Sumber Data Metode Penelitian

16 Urgensi Islah dalam hukum pidana Islam, 3 Penyelesaian tindak pidana secara islah dalam hukum pidana Islam, dan 4 Efektifitas Islah dalam hukum pidana Islam. Bab Keempat berjudul “Penyelesaian kasus pidana anak melalui islah”. Dalam bab ini diuraikan analisis terhadap kasus pidana AQJ yang diselesaikan secara islah dengan menerapkan kerangka pemikiran konsep hukum, baik hukum positif maupun hukum pidana Islam, sehingga dapat dilihat dalam bentuk komparatif terhadap islah tersebut. Bab ini menyajikan 4 sub-bab, yaitu : a Kasus pelanggaran lalu lintas oleh AQJ dan konsep pertanggungjawaban pidana anak, b kedudukan islah dalam penyelesaian kasus pelanggaran lalu lintas oleh AQJ, c Efektifitas islah kasus pelanggaran lalu lintas oleh AQJ perspektif hukum positif, dan d Efektifitas Islah kasus pelanggaran lalu lintas oleh AQJ perspektif hukum pidana Islam. Bab kelima merupakan penutup, yang memuat kesimpulan dan saran- saran. Dalam bab ini disajikan pokok-pokok temuan penelitian yang telah dihasilkan, serta memuat saran terkait dengan penelitian selanjutnya. 17

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG TINDAK PIDANA

A. Islah dan Perdamaian Para Pihak

a. Pengertian Islah dan Perdamaian

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia pusat bahasa edisi keempat, pengertian islah adalah perdamaian, yakni tentang penyelesaian pertikaian. Sedangkan pengertian perdamaian adalah penghentian permusuhan, perselihisan, pertikaian, dsb. 22 Islah atau perdamaian, memiliki landasan filosofis dan teologis yang mengarah pada pemulihan harkat dan martabat semua pihak yang terlibat, mengganti suasana konflik dengan perdamaian, menghapus hujat menghujat dengan permaafan, menghentikan tuntut menuntut dan salah menyalahkan. Klarifikasi yang diinginkan adalah tidak melalui meja pengadilan, melainkan melalui meja perdamaian dan perundingan. 23 Islah adalah pilihan yang secara sadar ditempuh oleh korban dan pelaku untuk mencapai cara-cara terbaik sesuai dengan keyakinannya terhadap kejahatan yang terjadi. Dalam hal ini, islah merupakan pilihan yang menjadi hak prerogratif dari korban maupun ahli warisnya. Islah merupakan pilihan yang sifatnya voluntaristik, suka rela dan tanpa paksaan. Kedua belah pihak, baik 22 Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa, Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2008, hlm. 594. 23 A. Yani Wahid, “Islah, resolusi konflik untuk rekonsiliasi”, Kompas, 16 Maret 2001.