Kukusan Utara 10.
Pengajian Cabang 11.
Pengajian Ranting
Sukmajaya 12.
Pengajian Ranting Cisalak Pasar
13. Pengajian Ranting Cisalak
14. Pengajian
Ranting Abadijaya
15. Pengajian
Ranting Baktijaya
16. Pengajian
Ranting Mekarjaya
Sekretariat Berkeliling
Berkeliling
Berkeliling
Berkeliling
Berkeliling
Berkeliling 75
25
30
45
45
30
30 17.
Pengajian Ranting Depok Jaya Baru
18. Pengajian Ranting Depok
Jaya Tengah 19.
Pengajian Ranting Depok Barat
20. POMG TK ABA 12
21. POMG TK ABA 4
Dari rumah ke rumah
Dari rumah ke rumah
Dari rumah ke rumah
TK ABA 12 TK ABA 4
15
12
25
75
C. Bidang Kesejahteraan Sosial
Amal usaha Aisyiyah kota Depok dalam bidang kesejahteraan sosial diwujudkan melalui didirikannya panti asuhan dan asuhan keluarga yang pengelolaannya bekerja
sama dengan Muhammadiyah. Penyantunan anak yatim dan dhu’afa dilakukan dalam bentuk bantuan-bantuan rutin ditingkat ranting dan cabang, selain itu pembagian
zakat dan hewan qurban kepada masyarakat juga dilakukan dalam bidang kesejahteraan sosial. Adapun jumlah panti asuhan yang dikelola Pimpinan Daerah
Aisyiyah kota Depok berjumlah sebanyak 2 unit, yakni:
Nama Alamat
Panti Asuhan Aisyiyah Jl. Kemulyaan, Depok II Tengah
Panti Asuhan Aisyiyah Putri Jl. KH. Ahmad Dahlan, Beji
Timur
D. Bidang Ekonomi
Amal Usaha Pimpinan Daerah Aisyiyah kota Depok dalam bidang ekonomi diwujudkan melalui koperasi. Koperasi yang aktif hingga saat ini berjumlah 1 satu
unit. Di samping itu individu-individu anggota Aisyiyah juga mengelola usaha bidang ekonomi dalam rangka menambah penghasilan keluarga, baik berupa jasa, jual beli
maupun produksi. Akan tetapi, amal usaha bidang ekonomi ini sudah tidak berjalan lagi sebagaimana mestinya. Jadi, kegiatan dalam bidang ini hanya pada iuran anggota
yang dikumpulkan oleh pengurus Aisyiyah.
58
BAB IV SITUASI DAN KONDISI
HAMBATAN AISYIYAH DI KOTA DEPOK
A. Profil Kota Depok
Kota Depok terletak pada koordinat 6 19’ 00” – 6
28’ 00” Lintang Selatan dan 106
43’ 00” – 106 55’ 30” Bujur Timur, dengan batas-batas wilayah sebagai
berikut
1
: Timur : Kecamatan Pondok Gede, Bekasi dan Kecamatan Gunung Putri,
Kabupaten Bogor. Barat : Kecamatan Parung dan Kecamatan Gunung Sindur.
Utara : Kabupaten Tangerang dan DKI Jakarta. Selatan : Kecamatan Cibinong dan Kecamatan Bojong Gede, Kabupaten
Bogor. Bentang alam kota Depok dari Selatan ke Utara merupakan daerah dataran
rendah dan perbukitan bergelombang, dengan elevasi antara 50-140 meter di atas permukaan laut dan kemiringan lerengnya kurang dari 15. Kota Depok sebagai
wilayah termuda di Jawa Barat, memiliki luas wilayah sekitar 200,29 KM
2
. Kondisi geografisnya, terdapat sungai-sungai besar yang mengaliri kota Depok, yakni sungai
Ciliwung dan Cisadane, serta 13 sub satuan wilayah aliran sungai.
2
1
http:websitekotadepok.wordpress.com20130205peta-kota-depok-jawa-barat
2
http:www.depok.go.idprofil-kotageografi
Depok bermula dari sebuah kecamatan yang masuk ke dalam wilayah kabupaten Bogor. Pada tahun 1981 Pemerintah membentuk kota administratif Depok
berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 43 tahun 1981, dan diresmikan pada tanggal 18 Maret 1982, yang terdiri dari 3 kecamatan dan 17 desa, yakni
3
: 1.
Kecamatan Pancoran Mas, terdiri dari 6 desa, antara lain: Desa Depok, Desa Depok Jaya, Desa Pancoran Mas, Desa Mampang, Desa Rangkapan Jaya,
Desa Rangkapan Jaya Baru. 2.
Kecamatan Beji, terdiri dari 5 desa, antara lain: Desa Beji, Desa Kemiri Muka, Desa Pondok Cina, Desa Tanah Baru, Desa Kukusan.
3. Kecamatan Sukmajaya, terdiri dari 6 desa, antara lain: Desa Mekarjaya, Desa
Sukma Jaya, Desa Sukamaju, Desa Cisalak, Desa Kalibaru, Desa Kalimulya. Kemudian dalam perkembangannya, kota Depok mengalami perkembangan
dalam aspek pembangunan, pemerintahan jumlah penduduk dan lain sebagainya, oleh karenanya dalam struktur pemerintah dibentuklah pemekaran sehingga status Depok
yang tadinya sebagai Kota Administratif Kotif berubah menjadi Kotamadya Kodya.
Berdasarkan Undang-Undang nomor 15 tahun 1999, maka dibentuklah Kotamadya Daerah Tingkat II Depok, yang wilayahnya meliputi wilayah
Administratif kota Depok, tediri dari 3 kecamatan, ditambah dengan sebagian wilayah Kabupaten Daerah Tingkat II Bogor, antara lain
4
:
3
http:jabarprov.go.idindex.phppagesid1063
4
Ibid.
1. Kecamatan Cimanggis, yang tediri dari 1 kelurahan dan 12 desa, antara lain:
Kelurahan Cilangkap, Desa Pasir Gunung Selatan, Desa Tugu, Desa Mekarsari, Desa Cisalak Pasar, Desa Curug, Desa Harjamukti, Desa Sukatani,
Sukamaju Baru, Desa Cijajar, Desa Cimpaeun, Desa Leuwinanggung. 2.
Desa Sawangan, yang tediri dari 14 desa, antara lain: Desa Sawangan, Desa Sawangan Baru, Desa Cinangka, Desa Kedaung, Desa Serua, Desa Pondok
Petir, Desa Curug, Desa Bojong Sari, Desa Bojong Sari Baru, Desa Duren Seribu, Desa Duren Mekar, Desa Pengasinan, Desa Bedahan, Desa Pasir
Putih. 3.
Kecamatan Limo, tediri dari 8 desa, antara lain: Desa Limo, Desa Meruyung, Desa Cinere, Desa Gandul, Desa Pangkalan Jati, Desa Pangkalan Jati Baru,
Desa Krukut, Desa Grogol. 4.
Dan ditambah 5 desa dari Kecamatan Bojong Gede, antara lain: Desa Cipayung, Desa Cipayung Jaya, Desa Ratu Jaya, Desa Pondok Terong, Desa
Pondok Jaya.
B. Hambatan Kultur Budaya
Terjadinya migrasi telah membawa suatu kelompok dari suatu wilayah ke wilayah lain sehingga membawa dampak perubahan seperti perubahan ekonomi, misalnya
nilai pembangunan, perubahan kebudayaan dalam masyarakat, seperti nilai-nilai dalam pergaulan, dan lain sebagainya. Dengan migrasi semakin lama, semakin
banyak jumlah penduduk, sehingga terjadilah pembelahan suku kelompok demi