Kenaikan Bobot Biji HASIL DAN PEMBAHASAN

40 Biji jarak yang dikemas dengan karung plastik rajut + PP 0,03 mm dan karung plastik rajut + PP 0,08 mm menunjukkan nilai yang tidak berbeda nyata satu sama lain Uji Duncan, p = 5. Nilai kadar lemak biji jarak tersebut secara nyata jauh lebih besar bila dibandingkan dengan biji jarak pagar yang dikemas dalam karung plastik rajut saja. Hal ini dikarenakan kemasan karung plastik rajut + PP baik 0,03 mm maupun 0,08 mm memiliki jumlah lapisan ketebalan lebih besar dibandingkan dengan ketebalan kemasan karung plastik rajut saja sehingga permeabilitas uap air dan gas yang lebih rendah lebih baik dibandingkan dengan karung plastik rajut saja. Hal ini mengakibatkan reaksi degradasi lemak pada biji jarak oleh oksigen dan enzim lipase yang dihasilkan oleh mikroorganisme ataupun jaringan produk lebih dapat dihambat. Worang 2008 menambahkan kemasan double Polipropilen mampu menahan migrasi uap air ke dalam kemasan sehingga proses hidrolisis karena adanya air dapat dicegah. Hasilnya penurunan kadar lemak biji jarak pagar dapat diperlambat dengan menggunakan kemasan karung plastik rajut + PP 0,03 mm maupun kemasan karung plastik rajut + PP 0,08 mm. Untuk penyimpanan selama 6 bulan , kadar lemak terendah diperoleh dari perlakuan tanpa asap cair dalam kemasan karung plastik rajut saja A1B1 sedangkan tertinggi terbaik diperoleh dari biji jarak pada perlakuan tanpa asap cair dalam kemasan karung plastik rajut + PP 0,03 mm A1B2 Lampiran . Terlihat bahwa pemberian asap cair sebagai pengawet tidak terlalu memberikan hasil yang lebih baik, hal ini dikarenakan oleh dugaan bahwa sel-sel yang terdapat dalam biji tidak mampu mengadaptasi tingginya kandungan fenol dari asap cair tersebut.

4.7 Kenaikan Bobot Biji

Bobot biji jarak pagar yang diberi perlakuan asap cair sebagai pengawet dan disimpan dalam berbagai jenis pengemas kemasan selama 6 bulan secara umum menunjukkan peningkatan dibandingkan dengan sebelum penyimpanan walaupun sebagian terlihat mengalami penurunan Gambar 20. Peningkatan bobot biji jarak pagar setelah 6 bulan sebesar 1,08-2,39 dengan peningkatan bobot terbesar pada biji jarak pagar yang diberi perlakuan menggunakan asap cair 15 dan dikemas dengan menggunakan karung plastik rajut + PP 0,03 mm Gambar 21. Terlihat kecenderungan bobot dari bulan ke-2 sampai bulan ke-6 mengalami peningkatan dan juga mengalami penurunan. Hal ini diduga oleh terbentuknya serbuk-serbuk putih pada biji jarak kemasan yang merupakan hasil penguraianperusakan biji jarak oleh mikroorganisme maupun serangga hama gudang yang tentunya menimbulkan penurunan bobot biji jarak setelah ditimbang. Menurut Kardiono 2010, kapang yang tumbuh pada biji jarak pagar diduga adalah Aspergillus flavus, A. restrictus, A. tamai, Cladosporium sp., C. cladosporioides, Eurotium chevalieri, Erubrum, Fusarium semitectum, F. verticillioides, Lasiodiplodia sp, Libertella sp, Penicillium citrium dan P. oxalicum. Hama gudang yang diduga menyerang biji jarak pagar selama disimpan antara lain jenis serangga kumbang Coleoptera, kepik Hemiptera, cecungukkecoa Dyctyoptera. Peningkatan susut bobot disebabkan oleh peningkatan kadar air akibat kelembaban relatif RH ruang penyimpanan yang tinggi selama penyimpanan dan berkisar pada rata-rata 76,43-92,11. Untuk biji jarak pagar yang diberi perlakuan tanpa asap cair, asap cair 5 dan asap cair 15 pada kemasan karung plastik rajut saja A1B1, A2B1 dan A3B1 terlihat mengalami penurunan hingga susut bobot bulan ke-6 sebesar 1,23-2,14 Lampiran 13, sedangkan untuk biji jarak pagar yang diberi perlakuan tanpa asap cair, asap cair 5 dan perlakuan asap cair 15 pada kemasan karung plastik rajut + PP 0,03 mm dan karung plastik rajut + PP 0,08 mm A1B2, A1B3, A2B2, A2B3, A3B2 dan A3B3 mengalami peningkatan hingga kenaikan bobot bulan ke-6 sebesar 1,08-2,39 lampiran 13. 41 Gambar 21. Kenaikan bobot biji jarak pagar yang diberi perlakuan asap cair dan dikemas dalam berbagai pengemas Analisis sidik ragam untuk penyimpanan 2 bulan analisis 2 bulanan menunjukkan perlakuan asap cair dan jenis pengemas berpengaruh nyata terhadap kenaikan bobot biji jarak pagar. Sementara itu tidak ada pengaruh interaksi antara jenis perlakuan asap cair dan jenis pengemas terhadap kenaikan bobot biji jarak Lampiran 14a. Kenaikan bobot biji jarak pagar yang dikemas dalam berbagai jenis pengemas untuk penyimpanan 2 bulan disajikan dalam Tabel 18. Tabel 18. Kenaikan bobot biji jarak pagar yang dikemas dalam berbagai jenis pengemas untuk penyimpanan 2 bulan Jenis Pengemas Kenaikan Bobot Biji Karung plastik rajut 4,08 a Karung plastik rajut + PP 0,03 mm 1,05 b Karung + PP 0,08 mm 0,34 c Angka-angka yang diikuti huruf yang sama, tidak berbeda nyata berdasarkan uji Duncan pada taraf kepercayaan 95 Biji jarak yang dikemas dengan karung maupun karung plastik rajut + PP 0,03 mm dan juga biji jarak yang dikemas dengan karung plastik rajut + PP 0,08 mm menunjukkan nilai yang berbeda nyata satu sama lainnya Uji Duncan, p = 5. Biji jarak yang dikemas menggunakan kemasan karung plastik rajut menunjukkan peningkatan bobot yang lebih tinggi yaitu 4,08. Sementara itu biji jarak yang dikemas dalam kemasan selain karung plastik rajut menunjukkan kenaikan yang lebih kecil yaitu 0,34-1,05. Hal ini disebabkan oleh kemasan karung plastik rajut + PP 0,03 mm dan karung plastik rajut + PP 0,08 memiliki permeabilitas uap air dan gas lebih rendah lebih baik dibandingkan kemasan karung plastik rajut sehingga lebih dapat menghambat masuknya uap air dan gas ke dalam produk. Akibatnya perpindahan berupa masuknya uap air dapat lebih diperlambat sehingga kenaikan bobot lebih kecil dapat diperlambat walaupun kelembaban relatif ruang penyimpanan sangat tinggi 76,43-92,11. 42 Analisis sidik ragam untuk penyimpanan 4 bulan analisis 4 bulanan menunjukkan perlakuan asap cair dan jenis pengemas berpengaruh nyata terhadap kenaikan bobot biji jarak pagar dan adanya pengaruh interaksi antara perlakuan asap cair dan jenis pengemas terhadap kenaikan bobot biji jarak pagar Lampiran 14b. Kenaikan bobot biji jarak pagar yang diberi berbagai jenis perlakuan asap cair dan dikemas dalam berbagai jenis pengemas untuk penyimpanan 4 bulan disajikan dalam Tabel 19 berikut . Tabel 19. Kenaikan bobot biji jarak pagar yang diberi berbagai jenis perlakuan asap cair dan dikemas dalam berbagai jenis pengemas untuk penyimpanan 4 bulan Jenis Pengemas Perlakuan Asap Cair Tanpa Asap Cair Asap Cair 5 Asap Cair 15 Karung plastik rajut 3,91 a 3,44 a 2,11 b Karung plastik rajut + PP 0,03 2,09 b 1,58 b 1,57 b Karung plastik rajut + PP 0,08 0,87 c 0,74 c 0,73 c Angka-angka yang diikuti huruf yang sama, tidak berbeda nyata satu sama lain Uji Duncan pada taraf kepercayaan 95. Kenaikan bobot biji jarak pagar yang diberi perlakuan asap cair baik tanpa asap cair, asap cair 5 dan asap cair 15 dan dikemas pada karung plastik rajut, karung plastik rajut + PP 0,03 mm dan karung plastik rajut + PP 0,08 mm menunjukkan nilai yang berbeda nyata satu sama lain Uji Duncan, p = 5. Biji jarak yang diberi perlakuan tanpa asap cair, asap cair 5 dan asap cair 15 dalam kemasan karung plastik rajut + PP 0,08 mm secara nyata jauh lebih baik karena menunjukkan kenaikan yang lebih kecil jika dibandingkan dengan kenaikan bobot biji jarak pagar yang diberi perlakuan tanpa asap cair dan asap cair 5 dalam kemasan karung plastik rajut Tabel 19. Hal ini dikarenakan karung plastik rajut + PP 0,08 mm mempunyai jumlah lapisan ketebalan lebih besar dibandingkan karung plastik rajut saja sehingga perpindahan uap air dari lingkungan ke dalam kemasan dapat dihambat sehingga peningkatan bobot biji jarak juga lebih lambat bila dibandingkan dengan kemasan karung plastik rajut saja. Selain itu jika ditinjau dari pengaruh asap cair dapat dilihat secara keseluruhan bahwa biji jarak yang diberi perlakuan asap cair 15 dalam berbagai jenis kemasan baik karung, karung plastik rajut + PP 0,03 mm maupun karung plastik rajut + PP 0,08 mm memiliki kenaikan bobot susut bobot yang lebih kecil dibandingkan perlakuan lainnya. Hal ini diduga karena biji yang diberi perlakuan tersebut dapat menjaga mutu biji dan menghambat perkembangan aktivitas mikroba pada biji sehingga proses peningkatan bobot biji dapat lebih lambat. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi konsentrasi asap cair maka peningkatan bobot biji akan semakin kecil untuk penyimpanan selama 4 bulan. Untuk penyimpanan selama 4 bulan kenaikan bobot biji yang terkecil diperoleh dari biji jarak yang diberi perlakuan asap cair 15 dalam kemasan karung plastik rajut + PP 0,08 mm A3B3 dan kenaikan bobot biji yang terbesar diperoleh dari biji jarak yang diberi perlakuan tanpa asap cair dalam kemasan karung plastik rajut A1B1 Tabel 19. Sedangkan untuk analisis sidik ragam pada penyimpanan 6 bulanan menunjukkan bahwa jenis perlakuan asap cair dan jenis pengemas berpengaruh nyata terhadap kenaikan bobot biji jarak pagar. Sementara itu tidak ada pengaruh interaksi antara jenis perlakuan asap cair dan jenis pengemas terhadap kenaikan bobot biji jarak pagar Lampiran 14c. Kenaikan bobot biji jarak pagar yang dikemas dalam berbagai jenis pengemas untuk penyimpanan 6 bulan disajikan dalam Tabel 20 berikut. 43 Tabel 20. Kenaikan bobot biji jarak pagar yang dikemas dalam berbagai jenis pengemas untuk penyimpanan 6 bulan Jenis Pengemas Kenaikan bobot biji Karung plastik rajut 1,59 b Karung plastik rajut + PP 0,03 mm 2,13 a Karung plastik rajut + PP 0,08 mm 1,14 c Angka-angka yang diikuti huruf yang sama, tidak berbeda nyata berdasarkan uji Duncan pada taraf kepercayaan 95 Biji jarak yang dikemas dengan karung plastik rajut + PP 0,03 maupun karung plastik rajut + PP 0,08 mm dan juga biji jarak yang dikemas dengan karung plastik rajut menunjukkan nilai yang berbeda nyata satu sama lainnya Uji Duncan, p = 5. Kemasan karung plastik rajut + PP 0,03 mm memberikan kenaikan bobot tertinggi yaitu sebesar 2,13, kemasan karung plastik rajut sebesar 1,59 dan kemasan karung plastik rajut + PP 0,08 sebesar 1,14 Tabel 20. Terlihat bahwa kenaikan bobot pada karung plastik rajut + PP 0,03 mm lebih besar daripada karung hal ini disebabkan pada kemasan karung plastik rajut + PP 0,03 mm sudah terjadi kerusakan yang diduga diakibatkan oleh serangan mikroorganisme dan larva serangga hama gudang yang berasal dari lingkungan sekitar biji selama penanganan pascapanen sampai biji dikemas. Kerusakan ini ditandai dengan timbulnya bubuk putih pada biji sehingga biji menjadi keropos, adanya bubuk ini dapat meningkatkan pertumbuhan serangga hama sekunder lainnya pada kemasan akibatnya kemasan mengalami kerusakan akibat aktivitas dari serangga hama sekunder. Kerusakan ini menyebabkan terjadinya migrasi uap air yang lebih tinggi dari lingkungan ke biji jarak pagar dalam kemasan tersebut selama penyimpanan. Namun secara umum kemasan karung plastik rajut + PP 0,08 mampu mempertahankan kenaikan bobot biji jarak pagar yang lebih kecil selama penyimpanan 6 bulan yakni sebesar 1,14. 44

V. KESIMPULAN DAN SARAN