Tahapan Penelitian Application of Kappa Carragenan from Kappaphycus alvarezii Seaweed as Edible Film on Peeled Boiled Shrimp

wadah kaca, emberbaskom, kain saring, termometer, oven, dan kompor listrik; sedangkan alat untuk karakterisasi karaginan adalah seperangkat alat uji kadar air dan abu, rheoner, refluks, hot plate, magnetic stirer, erlenmeyer, timbangan, cetakan silinder, dan termometer. Pembuatan edible film menggunakan alat-alat antara lain adalah hot plate, magnetic stirer, cetakan kaca, dan oven; sedangkan untuk karakterisasi edible film alat yang digunakan adalah jangka sorong. Alat yang digunakan untuk analisis penurunan mutu udang kupas rebus adalah lemari pendingin, cawan petri, seperangkat alat uji protein, pHmeter, timbangan, autoklaf dan kompor listrik.

3.3 Tahapan Penelitian

Penelitian ini terdiri dari tiga tahap. Tahap pertama adalah tahap optimasi ekstraksi kappa karaginan serta karakterisasi tepung karaginan yang dihasilkan. Tahap kedua adalah pembuatan edible film dari tepung karaginan terbaik yang dihasilkan pada tahap pertama, sedangkan tahap ketiga adalah aplikasi edible coating karaginan untuk mempertahankan mutu udang kupas rebus. Tahap 1. Optimasi ekstraksi karaginan Ekstraksi karaginan dilakukan berdasarkan metode Sinurat et al. 2006 yang telah dimodifikasi. Perlakuan yang diberikan untuk menentukan metode ekstraksi karaginan adalah konsentrasi KOH dan lama ekstraksi. Parameter yang digunakan untuk menentukan metode ekstraksi yang optimal adalah rendemen dan viskositasnya. Pada tahap 1 akan diperoleh konsentrasi KOH dan lama ekstraksi yang akan digunakan dalam proses ekstraksi karaginan sebagai bahan baku pembuatan edible film. Sebelum digunakan dalam pembuatan edible film, tepung karaginan dikarakterisasi terlebih dahulu untuk mengetahui sifat-sifatnya meliputi rendemen, kekuatan gel FMC 1977, viskositas FMC 1977, kadar air AOAC 1995, kadar abu AOAC 1995, kadar abu tak larut asam FMC 1977, dan kadar sulfat AOAC 1995. Diagram alir prosedur ekstraksi karaginan dapat dilihat pada Gambar 5. Gambar 5 Diagram alir prosedur ekstraksi karaginan Sinurat et al. 2006 yang telah dimodifikasi. Pencucian Penepungan Pengeringan Pengendapan dengan IPA 1,5 x volume filtrat Penyaringan Ekstraksi dengan variasi konsentrasi KOH 0,5; 1 dan 1,5 faktor A dan variasi lama ekstraksi 1; 2 dan 3 jam faktor B, perbandingan rumput laut dan larutan KOH 1:40 pada suhu 90-95 o C Residu Filtrat Tepung karaginan Rumput laut kering Uji: rendemen, viskositas Perendaman dalam air 24 jam Pengecilan ukuran Tepung karaginan terbaik Karakterisasi : kadar air, kadar abu, kadar abu tak larut asam, kekuatan gel, kadar sulfat Tahap 2. Pembuatan edible film Edible film yang dihasilkan dari tepung karaginan dengan konsentrasi berbeda kemudian dianalisis untuk menentukan karakteristiknya. Pada tahap ini akan didapatkan edible film dengan karakteristik terbaik untuk konsentrasi tepung karaginan yang digunakan. Parameter yang diuji meliputi ketebalan menggunakan alat jangka sorong, kuat tarik dan persen pemanjangan dengan testing machine MPY ASTM 1983, laju transmisi uap air dengan metode cawan ASTM 1967 dan struktur mikroskopis menggunakan scanning electron microscope SEM. Diagram alir pembuatan edible film dapat dilihat pada Gambar 6. Gambar 6 Diagram alir pembuatan edible film Cha et al. 2002 yang telah dimodifikasi. Larutkan dalam air suhu 80 o C dan dihomogenkan selama 30 menit Penuangan pada plate Pengeringan suhu 50 o C selama 8 jam Penambahan plasticizer gliserol 0,75 dihomogenkan Larutan homogen Edible film Tepung karaginan 0,5; 1; 1,5; 2 Uji : Ketebalan, kuat tarik, persen pemanjangan, WVTR, SEM Tahap 3. Aplikasi edible coating pada udang kupas rebus Udang kupas rebus akan diaplikasikan menggunakan larutan karaginan konsentrasi terbaik pada tahap 2 dengan cara pencelupan untuk melihat pengaruh penggunaan larutan karaginan terhadap mutu udang kupas rebus yang disimpan pada suhu dingin 2 o C. Sebelum dilakukan penelitian utama untuk melihat pengaruh penggunaan coating karaginan terhadap mutu udang kupas rebus, dilakukan penelitian pendahuluan untuk menentukan daya simpan udang kupas rebus tanpa coating pada suhu dingin 2 o C. Udang kupas rebus tanpa coating disimpan dalam lemari pendingin suhu 2 o C kemudian dilakukan pengamatan TPC setiap 2 hari sekali untuk mengetahui jumlah bakteri udang selama penyimpanan. Udang kupas rebus dikatakan busuk atau tidak dapat diterima lagi jika jumlah bakterinya melebihi 5,0x10 4 kolg SNI 01-3458.1-2006. Lama pengamatan dan selang pengamatan untuk penelitian utama ditentukan berdasarkan daya simpan udang hingga mengalami kebusukan yang merupakan hasil dari penelitian pendahuluan. Diagram alir prosedur aplikasi edible coating pada udang kupas rebus dapat dilihat pada Gambar 7. Gambar 7 Diagram alir prosedur aplikasi edible coating karaginan pada udang kupas rebus Riyanto 2006 yang telah dimodifikasi. Pencelupan dalam larutan karaginan 40 o C selama 5 detik Pengamatan tiap 3 hari meliputi TPC, kadar air, pH, kadar protein, TVBN, organoleptik Penyimpanan pada suhu dingin 4-6 o C Udang kupas rebus Penirisan hingga kering

3.4 Prosedur Analisis