Pre Production Planning Analisis Produksi

fasilitas yang baru. 10 Pada dasarnya merencanakan proses produksi bukanlah hal yang mudah karena banyaknya faktor yang mempengaruhinya. Terlebih produksi tersebut berbentuk program acara televisi yang aspek kelayakannya langsung dilihat dan dinilai oleh masyarakat luas.

2. Setup and Rehearsal

Setup merupakan tahapan persiapan yang bersifat teknis dan dilakukan oleh anggota inti bersama kerabat kerjanya, dari hal yang terkecil sampai yang terbesar dalam produksi. Sedang masalah latihan rehearsal tidak saja berlaku bagi para artis pendukungnya, tetapi sangat penting pula bagi anggota kerabat kerja semua crew yang terlibat dalam latihan ini dipimpin langsung oleh pengarah acara.

3. Production

Yang dimaksud dengan produksi adalah mengubah bentuk naskah menjadi bentuk audiotif bagi radio dan audio visual untuk televisi. Karakter produksi dibagi ditentukan menurut lokasinya: a. Produksi yang diselenggarakan sepenuhnya di dalam studio b. Produksi yang diselenggarakan sepenuhnya di luar studio c. Produksinya merupakan gabungan di dalam dan di luar studio. Sesudah menentukan karakter produksi dan proses perencanaan serta persiapan selesai betul, pelaksanaan produksi dimulai. Sutradara bekerja sama dengan para artis talent , crew mencoba mewujudkan apa 10 H.A. Harding. Manajemen Produksi, Jakarta: Balai Aksara, 1984, h.18. yang direncanakan dalam kertas dan tulisan shooting script menjadi: gambar, susunan gambar yang dapat bercerita. Dalam pelaksanaan produksi ini sutradara menentukan jenis shoot yang akan diambil dalam adegan scene. Berikut ini adalah beberapa posisi kamera camera position, yang apabila terangkaikan akan menjadi suatu cerita yang hidup: 11 a. Shoot jauh long shoot Suatu pengambilan objek oleh kamera dari jarak jauhnya yang cukup untuk mengambil pemandangan yang lengkap dari suatu adegan. b. Shoot dekat close shoot Suatu pengambilan objek dari bahu ke atas. Close shoot dalam naskah kamera disingkat CS. c. Shoot agak dekat medium shoot Suatu pengambilan objek oleh kamera dari dada ke atas. Dalam naskah kamera istilah itu disingkat MSC. d. Shoot sewajah close-up Suatu pengambilan objek untuk menghasilkan gambar wajah seseorang sebatas dagu ke atas. Istilah ini disingkat CJ. e. Shoot terdekat big close-up Pengambilan sebuah objek secara khusus oleh kamera untuk menampilkan salah satu bagian dari tubuh manusia atau sudut benda tertentu sehingga tampak amat sangat jelas. Big close-up yang lazim disingkat BCU, kadang-kadang disebut juga Extra close-up dan 11 Sunandar, Telaah Format Program Keagamaan di Televisi; Studi Deskriptif Analisis Televisi Pendidikan Indonesia, Tesis Yogyakarta: IAIN Sunan Kali Jaga, 1998, h. 65. Extreme close-up. Dengan big close-up dapat ditampilkan mata, hidung, bibir, dan lain-lain scara khusus untuk memberikan kesan tertentu kepada pemirsa. f. Shoot sedang medium shoot Suatu pengambilan objek oleh kamera sebatas pinggang keatas. Dan naskah kamera, objek tersebut disingkat MS. g. Shoot agak jauh medium long shoot Suatu pengambilan oleh kamera sebatas lutut ke atas. Shoot yang sering kali disingkat MLS ini dinamakan juga shoot lutut knee shoot. h. Shoot dua two shoot Pengambilan objek oleh kamera yang menampilkan dua orang sebatas dada ke atas. i. Shoot kelompok group shoot Pengambilan objek oleh kamera yang menampilkan sejumlah orang sebatas dada ke atas. j. Shoot udara aerial shoot Pengambilan objek oleh kamera dari udara untuk menghasilkan suatu pemandangan yang mengesankan. k. Shoot lebar wide shoot Pengambilan suatu objek yang tidak teralu jauh, suatu pengambilan gambar oleh kamerayang melingkupi area yang luas. l. Shoot amat jauh very long shoot Suatu pengambilan objek oleh kamera yang melingkupi area yang amat luas dimana terdapat suatu objek.