Kondisi Umum Taman Nasional Karimunjawa

4

2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kondisi Umum Taman Nasional Karimunjawa

Kepulauan Karimunjawa secara geografis terletak sekitar 45 mil atau 83 kilometer di barat laut Kota Jepara, dengan ketinggian tempat 0 - 506 mdpl. Secara geografis lokasi ini terletak antara 5°40’39”-5°55’00” LS dan 100°05’57”- 110°31’15” BT dengan luas wilayah 169.680 ha, lokasi Taman Nasional Karimunjawa dapat dilihat pada Gambar 1. Secara administratif wilayah ini termasuk ke dalam wilayah administratif Kecamatan Karimunjawa, Kabupaten Dati II Jepara, Jawa Tengah. Kecamatan Karimunjawa terbagi atas 3 desa, yaitu: Desa Karimunjawa, Desa Kemujan dan Desa Parang BPP, 2003. Taman Nasional Karimunjawa merupakan gugusan pulau-pulau yang jumlahnya 22 pulau, namun hanya empat pulau yang berpenghuni yaitu Pulau Karimunjawa, Pulau Kemujan, Pulau Parang, dan Pulau Nyamuk dengan jumlah penduduk kurang lebih 9.054 jiwa. Umumnya kondisi pesisir daerah ini yaitu pantai berpasir putih dan sangat landai yang menjorok ke tengah laut. Fringing reefs mengelilingi pulau-pulau dan menjadikan daerah ini terlindung dari hempasan gelombang. Di tengah perairan banyak terdapat terumbu karang yang muncul kepermukaan, dua diantaranya yang besar adalah Karang Kapal dan Karang Katang BTNKJ, 2010. Taman Nasional Karimunjawa memiliki iklim tropis, kondisi ini dipengaruhi oleh angin laut yang bertiup sepanjang hari dengan suhu udara rata- rata 20 – 30 o C. Kondisi perairan seperti suhu permukaan laut berkisar antara 25 – 32 o C, salinitas berkisar antara 30 – 35 ppt, derajat keasaman 7, tinggi gelombang 300 meter dari garis pantai berkisar antara 15 – 18 cm, dan kecepatan arus berkisar antara 13,2 – 40,2 cmdetik BPP, 2003. Gambar 1. Lokasi Taman Nasional Karimunjawa Pulau Karimunjawa merupakan pulau berbukit dengan dataran pesisir yang sempit. Dataran pesisir yang agak lebar terdapat di sebelah selatan, sedangkan di sebelah barat, utara, dan timur lebih sempit. Material dari daratan ke perairan laut sekitarnya biasanya terbawa oleh sungai, sebagaian material halus lainnya terbawa oleh angin dan pada saat hujan maka material tersebut jatuh ke perairan Selley, 1976 in Helfinalis, 1999. Kawasan Karimunjawa pada awalnya merupakan kawasan cagar alam laut berdasarkan Keputusan Menteri Kehutanan No. 123Kpts-II1986 tanggal 9 April tahun 1986. Kemudian melalui surat Menteri Kehutanan No. 161Menhut-II1988 tanggal 23 Februari tahun 1988, kawasan tersebut dinyatakan sebagai Taman Nasional. Setelah itu, melalui Surat Keputusan Menteri Kehutanan No. 78Kpts-II1999 tanggal 22 Februari tahun 1999 ditetapkan sebagai Taman Nasional dengan nama Taman Nasional Karimunjawa. Taman Nasional Karimunjawa memiliki luas 111.625 ha meliputi 22 pulau. SK Menteri Kehutanan No. 74Kpts-II2001 tanggal 15 Maret tahun 2001 yang merupakan keputusan terbaru tentang penetapan sebagai kawasan Taman Nasional Karimunjawa seluas 110.117,30 ha kawasan perairan dan luas kawasan darat Karimunjawa 1.285,50 ha dan darat Kemujan 222,20 ha, dan dikelola dengan sistem zonasi. Sistem zonasi yang telah ada direvisi pada tahun 2005. Dasar pertimbangan revisi zona antara lain adalah adanya kerusakan ekosistem pada kawasan zona inti perairan BTNKJ, 2010. Keputusan Direktorat Jenderal PHKA No. SK. 79IVSet-32005 tanggal 30 Juni tahun 2005 tentang revisi zonasi di Taman Nasional Karimunjawa seluas 111.625 ha adalah sebagai berikut : 1. Zona Inti meliputi sebagian perairan Pulau Kumbang, Perairan Taka Menyawakan, Perairan Taka Malang, dan Perairan Tanjung Bomang. 2. Zona Perlindungan meliputi hutan tropis dataran rendah dan hutan mangrove serta wilayah perairan Pulau Geleang, Pulau Burung, Tanjung Gelam, Pulau Sintok, Pulau Cemara Kecil, Pulau Katang, Gosong Selikur, dan Gosong Tengah. 3. Zona Pemanfaatan Pariwisata meliputi perairan Pulau Menjangan Besar, Pulau Menjangan Kecil, Pulau Menyawakan, Pulau Kembar, sebelah timur Pulau Kumbang, Pulau Tengah, Pulau Bengkoang, Indonor, dan Karang Kapal. 4. Zona Permukiman meliputi Pulau Karimunjawa, Pulau Kemujan, Pulau Parang, dan Pulau Nyamuk. 5. Zona Rehabilitasi meliputi perairan sebelah timur Pulau Parang, sebelah timur Pulau Nyamuk, sebelah barat Pulau Kemujan, dan sebelah barat Pulau Karimunjawa. 6. Zona Budidaya meliputi perairan Pulau Karimunjawa, Pulau Kemujan, Pulau Menjangan Besar, Pulau Menjangan Kecil, Pulau Parang, dan Pulau Nyamuk. 7. Zona Pemanfaatan Perikanan Tradisional meliputi seluruh perairan di luar zona yang telah ditetapkan yang berada di dalam kawasan Taman Nasional Karimunjawa. Peraturan tentang sistem zonasi di Taman Nasional Karimunjawa ini dimaksudkan sebagai acuan bagi pengelola kawasan taman nasional dalam melaksanakan penataan zona di kawasan taman nasional dan bertujuan untuk mewujudkan sistem pengelolaan taman nasional yang efektif dan optimal sesuai dengan fungsinya. Zonasi Taman Nasional Karimunjawa dapat dilihat pada Gambar 2. 8 Gambar 2. Zonasi Taman Nasional Karimunjawa

2.2 Taksonomi dan Morfologi Rumput Laut