Perbandingan Struktur Komunitas Makrozoobentos di Kedua Musim

terdapat penggali pemakan deposit ternyata jarang terdapat atau tidak ada pemakan suspensi. Penurunan kepadatan Pelecypoda yang terjadi di musim hujan dapat disebabkan substrat yang mengeras karena aktivitas dari organisme pembuat tabung. Hal ini terlihat dari substrat yang ditemukan yaitu keras yang merupakan sarang dari Polychaeyta. Substrat yang keras akan menyulitkan golongan Deposit Feeder untuk mencari makanan dan mempersempit habitatnya. Menurut Nybakken 1988 organisme pembuat tabung membentuk tabung dalam substrat di tempat mereka hidup yang mampu menstabilkan substrat. Adanya tabung dalam substrat membatasi tempat yang tersedia untuk digali oleh pemakan deposit bahkan pemakan deposit tidak dapat menembus ke bawah karena terhalang oleh tabung yang keras. Pembuat tabung dapat dijumpai di lumpur atau pasir. Penyingkiran melalui aktivitas normal semacam ini dinamakan Gangguan Kompetisi Competitive Interference Nybakken, 1988.

4.3.3. Perbandingan Struktur Komunitas Makrozoobentos di Kedua Musim

Pola penyebaran kepadatan dan jumlah jenis makrozoobentos yang ditemukan pada kedua musim disajikan pada Gambar 18 dan 19. Gambar 18. Box Plot Sebaran Temporal Kepadatan Makrozoobentos indm 2 pada Kedua Musim 58 Kisaran kepadatan makrozoobentos di musim hujan pada Box Plot signifikan terlihat lebih rendah dibandingkan dengan Wonokromo. Hal ini ditunjukkan dari kisaran kepadatan yang lebih tinggi pada musim kemarau sedangkan pada musim hujan terdapat penumpukan kepadatan di bawah 1000 indm 2 . Berdasarkan uji Kruskal-Wallis, median kepadatan kedua musim tersebut berbeda nyata. Hal ini menunjukkan bahwa pola sebaran kepadatan signifikan berbeda Lampiran 18. Gambar 19. Box Plot Sebaran Temporal Jumlah Spesies Makrozoobentos yang Ditemukan pada Kedua Musim Box Plot di atas memperlihatkan bahwa jumlah spesies yang ditemukan pada kedua musim relatif sama. Uji Kruskal-Wallis juga menunjukkan bahwa jumlah spesies yang ditemukan pada kedua estuaria tidak berbeda nyata Lampiran 18. Keadaan ini berkebalikan dengan kepadatan yang berbeda nyata pada kedua musim. Terdapatnya penumpukan pada 1 dan 2 jenis yang ditemukan dapat mengindikasikan adanya dominansi. Dominansi terjadi pada kedua musim akan tetapi pada musim kemarau dominansi terlihat lebih tinggi yang ditunjukkan 59 dengan adanya kepadatan yang juga tinggi. Dominansi tinggi menunjukkan adanya tekanan ekologis yang terjadi di dalam lingkungan. Pola penyebaran kepadatan dan jumlah jenis makrozoobentos yang ditemukan pada kedua musim disajikan pada Gambar 20 dan 21. Gambar 20. Box Plot Kepadatan Makrozoobentos indm 2 di Kedua Estuaria pada Kedua Musim Gambar 21. Box Plot Jumlah Spesies Makrozoobentos yang Ditemukan di Kedua Estuaria pada Kedua Musim 60 Box Plot di atas menunjukkan adanya pengaruh musim pada kedua estuaria. Pengaruh tersebut dapat dilihat dari pola kepadatan yang menurun secara signifikan pada musim hujan di kedua estuaria. Pada musim kemarau kisaran kepadatan estuaria Sungai Porong lebih tinggi dibandingkan estuaria Sungai Wonokromo sedangkan pada musim hujan kepadatannya lebih rendah. Hal ini menunjukkan adanya perbedaan yang lebih nyata terjadi di estuaria Sungai Porong. Jumlah spesies Makrozoobentos yang ditemukan terjadi peningkatan dari musim kemarau ke musim hujan pada estuaria Sungai Porong sedangkan pada estuaria Sungai Wonokromo menurun akan tetapi jumlah kelasnya meningkat. Jenis makrozoobentos yang lebih banyak pada estuaria Sungai Wonokromo dikarenakan keberagaman jenis dari kelas Pelecypoda. Kelas pelecypoda banyak terdiri dari jenis yang toleran. Kepadatan tinggi dengan jumlah spesies yang sedikit menunjukkan bahwa musim kemarau terdapat adanya tekanan ekologis sehingga muncul dominansi. Keadaan ini lebih signifikan terlihat pada estuaria Sungai Porong dibandingkan estuaria Sungai Wonokromo.

4.4. Komunitas Makrozoobentos Setelah Adanya Lumpur Sidoardjo