36
Tabel 16. Kadar air biji jarak pagar yang dikemas dalam berbagai jenis pengemas untuk penyimpanan 6 bulan
Jenis Pengemas Kadar Air Biji
Karung plastik rajut 10,69 a
Karung plastik rajut + PP 0,03 mm 8,39 b
Karung plastik rajut + PP 0,08 mm 7,51 c
Angka-angka yang diikuti huruf yang sama, tidak berbeda nyata berdasarkan uji Duncan pada taraf kepercayaan 95
Berdasarkan Tabel 16 di atas tampak bahwa biji jarak yang dikemas dengan karung plastik rajut, karung plastik rajut + PP 0,03 mm dan karung plastik rajut + PP 0,08 mm untuk analisis 6
bulanan juga menunjukkan nilai yang saling berbeda nyata satu sama lainnya. Uji Duncan, p = 5. Nilai kadar air yang peningkatannya jauh lebih kecil yakni nilai kadar air yang diperoleh dari biji jarak
yang dikemas dengan karung plastik rajut + PP 0,08 mm sebesar 7,51, kemudian disusul oleh biji jarak yang dikemas dengan karung plastik rajut + PP 0,03 mm sebesar 8,39 dan yang terbesar
peningkatannya diperoleh dari biji jarak yang dikemas dengan karung plastik rajut sebesar 10,69. Berdasarkan hasil Duncan Tabel 14-16 dari analisis sidik ragam secara keseluruhan baik
analisis 2 bulanan, 4 bulanan dan 6 bulanan menunjukkan kecenderungan bahwa perlakuan bji jarak pagar yang dikemas dalam karung plastik rajut + PP 0,08 mm menghasilkan nilai kadar air yang
terendah terbaik dengan nilai masing-masing 7,15 2 bulan, 7,265 4 bulan dan 7,51 6 bulan dibandingkan dengan perlakuan lainnya sedangkan untuk perlakuan biji jarak pagar yang dikemas
dengan karung plastik rajut menghasilkan kadar air biji yang tertinggi terburuk dengan nilai masing- masing 10,35 2 bulan, 10,70 4 bulan dan 10,69 6 bulan dibandingkan dengan perlakuan
lainnya. Hal ini dikarenakan jenis kemasan karung plastik rajut + PP memiliki permeabilitas uap air lebih rendah dibandingkan dengan karung plastik rajut saja. Penyebabnya adalah jumlahintegritas
kemasan yang lebih besar tebal serta pori-pori yang lebih kecil pada kemasan karung plastik rajut + PP 0,08 mm sehingga perpindahan uap air dari lingkungan ke bahan kemasan atau produk berjalan
lebih lambat karena air dari lingkungan tidak hanya diserap oleh biji jarak tetapi juga diserap oleh kemasan yang lebih tebal tersebut. Menurut Balai Besar Kimia dan Kemasan, karung PP 0,08
mempunyai permeabilitas terhadap uap air sebesar 3,961 gm
2
24 jam dan gas sebesar 3,1449 ccm
2
24 jam, Menurut Syarief et al., 1989, kemasan plastik polipropilen mempunyai permeabiltas uap air rendah sedangkan terhadap gas sedang. Polipropilen mempunyai sifat menghalangi uap air
yang baik, tetapi kurang baik sebagai penghalang gas dan lebih kuat daripada polietilen Paine dan paine,1983
4.5 Bilangan Iod Minyak
Minyak dan lemak termasuk salah satu anggota dari golongan lipida yaitu merupakan lipid netral. Kandungan utama minyak nabati adalah ester gliserol dari asam lemak yang disebut
trigliserida. Trigliserida merupakan ester dari satu molekul gliserol dengan tiga molekul asam lemak. Jenis asam lemak dalam trigliserida sangat mempengaruhi sifat-sifat trigliserida yang dibentuknya.
Pada umumnya asam lemak yang terdapat di alam, memiliki jumlah atom karbon C genap dan masing-masing asam lemak dibedakan antara satu dan lainnya berdasarkan jumlah atom karbon.
Asam lemak yang membentuk trigliserida ada dua macam yaitu asam lemak tidak jenuh saturated yang tidak mengandung ikatan rangkap dan asam lemak jenuh unsaturated yang mengandung ikatan
rangkap satu monounsaturated atau lebih dari satu ikatan rangkap polyunsaturated. Derajat ketidakjenuhan rata-rata dari asam lemak atau campuran asam lemak dinyatakan dalam bilangan iod.
37
Bilangan iod menyatakan tingkat ketidakjenuhan dari minyak atau lemak. Semakin tinggi ketidakjenuhan lemak atau minyak, maka akan semakin tinggi nilai bilangan iodnya. Bilangan iod
minyak biji jarak yang disimpan dalam berbagai jenis perlakuan dengan asap cair dan dikemas dalam berbagai jenis kemasan selama 6 bulan menunjukkan penurunan dibandingkan dengan sebelum
penyimpanan Gambar 18. Hal ini disebabkan oleh reaksi oksidasi ikatan rangkap pada asam lemak tidak jenuh sehingga struktur ikatan rangkap mengalami perubahan oksidasi. Bilangan iod minyak
biji jarak pada awal penyimpanan adalah sebesar 97,48-100,43 dan setelah 6 bulan penyimpanan terjadi penurunan bilangan Iod menjadi 87,38-88,82 Lampiran 9. Bilangan Iod tersebut secara
keseluruhan masih memenuhi standar bilangan Iod menurut SNI 01-1904-1990 yaitu 82-90.
Hasil penelitian Worang 2007 menunjukkan bahwa kandungan asam lemak pada biji jarak didominasi oleh asam lemak tidak jenuh yaitu asam oleat dengan komposisi 41,33 pada awal
penyimpanan dan setelah penyimpanan 6 bulan menjadi 38,56.
Gambar 19. Perubahan bilangan iod minyak jarak pagar selama penyimpanan pada berbagai jenis perlakuan asap cair dan kemasan
Analisis sidik ragam untuk penyimpanan 2 bulan analisis 2 bulanan menunjukkan perlakuan dengan asap cair dan jenis pengemas tidak berpengaruh nyata terhadap bilangan iod minyak
jarak pagar dan tidak ada pengaruh interaksi antara jenis perlakuan dengan asap cair dan jenis pengemas terhadap bil iod minyak jarak pagar. Lampiran 10a. Analisis sidik ragam untuk
penyimpanan 4 bulan analisis 4 bulanan menunjukkan bahwa jenis perlakuan dengan asap cair dan jenis pengemas tidak berpengaruh nyata terhadap bilangan iod minyak biji jarak pagar serta tidak ada
pengaruh interaksi antara jenis perlakuan asap cair dengan jenis pengemas terhadap bilanga iod minyak biji jarak pagar Lampiran 10b. Sedangkan untuk analisis sidik ragam untuk penyimpanan 6
bulanan menunjukkan bahwa jenis perlakuan dengan asap cair dan jenis pengemas tidak berpengaruh nyata terhadap bilangan iod minyak jarak pagar namun ada pengaruh interaksi antara jenis perlakuan
asap cair dan jenis pengemas terhadap bilangan iod minyak jarak pagar Lampiran 10c. Hal ini disebabkan oleh asap cair menurut Darmadji 2002 dapat berfungsi sebagai bahan pengawet karena
kandungan senyawa fenol dan asam yang berperan sebagai antibakteri dan antioksidan serta pengemas PP polipropilena sebagai pelindung produk kontak dengan lingkungan secara langsung dengan sifat
38
permeabilitas terhadap uap air yang rendah dan gas yang sedang yang saling berinteraksi dalam mencegah terjadinya reaksi oksidasi ikatan rangkap pada asam lemak tidak jenuh sehingga perubahan
bilangan iod berjalan lambat yang menghasilkan standar mutu bilangan iod nya masih berada diantara 82-90 sesuai standar SNI01-1904-1990. Dengan kata lain setelah penyimpanan biji jarak pagar selama
6 bulan menggunakan perlakuan diatas, bilangan iod nya masih berada pada kisaran 87,380-88,825. Lampiran 9.
4.6 Kadar Lemak Biji