BAB 3 METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian adalah survei deskriptif. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana perilaku pencarian pengobatan terhadap nyeri odontogetik
masyarakat di Kelurahan Gundaling II Kecamatan Berastagi.
3.2 Lokasi Dan Waktu Penelitian
Penelitian akan dilakukan di Kelurahan Gundaling II Kecamatan Berastagi Kabupaten Karo yang dilakukan pada bulan November 2014 – Maret 2015.
3.3 Populasi dan Sampel
Populasi penelitian ini adalah seluruh masyarakat Kelurahan Gundaling II Kecamatan Berastagi yang berusia 21-50 tahun yang berjumlah sekitar ± 1500 jiwa.
Sampel penelitian ini adalah masyarakat Kelurahan Gundaling II Kecamatan Berastagi yang berusia 21-50 tahun, memiliki pengalaman sakit gigi selama 3 bulan
terakhir dan bersedia menjadi sampel penelitian dengan menandatangani lembar persetujuan setelah penjelasan. Perkiraan jumlah sampel minimal pada penelitian ini
diambil berdasarkan rumus: n =
Zα
2
. P . Q d
2
N =
1,96
2
x 0,42 x 1 – 0,42 0,07
2
= 190, 98
= 191
Keterangan: n
: Jumlahbesar sampel Z
α : Deviat baku alfa= 1,96
P : Proporsi penelitian yang digunakan 42 = 0,42 proporsi penduduk
yang melakukan pengobatan sendiri Q
: 1 – P d
: Limit dari eror 7 α
: 0,5
Besar sampel minimum yang diperlukan adalah 191 orang. Namun, untuk mencegah terjadinya kesalahan selama penelitian, besar sampel ditambah 10
sehingga menjadi 210 orang.
3.4 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional
1. Umur: 21-50 tahun, dihitung dari ulang tahun terakhir responden
2. Jenis kelamin : Laki-laki dan perempuan.
3. Pendidikan :
a. Tidak sekolah
b. SD
c. SMP
d. SMA
e. Perguruan tinggi
4. Pekerjaan :
a. Tidak bekerja Ibu rumah tangga
b. Buruh Petani Tukang Pembantu rumah tangga Pedagang keliling
c. Pegawai negeri pegawai BUMN Pegawai swasta
d. Pedagang Pengusaha Direktur
5. Perilaku pencarian pengobatan : Perilaku individu yang mencari
pengobatan, dengan: a.
Tidak melakukan apa – apa
b. Mengobati diri sendiri dengan obat apapun yang tersedia di rumah tanpa
berkonsultasi dengan dokter gigi c.
Pengobatan ke dukun fasilitas kesehatan tradisional d.
Pengobatan warung obat apotek termasuk tukang jamu e.
Pengobatan ke balai pengobatan, puskesmas dan rumah sakit f.
Pengobatan ke dokter gigi pribadi. 6.
Pengobatan sendiri : Penggunaan obat yang dilakukan responden ketika mengalami rasa nyeri pada gigi dengan menggunakan obat yang tersedia dirumah
baik menggunakan obat sediaan pabrik modern maupun bahan alami tradisional tanpa konsultasi dengan dokter, dokter gigi ataupun petugas kesehatan di apotek.
7. Karakteristik pengobatan sendiri menggunakan obat modern meliputi jenis
obat, efek terhadap nyeri,efek samping, lama pengobatan, sumber informasi dan alasan.
8. Karakteristik pengobatan sendiri menggunakan obat tradisional meliputi
bahan dan cara, efek terhadap nyeri,efek samping, lama pengobatan, sumber informasi dan alasan.
9. Jenis obat pengobatan sendiri menggunakan obat modern: nama obat
berdasarkan pengakuan responden yang digunakan responden yang dikategorikan oleh peneliti menjadi obat golongan analgesik, antiinflamasi, antibiotik, vitamin c,
topikal, kombinasi lebih dari satu jenis golongan obat dan obat lainnya. 10.
Bahan dan cara pengobatan sendiri menggunakan obat tradisional: bahan herbal dan cara tradisional yang digunakan untuk mengatasi nyeri odontogenik sakit
gigi. 11.
Efek terhadap nyeri odontogenik: apakah rasa nyeri pada gigi hilang atau berkurang setelah menggunakan obat sediaan pabrikmodern atau obat tradisional
yang digunakan masyarakat. 12.
Efek samping: bagaimana efek negatif yang dirasakan subjek peneliti setelah menggunakan obat sediaan pabrik yang dibeli di apotek dan obat tradisional
yang dilakukan masyarakat, seperti pusing, mual, mengantuk, nyeri pada lambung, jantung berdebar-debar, panas dalam mulut, dll
13. Lama pengobatan: Jangka waktu subjek penelitian menggunakan obat baik
modern maupun tradisional. 14.
Sumber informasi: a.
Keluarga saudara teman b.
Pengalaman berdasarkan resep obat dari dokter gigi yang diterima sebelumnya
c. Internet, media sosial, iklan, brosur
d. Lainnya
15. Alasan:
a. Takut ke dokter gigi dental phobia termasuk peralatan, tindakan
perawatannya, dll b.
Sibuk sehingga tidak memiliki waktu untuk melakukan pengobatan ke dokter gigi
c. Memiliki pengalaman buruk sebelumnya ketika berobat ke dokter gigi
d. Biaya yang mahal
e. Malas
f. Lokasi pelayanan kesehatan jauh dari rumah
g. Rasa sakit pada gigi masih ringan sehingga tidak perlu ke dokter gigi
h. Meyakini pengalaman pengobatan sendiri yang dilakukan dapat mengatasi
nyeri pada gigi i.
Lainnya.
3.5 Metode Pengumpulan Data