Parameter Ekologis Budidaya Rumput Laut

hijau kuning, abu-abu atau merah. Perubahan warna sering terjadi sebabkan oleh faktor lingkungan. Kejadian ini merupakan faktor adaptasi kromatik yaitu penyesuaian antara proporsi pigmen dengan berbagai kualitas pencahayaan. Percabangan thallus berujung runcing atau tumpul, ditumbuhi nodulus tonjolan-tonjolan, dan duri-duri lunak. Percabangan bersifat alternatus berseling, tidak teratur, serta dapat bersifat dichotomus percabangan dua-dua atau trichotomus percabangan tiga-tiga. Untuk pertumbuhan, rumput laut mengambil nutrisi dari sekitarnya secara difusi melalui dinding thallus. Rumput laut ini hanya dapat hidup pada lapisan fotik yaitu pada kedalaman dimana sinar matahari masih dapat mencapainya, tumbuhan ini memerlukan cahaya matahari guna proses fotosintesis untuk tubuhnya Anggadiredja et al., 2006.

2.3 Parameter Ekologis dan Metode Budidaya Rumput Laut

Rumput laut tumbuh di alam dengan melekatkan dirinya pada karang, pasir, batu, dan benda keras lainnya. Pantai yang berterumbu karang merupakan tempat hidup yang baik bagi sebagian besar spesies rumput laut.

2.3.1 Parameter Ekologis Budidaya Rumput Laut

Pertumbuhan rumput laut sangat dipengaruhi oleh toleransi fisiologi dari biota tersebut untuk beradaptasi terhadap faktor-faktor lingkungan seperti : substrat, salinitas, suhu, dan intensitas cahaya. maka perlu diperhatikan berbagai parameter yang mendukung pertumbuhan rumput laut itu sendiri, berikut beberapa parameter yang perlu diperhatikan : 1. Lokasi budidaya terlindung dari hempasan gelombang yang keras dan angin yang kuat, biasanya di bagian depan dari lokasi budidaya mempunyai karang penghalang ataupun gosong yang dapat meredam kekuatan gelombang Sulistijo, 2002. 2. Pergerakan air atau arus di lokasi budidaya terjadi secara terus menerus dengan kecepatan arus berkisar antara 20-40 cmdetik DKP, 2006. 3. Dasar perairan yang paling baik adalah substrat berbatu karang mati dengan variasi suhu harian yang kecil Aslan, 1998. Dasar yang sedikit berlumpur masih baik untuk penanaman dengan sistem tanam rakit atau rawai long-line DKP, 2006. 4. Kecerahan perairan yang baik untuk pertumbuhan rumput laut harus jernih, terhindar dari sedimentasi atau intrusi air sungai yang besar. Kecerahan perairan optimal pada kisaran 2 – 5 meter DKP, 2006. 5. Salinitas perairan pada lokasi sebaiknya dalam kondisi kadar garam air laut sekitar 28 - 35 ppt DKP, 2006. 6. Kedalaman perairan yang baik untuk budidaya rumput laut Eucheuma spp adalah 0,3 – 0,6 meter pada waktu surut terendah untuk metode lepas dasar, 2 – 15 meter untuk metode rakit apung, dan 5 – 20 meter untuk metode rawai long-line DKP, 2006. 7. Lokasi budidaya sebaiknya secara alamiah ditumbuhi tumbuhan lain seperti lamunalang-alang laut seagrass dan perlu diperhatikan adanya hewan herbivora misalnya bulu babi Diadema spp, ikan beronanglingkis Siganus spp, binatang laut lainnya serta penyu laut Chelonia mydas yang dapat menjadi hama tanaman budidaya Sulistijo, 2002.

2.3.2 Metode Budidaya Rumput Laut