Pertanian presisi Precision farming
10
menentukan lokasi pemupukan. Metode kedua adalah sensor-based. Sensor yang digunakan adalah yang bersifat real-time dan menggunakan kontrol berumpan
balik untuk mengukur kandungan hara. Signal kandungan hara tanah atau karaktristik pemanenan digunakan untuk mengontrol variable-rate aplicator.
Metode kedua tidak memerlukan sebuah GPS. Pertanian presisi telah mejadi perhatian akhir-akhir ini karena berpotensi
untuk meningkatkan hasil panen dan mengurangi input produksi. Pengurangan input seperti nitrat tidak hanya mengurangi biaya produksi tetapi juga
meminimalisir pengaruh buruk terhadap lingkungan seperti kandungan nitrat dalam air tanah Ehsani et al. 1999. Tetapi, pertanian presisi memerlukan data
tentang tanah dan hasil panen sangat banyak sehingga memerlukan biaya yang mahal, waktu yang lama dan membosankan. Kenyataannya, dengan menggunakan
sensor, data tanah dan tanaman secara cepat dan murah dapat diperoleh dan pengetahuan tentang hubungan antara parameter jenis tanah, tanaman, lingkungan
dan panen yang menjadi faktor utama di dalam penerapan teknik pertanian presisi. Ehsani et al. 1999 dan Upadyaya 1993 menyimpulkan bahwa teknik
optik adalah sangat mungkin untuk menentukan kandungan nitrat dalam tanah dengan cepat. Penelitian Ehsani et al. 1999 mempelajari kemungkinan
penggunaan spektrum near-infrared untuk menentukan kandungan nitrat dalam tanah. Pengujian dilakukan di laboratorium dan di lahan menggunakan dua jenis
tanah untuk mendemonstrasikan spectrum NIR yang sesuai untuk mengukur kandungan nitrat dalam tanah. Hasilnya menunjukkan bahwa pengukuran
kandungan nitrat tanah bisa dilakukan dengan menggunakan spektrum NIR pada selang 1800 – 2300 nm, tetapi kalibrasi site-specific diperlukan untuk memetakan
variasi nitrat pada daerah yang luas. Variable-rate technology VRT dan sistem aplikasi yang terintegrasi
memberikan pengertian bahwa aplikasi pemupukan diberikan hanya dalam jumlah atau dosis tertentu berdasarkan lokasi yang membutuhkan. Secara argonomi,
sistem variable-rate memberikan pengertian bahwa terget pemupukan didasarkan atas hasil pengujian tanah dan berhubungan dengan sistem informasi kandungan
hara tanah. Secara ekonomi, sistem variable rate berhubungan dengan biaya yang harus dikeluarkan untuk pemupukan pada suatu areal pertanian. Pendekatan
11
lingkungan, sistem varible-rate membantu untuk mencegah pemupukan yang berlebihan
yang dapat
menyebabkan terjadinya
masalah lingkungan
Wollenhaupt, et al, 1993 dalam Radite, 2001 Menurut survei yang dilakukan oleh Arnholt, et al. 2001 di Ohio
menunjukkan bahwa penerapan pertanian presisi precision farming merupakan faktor yang sangat penting untuk meningkatkan keuntungan petani. Komponen
sistem pertanian presisi yang banyak diterapkan adalah grid soil sampling dan VRT. Aplikasi VRT untuk pupuk Phospor P dan Potasium K digunakan lebih
dari 60 kelompok tani, sedangkan hanya sekitar 15 kelompok tani yang menggunakan VRT untuk pupuk Nitrogen N dan hanya sedikit petani yang
menggunakannya untuk pupuk mikro. Tidak ada petani yang menggunakan VRT untuk pestisida dan penanaman biji-bijian.