BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Data Penelitian
4.1 Sejarah PT. Bank Mayapada Internasional, Tbk
PT. Bank Mayapada Internasional, Tbk didirikan berdasarkan akta notaris No. 196 tanggal 7 september 1989 dari Edison Jingga, SH, pengganti dari
Misahardi Wilamarta, SH. Akta pendirian ini disahkan oleh kementerian Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No.
C225.HT.01.01.TH.90 tanggal 10 Januari 1990 serta diumumkan dalam Tambahan Berita Negara Republik Indonesia No. 37 tanggal 10 Mei 1994.
Perubahan terakhir Anggaran Dasar Bank adalah berdasarkan akta notaris Buntario Tigris Darmawa Ng, SH Nomor 28 tanggal 4 Desember 2008
sehubungan penyesuaian dengan ketentuan Undang-undang Republik Indonesia Nomor 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, dan akta tersebut
masih dalam proses pemberitahuan ke Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia.
Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Bank, ruang lingkup serta kegiatan usaha Bank adalah melakukan usaha dibidang perbankan sesuai dengan
undang-undang dan peraturan yang berlaku.
Universitas Sumatera Utara
Ijin usaha sebagai Bank diberikan oleh kementerian Keuangan Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. 342KMK.0131990 tanggal 16 Maret
1990. Bank mulai beroperasi secara komersial pada tanggal 6 Maret 1990. Bank memperoleh ijin usaha sebagai bank devisa pada tanggal 3 Juni 1993
sesuai dengan Keputusan Direksi Bank Indonesia No. 2626KEPDIR. Bank Mayapada memiliki visi dan misi sebagai berikut:
Visi : Menjadi salah satu bank swasta terkemuka di Indonesia dalam nilai asset, profitabilitas dan tingkat kesehatan. Sedangkan
Misi : Mempertahankan operasional bank yang sehat dan memberikan nilai tambah maksimum kepada nasabah, karyawan, pemegang saham dan
pemerintah. Kantor pusat Bank berlokasi di Mayapada Tower Jl. Jenderal Sudirman Kav.
28, Jakarta. Sampai dengan tanggal 31 Desember 2009, Bank mayapada memiliki 1 kantor pusat operasional termasuk kantor pusat serta kantor
cabang, kantor cabang pembantu dan kantor kas. Dalam hal perbaikan layanan dan penyediaan sarana perbankan bagi nasabah, Bank sudah
memperluas jaringan kantor baru diseluruh Indonesia. Hingga akhir tahun 2009, Bank sudah memiliki 130 kantor.
Di tahun 2009, Bank Mayapada juga secara aktif melakukan review atas performance produk-produk perbankan yang sudah dipasarkan. Hasil review
menunjukkan adanya segmen khusus yang memiliki dana besar dan menghendaki bunga relative lebih tinggi dari tabungan biasa. Untuk itu, Bank
Mayapada sudah meluncurkan program My Saving Super Benefit, yaitu
Universitas Sumatera Utara
tabungan berbunga deposito yang juga memberikan manfaat tambahan berupa asuransi Criticall Illnes atau Personal Accident secara gratis. Seiring dengan
permintaan nasabah akan produk-produk perbankan yang menguntungkan serta memberikan nilai tambah bagi nasabah.
Bank Mayapada juga focus dalam melayani debitur dengan skala menengah kebawah Small Medium EnterpriseSME yaitu dengan membangun
Mayapada Mitra Usaha MMU sebuah segmen bisnis yang dirancang khusus untuk debitur-debitur SME. Jaringan MMU terus dikembangkan di daerah
Jawa tengah, Jawa Timur, Bali dan sekitarnya, Jawa Barat, Sumatera terutama Palembang, Lampung, Pekanbaru dan Medan, serta daerah Jakarta. Dengan
kesadaran penuh bahwa sektor ini akan terus berkembang secara progresif, Bank merencanakan untuk mengembangkan lebih banyak kantor MMU ke
daerah Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi. Produk-produk Kredit Loans Bank Mayapada adalah sebagai berikut :
a. Kredit Modal Kerja PRK
b. Kredit Investasi
c. Pinjaman Tetap
d. Pinjaman Tetap Angsuran
e. Letter of Credit
f. Pembayaran Ekspor setelah Pengapalan
g. Kredit Konsumer
i. Kredit Kepemilikan Rumah My Home Loan
ii. Kredit Pemilikan Mobil My Auto Loan
Universitas Sumatera Utara
iii. Kredit Tanpa Agunan KTA
Dari produk-produk kredit loans tersebut, untuk divisi MMU ada 3 tiga produk pinjaman kredit yaitu sbb:
h. Kredit Investasi
i. Kredit Modal Kerja
j. Kredit Konsumsi
1. Prosedur Pemberian Kredit Bank
Prosedur pemberian dan penilaian kredit oleh dunia perbankan secara umum antar bank yang satu dengan bank yang lain tidak jauh berbeda, yang menjadi
perbedaan mungkin hanya terletak pada dokumen persyaratan dan ukuran-ukuran penilaian yang diterapkan oleh bank dengan pertimbangan masing-masing.
Untuk mengantisipasi kenaikan NPL Non Performance Loan, Bank akan sangat selektif dan berhati-hati dalam menyalurkan kreditnya hanya pada sektor-sektor
yang produktif. Pada tahun 2010, Bank akan memfokuskan pertumbuhan kredit UKM, khususnya penyaluran kredit melalui Mayapada Mitra Usaha MMU
kepada para pedagang di pasar-pasar. Untuk memitigasi risiko kredit yang muncul, Bank telah melakukan perbaikan sistem dan prosedur pada proses kredit
melalui MMU. Prosedur pemberian kredit secara umum pada PT. Bank Mayapada Internasional,
Tbk terdiri dari permohonan kredit, Prosedur pengumpulan data, analisis kredit dan keputusan pemberian kredit.
Universitas Sumatera Utara
a. Permohonan Kredit
Sebelum calon debitur memperoleh kredit terlebih dahulu harus melalui tahapan- tahapan penilaian mulai dari pengajuan proposa kredit, dokumen-dokumen yang
diperlukan, analisis kredit sampai kredit yang dicairkan. Untuk memperoleh fasilitas kredit oleh bank maka pertama pemohon kredit mengajukan permohonan
kredit secara tertulis dalam bentuk proposal. Proposal kredit harus dilampirkan bersama dokumen-dokumen lain yang dipersyaratkan. Adapun dokumen-
dokumen yang harus dilampirkan oleh calon debitur adalah: 1.
Surat permohonan kredit 2.
Foto kopi KTP Pemohon dan Penjamin 3.
Ijin-ijin usaha seperti SITU SUrat ijin tempat usaha 4.
Nomor Pokok Wajib Pajak NPWP 5.
Akte pendirian dan perubahannya 6.
PengesaahanLegalitas 7.
Laporan keuangan dan proyeksi keuangan 8.
Susunan pemegang saham 9.
Susunan pengurusdireksi 10.
Agunan 11.
Tanda terima dokumen permohonan kredit
b. Prosedur Pengumpulan Data
Analis kredit lalu memerikas kelengkapan dan kebenaran dokumen-dokumen calon debitur untuk diverifikasi. Calon debitur akan diwawancarai untuk pertama
Universitas Sumatera Utara
kalinya untuk mengetahui keinginan dan kebutuhan nasabah yang sebenarnya. Analis kredit juga menyiapkan rencna kunjungan ke calon debitur untuk
mengumpulkan sebanyak mungkin informasi yang dibutuhkan dan juga diupayakan untuk melakukan kunjungan dadakan. Kunjungan ke calon debitur
dilengkapi dengan surat tugas dan dilakukan oleh minimal dua petugas, selain berusaha untuk mengenal lebih dekat dan memperoleh data tambahan yang
diperlukan, juga memperoleh pemahaman langsung mengenai kondisi lingkungan dan manajemen perusahaan. Pada tahap ini data yang dikumpulkan lebih rinci dari
tahap-tahap sebelumnya. Pemotretan atas barang-barang jaminan juga dapat dilakukan sebagai dokumentasi.
1. Analisis Kredit
Tujuan utama dari analisis kredit adalah untuk memperoleh keyakinan apakah calon debitur memiliki kemampuan memenuhi
kewajibannya kepada bank secara tertib, baik pembayaran pokok pinjaman maupun bunganya sesuai dengan ketentuan yang
disepakati, sehingga kredit macet dapat diminimalisis. Analisis kredit dilakukan dengan pendekatan prinsip 5 C untuk calon
debitur yang layak menerima pinjaman kredit yaitu: a.
Character, Prinsip karakter yaiatu penilaian terhadap personalitas calon debitur, bagaimana sifatnya,
kejujurannya, rajinm pergaulannya di masyarakat, pendapat masyarakat mengenai calon debitur, dll. Watak calon
Universitas Sumatera Utara
debitur juga dapat diketahui dengan melihat kelancaran pembayaran kredit dimasa lalu jika ada.
b. Capacity, Prinsip capacity yaitu penilaian terhadap
kemampuan calon debitur untuk membayar, dimana diteliti mengenai pendidikan dan pengalaman usahanya, reputasi
perusahaan, riwayat usahanya,keahliannya dalam bidang usaha tersebut sehingga bank mempunyai keyakinan bahwa
suatu usaha yang dibiayai oleh kredit tersebut dikelola oleh orang-orang yang tepat. Analisis yang dilakukan analis
kredit seperti kemampuan calon debitur mencetak laba, kemampuan membiayai kegiatan operasional sehari-hari,
memenuhi kewajiban kredit, dll. c.
Capital, Prinsip capital yaitu penilaian terhadap besar kecilnya modal dan bagaimana pendistribusian modal,
apakah ada modal yang cukup untuk menggerakkan sumber daya secara efektif, apakah pengaturan modal kerja baik
sehingga perusahaan berjalan lancar, berapa besar modal kerja dan dapat dilihat di neraca calon debitur.
d. Collateral, Prinsip collateral yaitu yang diberikan calon
debitur akan dianalisis apakah layak dan memenuhi persyaratan yang ditentukan bank. Nilai jaminan yang harus
dipenuhi Liquid Value adalah 70 dari nilai jaminan
Universitas Sumatera Utara
nilai pasar sedangkan permberian kredit akan dipertimbangkan jika cover ratio diatas 100.
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam menganalisis jaminan antara lain adalah jaminan mempunyai nilai
ekonomis secara umum dan barang jaminan tersebut mudah dipasarkan, tidak cepat rusak, serta kondisi dan lokasi
jaminan yang cukup baik. e.
Condition, Kondisi ekonomi secara umum dan khusus menyangkut fleksibilitas sektor usaha calon debitur dalam
menghadapi perubahan dimasa yang akan dating yang perlu diteliti dengan maksud agar bank dapat memperkecil resiko
yang mungkin timbul oleh situasi ekonomi. Setelah data yang dibutuhkan untuk proses analisis
dianggap cukup dari berbagai aspek mengenai kelengkapan calon debitur maka dilakukan analisis kredit. Pada tahap ini, analisis
kredit harus lebih banyak berdiskusi dengan rekan sejawat, Marketing dan Kepala Cabang agar memperoleh hasil analisis yang
tepat, efektif dan teruji. Analis kredit lalu menyiapkan analisis pembahasan kredit secara umum manyangkut dalam beberapa
aspek hukum, antara lain:
Universitas Sumatera Utara
a. Aspek Hukum
Analisis aspek hukum menekankan pada penelitian status yuridis badan usaha, yaitu mengutamakan
pembahasan calon debitur dari segi hukum, mencakup: 1.
Keabsahan akte pendirian dimana ditetapkan bahwa akte tersebut mendapatkan pengesahan dari
departemen kehakiman. 2.
Surat-surat ijin perusahaan, seprti SIUP Surat ijin usaha perdagangan, SITU surt ijin tempat usaha_.
SIUJK surat ijin usaha jasa konstruksi 3.
Legalitas barang-barang jaminan yang diajukan sebagai jaminan.
b. Aspek Manajemen
Titik berat analisis ini diarahkan kepada: 1.
Riwayat perusahaan, mencakup bentukstatus perusahaan serta sejarah singkat perusahaan,
gambaran mengenai srtuktur oraganisasi serta pembagian wewenang, gambaran pengalaman usaha
bisnisnya, dan susunan pemegang saham. 2.
Performance penguruspemlikpemohon, yang perlu diperhatikan adalah latar belakang pendidikan serta
pengalaman pengurus dalam mengelola perusahaan.
Universitas Sumatera Utara
c. Aspek keuangan
Aspek keuangan merupakan aspek yang paling penting dalam menilai kondisi keuangan perusahaan. Cara yang
digunakan oleh perusahaan untuk meneliti keadaan keuangan debitur adalah melalui rasio laporan keuangan
dengan menggunakan analisis rasio keuangan, yang meliputi rasio likuiditas, rasio solvabilitas, rasio
akyivitas, dan rasio rentabilitas. d.
Aspek Teknis Aspek ini menekankan kelayakan dari segi proses
produksi, dalam arti bahwa proses produksi dapat berjalan dengan baik dan dengan biaya yang efisien
sehingga dapat diharapkan mampu menunjang pemasaran produk.
e. Aspek Pemasaran
Pemasaran yang berhasil merupakan sumber penggerak utama dari proses utama dari proses perkembangan
perusahaan secara keseluruhan dan merupakan sumber utama untuk pengembalian kredit.
f. Aspek Jaminan
Dalam menilai aspek ini pihak bank secara langsung memperhatikan apakah jaminan yang diberikan oleh
Universitas Sumatera Utara
calon debitur memiliki bukti kepemilikan yang sah dan tidak dalam perebutan kekuasaan apapun.
g. Aspek Sosiologi, ekonomi, dan Lingkungan
Dalam menilai aspek ini, pihak bank secara langsung harus memperhatikan apakah usaha yang dijalankan
calon debitur dapat diterima masyarakat umum, terutama yang menyangkut norma agama, adat istiadat,
undang-undang serta lingkungan masyarakat setempat.
4. Tahap Keputusan Kredit
Setelah proses diatas, analis kredit merumuskan kesimpulan dan saran atas hasil analisa pembahasan kredit, suku bunga, biaya provisi,
dll. Jika telah diyakini pada suatu kesimpulan bahwa permohonan kredit tersebut layak untuk diajukan maka hasil analisa dan usulan
kredit dibuat dalam Nota Rekomendasi Kredit NRK. Memorandum ini pada dasarnya merupakan proposal kredit yang berisi identitas
calon debitur dan hasil analisis kredit serta kesimpulan dari analisis kredit terhadap permohonan kredit yang diajukan calon debitur. Nota
Rekomendasi Kredit berisikan: 1.
Identitas Pemohon 2.
Uraian permohonan kredit 3.
Uraian jaminan kredit 4.
Data umum tentang calon debitur 5.
Aspek-aspek yang dianalisis
Universitas Sumatera Utara
6. Hasilkesimpulan atas analisis yang dilakukan
Setelah itu, NRK diserahkan ke KPK Komite Pemutus Kredit untuk mendapatkan keputusan. KPK membuat keputusan dalam Surat
Keputusan Kredit SKK dan menyerahkan kembali ke analis kredit. Apabila permohonan kredit disetujui maka akan dilaksanakan
penandatanganan akad kredit. Sebelum terjadinya akad kredit, pihak bank harus membuat Surat Disposisi Kredit SDK terlebih dahulu.
Kemudian pihak bank mengikat jaminan kredit dengan hipotik atau perjanjian yang dianggap perlu. Setelah akad kredit ditandatangani
maka langkah selanjutnya adalah merealisasikan kredit. Apabila analis kredit merekomendasikan penolakan permohonan kredit tersebut,
cukup dibuat penolakan kredit yang isinya sebagai berikut: a
Pertimbangan-pertimbangan alasan-alasan kuat untuk menolak permohonan kredit tersebut.
b Laporan aspek-aspek penilaian
c Laporan kunjungan setempat
Setiap permohonan kredit yang ditolak wajib dibuatkan surat keputusan kredit dan segera disampaikan kepada calon debitur
berserta alasanpertimbangan penolakannya.
B. Hasil Penelitian
Di bawah ini penulis membuat gambaran rasio-rasio keuangan dan kebutuhan perusahaan debitur yang menjadi sampel dalam penelitian ini.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.1 Kredit Investasi dan Rasio Keuangan Tahun 2009
Debitur Kredit Investasi
Current Ratio
Cash Ratio
ROA ROE DER DAR
A 250.000.000,00
3,709 2,265
0,030 0,039
0,289 0,226
B 210.000.000,00
2,215 2,197
0,128 0,135
0,364 0,270
C 300.000.000,00
2,573 2,586
0,114 0,121
0,293 0,222
D 300.000.000,00
2,841 2,806
0,060 0,058
0,245 0,196
E 60.000.000,00
6,239 6,177
0,263 0,259
0,086 0,076
F 400.000.000,00
1,327 1,254
0,106 0,137
0,610 0,379
G 70.000.000,00
1,591 1,718
0,457 0,283
0,246 0,306
H 500.000.000,00
2,138 2,092
0,109 0,136
0,377 0,273
I 100.000.000,00
1,925 1,894
0,268 0,317
0,261 0,224
J 300.000.000,00
3,015 2,895
0,144 0,128
0,228 0,228
K 85.000.000,00
2,830 2,842
0,487 0,191
0,026 0,509
L 150.000.000,00
1,667 1,595
0,300 0,332
0,199 0,165
M 100.000.000,00
1,186 1,183
0,548 0,445
0,240 0,484
N 75.000.000,00
2,215 2,236
0,167 0,132
0,325 0,246
O 190.000.000,00
2,971 2,947
0,163 0,186
0,248 0,192
P 250.000.000,00
3,709 3,618
0,056 0,030
0,237 0,191
Q 125.000.000,00
3,933 3,918
0,184 0,192
0,160 0,133
R 60.000.000,00
1,783 3,035
0,528 0,369
0,389 0,285
S 50.000.000,00
2,509 4,904
0,886 0,179
0,197 0,450
T 150.000.000,00
2,667 2,611
0,149 0,152
0,268 0,198
U 400.000.000,00
2,175 2,198
0,275 0,178
0,276 0,411
V 100.000.000,00
2,694 2,696
0,090 0,068
0,108 0,107
W 500.000.000,00
1,450 1,438
0,188 0,170
0,386 0,414
X 275.000.000,00
2,246 2,201
0,181 0,218
0,405 0,296
Universitas Sumatera Utara
Y 200.000.000,00
3,361 3,384
0,103 0,088
0,130 0,138
Z 250.000.000,00
1,676 1,826
0,074 0,150
0,066 0,241
AA 500.000.000,00
3,776 3,517
0,295 1,635
1,900 1,420
AB 300.000.000,00
2,942 2,811
0,098 0,105
0,240 0,194
AC 200.000.000,00
3,884 3,787
0,167 0,189
0,194 0,159
AD 200.000.000,00
1,450 1,386
0,292 0,346
0,351 0,258
AE 75.000.000,00
1,931 1,706
0,146 0,141
0,124 0,166
AF 500.000.000,00
2,122 2,175
1,589 0,930
0,605 1,008
AG 200.000.000,00
2,030 1,795
0,142 0,016
0,306 0,232
AH 90.000.000,00
1,980 2,332
0,073 0,256
0,249 0,199
Sumber: Hasil Penelitian
1. Uji kelayakan Model
Sebelum melakukan analisis statistic, penulis terlebih dahulu mengevaluasi model, sehingga model tersebut dapat dikatakan layak untuk pengujian hipotesis.
a. Uji Multikolinearitas