Visi dan Misi Didirikan Aisyiyah Kota Depok

43

BAB III AMAL USAHA AISYIYAH KOTA DEPOK

DALAM BIDANG SOSIAL-BUDAYA Mayoritas masyarakat Indonesia menganut ajaran Islam, namun posisi masyarakat Islam masih terpinggirkan. Padahal ajaran Islam seharusnya dapat menjadi motor penggerak di dalam kehidupan sebagaimana yang tertera dalam Al- Qur’an dan Al- Hadits. Dalam keputusan majlis Tarjih definisi dari ad-din ajaran Islam ialah sesuatu yang disyariatkan oleh Allah dengan perantara para Nabi-Nya berupa perintah, larangan serta tuntutan untuk kemaslahatan umat muslim di dunia dan akhirat dan merupakan suatu yang telah diturunkan Allah dalam Al- Qur’an yang termaktub dalam sunnah yang shahih berupa perintah, larangan serta tuntutan untuk kemaslahatan umat di dunia dan akhirat. Dengan kata lain, Muhammadiyah memiliki pemahaman bahwa Islam bukan semata-mata mengajarkan bagaimana seharusnya seseorang menghubungkan dirinya kepada Allah, seperti shalat, puasa, menunaikan haji dan sebagainya, namun Islam membawa ajaran yang sempurna menuntun hambanya mendapatkan kehidupan yang bahagia sejahtera di dunia dan akhirat. Islam mencakup seluruh segi kehidupan manusia, baik perorangan maupun masyarakat seperti masalah aqidah, ibadah, akhlak, kebudayaan, pendidikan ilmu pengetahuan sosial, ekonomi, politik dan sebagainya. 1 1 Sejarah Pertumbuhan dan Perkembangan ‘Aisyiyah, hal. 17-18. Untuk itu diperlukan suatu wadah sebagai upaya dalam menegakkan ajaran Islam sehingga dapat mewujudkan masyarakat Islam yang bahagia dan sejahtera Rahmatan Lil ‘Alamin dengan berpedoman pada ajaran Islam yang sebenar-benarnya, yakni melalui suatu wadah yang bernama organisasi. Ajaran Islam mengajarkan umatnya agar dalam upaya menegakkan ajaran Islam hendaknya dengan cara berorganisasi sebagaimana dalam surat Ash- Shaf ayat 4, yang artinya “Sesungguhnya Allah senang kepada orang-orang yang barjuang di jalan-Nya secara tersusun rapi berbaris-baris ibarat suatu bangunan yang kok oh.” Dan ayat ini menjadi salah satu landasan Aisyiyah dalam berorganisasi untuk melaksanakan kewajiban menegakkan ajaran Islam hukumnya wajib. Dengan ini, motif gerak Aisyiyah ialah membawa kesadaran beragama dan berorganisasi, mengajak warganya menciptakan Baldatun Thoyyi-batun Warobun Ghofur, yakni suatu kehidupan yang bahagia dan sejahtera, penuh limpahan rahmat dan nikmat Allah S.W.T di dunia dan akhirat. Untuk itu, hal ini dikemas dalam maksud dan tujuan didirikannya Aisyiyah, yakni untuk merealisasikan visi dan misi Muhammadiyah yang tertera dalam anggaran dasar Aisyiyah pada Bab III pasal 7, yaitu untuk menegakkan agama Islam sehingga terwujudnya masyarakat Islam yang sebenar-benarnya. 2 Untuk mencapai tujuan Aisyiyah, maka Aisyiyah melakukan program-program kerja dalam berbagai aspek kehidupan, yang dituangkan melalui Amal Usaha Aisyiyah dalam berbagai bidang dalam aspek kehidupan. Sebagaimana yang tertera 2 Anggaran DasarRumah Tangga ‘Aisyiyah, cet. Ke-16 Yogyakarta: Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah, 2012, hal. 6. dalam anggaran rumah tangga Aisyiyah, Bab III Pasal 3, yakni usaha Aisyiyah diwujudkan dalam bentuk program, amal usaha, dan kegiatan yang meliputi 3 : 1. Menanamkan keyakinan, memperdalam dan memperluas pemahaman, meningkatkan pengamalan serta menyebarluaskan ajaran Islam dalam segala aspek kehidupan; 2. Memperteguh iman mempertinggi akhlak, meningkatkan semangat ibadah, dan memperkuat muamalah duniawiyah; 3. Meningkatkan harkat dan martabat wanita sesuai ajaran Islam; 4. Meningkatkan kualitas dan kuantitas pengkajian terhadap ajaran Islam; 5. Meningkatkan semangat jihad, zakat, infaq, sadaqah, wakaf, dan hibah; 6. Meningkatkan peran kehidupan berbangsa dan bernegara dalam berbagai bidang; 7. Mengembangkan kebudayaan, meningkatkan pendidikan, memperluas ilmu pengetahuan dan teknologi, serta menggairahkan penelitian; 8. Meningkatkan perekonomian masyarakat ke arah perbaikan hidup yang berkualitas; 9. Meningkatkan dan mengembangkan kegiatan dalam bidang kesejahteraan sosial, kesehatan dan lingkungan hidup; 10. Meningkatkan upaya penegakan hukum, keadilan, kebenaran, perlindungan hak asasi manusia dan melakukan advokasi serta pendidikan kewarganegaraan; 11. Meningkatkan semangat membangun memelihara dan memakmurkan tempat ibadah, masjid, mushola dan sejenisnya; 3 Ibid., hal. 22-23. 12. Meningkatkan ukhuwah dan kerja sama dengan pihak-pihak terkait, baik dalam maupun luar negeri; 13. Membina angkatan muda muhammadiyah untuk menjadi pelopor, pelangsung, dan penyempurna gerakan Aisyiyah; 14. Mengembangkan sarana, prasarana, dan sumber dana; 15. Usaha-usaha lain yang sesuai dengan tujuan organisasi. Berbagai bidang Amal Usaha Aisyiyah, di antaranya Amal Usaha bidang pendidikan, dalam perkembangannya terdapat 5365 taman kanak-kanak yang tersebar di seluruh Indonesia, sekitar 507 madrasah Diniyah Awaliyah serta taman pendidikan Al- Qur’an TPA yang tersebar di setiap cabang dan ranting di seluruh Indonesia. Selain itu, juga membentuk suatu wadah yang bernama IGABA Ikatan Guru Aisyiyah Bustanul Athfal sebagai wadah untuk para guru untuk menambah wawasan pendidikan, dan di tingkat akademi Aisyiyah memiliki 13 akademisekolah tinggi yang tersebar di seluruh Indonesia yang dikoordinir oleh bagian Dikti Pendidikan Tinggi. 4 Bidang keagamaan, mengadakan pengajian rutin yang kegiatannya belajar mengaji, kegiatan dakwah, dan lain sebagainya. Bidang kesejahteraan sosial, yang kegiatannya berupa penyantunan anak yatim, yang kemudian mendirikan panti asuhan yang diberikan Aisyiyah untuk memberikan bantuan sosial kepada mereka, dan kemudian kegiatan dalam bidang ini diperluas hingga meliputi sub bidang perlindungan dan kesejahteraan keluarga, serta sub bidang bantuan kepada korban bencana alam. 4 Sejarah Pertumbuhan dan Perkembangan ‘Aisyiyah, hal. 59-62.