PENGEMBANGAN MATRIKS RUMAH KUALITAS

37 menciptakan nilai tambah perusahaan di mata pelanggan dan membedakannya dari perusahaan lain yang memiliki bisnis sejenis.

5.6 PENGEMBANGAN MATRIKS RUMAH KUALITAS

Matriks rumah kualitas disusun untuk menghubungkan kemampuan teknis perusahaan dengan setiap atribut layanan yang diharapkan konsumen, sebab dalam matriks ini akan digambarkan korelasi suatu atribut layanan dengan persyaratan teknis yang ada. Penyusunan matriks ini akan membantu dan mengarahkan langkah perbaikan atau pengembangan sistem layanan di perusahaan berdasarkan nilai korelasi yang muncul pada bagian dasar dari matriks rumah kualitas tersebut. Matriks rumah kualitas yang lengkap dapat dilihat pada Tabel 10. Matriks rumah kualitas terdiri dari kolom kualitas yang diharapkan demanded qualities pada bagian paling kiri, atribut kualitas pelayanan service quality attributes di bagian atas, tabel perencanaan kualitas quality planning table pada bagian paling kanan dan nilai perbandingan kuantitatif dari atribut-atribut di bagian dasar matriks. Matriks hubungan relationship matrix pada bagian tengah mentransformasi bobot dari demanded quality menjadi bobot service quality attributes. Transformasi ini merupakan penerjemahan suara konsumen ke dalam atribut-atribut yang terukur. Hal tersebut memudahkan perusahaan untuk menetapkan langkah-langkah perbaikan berdasarkan pada suara konsumen. Kolom demanded quality diisi berdasarkan suara konsumen yang teridentifikasi sesuai dengan Tabel 5 di atas. Hasil pengumpulan data dari kuesioner mengenai tingkat kepuasan pelanggan beserta penilaian kepentingan suatu atribut layanan dimasukkan ke dalam tabel perencanaan kualitas di bagian paling kanan. Setiap atribut layanan ditargetkan mencapai poin tertinggi yaitu 5. Nilai rasio perbaikan merupakan perbandingan antara nilai target dengan poin penilaian kinerja layanan di perusahaan. Hasilnya, setiap atribut layanan memiliki rasio perbaikan lebih dari 1 nilai rasio 1.3 –1.7 yang artinya belum ada atribut layanan yang memenuhi target yang ditetapkan. Beberapa atribut layanan dengan rasio perbaikan paling besar dengan nilai 1.7 adalah batas minimum pemesanan barang dari variabel tangible dan diskon khusus bagi pelanggan setia dari variabel responsiveness. Atribut yang disebutkan juga memiliki bobot relatif yang paling besar dibandingkan dengan atribut-atribut lainnya. Bobot ini dihitung dengan mengalikan nilai tingkat kepentingan yang menunjukkan nilai ekspektasi pelanggan dengan nilai proporsi pengembangan. Bobot relatif untuk kedua atribut di atas sebesar 6.1. Atribut-atribut layanan lainnya memiliki nilai rasio perbaikan sebesar 1.3 dengan bobot relatif sebesar 5.7 dan 4.6 dan masih belum juga memenuhi target kinerja yang ditetapkan. Selanjutnya pada bagian atas atribut kualitas pelayanan diisi dengan persyaratan teknis yang mampu diusahakan oleh perusahaan. Atribut-atribut tersebut adalah sebagai berikut: 1 ketepatan perencanaan persediaan barang, 2 profesionalitas pegawaistaf, 3 sikap layanan operator, 4 kinerja staf dan bagian distribusi, 5 kelancaran aliran informasi, 6 kehandalan sarana distribusi dan transportasi, 7 keterkinian database pelanggan, 8 keteraturan data keuangan dan transaksi serta 9 efisiensi sistem pengiriman dan distribusi. Langkah selanjutnya dalam pengembangan matriks rumah kualitas adalah membangun matriks hubungan untuk mentranslasikan bobot dari demanded quality menjadi bobot persyaratan teknis. Matriks hubungan ini menggunakan simbol-simbol angka untuk menunjukkan derajat keterkaitannya. Berdasarkan pengembangan matriks hubungan tersebut, dapat diketahui bahwa atribut layanan batas minimum pemesanan berkorelasi kuat dengan persyaratan teknis keterkinian database pelanggan dan keteraturan data keuangan dan transaksi. Alasannya adalah batas minimum pemesanan dapat 38 dikustomisasi berdasarkan karakteristik pelanggan yang dapat dilihat pada database yang up to date dan pola pembeliannya yang terekam dalam data transaksi. Atribut layanan berupa diskon khusus bagi pelanggan setia berkorelasi kuat dengan persyaratan teknis yang sama dengan atribut layanan batas minimum pemesanan di atas. Persyaratan teknis tersebut adalah keterkinian database pelanggan dan keteraturan data transaksi dan keuangan. Matriks rumah kualitas menunjukkan korelasi antar atribut ini memiliki skor 5 atau korelasi yang sangat kuat. Perusahaan dapat segera menetapkan diskon dengan besaran yang disesuaikan dengan nilai pembelian pelanggan dalam suatu periode. Database pelanggan yang selalu diperbarui serta data-data transaksi yang terekam dengan baik dapat membantu kecepatan dan ketepatan proses tersebut. Perusahaan dapat meningkatkan kepuasan pelanggan dengan menciptakan sistem layanan yang baik, sesuai dengan kontribusi pelanggan terhadap keuntungan perusahaan. Selain itu, pelanggan dapat dengan mudah dipuaskan bila perusahaan memberikan hal-hal yang pelanggan inginkan dan menyampaikan pelayanan dengan cara yang membuat mereka merasa penting dan dihargai Han dan Leong, 2000. Atribut layanan berikutnya yang masih belum memenuhi target kinerja yang ditetapkan adalah penanggapan keluhan pelanggan yang dilakukan dengan cepat dan tepat. Atribut layanan tersebut berkorelasi kuat dengan sikap layanan operator, kelancaran aliran informasi dan keterkinian database pelanggan. Operator yang berhubungan langsung dengan pelanggan, dalam hal ini adalah sales representative. Operator yang peduli dengan permasalahan yang dihadapi oleh pelanggan akan mengusahakan untuk secepatnya mengatasi masalah tersebut dengan baik. Penyelesaian masalah juga dapat lebih efektif dan efisien bila informasi tersampaikan secara tepat kepada pihak yang bertanggung jawab dalam penyelesaian masalah tersebut. Atribut kemudahan pengembalian barang berkorelasi kuat dengan kinerja staf dan bagian distribusi, kelancaran aliran informasi serta kehandalan sarana distribusi dan transportasi. Alasan atas tingkat korelasi ini adalah kelancaran informasi akan memperjelas spesifikasi jenis pesanan produk sehingga kesalahan pengiriman dapat dikurangi atau dihilangkan. Apabila kesalahan terlanjur terjadi, dengan aliran informasi yang lancar maka, pihak perusahaan akan segera mengetahui permasalahan tersebut dan mengatasinya dengan mengirmkan barang yang sesuai. Kecepatan dan kelancaran pengiriman ini sangat dipengaruhi oleh kinerja staf dan bagian distribusi yang terkait serta alat atau sarana transportasi yang digunakan. Korelasi antaratribut secara lengkap dapat dilihat pada matriks rumah kualitas yang disajikan pada Tabel 11. Hasil translasi yang diperoleh dari penyusunan matriks tersebut adalah kinerja staf kantor dan staf pada bagian distribusi merupakan persyaratan teknis yang memiliki bobot relatif paling besar yaitu 19.1 dan berarti bahwa fungsi atau persyaratan teknis ini memiliki andil yang paling besar sebesar 19.1 dalam usaha perbaikan dan pengembangan kualitas pelayanan di PT. Mitra Nasional Kualitas. Persyaratan teknis kedua yang juga memiliki bobot relatif besar adalah kelancaran aliran informasi dengan bobot relatif 14.3 serta sikap layanan operator dengan skor bobot relatif sebesar 13.9. Semakin tinggi nilai bobot relatif dan bobot absolut persyaratan teknis menunjukkan semakin besar derajat kritis persyaratan teknis tersebut Deros, 2009. Perbaikan kualitas layanan –dalam hal ini kepada pelanggan eksternal dibatasi oleh kualitas layanan kepada pelanggan internal atau staf kantor. Dalam beberapa kasus, kegagalan penyampaian layanan kepada pelanggan eksternal diakibatkan oleh kesalahan sistem administrasi, informasi dan kebijakan di dalam perusahaan Johnston dan Clark, 2008. Sebab itulah, kelancaran aliran informasi di PT. Mitra Nasional Kualitas ini juga perlu diperhatikan dan diperbaiki untuk mengurangi hambatan internal dalam upaya penyampaian sistem layanan terbaik kepada pelanggan. Persyaratan-persyaratan teknis lainnya seperti profesionalitas pegawai dan keterkinian database pelanggan memiliki skor yang sama yakni sebesar 10.7, kehandalan sarana distribusi dan 39 transportasi memiliki bobot relatif sebesar 9.3, pengelolaan sistem pengiriman dan distribusi memiliki bobot relatif sebesar 8.2, pengelolaan data keuangan dan pengelolaan persediaan barang memiliki bobot relatif yang sama yaitu 6.5. Hasil perhitungan persyaratan teknis kritis yang merupakan bagian dari matriks rumah kualitas ditampilkan pada Tabel 10 di bawah ini, sedangkan matriks rumah kualitas yang lengkap disajikan pada Tabel 11. Tabel 10. Identifikasi persyaratan teknis kritis K et epa ta n per enca na a n per sedia a n ba ra ng P ro fesio na lita s peg a wa is ta f Sik a p la y a na n o pera to r K inerj a s ta f da n ba g ia n dis tribus i K ela nca ra n a lira n info rma si K eha nd a la n s a ra na dis tribu si da n tra ns po rt a si K et er kin ia n d a ta b a se pela ng g a n K et er a tura n da ta keua ng a n da n t ra ns a ks i E fis ien si si st em pe ng irima n da n dis trib us i Absolute weight 99 159 211 289 217 141 162 111 124 Relative weight 0.065 0.105 0.139 0.191 0.143 0.093 0.107 0.073 0.082 Ranking 9 5 3 1 2 6 4 8 7 40 Tabel 11.Matriks rumah kualitas Ti n g k at k ep en ti n g an d K in er ja l ay an an s aa t in i u Ta rg et t R el at iv e w ei g h t rw K et ep at an p er en ca n aa n p er se d ia an b ar an g P ro fe si o n al it as p eg aw ai s ta f S ik ap l ay an an o p er at o r K in er ja s ta f d an b ag ia n d is tr ib u si K el an ca ra n a li ra n i n fo rmas i K eh an d al an sar an a d is tr ib u si d an t ra n sp o rt as i K et er k in ia n d a ta b a se p el an g g an K et er at u ra n d at a k eu an g an d an t ra n sa k si Ef isi en si s ist em p en g ir im an d an d ist ri b u si R asi o P er b ai k an p A b so lu te w ei g h t aw Variabel reliability Barang dikirim tepat waktu 5 3 5 5 5 5 4 5 1.3 6.3 0.057 Pemesanan produk ditanggapi dengan cepat 3 3 5 5 5 1 3 1 5 5 4 5 1.3 6.3 0.057 Jenis barang yang dikirim sesuai dengan pesanan 1 1 3 5 3 5 4 5 1.3 6.3 0.057 Variabel assurance Kualitas barang ketika sampai di tujuan terjamin 1 1 5 5 5 5 4 5 1.3 6.3 0.057 Barang tidak sesuai, mudah untuk dikembalikan 3 3 5 5 5 1 3 5 4 5 1.3 6.3 0.057 Transaksi yang aman dan nyaman 3 3 3 1 3 5 5 4 5 1.3 6.3 0.057 Kinerja staf dan sarana distribusi yang profesional 5 3 5 1 1 4 4 5 1.3 5 0.046 Variabel tangible Sales dan tim distribusi yang sopan dan berpenampilan rapi 5 3 5 3 5 4 5 1.3 6.3 0.057 Barang yang dipesan selalu ada 5 5 3 5 3 3 3 5 4 5 1.3 6.3 0.057 Pendataan profil pelanggan dilakukan dengan baik 1 1 1 5 3 4 4 5 1.3 5 0.046 Batas minimum pemesanan 3 5 5 4 3 5 1.7 6.7 0.061 Variabel empathy Operator melayani dengan antusias dan bersahabat 5 3 4 4 5 1.3 5 0.046 Tersedianya call center pelayanan keluhan 3 3 3 4 4 5 1.3 5 0.046 Staf mengetahui informasi setiap produk dengan baik 1 5 5 3 4 4 5 1.3 5 0.046 Kesediaan staf dalam membantu mengatasi masalah sulit dan mendesak 3 3 3 1 4 4 5 1.3 5 0.046 Variabel responsiveness Proses pemesanan produk dapat dilakukan dengan cepat dan mudah 3 3 3 3 5 1 3 1 1 4 4 5 1.3 5 0.046 Keluhan ditanggapi dengan cepat dan tepat 3 5 3 5 1 5 1 5 4 5 1.3 6.3 0.057 Staf menginformasikan produk baru secara proaktif 1 5 3 5 1 5 4 4 5 1.3 5 0.046 Diskon khusus bagi pelanggan setia 1 3 5 5 4 3 5 1.7 6.7 0.061 Absolute weight at 99 159 211 289 217 141 162 111 124 Relative weightrt 0.065 0.105 0.139 0.191 0.143 0.093 0.107 0.073 0.082 Ranking 9 5 3 1 2 6 4 8 7 41

5.7 ARAH PERBAIKAN LAYANAN

Dokumen yang terkait

Aplikasi Integrasi Metode Fuzzy Servqual dan Quality Function Deployment (QFD) Dalam Upaya Peningkatan Kualitas Layanan Pendidikan (Studi Kasus: SMP Swasta Cinta Rakyat 3 Pematangsiantar)

10 125 85

Integrasi Metode QFD (Quality Function Deployment) dan AHP (Analytic Hierarchy Process) untuk Meningkatkan Kualitas Produk Sabun Mandi Padat Antiseptik (Studi Kasus : di PT. Oleochem and Soap Industri)

9 100 164

Integrasi Metode QFD (Quality Function Deployment) dan AHP (Analytic Hierarchy Process) untuk Meningkatkan Kualitas Produk Sabun Mandi Padat Antiseptik (Studi Kasus : Di PT. Oleochem and Soap Industri)

18 109 164

Penerapan Metode Kano, Quality Function Deployment Dan Value Engineering Untuk Peningkatan Mutu Produk Sarung Tangan Karet

11 73 101

Aplikasi Kansei Engineering Dan Quality Function Deployment (QFD) Serta Teoriya Resheniya Izobretatelskikh Zadatch (TRIZ) Untuk Meningkatkan Mutu Pelayanan Rumah Sakit Pada Instalasi Hemodialisis

9 92 70

Analisis Tingkat Kepuasan Konsumen Menggunakan Metode Quality Function Deployment (Qfd); (Studi Kasus Japanese Mathematics Center Sakamoto Method Cabang Multatuli Medan)

8 152 80

Strategi Perbaikan Kualitas Pelayanan Dengan Menggunakan Metode Quality Function Deployment (QFD) dan Pendekatan Blue Ocean Strategy di LotteMart Wholesale Medan

13 167 189

Integrasi Aplikasi Metode Quality Function Deployment (QFD) dengan Blue Ocean Strategy (BOS) untuk Meningkatkan Mutu Pelayanan Hotel, Studi Kasus: Hotel Grand Angkasa Internasional Medan

15 91 169

Perancangan Fasilitas Kerja Menggunakan Metode QFD (Quality Function Deployment) Dengan Pendekatan AHP (Analytical Hierarchy Process) Dan Memperhatikan Prinsip Ergonomi Di PT. Carsurindo

7 83 212

Rancangan Penggiling Buah Kopi Dengan Metode Quality Function Deployment (QFD) untuk Meningkatkan Produktivitas (Studi Kasus di UKM Tani Bersama

4 70 111