Pengaruh HASIL DAN PEMBAHASAN

4.2. Pengaruh

Electric Furnace Slag, Dolomit, dan Unsur Mikro terhadap Sifat Kimia Tanah Hasil sifat kimia tanah setelah satu bulan inkubasi disajikan pada Tabel 4. Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa pemberian electric furnace slag nyata meningkatkan pH tanah, Ca dan Mg dapat ditukar, P-tersedia, SiO 2 - tersedia, serta unsur mikro Fe, Mn, dan Zn tersedia tanah. Pemberian dolomit nyata meningkatkan pH tanah serta Ca dan Mg dapat ditukar dan untuk pemberian unsur mikro nyata meningkatkan nilai Cu dan Zn tersedia pada tanah. Ketiga perlakuan EF slag, dolomit, dan unsur mikro tidak berpengaruh nyata terhadap N-total dan kadar logam berat Pb, Hg, dan Cd tersedia tanah. Tabel 4. Pengaruh Electric Furnace Slag, Dolomit, dan Unsur Mikro terhadap Sifat Kimia Tanah Setelah Satu Bulan Inkubasi Perlakuan pH Ca-dd Mg-dd P-tersedia N-total ……. me100g …….. . …..ppm…... ………… Kontrol 3,5a 4,43a 3,60a 48,68a 1,30 Unsur Mikro 3,6a 5,10a 3,39a 68,55ab 1,08 EF slag 2 3,7b 15,04b 4,38ab 80,96abc 1,15 EF slag 4 4,0c 20,96bc 5,67bcd 86,54bc 1,28 EF slag 6 4,2d 26,37c 6,13d 109,02cd 1,19 EF slag 8 4,4e 35,87d 7,34e 119,83d 1,30 Dolomit ek 2 4,2d 18,62b 3,70a 59,07ab 1,07 Dolomit ek 4 4,6f 37,25d 4,59abc 56,46ab 1,14 Dolomit ek 6 4,8g 45,22e 5,33bcd 52,28a 1,29 Dolomit ek 8 5,1h 49,60e 5,74cd 69,15ab 1,13 Keterangan : Angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada kolom yang sama tidak berbeda nyata pada taraf α = 5 dengan Uji Wilayah berganda Duncan DMRT. Tabel 4. Lanjutan Perlakuan SiO2-tersedia Fe-tersedia Cu-tersedia Mn-tersedia Zn-tersedia …………………………….……... ppm ……….…..………………………… Kontrol 53,10a 409,99ab 15,89abc 6,41a 12,04ab Unsur Mikro 43,13a 483,12bc 34,63d 5,49a 31,37d EF slag 2 240,03b 588,06cd 17,34bc 37,47b 12,58abc EF slag 4 293,67b 683,89d 14,35ab 54,65c 10,98a EF slag 6 277,66b 836,91e 14,19a 67,24d 14,08bc EF slag 8 257,86b 855,21e 17,29bc 81,36e 14,75c Dolomit ek 2 29,72a 402,81ab 18,79c 9,35a 13,00abc Dolomit ek 4 56,17a 330,18a 18,23c 8,32a 12,20ab Dolomit ek 6 48,53a 395,29ab 16,87abc 8,06a 12,19ab Dolomit ek 8 42,52a 393,33ab 17,71c 9,16a 13,51bc Keterangan : Angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada kolom yang sama tidak berbeda nyata pada taraf α = 5 dengan Uji Wilayah berganda Duncan DMRT. Tabel 4. Lanjutan Perlakuan Pb-tersedia Hg-tersedia Cd-tersedia ……………...… ppm …...…………… Kontrol 0,35 td 0,08 Unsur Mikro 0,13 td 0,02 EF slag 2 td 0,00 0,04 EF slag 4 td td 0,07 EF slag 6 0,70 td 0,04 EF slag 8 0,23 td 0,04 Dolomit ek 2 0,27 0,00 0,06 Dolomit ek 4 0,06 0,00 0,03 Dolomit ek 6 0,06 td 0,03 Dolomit ek 8 0,07 td 0,02 Keterangan : Angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada kolom yang sama tidak berbeda nyata pada taraf α = 5 dengan Uji Wilayah berganda Duncan DMRT, td = tidak terdeteksi. Berdasarkan hasil analisis ragam Tabel Lampiran 4 menunjukkan bahwa perlakuan EF slag dan dolomit berpengaruh sangat nyata meningkatkan pH tanah. Nilai pH terendah pH 3,5 terdapat pada perlakuan kontrol, sedangkan nilai pH tertinggi pH 5,1 terdapat pada perlakuan dolomit ekuivalen EF slag 8 dengan kenaikan sebesar 46 dibandingkan kontrol. Gambar 1. Pengaruh Electric Furnace Slag, Dolomit, dan Unsur Mikro terhadap pH Tanah Setelah Satu Bulan Inkubasi Hasil analisis tanah inkubasi satu bulan didapat data pH tanah kontrol tidak berbeda nyata dengan perlakuan unsur mikro. Grafik pH menunjukkan perlakuan EF slag dan dolomit mampu meningkatkan pH tanah dengan seiring bertambahnya dosis perlakuan Gambar 1. Namun, pemberian dolomit meningkatkan pH tanah lebih besar dibanding pemberian EF slag. Perlakuan EF slag dan dolomit mampu meningkatkan pH tanah setelah satu bulan inkubasi diduga karena kandungan basa-basa dapat ditukar terutama Ca, dan Mg pun meningkat sesuai dosis perlakuan Gambar 2. Hal ini sesuai dengan pendapat Soepardi 1983 dimana pada proses pengapuran, kapur karbonat berinteraksi dengan H 2 O dalam tanah terjadi pelepasan ion Ca 2+ , Mg 2+ , CO 3 2- , dan OH - . Karbonat CO 3 2- inilah yang mengikat ion H + dan membuat ion H + keluar dari kompleks jerapan tanah. Selanjutnya posisi H + dalam kompleks jerapan digantikan oleh kation Ca 2+ dan Mg 2+ sehingga ketersediaan Ca dan Mg dalam tanah meningkat. Selain itu pembentukan ion OH - dalam larutan tanah pun mampu meningkatkan pH tanah. a b Gambar 2. Pengaruh Electric Furnace Slag, Dolomit, dan Unsur Mikro terhadap Kadar Ca-dd a dan Mg-dd b Tanah Setelah Satu Bulan Inkubasi Berdasarkan hasil analisis ragam Tabel Lampiran 5 dan 6, pemberian EF slag dan dolomit berpengaruh sangat nyata terhadap kadar Mg dan Ca dapat dipertukarkan tanah. Terlihat pada grafik Gambar 2 bahwa semakin tinggi dosis perlakuan EF slag dan dolomit yang diberikan, kadar Ca-dd dan Mg-dd tanah pun semakin meningkat jika dibandingkan perlakuan kontrol dan unsur mikro. Kadar Mg-dd tertinggi yaitu pada perlakuan EF slag 8 Mg-dd= 7,34 me100g dengan kenaikan 104 dibanding kontrol dan kadar Ca-dd tertinggi pada perlakuan dolomit ekuivalen EF slag 8 Ca-dd= 49,60 me100g dengan kenaikan 1020 dibanding kontrol. Nilai Mg-dd terendah pada perlakuan unsur mikro Mg-dd= 3,39 me100g dan Ca-dd terendah pada perlakuan kontrol Ca-dd= 4,43 me100g. Berdasarkan grafik P-tersedia Gambar 3 terlihat bahwa perlakuan EF slag nyata meningkatkan P-tersedia tanah lebih baik dibanding dolomit dan unsur mikro. Kandungan P-tersedia terendah pada perlakuan kontrol yaitu 48,68 ppm dan tertinggi didapat pada perlakuan EF slag 8 yaitu 119,83 ppm dengan kenaikan P-tersedia sebesar 146 dibanding kontrol. Hal ini diduga karena selain adanya peningkatan ketersediaan P akibat meningkatnya pH tanah, persentase kandungan P 2 O 5 dalam EF slag sebesar 530 ppm turut menyumbangkan ketersediaan P dalam tanah. Selain itu menurut Yukamgo dan Yuwono 2007, meningkatnya kadar P tersedia ini diduga karena adanya pengaruh tidak langsung dari peningkatan Si dalam tanah pada perlakuan EF slag. Gambar 3. Pengaruh Electric Furnace Slag, Dolomit, dan Unsur Mikro terhadap P-tersedia Tanah Setelah Satu Bulan Inkubasi Berdasarkan analisis ragam didapatkan bahwa pemberian EF slag, dolomit, dan unsur mikro tidak berpengaruh nyata terhadap kandungan N- total tanah. Nilai N-total pada Tabel 4 memperlihatkan kenaikan kandungan N-total tanah yang hampir seragam pada semua perlakuan. Hal ini menggambarkan bahwa pemberian EF slag, dolomit, dan unsur mikro pada taraf dosis yang diaplikasikan tidak mempengaruhi kandungan N-total tanah. Nilai N-total terendah pada perlakuan dolomit ekuivalen EF slag 2 yaitu 1,07 dan tertinggi pada perlakuan EF slag 8 yaitu 1,30. Selain berpengaruh nyata meningkatkan pH, kadar basa-basa, dan P- tersedia, pemberian EF slag juga berpengaruh nyata pada SiO 2 -tersedia tanah setelah satu bulan inkubasi. Jika dilihat dari data peningkatan kadar SiO 2 tersedia mencapai titik maksimal baik perlakuan EF slag atau pun dolomit di dosis 4 dan pada dosis selanjutnya 6 mulai menunjukan penurunan kadar SiO 2 tersedia tanah. Pada perlakuan EF slag dengan dosis 4 293,67 ppm didapatkan nilai ketersediaan SiO 2 tertinggi dengan kenaikan SiO 2 -tersedia sebesar 453 dibanding kontrol dan kadar terendah pada perlakuan dolomit ekuivalen EF slag 2 29,72 ppm. EF slag meningkatkan kadar SiO 2 tersedia tanah yang lebih baik dari pada dolomit dan unsur mikro. Hal ini dikarenakan adanya sumbangan SiO 2 dari EF slag yang mengandung SiO 2 sebesar 12,70. Gambar 4. Pengaruh Electric Furnace Slag, Dolomit, dan Unsur Mikro terhadap SiO 2 -tersedia Tanah Setelah Satu Bulan Inkubasi Pada hasil analisis Tabel Lampiran 9 dan Tabel Lampiran 10 terlihat bahwa dengan penambahan dosis EF slag berpengaruh nyata meningkatkan kadar Fe, Mn, dan Zn tersedia tanah, sedangkan pada pemberian dolomit terdapat kecenderungan penurunan kadar Fe tersedia dengan penambahan dosis. Menurut Soepardi 1983, hal ini dimungkinkan karena kation unsur mikro dalam keadaan masam sangat larut dan tersedia bagi tanaman sehingga unsur mikro dijumpai dalam jumlah yang banyak di tanah. Meningkatnya ketersedia Fe pada perlakuan EF slag juga diduga karena kadar Fe pada EF slag yang cukup tinggi Fe 2 O 3 = 43,18, sehingga turut menyumbangkan Fe ke dalam tanah. Kadar Fe-tersedia tanah tertinggi terdapat pada perlakuan EF slag 8 855,21 ppm meningkat 109 dibanding kontrol dan kadar Fe-tersedia tanah terendah yaitu pada perlakuan dolomit ekuivalen EF slag 4 330,18 ppm. Kadar Mn tersedia tanah tertinggi pada perlakuan EF slag 8 81,36 ppm meningkat 1169 dibanding kontrol dan terendah pada perlakuan unsur mikro 5,49 ppm. Perlakuan unsur mikro nyata meningkatkan nilai Cu dan Zn tersedia tanah setelah satu bulan inkubasi. Pada Tabel 4 terlihat bahwa nilai Cu dan Zn tersedia terbesar terdapat pada perlakuan unsur mikro yaitu 34,63 ppm Cu-tersedia meningkat 118 dibanding kontrol dan 31,37 ppm Zn- tersedia meningkat 161 dibanding kontrol. Hal ini dikarenakan pada perlakuan unsur mikro memang hanya CuSO 4 dan ZnSO 4 yang diberikan. Hasil analisis menunjukkan bahwa pemberian EF slag, dolomit, dan unsur mikro tidak berpengaruh nyata terhadap ketersediaan logam berat Pb, Hg, dan Cd. Pada tabel sifat kimia tanah setelah inkubasi satu bulan Tabel 4 menunjukkan nilai Pb tertinggi pada perlakuan EF slag 6, namun nilai tersebut cukup rendah yaitu 0,7 ppm. Begitu juga dengan Cd yang pada seluruh perlakuan terdeteksi pada tanah, namun nilai tersebut terdeteksi sangat rendah. Bahkan hampir pada seluruh perlakuan unsur logam berat Hg tidak terdeteksi pada tanah. Hal ini disebabkan karena pemberian EF slag dan dolomit berpengaruh nyata meningkatkan pH tanah, seiring dengan meningkatnya pH tanah kelarutan logam berat semakin menurun sehingga kurang mobil dan kurang tersedia Soepardi, 1983.

4.3 Pengaruh