Tempat Kajian ini adalah di Kabupaten Pelalawan Propinsi Riau. Kabupaten Pelalawan dipilih sebagai tempat Kajian ini adalah karena program
PMUK dengan pola BPLM telah dilaksanakan selama empat tahun, mulai tahun 2004, dengan berbasiskan pengembangan agribisnis sayuran. Selain itu kondisi
petani relatif homogen yaitu terdiri dari petani kecil dengan lahan sempit, dengan penerapan teknologi yang hampir sama, komoditas yang diusahakan adalah
sayuran buah dan daun karena jenis lahan yang cocok untuk komoditas tersebut. Waktu pengambilan data adalah 2 dua bulan, yakni dari bulan Juli sd
Agustus 2007.
3.3. Teknik Pengambilan Sampel
Sampel ditetapkan secara sengaja purposive yaitu kelompok tani peserta binaan yang mendapatkan fasilitas PMUK dengan pola BPLM sebanyak
5 kelompok tani, dengan jumlah anggota sebanyak 35 orang. Dari masing kelompok tani sampel diambil 3 responden dengan cara
sengaja purposive. Alasan dari pemakaian metode puposive sampling ini adalah karena kondisi kelompok tani tersebut relatif homogen dari aspek lahan dengan
rata pengusahaan lahan 1.000 m
2
per petani, komoditi yang diusahakan, teknologi yang diterapkan, modal yang diterima dan bimbingan yang diperoleh. Dengan
demikian jumlah responden dalam kajian ini adalah 15 responden petani penerima PMUK. Untuk melihat perbedaan pendapatan usahatani antara petani penerima
PMUK dengan petani yang tidak ikut PMUK, responden petani yang tidak ikut PMUK diambil sebanyak 15 orang.
3.4. Teknik Pengumpulan Data
Data yang dikumpulkan untuk kajian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dengan metode survey melalui wawancara
langsung terhadap responden yang terdiri dari petani yang mengikuti program PMUK dan stakeholder sebanyak 22 orang dengan menggunakan daftar
pertanyaan kuesioner yang telah dipersiapkan terlebih dahulu. Stakeholder yang dijadikan responden terdiri dari Kepala Sub Dinas Pengembangan Hortikultura
Dinas Tanaman Pangan Propinsi Riau, Kepala seksi intensifikasi pengembangan
32
hortikultura Dinas Tanaman Pangan Provinsi Riau, Penyuluh Pertanian Spesialis PPS Dinas Tanaman Pangan Provinsi Riau, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten
Pelalawan, pelaksana program tingkat Kabupaten yaitu Kepala Sub Dinas Pengembangan Hortikultura Dinas Pertanian Kabupaten Pelalawan, kepala seksi
Produksi dinas Pertanian Pelalawan dan Penyuluh Pertanian Lapangan PPL. Pemilihan stakeholder tersebut karena mereka yang diduga mengetahui lebih
banyak dalam hal faktor internal maupun faktor eksternal program PMUK di Kabupaten Pelalawan. Sementara itu, data sekunder diperoleh dari instansi atau
lembaga yang ada hubungan atau keterkaitan dengan kajian ini seperti Dinas Pertanian Propinsi Riau, Dinas Pertanian Kabupaten Pelalawan, Badan Pusat
Statistik Propinsi Riau, dan lain-lain. Data primer yang diambil dari petanikelompok tani antara lain:
1 Profil responden nama, umur, alamat, pendidikan, jumlah anggota keluarga, pengalaman berusaha tani, komoditi yang diusahakan.
2 Pemilikan asset kekayaan seperta; lahan yang dimiliki, ternak besar, ternak kecil, alat transportasi, radio, TV, alat dan mesin, tempat tinggal,
perhiasan atau barangbenda berharga lainnya. 3 Pendapatan usaha tani.
4 Pendapatan luar usaha tani dan pendapatan lainnya. 5 Pengeluaran rumah tangga untuk keperluan makanan pokok, biaya
pendidikan, biaya kesehatan, biaya pakaian, sosial, listrik, telekomunikasi, transportasi, pemeliharaan rumah, pajak, cicilan hutang, dan lain-lain..
6
Tabel 3. Tujuan, Analisis, Data dan Output Kajian
TUJUAN ANALISIS PARAMETER
DATA SUMBER DATA
OUTPUT
Mengevaluasi pelaksanaan
program PMUK di kabupaten
Pelalawan Analisa
Deskriptif Wawancara dengan
Petani Responden - Kegiatan PMUK
• Kegiatan PMUK
- Pendapatan Petani - Kepemilikan Asset
• Pendapatan Petani
• Kepemilikan Asset
33