Deskripsi Masalah Perencanaan Strategik Rumah Sakit Melalui Analisis Penjadwalan Ruang Operasi

7 pengobatan j bagi pasien rawat inap pada hari k. , ∀ , ∈� . 4 Jumlah pelaksanaan operasi spesialisasi pengobatan j bagi pasien rawat jalan yang ditunda dari hari k ke hari l, tidak lebih besar dari permintaan operasi dengan spesialisasi pengobatan j bagi pasien rawat jalan pada hari k. , ∀ , ∈� . 5 Jumlah pembatalan operasi pasien rawat inap dengan spesialisasi pengobatan j pada hari ke-k tidak lebih dari total permintaan operasi pasien rawat inap pada hari ke-k. , ∀ , . 6 Jumlah pembatalan operasi pasien rawat jalan dengan spesialisasi pengobatan j pada hari ke-k tidak lebih dari total permintaan operasi pasien rawat inap pada hari ke-k. , ∀ , . 7 Pendefinisian h sebagai jumlah jam ruang operasi biasa yang tidak dipakai selama satu minggu. ℎ = ∈� ∈ . 8 Pendefinisian dan yang masing- masing merupakan kelebihan dan kekurangan waktu penggunaan ruang operasi biasa yang ditawarkan. Diberikan jumlah total jam kosong penggunaan ruang operasi biasa dalam satu minggu kemudian membagi dengan proporsi penggunaan ruang operasi spesialisasi pengobatan tertentu dan penggunaan ruang operasi seluruh spesialisasi pengobatan selama satu minggu. − ℎ + ∈� + �� � ∈� = − , ∀ . 9 Operasi darurat dilaksanakan di ruang operasi darurat selama s jam kerja per hari. �, ∀ ∈ . 10 Banyaknya ruang operasi jenis i yang digunakan untuk melayani operasi dengan spesialisasi pengobatan j pada hari ke-k tidak lebih dari jumlah maksimum ruang operasi yang dialokasikan untuk melayani operasi dengan spesialisasi pengobatan j pada hari ke- k. , ∀ , ∈ . 11 Jumlah permintaan operasi darurat dengan spesialisasi pengobatan j pada hari ke-k yang dilaksanakan di ruang operasi darurat tidak melebihi dari seluruh permintaan operasi darurat pada hari tersebut. , ∀ , . 12 Kendala ketaknegatifan untuk semua variabel keputusan. , , , , , , , ℎ, , 0, ∀ , , , . 13 Pendefinisian variabel sebagai suatu integer. integer , ∀ , , . 14 IV STUDI KASUS

4.1 Deskripsi Masalah

Untuk memahami permasalahan penjadwalan ruang operasi di rumah sakit menggunakan mixed integer programming, dalam karya ilmiah ini diberikan suatu contoh kasus. Misalkan suatu rumah sakit umum memiliki beberapa layanan spesialisasi pengobatan, yaitu bedah perkemihan urologi, bedah tulang ortopedi, bedah tulang belakang, otak dan syaraf, luka bakar, bedah plastik, tumor, dan kanker. Setiap spesialisasi pengobatan ditangani oleh beberapa ahli bedah lihat Tabel 1. Tabel 1 Layanan spesialisasi pengobatan yang diberikan oleh rumah sakit No Spesialisasi j Banyaknya ahli bedah orang 1 Urologi 3 2 Ortopedi 3 3 Tulang belakang 3 4 Otak dan syaraf 4 5 Luka bakar 2 6 Bedah plastik 2 7 Tumor 3 8 Kanker 3 7 pengobatan j bagi pasien rawat inap pada hari k. , ∀ , ∈� . 4 Jumlah pelaksanaan operasi spesialisasi pengobatan j bagi pasien rawat jalan yang ditunda dari hari k ke hari l, tidak lebih besar dari permintaan operasi dengan spesialisasi pengobatan j bagi pasien rawat jalan pada hari k. , ∀ , ∈� . 5 Jumlah pembatalan operasi pasien rawat inap dengan spesialisasi pengobatan j pada hari ke-k tidak lebih dari total permintaan operasi pasien rawat inap pada hari ke-k. , ∀ , . 6 Jumlah pembatalan operasi pasien rawat jalan dengan spesialisasi pengobatan j pada hari ke-k tidak lebih dari total permintaan operasi pasien rawat inap pada hari ke-k. , ∀ , . 7 Pendefinisian h sebagai jumlah jam ruang operasi biasa yang tidak dipakai selama satu minggu. ℎ = ∈� ∈ . 8 Pendefinisian dan yang masing- masing merupakan kelebihan dan kekurangan waktu penggunaan ruang operasi biasa yang ditawarkan. Diberikan jumlah total jam kosong penggunaan ruang operasi biasa dalam satu minggu kemudian membagi dengan proporsi penggunaan ruang operasi spesialisasi pengobatan tertentu dan penggunaan ruang operasi seluruh spesialisasi pengobatan selama satu minggu. − ℎ + ∈� + �� � ∈� = − , ∀ . 9 Operasi darurat dilaksanakan di ruang operasi darurat selama s jam kerja per hari. �, ∀ ∈ . 10 Banyaknya ruang operasi jenis i yang digunakan untuk melayani operasi dengan spesialisasi pengobatan j pada hari ke-k tidak lebih dari jumlah maksimum ruang operasi yang dialokasikan untuk melayani operasi dengan spesialisasi pengobatan j pada hari ke- k. , ∀ , ∈ . 11 Jumlah permintaan operasi darurat dengan spesialisasi pengobatan j pada hari ke-k yang dilaksanakan di ruang operasi darurat tidak melebihi dari seluruh permintaan operasi darurat pada hari tersebut. , ∀ , . 12 Kendala ketaknegatifan untuk semua variabel keputusan. , , , , , , , ℎ, , 0, ∀ , , , . 13 Pendefinisian variabel sebagai suatu integer. integer , ∀ , , . 14 IV STUDI KASUS

4.1 Deskripsi Masalah