Waktu dan Tempat Bahan dan Alat Metode Penelitian

18

III. METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Waktu dan Tempat

Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Teknik Pengolahan Pangan dan Hasil Pertanian TPPHP, Laboratorium Lapang Departemen Teknik Pertanian Leuwikoppo di Institut Pertanian Bogor dan Laboratorium Balai Besar Pascapanen Pertanian pada bulan Mei sampai November 2010.

3.2 Bahan dan Alat

Bahan: Bahan baku utama yang digunakan dalam penelitian ini buah jarak pagar yang diperoleh dari PT. Panjiwaringin di Kecamatan Malimping, Kabupaten Lebak, Propinsi Banten. Biji yang dipakai berasal dari buah yang dipanen setelah masak dengan umur petik ±55 hari setelah pembungaan dan dicirikan dengan kulit buah berwarna kuning. Bahan kimia untuk analisis kimia alkohol netral 95 , KOH 0,1 N, KI, Na 2 S 2 O 3 0,1 , heksan, larutan wijs, indikator kanji, indikator phenolphthalein, kloroform, media plate count agar PCA dan air suling, kemasan paranet, polipropilen PP, nilon atau poliamida PA untuk penyimpanan biji jarak pagar. Alat: Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah thermometer bola basah-kering BB, thermometer digital, terpal, peralatan analisis kimia berupa gelas volume, cawan aluminium, oven, desikator, timbangan digital, alat pengupas buah jarak, alat penghancur biji Crusher, pengepres hidrolik, alat sealer, alat pengukur kadar air Grain Moisture Tester, timbangan Tripple Beam, mikropipet, peralatan gelas dan perlengkapan analisis kimia lainnya. Peralatan yang digunakan tersebut ditunjukkan seperti pada Gambar 9 dan 10. a b Gambar 9. Termometer BB a dan termometer digital b 19 a b c d Gambar 10. Sealer a, grain moisture tester b, mesin grinding c dan oven d

3.3 Metode Penelitian

Kegiatan penelitian terdiri dari beberapa tahapan, yaitu tahapan pemanenan buah jarak, perlakuan penanganan bahan, sortasi biji jarak pagar serta kegiatan penelitian penyimpanan yang akan dilaksanakan. 1. Pemanenan buah jarak Pemanenan dilakukan secara manual dengan melihat secara visual buah yang terdapat pada pohon. Buah jarak yang dipetik adalah buah yang telah berwarna kuning. Buah dari hasil pemetikan dari kebun selanjutnya dilakukan sortasi untuk menghindari terjadinya percampuran buah yang tidak memenuhi kriteria. Buah tersebut dikemas dalam karung dan diangkut menuju laboratorium disimpan lemari pendingin jika waktu penanganan tidak memungkinkan. 2. Perlakuan penanganan bahan Buah jarak diperoleh dari hasil kebun segera disimpan pada laboratorium. Selanjutnya buah tersebut dikupas dengan alat pengupas sederhana manual sehingga terpisah antara biji dan kulit. Rendemen biji diketahui dengan menghitung jumlah biji yang diperoleh dibandingkan dengan buah awal sebelum dikupas. 3. Sortasi biji jarak pagar Sortasi dilakukan secara manual yaitu dengan cara memisahkan biji dalam beberapa kriteria adalah berbentuk normal, ukurannya seragam dan tidak pecah. Kemudian biji jarak pagar dikeringkan dengan menggunakan panas sinar matahari di atas terpal hingga kadar air 6-7 . Setelah itu dilakukan sortasi ulang dan diambil biji jarak pagar yang tidak pecah. 4. Kegiatan penelitian penyimpanan yang akan dilaksanakan 20 a. Penelitian pengaruh jenis pengemas Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh jenis bahan pengemas, oksigen dan suhu penyimpanan terhadap karakteristik mutu biji jarak pagar. Jenis pengemas yang digunakan adalah karung plastik rajut, Karung plastik rajut + polipropilen dengan ketebalan 0.03 mm dan karung plastik rajut + polipropilen 0.08 mm. Perbedaan karakteristik jenis pengemas tersebut diduga akan memberikan pengaruh terhadap mutu biji jarak, sedangkan suhu yang digunakan adalah suhu ruang selama penyimpanan dilakukan. b. Penelitian trend perubahan mutu selama penyimpanan Untuk melakukan pemantauan perubahan mutu fisik dan kimia dilakukan pengamatan secara berkala setiap 2 dua bulan sekali selama 6 enam bulan. Dengan pemantauan perubahan fisik tersebut diharapkan diperoleh informasi trend masa simpan jarak. Adapun diagram alir monitoring trend mutu selama penyimpanan dapat dilihat pada Gambar 11. Gambar 11. Diagram alir monitoring trend mutu selama penyimpanan c. Penelitian dosis desinfektan Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan alternatif cara pengemasan yang dapat diterapkan pada tingkat petani atau pengumpul. Dengan mempertimbangkan waktu simpan pada tingkat petani atau pengumpul cukup lama sebelum dipasarkan atau diolah maka penelitian ini dilakukan penyimpanan selama 6 bulan. Jenis desinfektan yang digunakan adalah asap cair karena memiliki kemampuan pengendalian terhadap mikroorganisme juga sebagai antioksidan sehingga proses oksidasi minyak dapat dikendalikan. Pengamatan terhadap perubahan mutu dilakukan secara berkala setiap 2 bulan selama 6 enam bulan penyimpanan. Biji jarak hasil pengupasan masing-masing ditimbang sebanyak 0,5 kg kemudian diberi perlakuan asap cair yaitu dengan cara merendam selama 2 menit dengan dosis 0, 5 dan 15 . Biji tersebut selanjutnya dikemas pada berbagai jenis pengemas yaitu karung plastik rajut jenis polipropilen, karung plastik rajut jenis polipropilen berlapis plastik poliropilen dengan ketebalan 0,03 mm dan karung plastik rajut jenis polipropilen berlapis plastik polipropilen ketebalan 0,08 mm. Biji jarak yang telah dikemas selanjutnya Buah jarak Pengupasan Biji jarak Pengeringan Sortasi Biji jarak Pengemasan Penyimpanan suhu ruang 21 disimpan selama 6 bulan. Untuk mengetahui perubahan mutu selama penyimpanan dilakukan pengamatan setiap 2 bulan dengan parameter mutu berupa asam lemak bebas FFA, kadar air biji, bilangan iod, susut bobot, kadar lemak biji dan rendemen minyak. Diagram alir pengaruh desinfektan dan jenis pengemas terhadap biji jarak dapat dilihat pada Gambar 12. Gambar 12. Diagram alir pengaruh desinfektan dan jenis pengemas Aplikasi di lapangan dan distribusi kebutuhan biji setiap perlakuan 2 kali ulangan ditunjukkan pada Gambar 13. Perendaman disinfektanasap cair Disimpan selama 6 bulan dan dilakukan pengamatan tiap 2 bulan dengan parameter : 1. Biji Jarak : Susut bobot, kadar air, kadar lemak. 2. Minyak Jarak : asam lemak bebas, rendemen dan bilangan Iod, Karung plastik rajut Karung plastik rajut + Polipropilen 0,03 mm Karung plastik rajut + Poliprpopilen 0,08mm Pengemasan 5 15 Kontrol Pengupasan Buah Jarak Biji Jarak Berasal dari PT. Panjiwaringin Dengan alat pengupas buah Sortasi biji jarak Ukuran biji seragam, tidak keriput, tidak pecahterbelah dan berwarna hitam. 22 Gambar 13. Kebutuhan biji untuk perlakuan 2 kali ulangan Kemudian kebutuhan biji per sampel pada setiap ulangan ditunjukkan seperti pada lampiran 1 dan lampiran 2. Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap RAL faktorial dengan 2 faktor, dengan 3 kali ulangan A = Dosis desinfektan A 1 = 0 A 2 = 5 A 3 = 15 B = Jenis pengemas B 1 = Karung B 2 = Karung + Polipropilen tebal 0.03 mm B 3 = Karung + Polipropilen tebal 0.08 mm Pengamatan dilakukan setiap 30 hari 1 bulan selama 6 bulan penyimpanan, dengan model matematikanya sebagai berikut : Y ijk = µ + a i + ß i + T ij + € ijk Keterangan : Y ijk = Nilai pengamatan µ = Nilai rata-rata a i = Pengaruh faktor A ß i = Pengaruh faktor B T ij = Pengaruh interaksi faktor A dan faktor B € ijk = Pengaruh variasi contoh galat percobaan Dimana : i = 1,2,3 dan j = 1,2,3 Tanpa Asap cair Karung plastik rajut 8 sampel Karung plastik rajut + PP 0,08 8 sampel Karung plastik rajut + PP 0,03 8 sampel Asap cair 5 Karung plastik rajut 8 sampel Karung plastik rajut + PP 0,08 8 sampel Karung plastik rajut + PP 0,03 8 sampel Karung plastik rajut + PP 0,03 8 sampel Karung plastik rajut + PP 0,08 8 sampel Karung plastik rajut 8 sampel Asap cair 15 23 Data yang diperoleh akan dianalisis dengan menggunakan analisis sidik ragam dengan tingkat kepercayaan 95 menggunakan SAS, dan apabila terdapat pengaruh perlakuan akan dilakukan uji lanjut Duncan.

3.4 Pengamatan dan Pengukuran