Suku Bunga Indonesia Naik 25 Basis Poin

fluktuasi naik-turunnya jumlah kunjungan wisman Jepang ke Indonesia tidak sepenuhnya dipengaruhi oleh harga pariwisata Indonesia tetapi juga dipengaruhi oleh harga pariwisata Malaysia yang merupakan Negara pesaing Indonesia. Tabel 25. Hasil Simulasi Wisatawan Mancanegara Saat Suku Bunga Naik 25 Basis Poin Variabel Endogen Simulasi Dasar RINA Naik 25bp Perubahan 1. Singapura a. Jumlah Wisman orang 1 851 558 1 852 416 0.05 b. Rata-rata Pengeluaran US 544.7 544.7 c. Devisa Wisman juta US 1 008.5 1 009.0 0.05 d Harga Pariwisata 80.288 80.079 -0.26 2. Malaysia a. Jumlah Wisman orang 1 478 638 1 478 638 b. Rata-rata Pengeluaran US 789.7 790.1 0.05 c. Devisa Wisman juta US 1 167.6 1 168.3 0.06 d Harga Pariwisata 124.80 124.50 -0.24 3. Jepang a. Jumlah Wisman orang 761 475 762 457 0.13 b. Rata-rata Pengeluaran US 1 112.5 1 112.7 0.02 c. Devisa Wisman juta US 847.1 848.4 0.15 d. Harga Pariwisata 139.30 138.90 -0.29 4. Australia a. Jumlah Wisman orang 925 143 925 929 0.08 b. Rata-rata Pengeluaran US 1 098.9 1 100.3 0.13 c. Devisa Wisman juta US 1 016.6 1 018.8 0.22 d. Harga Pariwisata 137.00 136.70 -0.22 5. Amerika Serikat a. Jumlah Wisman orang 173 549 173 703 0.09 b. Rata-rata Pengeluaran US 1 750.5 1 750.7 0.01 c. Devisa Wisman juta US 303.8 304.1 0.10 d. Harga Pariwisata 185.20 184.70 -0.27 6. Inggris a. Jumlah Wisman orang 157 066 157 095 0.02 b. Rata-rata Pengeluaran US 1 592.1 1 592.2 0.01 c. Devisa Wisman juta US 250.1 250.1 d. Harga Pariwisata 78.22 78.01 -0.26 7. Lainnya a. Jumlah Wisman orang 2 739 646 2 739 515 -0.005 b. Rata-rata Pengeluaran US 1 646.1 1 646.1 c. Devisa Wisman juta US 4 509.7 4 509.5 -0.004 8. Total a. Jumlah Wisman orang 8 087 075 8 089 753 0.03 b. Devisa Wisman juta US 9 103.4 9 108.2 0.05 Penurunan harga pariwisata Malaysia akan mengurangi jumlah kunjungan wisman Jepang ke Indonesia. Jumlah wisman Australia yang berkunjungan ke Indonesia akan naik 0.07 persen saat harga pariwisata Indonesia turun 0.22 persen walaupun secara statistik harga pariwisata Indonesia ini tidak signifikan mempengaruhi jumlah kunjungannya. Justru yang signifikan secara statistik mempengaruhi jumlah kunjungan wisman Australia ke Indonesia adalah harga pariwisata Singapura yang merupakan negara pesaing Indonesia di mata wisman Australia. Saat harga pariwisata Singapura naik maka jumlah wisman Australia yang berkunjung ke Indonesia akan meningkat. Pengeluaran wisman Australia selama di Indonesia akan meningkat 0.13 persen, yaitu dari US1 , 098.9 per kunjungan menjadi US1 , 100.3 saat harga pariwisata Indonesia turun 0.22 persen sehingga devisa yang dibawa wisman Australia ke Indonesia meningkat dari US1 , 016.6 juta menjadi US1 , 018.8 juta atau meningkat 0.22 persen. Walaupun letak geografis Amerika Serikat dengan Indonesia cukup jauh namun jumlah wisman Amerika Serikat yang berkunjung ke Indonesia meningkat 0.09 persen saat harga pariwisata Indonesia turun 0.27 persen karena adanya kebijakan kontraksi moneter melalui kenaikan tingkat suku bunga sebesar 25 basis poin. Sebenarnya secara statistik harga pariwisata Indonesia ini tidak signifikan mempengaruhi jumlah kunjungan wisman Amerika Serikat, sementara itu harga pariwisata Singapura dan Thailand secara statistik mempengaruhi kunjungan wisman asal Amerika Serikat ke Indonesia. Di mata wisman Amerika Serikat, Singapura merupakan negara pesaing Indonesia, sedangkan Thailand merupakan negara komplemen pariwisata Indonesia. Saat harga pariwisata Thailand turun, jumlah wisman Amerika Serikat yang berkunjung ke Indonesia akan meningkat. Sedangkan saat harga pariwisata Singapura turun maka jumlah wisman Amerika Serikat yang berkunjung ke Indonesia juga menurun. Pengeluaran wisman Inggris di Indonesia tidak akan meningkat saat harga pariwisata Indonesia menurun 0.26 persen karena kebijakan kontraksi moneter di Indonesia dengan menaikkan tingkat suku bunga 25 basis poin. Dampak dari kebijakan ini akan meningkatkan jumlah kunjungan wisman Inggris ke Indonesia sebesar 0.02 persen sehingga devisa yang masuk ke Indonesia meningkat 0.01 persen. Tabel 26. Hasil Simulasi Outbound dan Haji Saat Suku Bunga Naik 25 Basis Poin Variabel Endogen Simulasi Dasar RINA Naik 25bp Perubahan a. Jumlah outbound non haji orang 5 840 512 5 838 893 -0.03 b. Jumlah jemaah haji orang 254 206 254 206 - Jumlah Outbound orang 6 094 718 6 093 099 -0.03 a. Devisa outbound non haji juta US 6 912.1 6 907.5 -0.07 b. Devisa haji juta US 804.2 804.5 0.04 Devisa keluar juta US 7 716.3 7 712.0 -0.06 Penurunan uang yang beredar melalui peningkatan suku bunga sebesar 25 basis poin oleh Bank Indonesia akan menurunkan indeks harga konsumen sebesar 0.26 persen. Secara teori jika tingkat suku bunga dalam negeri meningkat menjadi lebih besar dibandingkan dengan suku bunga di luar negeri akan terjadi capital inflow sehingga supply mata uang US meningkat. Akibat dari meningkatnya persediaan mata buang US akan menguatkan nilai rupiah terhadap US sehingga daya beli penduduk Indonesia terhadap barang dan jasa luar negeri menjadi meningkat. Dalam konteks pariwisata internasional, jumlah penduduk Indonesia yang pergi ke luar negeri menjadi meningkat. Namun hal ini tidak terjadi karena secara bersamaan harga barang dan jasa di dalam negeri menurun. Tarik menarik antara pengaruh penguatan nilai mata uang rupiah terhadap US dengan penurunan indeks harga konsumen ternyata akan menurunkan niat penduduk Indonesia yang pergi ke luar negeri sehingga jumlah outbound turun 0.03 persen dan pengeluaran mereka juga menurun 0.04 persen. Penurunan dua komponen ini bisa menghemat devisa yang mengalir ke luar negeri sebesar 0.07 persen. Ongkos naik haji yang selama ini salah satunya didasarkan pada nilai tukar mata uang rupiah terhadap US. Semakin menguat nilai mata uang rupiah terhadap US semakin murah biaya perjalanan ibadah haji, namun tidak serta merta diikuti oleh peningkatan jumlah jemaah haji karena dari sisi jumlah haji yang bisa berangkat ke tanah suci didasarkan quota persentasi jumlah penduduk Indonesia. Naik turunnya jumlah jemaah haji tergantung dari kebijakan pemberian quota haji oleh pemerintah Arab Saudi.

6.6. Gross Domestic Product Negara Asal Wisatawan Mancanegara Naik 2

Persen dan Gross Domestic Product Indonesia Naik 6.5 Persen Perkiraan perkonomian dunia yang membaik pada tahun 2012 akan berdampak terhadap meningkatnya aktifitas perjalanan penduduk dalam negara tersebut maupaun antar negara di dunia. Ketika enam negara utama asal wisatawan mengalami peningkatan GDP sebesar 2 persen dan Indonesia mengalami peningkatan GDP sebesar 6.5 persen, jumlah wisman yang berkunjung ke Indonesia mengalami peningkatan 0.58 persen. Peningkatan ini terjadi di seluruh enam negara asal wisatawan dengan peningkatan tertinggi terjadi pada wisman yang berasal dari negara Australia, yaitu sebesar 1.36 persen dan peningkatan terendah terjadi pada wisman yang berasal dari negara Inggris, yaitu sebesar 0.10 persen. Di sisi lain, wisman yang berasal di luar enam negara utama justru mengalami penurunan ketika GDP Indonesia mengalami pertumbuhan sebesar 6.5 persen. Tabel 27. Hasil Simulasi Saat Gross Domestic Product Enam Negara Asal Wisatawan Mancanegara Naik 2 Persen dan Gross Domestic Product