pakan tersebut didominasi oleh tumbuhan jenis ki dage yaitu sebanyak 27, ki mokla sebanyak 17, hamirung sebanyak 12, dan 74 lainnya merupakan pohon pakan lainnya. Sedangkan 153 pohon yang dijadikan sebagai tempat makan merupakan kumpulan dari jenis-jenis pohon yang dililiti atau dirambati jenis tumbuhan yang dijadikan sebagai tumbuhan pakan owa jawa. Dari 153 pohon tersebut 54 diantaranya merupakan jenis liana yang dijadikan sebagai sumber pakan owa jawa yang melilit atau menempel pada beberapa batang pohon, 28 diantaranya merupakan jenis lolo, 24 merupakan jenis Ficus sp., dan 47 sisanya merupakan beberapa jenis tumbuhan pakan yang menempel pada beberpa jenis pohon Gambar 13. 5,63 5,05 5,97 9,74 9,82 7,24 0,00 2,00 4,00 6,00 8,00 10,00 12,00 Dewasa Jantan Dewasa Betina Remaja Betina Anak Betina Anak Jantan Rata-rata Jarak mmenit Dewasa Jantan Dewasa Betina Remaja Betina Anak Betina Anak Jantan Rata-rata Gambar 13 Sketsa persebaran pohon pakan owa jawa.

5.5 Pengunaan Tajuk Pohon saat Makan