Dana penguatan modal diberikan dalam bentuk tunai dan ditransfer langsung ke rekening kelompok. Penentuan besar kecilnya dana yang
dialokasikan kepada kelompok didasarkan oleh usulan proposal yang diajukan oleh kelompok. Pemanfaatan dana dikelola langsung oleh kelompok dan
penentuan penggunaannya didasarkan pada keputusan bersama seluruh anggota kelompok.
Kegiatan kelompok yang didukung pembiayaannya melalui dana penguatan modal usaha di Kabupaten Pelalawan antara lain :
1. Pengadaan sarana produksi, seperti benihbibit, rehabilitasi kebun, kegiatan pasca panen dan pengolahan hasil dan lainnya sesuai kebutuhan penerapan
teknologi. 2. Pengadaan atau optimalisasi pemanfaatan alat dan mesin pertanian, kegiatan
pra-produksi, produksi, panen, pasca panen, pengolahan dan pemasaran hasil serta pengembangan unit pelayanan jasa alat dan mesin pertanian, termasuk
biaya untuk perbaikan perawatan sarana irigasi, pompa air, dan lainnya. 3. Kegiatan pengembangan kelembagaan seperti memperbesar jangkauan pasar,
membuka bidang usaha penunjang agribisnis, membangun jaringan kerja dengan mitra usaha, dan lainnya.
68
BAB VI STRATEGI DAN PROGRAM PENINGKATAN PERAN PMUK
DALAM PEMBERDAYAAN KELOMPOK TANI SAYUR DI KABUPATEN PELALAWAN
Responden untuk analisis SWOT ditentukan secara sengaja purposive. Responden berjumlah tiga orang terdiri dari Kepala Dinas Tanaman Pangan dan
Hortikultura Kabupaten Pelalawan, satu orang pelaksana program tingkat Kabupaten yaitu Kepala Sub Dinas Bina Produksi Hortikultura Dinas Tanaman
Pangan dan Hortikultura Kabupaten Pelalawan dan Kepala Seksi Sayuran Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Pelalawan.
6.1. Identifikasi Faktor Internal dan Eksternal
Identifikasi faktor internal adalah mengidentifikasi faktor dalam yang mempengaruhi keberhasilan program PMUK melalui pola BPLM, baik
pengaruhnya positif mendukung maupun berpengaruh negatif menghambat. Faktor internal yang mendukung disebut faktor kekuatan Strength dan faktor
internal yang menghambat disebut dengan faktor kelemahan Weakness. Faktor eksternal adalah faktor luar yang mempengaruhi pencapaian
program PMUK melalui pola BPLM, baik yang berpengaruh positif mendukung mapun yang berpengaruh negatif menghambat. Faktor yang mendukung disebut
faktor peluang Opportunities dan faktor eksternal yang menghambat disebut faktor ancaman Threat.
Setelah dilakukan penelitian ke lapangan terhadap progam PMUK melalui pola BPLM di Propinsi Riau adalah sebagai berikut.
Tabel 15. Faktor Internal dan Ekternal Program PMUK
Faktor Internal Kekuatan Strength S
Kelemahan Weakness W 1. Adanya dana PMUK
1. Jumlah Petugas terbatas 2. Adanya kelembagaan penyuluhan
tingkat kabupaten dan tingkat 2. Sarana mobilitas petugas terbatas
3. Masih kurangnya kemampuan petugas
69
kecamatan dalam
3. Adanya Pedum, Juklak dan Juknis PMUK
Alih teknologi Faktor Eksternal
Peluang Opportunities O Ancaman Threat T
1. Adanya program K2I. 1. Status petani masih penggarap
2. Pemasaran hasil cukup baik. 2. Luas lahan garapan yang sempit
3. Adanya kelompok tani yang bergerak pada komoditi sayuran
3. Infrastruktur wilayah kurang baik 4. Terjadinya alih fungsi lahan.
4. Ketersediaan lahan cukup 5. Koordinasi lintas sektoral masih lemah.
A. Kekuatan Strength
Faktor kekuatan Strength yang mempengaruhi program PMUK melalui pola BPLM dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Adanya dana PMUK Program PMUK melalui pola BPLM yang dirancang oleh Departemen
Pertanian telah diimplementasikan dengan dukungan APBN yang berupa bantuan modal bagi usaha tani kecil dan berupa uang tunai langsung ke rekening
kelompok tani. Di samping bantuan langsung kelompok tani APBN juga memfasilitasi kegiatan pembinaan untuk alih teknologi.
2. Adanya kelembagaan penyuluhan tingkat kabupaten dan kecamatan Program PMUK melalui pola BPLM secara operasional dilaksanakan
oleh Dinas KabupatenKota melalui program penyuluhan dan di tingkat kecamatan dilaksanakan oleh Kantor Dinas Pertanian KecamatanBalai
Penyuluhan Pertanian sehingga dalam penyelenggaraan program PMUK dalam aspek birokrasi pemerintahan tidak akan mendapatkan kendala yang berarti.
3. Adanya Pedum, Juklak dan Juknis program PMUK. Untuk persamaan persepsi baik petugas Propinsi, Kabupaten dan
Kecamatan serta mempermudah dalam mengimplementasikan Program PMUK, Direktorat Jenderal Hortikultura menerbitkan Pedoman Umum untuk pelaksanaan
program PMUK dan dijabarkan oleh Dinas Tanaman Pangan Propinsi dalam bentuk Petunjuk Pelaksanaan Juklak dan Dinas Pertanian Kabupaten menyusun
Petunjuk Teknis Juknis yang akan dipedomani oleh petugas Penyuluh Pertanian Lapang PPL dalam membina petani atau kelompok tani.
70