Biota yang Menempel pada Biorock

Gambar 6. Lokasi biorock berdekatan dengan keramba apung dan pemukiman

4.2 Biota yang Menempel pada Biorock

Penenggelaman biorock bertujuan untuk merehabilitasi atau memperbaiki habitat terumbu karang yang rusak. Biorock diharapkan dapat menjadi wadah penempelan karang, organisme bentik, feeding ground, spawning ground, dan nursery ground bagi ikan karang. Secara ekologis, biorock diharapkan dapat berfungsi seperti ekosistem terumbu karang alami. Pada tahap awal penenggelaman biota yang mengisi kerangka biorock bukanlah terumbu karang, melainkan teritip Gastropoda, ascidian, sponge, makroalga dan turf algae. Pada awal penelitian kerangka biorock dan non-biorock telah ditumbuhi oleh berbagai organisme bentik, termasuk karang. Secara umum, komunitas L o k a s i B i o r o c k Keramba Apung Pemukiman Pulau Pramuka L o k a s i B i o r o c k Pemukiman Pulau Panggang bentik yang ditemukan pada awal penelitian relatif didominasi oleh biota perintis seperti alga dan ascidians. Keberadaan berbagai jenis biota bentik tersebut menunjukkan bahwa biorock telah dimanfaatkan sebagai tempat hidup. Dalam penelitian ini ditemukan persaingan terhadap ruang oleh beberapa biota yang menempel, seperti antara sponge dengan turf algae, ascidian maupun makroalga. Jenis-jenis biota yang ditemukan selama penelitian pada biorock dan non-biorock disajikan pada Gambar 7. A B C D D E Gambar 7. Biota-biota yang ditemukan pada biorock dan non-biorock. A. Sabellastarte indica, B. Didendum molle, C. Atriolum robustum , D. Aplidium breviventer, E. Caulerpa racemose, F. Clathria sp , G. Haliclona sp, H. Echinotrix calamaris, I. Halimeda macroloba , J. Marganipora vertebralis, K. Padina gymnospora , L. Plathyhelminthes sp, M. Pseudoceros sp. J K F G H I L M Seiring dengan peningkatan kekayaan jenis dan pertumbuhan organisme bentik maka besaran penutupan alga dan ascidians semakin berkurang, terjadi pergantian komposisi organisme bentik. Sponge merupakan kompetitor superior terhadap makroalga dan ascidians, sponge dapat menyingkirkan dominasi makroalga dan ascidians. Kehadiran hewan herbivora seperti Diadema dan ikan herbivora memiliki dampak yang besar terhadap komposisi penutupan alga pada kerangka biorock dan non-biorock. Dominasi alga terlihat berkurang seiring dengan dengan peningkatan kelimpahan Diadema dan ikan herbivora. Hal ini menjelaskan bahwa kehadiran hewan-hewan herbivora dapat membantu terumbu karang untuk bersaing dengan alga. Pola suksesi dan proses pergantian komposisi organisme bentik pada artificial biorock sangat perlu untuk dikaji lebih detail, pengamatan perlu dilakukan sejak penenggelaman. Data komposisi awal organisme penyusun kerangka biorock pada penelitian ini tidak diperoleh karena pengamatan awal dilakukan setelah dua belas bulan penenggelaman. Terumbu buatan yang ditenggelamkan di dasar perairan akan membentuk suatu ekosistem tersendiri pada waktu tertentu. Biorock dan non-biorock yang diamati dalam penelitian ini telah ditumbuhi terumbu karang dan berbagai macam biota laut. Biota-biota tersebut merupakan biota-biota yang umum terdapat pada ekosistem terumbu karang alami. Kehadiran ikan karang juga semakin lama semakin melimpah, hal ini terlihat ketika membandingkan saat awal dan akhir penelitian. Pada awal pengamatan ikan yang terdapat disekitar artificial biorock masih sedikit, namun kelimpahan ikan meningkat pada akhir-akhir pengamatan. Kelimpahan ikan dan biota-biota lainnya berbanding lurus dengan laju pertumbuhan dan peningkatan jumlah koloni karang. Biorock dan non-biorock telah dijadikan berbagai jenis ikan karang sebagai tempat tinggal, tempat berlindung dan tempat mencari makan Gambar 8 dan Gambar 9. Ikan karang yang ditemukan di sekitar biorock dan non-biorock terdiri dari kelompok ikan target, ikan mayor utama dan ikan hias. Gambar 8. Ikan karang memanfaatkan artificial reef sebagai tempat berlindung Ikan karang merupakan organisme laut tropis yang sangat banyak ditemukan di ekosistem terumbu karang. Sebagian besar ikan menggantungkan hidupnya dengan terumbu karang seperti mencari makan, tempat berlindung dari predator dan bereproduksi dan membesarkan anak sehingga disebut dengan ikan karang. Secara umum, ikan terumbu atau yang biasa disebut dengan ikan karang dapat dibagi menjadi 3 kelompok besar, yaitu: 1Kelompok ikan target. Disebut ikan target adalah karena kelompok ikan ini merupakan sasaran tangkap para nelayan. Arothron Pterois 2Kelompok ikan indikator. Disebut ikan indikator adalah karena keberadaan kelompok ikan ini dapat dijadikan sebagai bio-indikator terhadap kondisi ekosistem terumbu karang. 3Kelompok ikan mayor utama. Studi mengenai fungsi dan peranan kelompok ikan mayor utama dalam ekosistem terumbu karang masih sangat sedikit. Oleh sebab itu fungsi dan peranan ikan mayor utama masih belum dapat diinterpretasikan dengan detail, kecuali sebagai mata rantai dalam sistem ekologi dan jejaring makanan ekosistem terumbu karang. Kelompok ikan mayor utama sering dieksploitasi nelayan tertentu, yang kemudian dijual sebagai ikan hias dalam aquarium air laut. Gambar 9. Ikan karang memanfaatkan artificial reef sebagai sumber makanan Plectorhinchus Scarus Apa hubungan ikan-ikan tersebut dengan artifiacial reef dan mengapa ikan-ikan tersebut menempati area artificial reef?. Diduga, keberadaan ikan karang di area artificial biorock dan non-biorock adalah untuk mencari makan berupa ikan-ikan kecil, invertebrata dan hewan bentik lain dan sebagai tempat berlindung. Oleh sebab itu, penenggelaman artificial biorock dapat berperan untuk meningkatkan produksi perikanan tangkap. Terumbu karang, biota-biota, dan ikan karang telah terpadu menjadi satu kesatuan, saling terkait dan membuat suatu paduan bentuk kehidupan, sehingga artificial biorock tersebut telah membetuk suatu ekosistem yang sangat mirip dengan ekosistem terumbu karang alami. Kehadiran biota laut dan ikan karang memberi gambaran bahwa artificial biorock telah berperan sebagai tempat hidup, mencari makan dan berlindung dari predator.

4.3 Recruitment Karang