Analisis program berita bandar jakarta di jak TV

(1)

ABSTRAK Ahmad Syarqowi

Analisis Program Berita Bandar Jakarta Di JAK TV

Dizaman global dan modern seperti sekarang ini televisi sebagai media massa keberadaannya sangat dibutuhkan, karena televisi dengan bentuk audio visualnya mempunyai kedudukan yang sangat penting bagi kehidupan manusia. Kalau diamati televisi mempunyai wajah yang kontradiktif terutama dalam tayangangan program-programnya, disatu sisi bersifat mendidik dan disisi lain tidak mendidik sama sekali, disatu pihak televisi banyak yang menyiarkan program-program keagamaan tetapi dilain pihak banyak juga menayangkan acara-acara hiburan yang berbau pornografi. kami menganggap tayangan program berita Bandar Jakarta yang ditayangkan oleh jak tv sangatlah menarik. Namun seperti program berita-berita televisi yang lain, suatu produksi program berita televisi yang melibatkan banyak peralatan, orang, dan dengan sendirinya biaya yang cukup besar

Penelitian dalam skripsi ini adalah penelitian kualitatif. Adapun metode yang akan di gunakan adalah analisis deskriptif, yaitu menggambarkan keadaan yang sebenarnya yang diaggap akurat serta menuangkannya dalam penulisan skripsi ini melalui interview, observasi, dan dokumentasi.

Rumusan masalah dalam skripsi ini yang pertama adalah desain program berita televisi yang didalamnya adalah ide, persiapan pertama sebelum memproduksi sebuah program, kedua pelaksanaan program berita televisi yaitu proses produksi program berita televisi mulai dari peliputan berita sampai proses menyiarkan berita, dan yang ketiga adalah evaluasi program berita televisi yang didalamnya memuat tentang proses evaluasi yang dilakukan untuk kemajuan atau kesuksesan sebuah program.

Akhirnya peneliti dapat mengetahui bagaimana proses produksi program berita Bandar Jakarta mulai dari pencarian ide beritanya yang didapat dari khalayak banyak, pelaksanaannya yang dilakukan secara berkesinambungan mulai dari proses peliputan sampai penyiaran berita yang dilakukan oleh individu yang mengerti di bidangnya, begitu juga dengan proses evaluasi yang dilakukan ketika raiting program Bandar Jakarta menurun dan selain itu karena kejenuhan crew.


(2)

KATA PENGANTAR

Rasanya tiada kata yang pertama dan paling utama patut penulis persembahkan pada kesempatan ini, selain kata Puji Serta Syukur atas Segala Limpahan Rahmat, Nikmat, Inayah dan Maghfirah Allah SWT, sehingga penulis bisa menyelesaikan penulisan skripsi yang sederhana ini.

Shalawat serta salam tak lupa Penulis haturkan kepada nabi akhir zaman, yaitu nabi Muhammad SAW, beserta keluarganya, sahabatnya.

Skripsi yang berjudul “

Analisis Program Berita Bandar Jakarta

di Jak Tv

.” Alhamdulillah telah dapat saya selesaikan penulisannya berkat bantuan dari berbagai pihak, baik materil maupun moril. Terutama adalah atas berkat Rahmat, Inayah Allah SWT. Karena itu, penulis merasa bersyukur kepada Allah SWT dan berterimakasih kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan serta kemudahan kepada penulis, baik pada saat penulis menyelesaikan study maupun saat penulis menyelesaikan penulisan skripsi ini.

Begitu banyak ucapan terimakasih yang ingin penulis sampaikan, karena tanpa adanya bantuan dari berbagai pihak, skripsi ini tidak akan selesai. Ucapan terimakasih yang begitu besar saya dihaturkan kepada :

1. Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi, beserta para pembantu Dekan. karena telah memberikan yang terbaik untuk penulis. 2. Seluruh Dosen Fakultas Dakwah dan Komunikasi. karena telah

banyak memberikan Ilmu Pengetahuan baik pada saat penulis menyelesaikan study maupun saat menyelesaikan penulisan skripsi ini.


(3)

3. Ibu Dra. Hj. Asriati Jamil, M.Hum selaku ketua jurusan komunikasi dan penyiaran islam non regular dan juga selaku dosen pembimbing terima kasih atas segala apa yang ibu berikan kepada penulis terutama kesabaran dan bimbingannya ketika proses penulisan skripsi ini

4. H.Moch Shohib Arif dan Hj. Ropiah selaku ABA dan UMI yang telah memberikan dukungan berupa moril maupun materil di dalam kehidupan dan pendidikan, sehingga penulis dapat menyelesaikan pendidikan hingga jenjang S1.

5. Ahmad Baihaqi, Yayah Fauziah, Ahmad turmuzi, Ahmad Fauzi, Ahmad luthfi Fadillah alghifari selaku kakak dan adik, penulis mengucapkan terima kasih sebanyak-banyaknya Karena sudah memberikan dukungan terhadap penulis dalam hal proses perkuliahan dan proses penulisan skripsi ini.

6. Seluruh teman-teman seperjuangan di fakultas dakwah dan komunikasi jurusan komunikasi dan penyiaran islam angkatan 2005 non regular. Ahmad syarqowi mengucapkan terima kasih. Dan dibarengi dengan sebuah pesan yaitu selesaikan kuliahmu dan jangan memutuskan tali silaturahmi yang sudah kita bina selama empat tahun ini. Good luck and I love u all.

7. Wahyudin selaku OM (mamang), yang telah membantu memperkenalkan penulis kepada pihak Jak TV.


(4)

8. Bpk Hendri Adi selaku produser program berita Bandar Jakarta yang sudah mau memberikan waktunya dan informasi tentang program Bandar Jakarta kepada penulis.

9. Daning Novianti selaku HRD Jak TV, yang telah memberikan data-data yang dibutuhkan oleh penulis tentang JAK TV.

10.Terakhir penulis berterima kasih kepada seluruh pihak yang mengenal penulis. Afwan kalo namanya tidak di sebutkan. Semoga allah memberikan berkah kepada kita semua. Amin.

Saya menyadari bahwa dengan keterbatasan pengetahuan yang saya miliki, sehingga penulisan skripsi ini tidak luput dari kekurangan dan kesalahan. Untuk itu saya sangat mengharapkan kritikan, saran, motivasi/dorongan serta masukan yang sangat berharga untuk kesempatan berikutnya.

Akhir kata semoga penulisan skripsi saya ini dapat memberikan manfaat yang besar kepada pembaca sekalian baik untuk masa kini maupun untuk masa yang akan datang.

Bekasi, Agustus 2009


(5)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ………... i

KATA PENGANTAR ………. ii

DAFTAR ISI ……… v

DAFTAR LAMPIRAN ………... viii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ………... 1

B. Batasan dan Rumusan Masalah ……… 5

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ………. 5

D. Kajian Pustaka ………. 6

E. Metodologi Penelitian ………. 8

BAB II TINJAUAN TEORI PROGRAM TELEVISI A. Program dan Berita ………. 10

B. Desain Program Berita Televisi ……….. 14

1. Gambar ………. 14

2. Naskah ……….. 15

3. Audio atau Suara ………. 17

C. Pelaksanaan Program Berita Televisi ……….. 18

1 Meliput Berita ……….. 18

2 Membuat Lead Berita ……….. 19

3 Menulis Naskah Berita ……… 20

4 Dubbing ……… 22


(6)

6 Proses Penyiaran Berita ……….... 23

D. Evaluasi Program Berita Televisi ………. 25

BAB III GAMBARAN UMUM STASIUN TELEVISI JAK TV A. Sejarah Perkembangan dan Program Acara Berita di Jak TV …………. 27

B. Visi dan Misi Stasiun Televisi Jak TV ………. 30

C. Struktur Organisasi Perusahaan Televisi Jak TV ………. 31

D. Program-Program Acara di Stasiun Televisi Jak TV ………... 33

E. Gambaran Umum Program Berita Bandar Jakarta ………... 34

BAB IV TEMUAN DAN ANALISA DATA LAPANGAN A. Gambaran Produksi Program Berita Bandar Jakarta ………... 38

B. Desain Program Berita Bandar Jakarta ……… 38

1. Gambar ………. 40

2. Naskah ………. 42

3. Audio atau Suara ……….. 43

C. Pelaksanaan Program Berita Bandar Jakarta ……… 44

1. Proses Peliputan ………... 45

2. Proses Membuat Lead dan Naskah Berita ………... 46

3. Proes Pengisian Suara ( dubbing ) ………... 47

4. Proses Editing ……….. 48


(7)

D. Evaluasi Program Berita Bandar Jakarta ……….. 55

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ……….. 58 B. Saran……… ……… 59

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN


(8)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran I : Hasil wawancara dengan produser program berita Bandar Jakarta Bpk Hendri Adi

Lampiran II : Surat keterangan bimbingan skripsi

Lampiran III : Surat keterangan untuk melakukan observasi/riset dari fakultas dakwah dan komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Lampiran IV : Surat keterangan telah melakukan penelitian dari JAK TV Lampiran V : Surat keterangan telah melakukan wawancara dengan produser

program berita bandara Jakarta Bapak Hendri Adi

Lampiran VI : Run down dan naskah program berita Bandar Jakarta pada tanggal 22 juni 2009


(9)

! ! ! "

# !

" !

!

# !

$ % ! &' (

( $ (

$ ) (

! * ! &' $ (

% + !

& " ! !

, # !

,


(10)

! - ! - . - - .

! ! ! - ! "

! % % ' -! ! . /

! - ! 0 ! ! -! 0 !

Komunikasi massa adalah proses dimana organisasi media membuat dan menyebarkan pesan kepada khalayak banyak (publik). Organisasi - organisasi media ini akan menyebarluaskan pesan-pesan yang akan mempengaruhi dan mencerminkan kebudayaan suatu masyarakat, lalu informasi ini akan mereka hadirkan serentak pada khalayak luas yang beragam. Hal ini membuat media menjadi bagian dari salah satu institusi yang kuat di masyarakat. Dalam komunikasi masa, media masa menjadi otoritas tunggal yang menyeleksi, memproduksi pesan, dan menyampaikannya pada khalayak1.

Televisi adalah saluran komunikasi massa yang lebih menarik untuk menyampaikan sebuah pesan karena televisi menggunakan penggabungan antara gambar yang dipadukan dengan suara. Akhir-akhir ini media televisi mempunyai kedudukan yang vital dan banyak diminati masyarakat, bukan hanya di Negara Indonesia saja, tetapi diseluruh Negara. Televisi terdiri dari istilah tele yang


(11)

berarti jauh dan visi (vision) yang berarti penglihatan. Segi jauhnya di dasarkan oleh prinsip-prinsip radio dan segi penglihtannya oleh gambar2.

TVRI adalah televisi pertama yang ada di Indonesia yang didirikan oleh pemerintah, setelah TVRI banyak televisi swasta yang bermunculan, dan setelah itu banyak juga televisi -televisi lokal, bahkan bisa di pastikan di kota-kota besar pasti mempunyai stasiun televisi, contohnya seperti di Jakarta mempunyai JAK TV.

Di tengah perkembangannya yang sangat cepat stasiun-stasiun televisi berlomba-lomba membuat program-program yang diminati oleh masyarakat tentunya dipadu padankan dengan visi dan misi televisi tersebut, diantara keanekaragaman acara-acara telavisi ada yang bersifat informatif atau acara yang memberikan suatu informasi-informasi dan yang bersifat entertainment atau acara-acara yang menghibur.

Stasiun televisi yang berada di Indonesia kurang mencerminkan budaya bangsa. Karena jika dilihat dari tayangannya sebagian televisi kurang berani membuat konsep tayangan yang mengedepankan suatu budaya Indonesia. Mungkin jika televisi berani menayangkannya maka rakyat Indonesia lebih mengenal dan mencintai kebudayaan yang berada di Indonesia.

2

Onong. U. Efendi, Dimensi-dimensi komunikasi, ( Bandung: penerbit alumni 1981). H.170


(12)

Sekarang ini kebanyakan televisi senang menayangkan tayangan yang berbau budaya barat dan budaya-budaya luar negeri oleh karena itu budaya Indonesia sendiri kurang diperhatikan.

program NEWS atau yang lebih dikenal dengan program berita sudah dapat dipastikan selalu ada disetiap televisi baik itu televisi yang dimiliki pemerintah maupun televisi-televisi swasta. Bahkan ada beberapa stasiun televisi yang mengedepankan program-program berita seperti METRO TV dan TV ONE.

Stasiun televisi lokal yang berada di Jakarta ( JAK TV ) memiliki program berita bahkan tidak seperti program berita yang berada di televisi televisi-televisi lain, yang menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar, di JAK TV ada salah satu program berita yang lain dari pada yang lain yaitu lebih mengedepankan kepada suatu budaya yang berada di jakarta yaitu budaya betawi.

Program berita yang di beri nama BANDAR JAKARTA yang ditayangkan di JAK TV dan tayang setiap hari Senin-Jumat, pukul 21.30 WIB hampir keseluruhannya mengedepankan adat betawi baik itu cara penyampaian beritanya yang menggunakan bahasa betawi maupun busana yang dikenakan oleh pembaca beritanya menggunakan busana khas betawi. Bahkan tidak sekedar itu saja reporternya pun yang mewawancarai masyarakat berkenaan dengan berita tersebut menggunakan bahasa dan busana betawi. Begitu juga dengan set studionya yang kental dengan adat betawi.


(13)

! % % - % .

% 3 % %! ! % - .

. ! . .

. % % . % 3 % . .

. % ! ! . % % .

% ! 5 !

- . % . . %

' %

. - . % . % 3

% . % 3 - - .

& ( . % . - ! .

- % . ! % 3 0 % . % 3

% % % 3 % . .

! 3 . .

JAK TV menjadi pelopor pembuat program berita yang mengedepankan suatu budaya, bisa di katakana bagus dan sangat menarik karena ikut melestarikan adat suatu budaya ibukota Negara Indonesia ini.

Oleh karea itu karena program berita Bandar Jakarta tidak sama dengan program berita pada umumnya maka kami berinisiatif menjadikan program BANDAR JAKARTA yang ditayangkan di JAK TV menjadi tema besar judul


(14)

skripsi kami. yaitu ANALISIS PROGRAM BERITA BANDAR JAKARTA DI JAK TV.

!"!

$ - . - ! - % 0

-% % .

% - & - . %

! &5"& & & & . . & (

-* 6 71 890 - .

-9: - 1: 799;

& - . /

1. Bagaimana desain program berita BANDAR JAKARTA di Jak TV ? 2. Bagaimana pelaksanaan program berita BANDAR JAKARTA di Jak TV ? 3. Bagaimana evalasi program berita BANDAR JAKARTA di Jak TV ?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah :

1. Agar dapat mengetahui desain program berita Bandar Jakarta

2. Agar dapat mengetahui bagaimana pelaksanaa program berira BANDAR JAKARTA


(15)

3. Agar dapat mengetahui bagaimana cara evaluasi yang dilakukan program berita BANDAR JAKARTA

Manfaat penelitian ini adalah :

1. kegunaan akademis

sebagai tambahan referensi dan menambah jumlah studi mengenai penggunaan media massa (televisi) untuk kepentingan penyebarluasan berita tetapi tidak menggunakan suatu adat budaya hanya untuk mendapatkan keuntungan yang berlimpah saja dan tidak melecehkan adat betawi itu sendiri.

2. kegunaan praktisi

Penelitian ini di harapkan menjadi masukan baru untuk menambah wawasan berbagai kalangan, seperti teoritisi, praktisi serta para pengelola stasiun televisi khususnya yang mengedepankan adat budaya untuk suatu program acara di televise.

D. Kajian pustaka

1.

Dalam kamus besar bahasa Indonesia, terbitan departemen pendidikan kebudayaan (1988), program adalah acara. Maksudnya,


(16)

program adalah seperti pertunjukan siaran, pagelaran, dan sebagainya3.

Menurut P.C.S Sutisno dalam bukunya pedoman praktis penulisan scenario teleisi dan video (1993), mendefinisikan program televise ialah bahan yang telah di susun dalam suatu format sajian dengan unsure video yang di tunjang unsure audio yang secara tekhnis memenuhi standar estetik dan artistic yang berlaku4.

2. Berita televisi terdiri atas tiga gabungan yaitu gambar, naskah dan suara. Gabungan ketiga unsure itulah yang membedakan berita televisi dan berita radio dan media cetak, seperti surat kabar dan majalah. Berita radio hanya berupa naskah dan audio atau suara tanpa gambar. sedangkan berita media setak boleh dikatakan hanya berupa naskah tanpa gambar dan audio, berita media cetak memang kadang di sertai dengan foto atau gambar, tetapi foto itu hanya menggambarkan satu momen suatu peristiwa dan tidak memperlihatkan seluruh kejadian, seperti dalam berita televisi5.

Di dalam naskah berira televisi sebagaimana naskah berita pada umumnya juga harus memenuhi unsure berita 5 W + 1 H ( what, who, where, when, whay dan how ). Dulihat dari penyajiannya

3

Depdikbud, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta, Balai Pustaka 1983) cet. 1 hal. 702

4

P.C.S Sutisno, Pedoman Praktis Penulisan Skenario Televisi dan Video (Jakarta, PT Grasindo, 1993) cet. 2 hal. 9

5


(17)

naskah berita televisi terbagi dua, yaitu naskah reading dan naskah voice over. Naskah reading adalah naskah berita yang seluruh isinya mulai dari lead sampai tubuhnya dibaca oleh presenter. Dalam bentuk penyajian ini lead berita menyatu dengan tubuhnya.

Sementara voice over ialah naskah berita yang leadnya di baca presenter, sedangkan tubuhnya di dubbing, yaitu dibaca dengan direkam oleh orang lain, biasanya reporter atau siapapun yang suaranya cukup baik6

E. Metodologi Penelitian

1. Jenis penelitian dalam skripsi ini adalah penelitian kualitatif. Adapun metode yang akan di gunakan adalah analisis deskriptif, yaitu menggambarkan keadaan yang sebenarnya yang diaggap akurat serta menuangkannya dalam penulisan skripsi ini melalui interview, observasi, dan dokumentasi.

2. Subjek dan objek penelitian, subjeknya adalah stasiun televisi JAK TV, sedangkan objek penelitiannya adalah program berita BANDAR JAKARTA, sumber datanya adalah sumua yang terlibat dalam memberikan informasi tentang objek penelitian.

3. Tekhnik pengumpulan data

6


(18)

Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan semua data yang diperlukan di JAK TV yang berhubungan dengan program berita BANDAR JAKARTA adalah :

a. Interview merupakan suatu alat pengumpulan informasi yang langsung, dan menggunakan tekhnik interview bebas terpimpin. Yaitu peneliti persiapkan, kemudian di jawab oleh pemberi data dengan bebas dan terbuka. Yakni dengan produser program berita Bandar Jakarta Bapak Hendri Adi.

b. Observasi adalah sebuah kegiatan mengenai yang berhubungan dengan peninjauan. Tekhniknya bersifat langsung yaitu dengan mengikuti shooting program BANDAR JAKARTA, observasi di lakukan secara langsung agar mendapatkan data mengenai program berita BANDAR JAKARTA.

c. Dokumentasi adalah proses pengumpulan data yang berbentuk sebuah dokumen seperti run down dan lain-lain, dan juga bisa berupa foto yang menggunakan camera di program berita Bandar Jakarta JAK TV

4. Tekhnik analisa data, data-data yang di kumpulkan, kemudian penulis analisis, dan hasil analisis kemudian hal-hal yang terasa kurang pas, peneliti kritisi, metode yang di gunakan adalah metode deskriptif analisis yaitu pelaporan data dengan menerangkan, memberi gambaran dan


(19)

mengklasifikasikan serta menginterpretasikan data yang terkumpul tadi apa adanya, kemudian setelah itu disimpulkan.


(20)

##

$ " %

Dalam kamus besar bahasa Indonesia, terbitan departemen pendidikan kebudayaan (1988), program adalah acara. Maksudnya, program adalah seperti pertunjukan siaran, pagelaran, dan sebagainya7.

Menurut P.C.S Sutisno dalam bukunya pedoman praktis penulisan skenario televisi dan video (1993), mendefinisikan program televisi ialah bahan yang telah di susun dalam suatu format sajian dengan unsur video yang di tunjang unsur audio yang secara tekhnis memenuhi standar estetik dan artistic yang berlaku8.

Sedangkan berita adalah jalan cerita tentang peristiwa. Ini berarti bahwa suatu berita setidaknya mengandung dua hal, yaitu peristiwa dan jalan ceritanya. Jalan cerita tanpa peristiwa atau peristiwa tanpa jalan cerita tidak dapat disebut berita9.

" % 5 . $- ' % . . %

. - ! ! ! !

. % 3 /

7

Depdikbud, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta, Balai Pustaka 1983) cet. 1 hal. 702

8

P.C.S Sutisno, Pedoman Praktis Penulisan Skenario Televisi dan Video (Jakarta, PT Grasindo, 1993) cet. 2 hal. 9

9


(21)

< - % - .

. - - %

% - % ' =

$ ' ( , . % .

> ! * ? @ ! 0 5 3 A! 0 1;BC DDE

. % /

< -! . - 3

!- . .

-* . % . =

" - - % 3 <

!- .

- - % % - % ' 0

-- - ! ! 19=

% . !

- " % ' % *%

. - % 0 - '

.

. . - . . %

% ! 0 % 0 - ! " 3

!

. % % 3 /

10

Deddy Iskandar Muda, Jurnalistik Televisi (Bandung PT.Remaja Rosdakarya 2003) cet.1 hal 21-22


(22)

1 ! % .

-7 3

8 @ !

D %

% ! ' . 0

- ' 0 - % ' .

- % ' !

-- ! ! - % ' 0

- % .

% 3 . 0 ! . -

-% . - - %

! ' % 0 - % ' % % 11

/

&

- % '

"

- % '

" ! !

11


(23)

% '

-%

-% ? 3 .

!

" % %

%

- 2

-% 2 %

%

" % %

0 %

Televisi swasta telah menjelma sebagai industi dengan beberapa karakteristik :

1. Memperlakukan tayangan sebagai komoditi

2. Mengandalkan iklan sebagai sumber pemasukan dana terbesar

3. Kompetisi sesama setasiun televisi untuk menyajikan yang terbaik bagi pemirsa dengan harapan meningkatkan volume iklan

4. Mendorong tumbuhnya aktivitas ekonomi dalam sektor lain, yang mendukung operasi lain


(24)

5. Berkembangnya televisi sebagai stasiun distribusi informasi tanpa harus memperbaiki materi tayangan

6. Mengorientasikan tayangan pada kepentingan dan minat masyarakat yang dikaji berdasarkan penelitian kebutuhan khalayak sasaran sekalipun tidak menutup kemungkian di tayangkannya kepentingan pihak sensor.

7. Televisi berperan dominan sebagai lembaga komersial yang mendukung ide pokok kapitalisme, yakni produksi dan reproduksi. Hal ini nampak pada kecendrungan media televisi swasta untuk menerima transaksi barang-barang dan sekaligus iklannya.

8. Jaringan kerja televisi memiliki aset internasional dalam hubungannya dengan penyebar luasan budaya massa12.

% $ " % '% %

" - ! % .

- - 18/

1 %

7 5

8 & !2

12

Arini hidayat, Televisi dan perkembangan social anak, (Yogyakarta: Pustaka pelajar 1998) cet ke-1 h. 75-76

13


(25)

% . %

% . ! '

# "(

% - - %

% . 0 %

% % ' 0 % % % % '

-! - % %

. / &

% %

. % . - % 0

% % . % - . ! *

% $ !

% % ! - 3 .

! % .

' $ %!

% %! % % % . . 0

- . % . %

% . .


(26)

. 0 3 - % . !

% % . % .

% - 3 . 0

-% . . 0 ! %!

"!

"! % . - - 3

- 0 % . .

0 ! %! % 3 %

. - . 0 3

-% . 0 ! %!

)

+ % 5 %

% % - .

% C @ F 1 " " " "

# " % - . . %

% 0 . #


(27)

- % . % ' ! - " %

- . % . % .

$ % . $ . % '

- 0 % . * %% " . % '

! ! 0 % . -! - - .

. ' - %

. % /

' % . !

@ 3 %

% % 5 .

% . . G .

- - - %

% % . 0 . %

% - % . 0

. %#

5 % .

-' *' . - %

- 3 @ 3 . % %


(28)

% % 3 3 ' . %! -.

' % - - %

5 % % - - %

. . % . - 0

-% . . ' - :9 - %

0 ! 3 3 % 199 0

% . . :9

5 % 0 - 0 0

$ % % * *

. 0 - % ! .

-' 0 %

! . >- % ' 0 - ! ! - E0

% - .

! ! 0 % '

* ! %$ ! !

+ % !

& ! - . %

% @ - % % 0

% . > E0 % % %

. & ! % 0


(29)

1 & !

& ! - 3 .

% . %

$ ! - . %

- ! % % .

- - . - % . . - . !

7 5

5 ! -! 0 % %

. % ' - -!

-% . 3 3 ' 5 - % %

3 3 -! %

. ' 0 % . %

% 3 % .

% A % 0 0 !

. % 0 . - %

- ! ! $ % . 0

% 0 - % % 0

- . . % % 0

-- 3 . % - . . % %


(30)

' 3

-! .

-& $ " % '% %

# %+! %

+ - % - 3 .

% 0 - % ! %

0 . ! -! ! 1D

& % % - . - ! !

-! % - 3

% $ % - 3 %

-- % % %

-" - % - - .

% . % * % .

. - % - . % %

. ! ! . !- %

-% -!

-14

Deddy Iskandar Muda, Jurnalistik Televisi (Bandung PT.Remaja Rosdakarya 2003) cet.1 hal 99


(31)

- .

- 3 . . % % 1C

) "(! %

% %

-! . % .

& . - 0 0 % %

- . %

-% . % 3 % % - % &

. - 3 .

- % - . - %

. 0 -

-%

% % % % '

' 0 - % - . .

0 . % ' . !

0 - % % % '

" ' . -! ! *-! !

% . - - 3 % 0 - .

% % - % . - -

-" - .

-. / " , -!$ %$ ./0#

15


(32)

' ' . . % !

( ' - ' % .

' ' - % - . %

- % 0 - . 0 - 0 3 0

! *! .

. . *

C@ F 1 . " " " " ) #

* . '

( ' " - ! ! - ' C@ F 1

* ! % %

5 % % % - .

! . % % ! - .

-! - !

-! 1$ " %

- . - -!

% -

-. % % . .

% $ - -! - - .

% % - %

% - % % 3


(33)

- ! - . % 3

-! % ' - 3 .

% % .

0 - - ! %

-( 2+ %

" 0

- <$ # - = . - .

-& . - - .

-- ! .

- !

3 ! % $ "(

% 3

-. . -! %

% . ! . % %

- % *

-- . % . % % ' - .

- % % .


(34)

-- ' - 3

-% - . %

' - - - ! 3 . '

-! . ! -!

.

4 !

&- % - % '!% '

-3 3 %

% %

- - * % * %

. * %

-- - . - !

! / !

% 3 % .

- % - %

> ' ! E - 5 .

-% - - -! - .

% ' 1H 5 !((%

16


(35)

%% - -! $

- ' !

-! % %

. % - . % % 0

! -! . %

% . - $ > - E

! $ - 0 -! 0 0 >- E

% . - % %

- - - - %% +

. - .

% ' . %

! & . '

- % . -! % .

. . % % 0

% ! .

. 6! % 6! ! %

. - - -

-! -! '

-% - . -! %! %

. % 2

%! % * % .


(36)

% $ % . 0 -!

- * % . . %

- -!

% %

!

# ! - ! - % %

. -! . .

' . 0 ! -! - .

. .

$ ! %

-- ' ! -! 3 % !

. C@ F 1 . " " " ) #

&-. 0 - . % 0 - 3 %

% 0 - 0 - %

- 3 - . *- . .

- ! 3 % . - . % ! -! 1B

7 $ 6% %

! . % '

-% -% . % ' - % . -! 0 0

- - % .

17


(37)

% . - -%

% . % - - 3

% %!%! % - 0 %

-% - ! .

% ! $ - % . 0

% 3 -! ! ! % - ! %

.

-. % ! -! .

-% 3 % - - % 0

- .

-% % . ! *! .

--!

' ! . % 3 %

- % -

-. , *

%

%( ! %$

. % - .

% % . ! % . % ( ! - .


(38)

-% & . % % - %

. % . % * * - !

- . . !- !

$ !

- ! - ' . ' -

-- . %

-!% % ! - # "

- ! 0 3 3 '

! - . %

- ! $ $

*

-3 - !- % * %

! 3 '

$ ! . % % ! ! !

! - ' . , .

. ! % ! , >

- 2 !E ' . % $

% !

% . % 1:

' ! % $ " % '% %

18

Deddy Iskandar Muda, Jurnalistik Televisi (Bandung PT.Remaja Rosdakarya 2003) cet.1 hal 161


(39)

# - .

-- ! . % %

-- ! *- ! % - %

. ! " % '

- - ! 0 - .

-- ! ! . 1;

- - -! . 0

-! ! *-!! . > E /

1 -! . / .

%

-7 &- -! .

8 &- -! % 3 - % .

- .

-D &- -! % - % 3

-- ! !

& - % .

-. ' ! !

%

-19

Pawit M Yusup, Komunikasi Pendidikan dan komunikasi Instruksional, (Bandung ; PT Remaja Rosdakarya, 1990). Cet.1 h. 121


(40)

! -79

- . - %

- % - 2 -

2-% - . % - .

- . - > E .

. % - !-! - %

-. - . ! - 71

20

Phil. Astrid S. Susanto, Komunikasi Dalam teori dan Praktek, (Bandung. PT. Rindang Mukti, 1997), Cet 2, h. 157

21


(41)

BAB III

GAMBARAN UMUN STASIUN TELEVISI JAK TV

A. Sejarah Perkembangan Dan Program Acara Berita JAK TV

Televisi sudah menjadi bagian dalam kehidupan sehari-hari, bahkan menjadi kebutuhan bagi masyarakat cosmopolitan yang sibuk dan serba cepat, seperti ibukota Indonesia yaitu Jakarta. Kebutuhan mengakses informasi secara cepat sama pentingnya dengan hiburan. Tak ada waktu untuk mengkonsumsi segala tayangan televisi yang di sajikan. Mereka harus cerdas, selektif, dan efektif alam menentukan pilihan untuk mengakses televisi.

Merasa terpanggil untuk memenuhi kebutuhan tersebut, PT. abdi bangsa bekerjasama dengan PT. elektronik City, mendirikan stasiun televisi yang di beri nama JAK-TV, pada tanggal 28 oktober 2004. sebuah setasiun televisi dengan investasi sebesar 150 milyar rupiah ini, mencoba mengerti dengan gaya hidup masyarakat kosmopolitan. Dengan persiapan matang, peralatan yang canggih, dan tenaga handal yang saat ini telah mencapai 70 karyawan, segala sesuatunya dijalankan secara professional. Test signal di saluran 55 UHF telah dilakukan dengan sukses pada tanggal 31 oktober 2004 dari kawasan meruya Jakarta barat. Yang mempunyai daya jangkau siaran sebesar 2 x 40 kilowat, mencakup wilayah jabodetabek (Jakarta, Depok, Bogor, Tanggerang, dan bekasi).22

JAK-TV memperoleh izin siaran berdasarkan surat keputusan Komisi Penyiaran Indonesia Nomor: 033/IPP/KPI-JAKARTA/03/2007 di frekuensi 55UHF.

22


(42)

JAK-TV adalah stasiun televisi lokal bedanya dengan stasiun televisi nasional adalah, televisi nasional memiliki area jangkauan siar ke hampir seluruh wilayah Indonesia, sementara yang dinamakan televisi lokal adalah jangkauan siarnya hanya mencakup suatu area wilayah tertentu, misalnya televisi lokal Jakarta yaitu JAK-TV maka jangkauan area siarnya adalah wilayah Jakarta dan sekitarnya.

Keputusan untuk menjadi televisi lokal dikarenakan stasiun televisi JAK-TV ini dibuat untuk memenuhi kebutuhan pemirsa di Jakarta dan sekitarnya dan JAK-TV memang mempunyai komitmen untuk melayani pemirsa Jakarta untuk sebaik mungkin.

Saat ini JAK-TV menlengkapi tayangannya dengan berbagai informasi dan hiburan yang setiap harinya disesuaikan dengan karakteristik serta viewing-habbit masyarakat cosmopolitan sehingga dapat menumbuhkan sense of proximity (rasa kedekatan). Karena memiliki kedekatan maupun kesamaan status dan psikologis.

JAK TV menargetkan penonton berusia 18-45 tahun. Bersemboyan "My City, My TV", porsi acara di JakTV ialah 80% hiburan dan sisanya program berita. Sejak terbentuknya stasiun JAK TV ini sudah mulai menyiarkan program yang bersifat untuk memberikan informasi kepada khalayak banyak atau pemirsanya (program berita), karna disebuah stasiun televisi program berita menjadi hal yang wajib untuk disiarkan.

Program berita yang pertama kali disiarkan kepada pemirsa adalah Jakarta petang, Jakarta malam dan setelah itu JAK TV menyiarkan program yang bersifat


(43)

berita dengan cara menyiarkan program lainnya antara lain Jakarta 2 menit, bandra Jakarta, dan lain-lain.

Makna logo JAK-TV

Bentuk logo yang bulat/lingkaran sempurna menggambarkan keutuhan, kesempurnaan dan kesatuan yang menunjukkan komitmen JAK-TV untuk menyuguhkan tayangan-tayangan yang berkualitas kepada pemirsa. Bentuk ini juga menggambarkan sifat global, yakni meskipun JAK-TV adalah televisi lokal yang berorientasi pada hal-hal yang terkait dengan kehidupan masyarakat Jakarta, JAK-TV juga tetap menampilkan tayangan yang sifatnya nasional dan internasional. Lingkaran juga berarti sifat stasiun televisi yang selalu mengikuti perkembangan zaman.

Kata JAK-TV yang dituliskan dalam huruf besar menggambarkan kekuatan dan intensitas. Ukuran huruf “J” yang lebih besar ditujukan agar dapat menjadi pusat perhatian. Selain itu penulisan hurufnya menggunakan bentuk miring (italic) menggambarkan Ssifat dinamis yang dimiliki JAK-TV. Titik terang diatas huruf J menggambarkan sebuah harapan dan pencerahan atas kejenuhan berbagai acara televisi yang tampak seragam.

Kata JAK dan TV dipisahkan oleh sebuah garis lurus vertical tipis yang dimaksudkan untuk menekankan bahwa JAK-TV bukan sekedar stasiun televisi biasa, namun JAK-TV adalah penyatuan atau kombinasi dari 2 kekuatan kota Jakarta dan stasiun televisi.


(44)

Kalimat “my city, my TV” dibuat dalam huruf kecil untuk menunjukkan kesan hangat dan akrab, agar tercipta suatu hubungan emosional antara JAK-TV dan pemirsanya.

Warna biru pada logo dibuat untuk mengekspresikan keegaran dan harapan yang sesuai dengan semangat JAK-TV untuk menyajikan program-program yang menarik, kreatuf dan berbeda dibandingkan dengan stasiun televisi lainnya.

B. Visi Dan Misi Stasiun Televisi JAK TV

Disetiap perusahaan televisi atau perusahaan lainnya pasti mempunyai visi dan misi, begitu juga dengan perusahaan televisi JAK TV :

Visi

1. Menjadi yang paling terkemuka, handal, dinamis, dn innovative 2. selalu menyediakan hal-hal yang baru

3. menjadi inspirasi kearah perubahan 4. Selalu berfikir dan berkarakter

Misi

1. Memberdayakan sumber daya manusia

2. Peralatan, persediaan sebagai sumber daya yang terintegritas 3. Kreatif, berkelanjutan, transparan dan bersinergi


(45)

PRESIDENT DIRECTOR

NEWS

CORPORATE SERVICES

OPERATION GENERAL MANAGER

DAILY NEWS & CURRENT AFFAIRS

FINANCE ADMINISTRATION

& COMMERCIAL

CURRENT AFFAIR

NEWS SUPPORT

DAILY NEWS

COMMERCIAL TTRAFFIC & ACCOUNTING

PURCHASING

TREASURY

LEGAL

COMMERCIAL TRAFFIC ACCOUNTING

TAX BUDGETING


(46)

OPERATION GENERAL MANAGER

TECHNOLOGY

PRODUCTION

HRD & GA

CONENT MANAGEMENT & ON AIR PROMOTION PPR & OFF AIR PROPROMOTION

SALES

STUDIO & TECHNICAL RESOURCES

TRANSMISSION & RESEPTION SUPPORT

BUILDING & FACILITIES

ACCOUISTION & SCEDULING PRODUCTION SUPPORT

POST PRODUCTION & GRAPIC

SYSTEM CONTROL & DEVELOPMENT

GENERAL AFFAIRS HRD

OFF AIR PROMOTION & BRANDING

PUBLIC RELATION

ON AIR PROMOTION

LIBRARY & CENCORSHIP

SUBTITLING ON AIR PREENTATION

PROGRAM PRODUCTION INFORMATION & COMMUNICATION

RESERCH PROGRAM DISTRIBUTION GROUP A GROUP B GROUP C GROUP D GROUP F


(47)

D. Program-Program Acara Di Stasiun Televisi JAK TV

Program-program acara stasiun televisi JAK TV, porsi acaranya ialah 80% hiburan dan sisanya program berita. Setiap bulan atau bahkan setiap minggunya program yang disiarkan bisa saja diperbaharui atau ditambah karena JAK TV ingin memberikan tayangan-tayangan yang berkualitas dan tayangan yang disukai oleh masyarakat Jakarta dan sekitarnya. Program dibawah ini adalah program-program yang diakses pada bulan juni 2009 diantaranya:

1. Jakarta petang 2. Jakarta malam 3. Jak 12

4. Bandar Jakarta 5. Jakarta 2 menit 6. Belagu

7. Lejel home shopping 8. Berita MK

9. C Music 10. Dialog khusus

11. Jurnal Jakarta fair kemayoran 12. Asal goblek

13. Dunia laki-laki

14. Maha karya agung sedayu 15. DRTV


(48)

17. Ongkos politik 18. Bingkai kota 19. Talk show politik 20. Moves

21. Music chart 22. Cuci mata 23. Komunitas kita 24. Jejak tokoh

E. Gambaran Umum Program Berita Bandar Jakarta

Program berita Bandar Jakarta adalah sebuah program berita yang ditayangkan di stasiun lokal yaitu JAK TV, ide pertamanya didapat ketika tahun 2008 dimana pada waktu itu program-program televisi JAK TV sangat kurang diminati oleh masyarakat lokal karena hanya menyiarkan program-program yang kurang lebih mempunyai format yang sama dengan televisi swasta lainnya. Lalu timbullah sebuah ide untuk membuat program-program stasiun JAK TV berbeda dengan televisi yang lain yaitu dengan membuat beberapa program yang mengedepankan budaya betawi karena lokasi tv tersebut berada di kawasan Jakarta. Oleh karena itu redaksi news JAK TV membuat program berita yang diberi nama Bandar Jakarta. Seperti yang diungkapkan oleh produser program berita Bandar Jakarta Bapak Hendri Adi bahwa Ide pertamanya adalah sejak pembentukan jak tv sendiri udah ada ide untuk membuat berita yang berisikan tentang pemberitaan yang berada di daerah lokalnya yaitu jabodetabek karena


(49)

menyesuaikan kebutuhan pasar, tetapi belum berani untuk menyuguhkan berita dengan mengedepankan budaya betawi Akhirnya ketika tahun 2008 JAK TV merubah seluruh manajemennya dan ketika itu juga lahirlah ide untuk membuat program berita yang lebih mengedepankan budaya lokal baik dari segi bahasanya, dari segi isi beritanya dan lain-lain. Maka lahirlah program berita Bandar Jakarta di jak tv, dan mulai siarannya pada tanggal 5 mei 2008

Dan mengambil keputusan bahwa program Bandar Jakarta harus mengedepankan budaya betawi baik itu cara penyampaian beritanya yang menggunakan bahasa betawi maupun busana yang dikenakan oleh pembaca beritanya menggunakan busana khas betawi, begitu juga dengan set studionya yang kental dengan budaya betawi.

Program berita Bandar Jakarta sendiri memulai siarannya pada tanggal 5 mei 2008 yang seluruh kerabat kerjanya masih bergabung dengan divisi news dan materi-meteri beritanya adalah berita-berita yang tidak ditayangkan di program news jak tv. Namun seiring dengan berjalannya waktu program Bandar Jakarta memilih tidak lagi bergabung dengan divisi news dan membuat team produksi sendiri.

Berita-berita yang disiarkan oleh Bandar Jakarta lebih kepada berita yang menyangkut budaya betawi tetapi jika tidak ada berita yang kental dengan budaya betawi maka berita yang dipilih adalah berita-berita yang baik-baik saja tidak menyiarkan berita yang gambarnya kurang baik seperti gambar pengendara sepeda motor yang kecelakaan sehingga banyak mengeluarkan darah. Salah satu


(50)

alasannya kenapa program berita Bandar Jakarta hanya menyiarkan berita-berita yang baik saja karena ingin programnya lain daripada yang lain.23

Sebelum programnya di beri nama Bandar Jakarta, banyak sekali pemasukan dari kalangan betawi seperti bamus betawi ada yang menyarankan programnya di beri nama berita betawi, ada yang menyarankan grobok, sombok (pengeras suara) dan lain-lain Akhirnya diputuskan namanya Bandar Jakarta karna arti Bandar sendiri adalah kota, Jadi Bandar Jakarta adalah kota Jakarta

Tujuan dan kenapa program Bandar Jakarta ditayangkan di JAK TV adalah ingin Menawarkan berita dengan perspektif yang berbeda dari berita-berita yang ada, seperti bahasanya dan juga untuk mengangkat budaya betawinya sendiri karena biasanya bahasa betawi hanya di gunakan dalam program-program yang bersifat lawak yang sebagian kecil dapat melecehkan budaya betawi saja.

Target penontonnya adalah masyarakat betawi yang senang mengakses televisi sebagai media untuk mencari berita. Dari segi usia target yang ingin dicapai adalah antara umut 18-45 karena menyamakan target yang dibuat oleh JAK TV nya sendiri.

Programnya disiarkan secara langsung pada jam 21.30 – 22.00 karena ingin memberikan tayangan berita yang aktual tetapi terkadang disiarkan secara taiping dengan alasan karena pada waktu yang bersamaan ada program yang harus tayang menggunakan studio dan alat-alat produksi yang sama dan juga karena ada

23

Produser Bandar Jakarta, Hendri Adi, Wawancara Pribadi Pada Tanggal 12 juni 2009, Jakarta


(51)

kebosanan dari team produksinya sendiri. Programnya pun ditayangkan ulang pada jam 05.30 dan jam 15.00 karena permintaan dari pemirsa yang tidak sempat menonton pada jam 21.30.

Lama tayangannya adalah 30 menit karena terhalang oleh materi-materi beritanya yang terlalu sedikit, setiap kali tayang terbagi dari 4 segment yang setiap segmentnya tidak mempunyai waktu yang pasti terkadang segment satunya panjang lalu segment seterusnya lebih pendek dibandingkan segment sebelumnya.

Struktur Program Berita Bandar Jakarta

Penanggung Jawab : Imawan Mashuri Eksekutif Produser : Okie A.Z

Produser : Hendri Adi Wartawan : Hendi

Dito Kameramen : Heru

Haris

Editor : Team divisi news Translater : Fifi Firman Muntaco Presenter : Barikatul Hikmah


(52)

BAB IV

TEMUAN DAN ANALISA DATA LAPANGAN

A. Gambaran Produksi Program Berita Bandar Jakarta

Produksi program berita Bandar Jakarta melibatkan banyak peralatan, orang, dan dengan sendirinya biaya yang cukup besar, selain memerlukan organisasi yang rapi juga perlu suatu tahapan, pertama adalah desain program berita televisi yang didalamnya adalah ide, persiapan pertama sebelum memproduksi sebuah program, kedua pelaksanaan program berita televisi yaitu proses produksi program berita televisi mulai dari peliputan berita sampai proses menyiarkan berita, dan yang ketiga adalah evaluasi program berita televisi yang di dalamnya memuat tentang proses evaluasi yang dilakukan untuk kemajuan atau kesuksesan sebuah program. setiap tahapan memiliki keterkaitan yang berkesinambungan dan tidak dapat dipisahkan satu dengan lainnya hingga program tersebut dapat terlaksana dengan baik.

B. Desain Program Berita Bandar Jakarta

Program berita Bandar Jakarta mendapatkan gagasan atau sebuah ide materi berita dari faks yang dikirimkan oleh organisasi-organisasi yang membuat acara dan acaranya tersebut ingin ditayangkan oleh JAK TV dengan program berita Bandar Jakarta.

Tetapi jika beritanya update atau suatu kejadian-kejadian ditengah masyarakat pada hari dimana program Bandar Jakarta akan tayang maka informai


(53)

yang didapat biasanya dari pihak teman-teman wartawan di televisi lain atau dari pihak masyarakat sendiri dengan cara menelpon pihak JAk TV .

Di program berita Bandar Jakarta yang keseluruhannya menegedepankan budaya betawi ada satu kesulitan tentang proses pencarian narasumber berita yang mahir menggunakan bahasa betawi atau tidak adanya narasumber yang berasal dari budaya betawi seperti yang diungkapkan oleh produser program berita Bandar Jakarta Bapak Hendri Adi bahwa,

“salah satu kekurangan program Bandar Jakarta adalah tidak semua narasumber mahir dengan bahasa betawi, padahal sejak dibentuknya program berita Bandar Jakarta ingin sekali seluruh pengisi acaranya atau orang-orang yang berkaitan dengan berita yang ingin ditayangkan tekhnik bicaranya menggunakan bahasa betawi untuk memperkuat program tersebut”24

.

Oleh karena itu narasumber yang diwawancarai dalam program berita Bandar Jakarta tidak semua menggunakan behasa betawi melainkan ada juga yang menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.

Didalam pelaksanaan program berita Bandar Jakarta Proses pertamanya adalah peliputan berita. yang setiap harinya mengirim dua team wartawan. Setelah dua team wartawan program Bandar Jakarta mendapatkan beberapa berita maka selanjutnya adalah berita tersebut dilaporkan oleh produser apakah berita yang diliput bisa ditayangan, bahkan terkadang produser juga meminta saran oleh eksekutif produser seperti yang dikemukakan oleh produser program berita Bandar Jakarta Bapak Hendri Adi bahwa,

“setiap berita yang ditayangkan adalah hasil rapat team”.

24

Produser Bandar Jakarta, Hendri Adi, Wawancara Pribadi Pada Tanggal 12 juni 2009, Jakarta


(54)

Program berita Bandar Jakarta sendiri ditayangkan secara langsung oleh karena itu setiap ingin tayang maka harus mendapatkan materi berita namun sampai sekarang belum pernah program Bandar Jakarta tidak tayang hanya karena tidak mempunyai materi berita namun terkadang program Bandar Jakarta tidak bisa ditayangkan oleh Karena ada program tayangan yang jadwalnya bersamaan dengan program Bandar Jakarta contohnya jika ada tayangan olah raga yaitu pertandingan basket maka program Bandar Jakarta tidak dapat ditayangkan. Didalam program berita Bandar Jakarta di JAK TV ada tiga hal yang harus di persiapkan anatara lain gambar, naskah, dan audio atau suara :

1. Gambar

Program Bandar Jakarta sebelum membuat program, seluruh redaksinya mengadakan rapat tentang gambar-gambar apa saja yang harus tayang di program Bandar Jakarta tersebut, dan diambillah keputusan bahwa yang harus ditayangkan di program berita Bandar Jakarta adalah berita-berita yang baik saja, oleh karena itu gambarnya juga harus yang baik-baik saja tidak menayangkan hal-hal yang tidak baik seperti gambar kecelakaan yang mengakibatkan korbannya berdarah-darah, seperti yang diungkapkan oleh produser program berita Bandar Jakarta Bapak Hendri Adi bahwa :

“sebelum menayangkan program berita Bandar Jakarta muncul ide tentang gambar seperti apa yang akan ditayangkan di program ini, lalu muncullah ide gambar yang harus tayang adalah gambar yang baik-baik saja dan Seluruh unsur yang dibacakan tadi tersebut (Aktual , Singkronisasi, simbolis, Ilustrasi, Dokumentasi) dipakai oleh program berita Bandar Jakarta karena Bandar Jakarta hanya menayangkan berita yang aktual saja”25.

25

Produser Bandar Jakarta, Hendri Adi, Wawancara Pribadi Pada Tanggal 12 juni 2009, Jakarta


(55)

Tetapi gambar berita televisi harus memiliki sejumlah unsur agar menarik di antaranya :

a. Aktualitas

Program Bandar Jakarta menggunakan unsur aktual tersebut karena untuk meningkatkan kualitas tayangannya.seperti yang diungkapkan oleh produser Bandar Jakarta bahwa “informasi yang tayang di Bandar Jakarta adalah berita-berita yang terjadi pada hari tersebut atau berita yang masih update”.

b. Sinkronisasi

Program berita Bandar Jakarta sangat memakai unsur sinkronisasi, oleh karena itu untuk menjalankan unsur tersebut maka reporter dan penulis naskah Bandar jakarta hanya ada satu orang, agar ada proses yang berkesinambungan antara proses peliputan berita di lapangan dengan proses pembuatan naskah karena hanya reporterlah yang mengerti tentang berita yang diliputnya dan akan ditayangkan.

c. Simbolis

Terkadang gambar yang bersifat simbolis di pergunakan oleh Bandar Jakarta, tetapi terkadang juga tidak karena dalam hal peliputan berita reporternya sangat berusaha keras untuk mendapatkan gambar beritanya.

d. Ilustrasi

Unsur gambar ilustrasi dipergunakan juga oleh program berita Bandar Jakarta dengan menggunakan kecanggihan alat tekhnology yang di operasikan oleh editor.


(56)

Sering sekali Bandar Jakarta menayangkan gambar-gambar Jakarta tempo dulu pada waktu ulang tahun kota Jakarta, dan proses penayangannya tersebut menggunakan dokumen gambar yang terdahulu, untuk proses penyempurnaan.

Dengan demikian seluruh desain gambar yang terdapat di dalam unsur-unsur gambar berita di pergunakan oleh program berita Bandar Jakarta.

2 Naskah

Naskah berita televisi terbagi dua, yakni naskah reading dan naskah voice over, Naskah reading adalah naskah berita yang seluruh isinya mulai dari lead sampai tubuhnya dibaca oleh presenter, voice over naskah berita yang lead-nya dibaca presenter, sedangkan tubuhnya di-dubbing, yaitu dibaca dengan direkam oleh orang lain

Program berita Bandar Jakarta menggunakan naskah reading dan voice over dalam proses penyajiannya.

Program berita Bandar Jakarta menggunakan naskah yang berbahasa betawi karena untuk menguatkan program tersebut karena ide pertamanya ingin mempublikasikannya kembali kebudayaan ibu kota Indonesia yang sudah hampir terpinggirkan.

3. Audio atau Suara

Ada dua unsur audio dalam berita televisi, yaitu atmosfir dan narasi. Produser program berita Bandar Jakarta mengungkapkan pada waktu wawancara pada tanggal 12 juni 2009 bahwa


(57)

“kedua-duanya di pakai oleh program berita Bandar jakarta karena atmosfir itu sendiri kan bisa dibilang ruh dari gambar itu sendiri, dan narasi adalah suara naskah yang fungsinya untuk menjelaskan tentang gambar yang ingin diberitakan”26.

a. Atmosfir

Unsur atmosfir di gunakan oleh program barita Bandar Jakarta ketika beritanya berdurasi sangat pendek. Dan jika beritanya berdurasi panjang maka unsur atmosfir diganti dengan suara musik budaya betawi.

b. Narasi

Narasi yang dibacakan diprogram berita Bandar Jakarta sesuai naskah yang di buat oleh reporter yaitu berbahasa betawi.

Reporter juga biasanya mewawancarai narasumber berkaitan dengan berita yang ingin di tayangkan, tetapi sayangnya tidak semua narasumber menyampaikan informasinya menggunakan bahasa betawi karena narasumbernya tidak mempunyai kemampuan dalam berbahasa betawi.

Jelaslah bahwa program berita Bandar Jakarta menggunakan unsur-unsur berita televisi tetapi dengan versi yang berbeda dengan berita yang ada di stasiun televisi swasta lainnya. Yang biasanya berita televisi menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar justru program berita Bandar Jakarta mengemas beritanya dengan mengedepankan kebudayaan betawi dari mulai pemilihan gambarnya yang hanya menayangkan hal-hal yang baik saja sampai naskah dan audionya pun menggunakan bahasa betawi.

26

Produser Bandar Jakarta, Hendri Adi, Wawancara Pribadi Pada Tanggal 12 juni 2009, Jakarta


(58)

C. Pelaksanaan Program Berita Bandar Jakarta

Pelaksanaan program berita Bandar Jakarta sangat panjang prosesnya mulai dari peliputan, membuat lead dan naskah, dubbing, proses editing sampai dengan proses penyiaran dan semua itu dilakukan oleh tenaga kerja yang sangat berpengalaman di bidangnya. Seperti yang diungkapkan oleh produser program barita Bandar Jakarta bahwa,

“ proses pelaksanaan mulai dari peliputan berita sampai dengan proses penyiaran sangat panjang dan saling berkesinambungan antara proses yang satu dengan proses yang lainnya, begitu juga yang mengerjakanya adalah individu yang paham dibidangnya”27.

1. Proses Peliputan

Dalam peliputan berita yang dilakukan oleh team Bandar Jakarta setiap hari mulai dari jam 08-00 s/d 16.00 selalu menerjunkan dua team ke lapangan terdiri dari dua orang yaitu kameramen dan seorang reporter, yang setiap teamnya harus mendapatkan berita sebanyak-banyaknya. Biasanya info yang didapat oleh team liputan Bandar Jakarta didapat dari khalayak banyak yang mengirimkan faks ke redaksi tentang acara-acara mereka yang ingin di liput oleh team liputan Bandar Jakarta.

Tetapi jika materi beritanya bersifat sosial budaya maka yang harus mencari beritanya adalah team reporternya sendiri, oleh karena itu kerja keras dalam peliputan berita adalah harga mati untuk seorang kameramen dan wartawan program berita Bandar jakarta.

Team liputan Bandar Jakarta hanya ditugaskan mencari berita di daerah kota Jakarta saja mulai dari Jakarta pusat, Jakarta timur, Jakarta selatan, Jakarta

27

Produser Bandar Jakarta, Hendri Adi, Wawancara Pribadi Pada Tanggal 12 juni 2009, Jakarta


(59)

utara sampai dengan Jakarta barat saja karena mengingat waktu yang diberikan tidak terlalu banyak. Dan jika lokasi peliputannya ada di luar kota maka proses peliputannya dilakukan oleh koresponden yang bertugas di daerah yang bersangkutan.

2. Proses Membuat Lead dan Naskah Berita

Dalam program Bandar Jakarta penulisan lead dan naskah dilakukan oleh reporter yang mendapat berita itu sendiri, alasannya kerena hanya mereka yang tau apa arti gambar yang mereka ambil dilapangan dan mereka juga yang tau tentang informasi-informasi yang mereka dapatkan.

5W + 1H yaitu Who, What, Where, When, Whay dan How adalah pedoman reporter Bandar Jakarta dalam membuat lead dan naskah karena dengan menggunakan unsur tersebut maka naskah akan mudah dimengerti oleh pemirsa dengan baik, seperti yang diungkapkan oleh produser program berita Bandar Jakarta bahwa “5W + 1H digunakan, tetapi penempatannya terbagi-bagi antara lead dan naskah”28

Penempatannya terbagi-bagi terkadang 3W nya di lead dan sisanya berada di naskah atau sebaliknya. Oleh karena itu tidak semua unsur tersebut berada disalah satu tempat saja.

Proses pembuatan lead dan naskah di program Bandar Jakarta harus mengikuti prosedur yang ada mulai dari penulisan yang dilakukan oleh reporter dengan bahasa Indonesia yang baik dan benar lalu dikoreksi kembali oleh

28

Produser Bandar Jakarta, Hendri Adi, Wawancara Pribadi Pada Tanggal 12 juni 2009, Jakarta


(60)

produser setelah itu di terjemahkan kedalam bahasa betawi oleh penerjemah yang mahir bahasa betawi tersebut.

Sesudah proses membuat lead dan naskah selesai maka selanjutnya adalah proses dubbing yaitu merekam naskah yang dibacakan oleh seseorang yang mempunyai suara yang cukup baik agar enak didengar oleh pemirsanya.

3. Proses Pengisian Suara ( Dubbing)

Terdapat dua cara didalam proses dubbing. Cara yang pertama adalah dengan merekam suara reporter terlebih dahulu sebelum menyunting gambar dimulai. Cara yang kedua yakni dengan merekam suara secara langsung pada gambar yang sudah disunting. Reporter biasanya juga menyukai langkah menyunting gambar terlebih dahulu, kemudian membuat naskah komentarnya

Proses dubbing yang dilakukan oleh program Bandar Jakarta tidak harus seseorang yang berbudaya betawi yang membacakannya melainkan dibacakan oleh presenter atau team redaksi yang mempunyai suara yang cukup bagus dan yang pasti mahir dalam berbahasa betawi.

sofware yang digunakan untuk merekam proses pengisian suara (dubbing) adalah satu program dengan yang digunakan dalam proses editing.

4. Proses Editing

Seorang editor harus teguh pendirian untuk menolak apabila gambar yang diminta reporter ternyata tidak layak untuk disiarkan mengingat kualitas cahaya, komposisi maupun alurnya (direction of shots) yang tidak memenuhi syarat.

Proses editing berita Bandar Jakarta dilakukan dengan beberapa prosedur. Prosedur yang pertama adalah memindahkan gambar dari hasil peliputan


(61)

dilapangan ke komputer, setelah itu membantu proses merekam suara narasi (dubbing), lalu memilih backsound apa yang digunakan dalam berita yang ingin ditayangkan.

Setelah prosedur itu dilakukan semua maka proses selanjutnya adalah menyatukan gambar, suara narasi, backsound, credit title sedemikian rupa sehingga tidak saling mengganggu dan seluruh suaranya terdengar dengan jelas.

Software yang digunakan untuk proses editing progran berita Bandar Jakarta adalah final cut pro, mac intosh.

Setelah proses editing selesai maka kumpulan beritanya disebut dengan paket berita. Lalu paket berita-berita tersebut dikirim melalui server ke ruang master control (mcr)

5. Proses Penyiaran Berita

Proses menyiarkan berita televisi cukup rumit. Hal ini disebabkan tim yang terlibat cukup banyak. Reporter, juru kamera, juru lampu (lightingman) maupun juru suara (soudman) biasanya adalah kerabat kerja yang ditugaskan di lapangan untuk meliput berita.

Peralatan yang dugunakannya pun lebih banyak dan untuk mengoperasikannya pun lebih rumit, serta harus dilakukan dengan orang-orang yang terampil dan terlatih. Dengan demikian proses produksi televise lebih rumit di banding dengan surat kabar, majalah dan siaran radio.

Para kerabat kerja yang telah berhasil meliput suatu peristiwa berbobot berita di suatu tempat, belumlah selesai sampai disitu saja. Mereka masih harus bekerja untuk memprosesnya lagi setelah berada di studio. Seperti kemudian di


(62)

halaman sebelumnya, bahwa reporter adalah juga seorang Prosedur bagi produksi berita yang ia liput.

Tim redaksi yang bertugas adalah kelompok yang paling bertanggung jawab terhadap keseluruhan paket berita saat itu, mulai dari penyusunan naskah hingga materi siap siar. Tim redaksi tersebut biasanya adalah orang-orang yang terdiri atas para reporter dan jurukamera.

Pengarah acara adalah orang yang bertanggung jawab setelah semua materi siap siar. Ia harus membuat segala persiapan administratif termasuk menyusun Run Down urutan masing-masing berita.

Contoh run down yang peneliti dapatkan datanya pada tanggal 19 juni 2009 ada macam-macam berita yang ditayangkan oleh program berita Bandar Jakarta. Didalam run down pada tanggal tersebut hal yang paling pertama adalah proses opening yang dimulai dari proses penayangan bumper program berita Bandar Jakarta, bumper tersebut adalah penggabungan gambar-gambar atau sebuah desain gambar yang menjelaskan program tersebut setelah bumper ditayangkan lalu langsung proses pembukaan yang dilakukan oleh presenter diikuti dengan penyampaian berita yang pertama dan beberapa berita yang tayang pada segment satu, hal tersebut berulang hingga 3 segment.

Segment empatlah yang berbeda dengan segmen sebelumnya karna materi berita yang ditayangkan hanya satu berita saja seteleh itu diikuti dengan yang dinamakan materi yang diberi nama kamus Bandar Jakarta yang didalamnya memuat tentang arti kata bahasa betawi yang disampaikan oleh tokoh betawi, setelah itu proses selanjutnya adalah closing.


(63)

Sarana dan Prasarana

Sarana produksi yang menjadi penunjang terwujudnya sebuah ide menjadi konkrit yaitu hasil produksi adalah peralatan yang memadai, tentu saja diperlukan kualitas alat sesuai standar broadcast yang mampu menghasilkan gambar dan suara secara bagus. Kepastian adanya peralatan itu mendorong kelancaran seluruh proses produksi, dimana pertimbangan penggunaan peralatan dan jumlahnya tergantung pada program yang akan diproduksi.

Ada tiga unit pokok peralatan yang diperlukan sebagai alat produksi, yaitu unit peralatan perekam gambar, unit peralatan perekam suara dan unit pencahayaan.

Adapun sarana pendukung yang digunakan dalam pelaksanaan produksi program berita Bandar Jakarta adalah :

1. Kamera (alat penangkap gambar) 2. Switcer (alat pemandu gambar) 3. Audio mixer (alat pengatur suara)

4. VTR (video tape recorder) alat perekam gambar dan suara 5. Lighting (alat pencahayaan)

6. character generator (alat tata aksara)

Prasarana juga merupakan penunjang dalam produksi program berita Bandar Jakarta antara lain :


(64)

2. Studio produksi lengkap dengan sistem lampu, suara, dan kamera elektronik serta penyejuk udara (AC)

3. Ruang visual editing / penyunting gambar 4. Property

Organisasi pelaksana produksi

Pelaksana produksi merupakan satuan kerja yang akan menangani proses produksi secara bersama-sama (kolektif) sampai hasilnya disiarkan. Meskipun mereka bertugas di bidang yang berbeda tetapi semuanya memiliki tujuan, yaitu menghasilkan produksi yang disiarkan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan. Untuk menghasilkan produksi acara yang berkualitas baik, memerlukan pengorganisasian sumber daya manusia dan pekerja yang sistematis. Untuk memudahkan pekerjaan di lapangan dilakukan pembagian tugas dan tanggung jawab masing-masing.

Adapun struktur organisasi pelaksana produksi program berita Bandar Jakarta adalah sebagai berikut :

1. Produser Eksekutif : adalah penanggung jawab produksi program berita Bandar Jakarta

2. Produser : adalah seorang yang mempunyai kemampuan berpikir dan menuangkan ide / pemikiran dalam satu tulisan untuk satu program acara secara baik dan sistematis serta mempunyai kemampuan untuk memimpin dan bekerjasama.


(65)

3. Asisten Produser : adalah satu, dua orang atau lebih sebagai wakil yang bertugas membantu produser dalam menjalankan tugasnya secara teknis. 4. Wartawan : adalah seorang yang mempunyai tugas dalam peliputan sebuah

berita.

5. Kameramen : seseorang yang bertugas menangkap/merekam gambar suatu kejadian.

6. Editor : adalah seorang yang bertugas menyatukan gambar,naskah dan audio

7. Translater : adalah seorang yang bertugas merubah hasil naskah yang di tulis oleh reporter dengan bahasa Indonesia kedalam bahasa betawi.

8. Administrasi / unit manager : mengkoordinasikan semua aktivitas produksi dan penyiaran serta menyusun dan mempertanggung jawabkan administrasi dan keuangan.

9. Unit Produksi : mengatur kebutuhan logistik pengisi acara dan kru produksi serta membantu kelancaran proses produksi.

10.Program Director / pengarah acara : memimpin dan mengarahkan pelaksanaan teknis produksi, merencanakan bentuk pengambilan gambar dan pergerakan produksi kepada kerabat kerja.

11.Asisten Program Director : membantu dan mendampingi PD dalam melaksanakan tugasnya, mengingatkan PD akan waktu yang tersedia, dan memberikan masukan kepada PD demi kelancaran acara, apalagi dalam produksi program berita Bandar Jakarta Asisten PD sangat dibutuhkan karena program disiarkan secara langsung.


(66)

12.Floor Director : melaksanakan koordinasi dalam studio berdasarkan permintaan PD, dengan memberikan hal-hal yang diperlukan kepada crew dan pengisi acara saat produksi berlangsung.

13.Switcher : bertugas menyiapkan video mixer untuk mengatur dan memadukan gambar sesuai dengan permintaan director.

14.VTR / Video Tape Recorder : mengoperasikan peralatan rekam audio visual

15.Sound Mixer / Audioman : mengoperasikan audio, balancing/ pengaturan dan menjaga kualitas suara, menentukan audio yang digunakan, memasang mike dan peralatan pendukung lainnya.

16.Kameraman : mengoperasikan kamera crane, dolly, pedestel, steady dan melaksanakan perintah yang diinginkan oleh PD.

17.Lightingman : mengoperasikan penataan cahaya, merencanakan pemakaian lampu, menentukan jenis dan tipe lampu, dan mengatur pencahayaan.

18.Character Generator Operator : mempersiapkan dan mengoperasikan peralatan komputer character generator, mengerjakan kredit title dan sub title serta menampilkan gambar grafis hasil rancangan graphic designer. 19.Art Director : merencanakan fasilitas artistik seperti dekorasi, property

graphic, tata rias dan busana serta menyusun anggaran biaya.

20.Technical Director : menentukan kelayakan teknis produksi, memeriksa kesiapan peralatan, sistem dan instalasi produksi serta mengawasi pengoperasian produksi.


(67)

21.Property : menyediakan seluruh kebutuhan property / perlengkapan yang mendukung suatu acara.

22.Custume / wadrobe : menyediakan kostum budaya betawi yang akan di pakai oleh presenter.

23.Make Up: melaksanakan tata rias terhadap presenter sesuai dengan tuntutan persyaratan teknis dan artistik.

Meskipun mereka bekerja pada bidang tugas yang berbeda, tetapi semuanya hanya memiliki satu tujuan, yaitu menghasilkan produksi program berita Bandar Jakarta dengan baik, Karena itu sebelum melangkah ke pelaksanaan produksi, seluruh kerabat kerja harus mendapatkan informasi secukupnya sehingga semua kegiatan yang dilakukan sesuai dengan rencana produksinya.

D. Evaluasi Program Berita Bandar Jakarta

Evaluasi program adalah untuk menilai seberapa jauh program/tayangan bisa dianggap baik menurut sasaran.29 Hakekat evaluasi adalah menciptakan program tayangan yang lebih baik ke depan dari yang telah ada.

Evaluasi dalam produksi program berita Bandar Jakarta dilakukan oleh pengelola. Adapun cara mengevaluasi program dengan cara melihat rating.

Rating adalah sebuah perkiraan statistik yang menunjukkan persentase pemirsa dari seluruh potensi pemirsa yang diukur. Potensi pemirsa adalah yang tinggal di rumah tangga yang mempunyai TV, bukan seluruh populasi wilayah

29

Pawit m. Yusuf, Komunikasi Pendidikan da Komunikasi Intruksional, ( Bandung : PT. Remaja Rosdakarya ), cet, ke-1, h.58


(68)

yang diukur. Rating kadang-kadang diambil dari khalayak secara keseluruhan. Penggunanya, terutama mereka yang menggunakan TV sebagai sarana iklan Rating dilihat dari sasaran.

Menurut Sutradara Indonesia, Ali Shahab mengatakan “Belakangan ini rating, tiba-tiba menjadi kado yang ditunggu-tunggu oleh pembuat sinetron, tapi vonis mati bagi pekerja kreatif. Sehingga, rating belakangan ini jadi penyakit. Namun seperti di negara maju, rating dan mutu hampir tidak ketemu”.30

Rating digunakan untuk :

1. Rating digunakan untuk pembuatan dan produksi program 2. Rating digunakan untuk membeli program

3. Rating digunakan untuk penyusunan acara 4. Rating digunakan untuk penjualan komersial

5. Rating digunakan untuk penjadwalan dan pelaksana kegiatan periklanan.

Program berita Bandar Jakarta selalu masuk sepuluh besar dalam program-program yang ditayangkan oleh Jak TV.

“Menurut produser program berita Bandar jakarta Ratingnya bekisar antara 0,6 sampai 0,7”.31

Proses evaluasi program berita Bandar Jakarta yang dilakukan oleh pengelola yang dimpimpin oleh eksekutif produser melihat faktor keberhasilan dari program ini dikarenakan materi produksi yang baik dan sangat menarik untuk ditayangkan dan faktor keberhasilan lainnya ialah faktor kekompakan tim

30

Ali Sahab, Proceeding Seminar Mencari Format dan Pola produksi Sinetron Indonesia, ( Yogyakarta : LP3Y-RCTI, 23-24 september 1994 ), h.28

31

Produser Bandar Jakarta, Hendri Adi, Wawancara Pribadi Pada Tanggal 12 juni 2009, Jakarta


(69)

produksi. Basic factor keberhasilannya ialah satu-satunya program berita yang mengedepankan suatu budaya yaitu betawi.

Sedangkan faktor hambatan produksi program berita Bandar Jakarta ini ialah faktor kejenuhan dari tim produksi, terutama karena persoalan kecil yang bisa menjadi besar.

Untuk mensiasati faktor-faktor yang bisa menghambat jalannya proses produksi akhirnya program berita Bandar Jakarta membuat sebuah evaluasi. Dari evaluasi tersebut, pengelola produksi program berita Bandar Jakarta memberikan perubahan/pembenahan pada tingkatan internal maupun eksternal secara signifikan agar program/tayangan tersebut tidak ditinggalkan oleh penonton / pemirsanya.


(70)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Di dalam skripsi yang kami tulis ini kami mengangkat tentang program berita yang mengedepankan budaya betawi yaitu program berita Bandar Jakarta di Jak Tv. Dan yang kami teliti tentang bagaimana desain program berita Bandar Jakarta, pelaksanaan program berita bandar Jakarta dan yang terakhir evaluasi program berita Bandar Jakarta.

Akhirnya peneliti mengetahui tentang ketiga unsur tersebut. Desain program berita Bandar Jakarta dilakukan oleh program tersebut dalam hal ini proses persiapan yang dilakukan oleh team sebelum program Bandar Jakarta di buat dan sebelum program Bandar Jakarta ditayangkan. proses persiapan menentukan ide baik gambar yang ditayangkan hanya yang bersifat Aktual , Singkronisasi, simbolis, Ilustrasi, dokumentasi dan hanya menayangkan gambar-gambar yang baik saja, naskah yang digunakannya mengunakan bahasa betawi dan menggunakan 5W+1H tetapi penempatannya terbagi antara lead dan tubuh atau naskah, sementara audio atau suaranya menggunakan atmosfir dan narasi.

Pelaksaaan program berita Bandar Jakarta dilakukan oleh tenaga yang ahli dibidangnya. Mulai dari proses peliputan, proses membuat lead dan naskah, proses pengisian suara atau dubbing, proses editing sampai dengan proses penyiaran berita-beritanya. Yang keseluruhannya itu dilakukan secara berkesinambungan antara proses yang pertama sampai dengan proses akhir. Didalam proses membuat lead dan naskah begitu juga dengan proses dubbing


(71)

pelaksanaannya tidak seperti program berita televisi pada umumnya yang menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar melainkan dengan cara menggunakan bahasa betawi yang dilakukan oleh orang yang mahir bahasa tersebut.

Evaluasi program berita Bandar jakarta dilakukan ketika raitingnya menurun. Proses evaluasinya dilakukan oleh pengelola yang dimpimpin oleh eksekutif produser melihat faktor keberhasilan dari program ini dikarenakan materi produksi yang baik dan sangat menarik untuk ditayangkan dan faktor keberhasilan lainnya ialah faktor kekompakan tim produksi. Basic factor keberhasilannya ialah satu-satunya program berita yang mengedepankan suatu budaya yaitu betawi. Sedangkan faktor hambatan produksi program berita Bandar Jakarta ini ialah faktor kejenuhan dari tim produksi, terutama karena persoalan kecil yang bisa menjadi besar.

Tujuan dan kenapa program berita Bandar Jakarta ditayangkan di JAK TV adalah ingin Menawarkan berita dengan perspektif yang berbeda dari berita-berita yang ada, seperti bahasanya dan juga untuk mengangkat budaya betawinya sendiri karena biasanya bahasa betawi hanya di gunakan dalam program-program yang bersifat lawak yang sebagian kecil dapat melecehkan budaya betawi itu sendiri.

B. Saran

Sebuah program pasti mempunyai kelebihan dan kekurangan. Program berita Bandar Jakarta kekurangannya adalah waktu untuk menayangkannya tidak


(72)

banyak yaitu hanya 30 menit saja akhirnya hanya 8-9 berita saja yang dapat ditayangkan selain itu kekurangannya adalah proses pencarian narasumber berita yang bisa menggunakan bahasa betawi karena pada awalnya program berita Bandar Jakarta ingin keseluruhannya menggunakan bahasa betawi.

Oleh karena itu penulis menyarankan beberapa hal :

1. kepada Bapak Hendri Adi selaku produser program berita Bandar Jakarta agar selalu bekerja keras untuk memajukan program Bandar Jakarta supaya penontonnya semakin banyak otomatis raitingnya terus meningkat. Dan bisa menambahkan waktu penayangannya, misalnya menjadi 60-90 menit agar khalayak yang menyaksikan puas dengan tayangan tersebut.

2. Untuk pihak Jak Tv diharapkan merubah jam tayangnya dari jam 21:30 ke waktu-waktu yang biasanya program berita ditayangkan misalnya pagi hari atau sore hari.

3. Untuk reporter program berita Bandar Jakarta agar bekerja keras dalam mendapatkan narasumber yang bisa bahasa betawi.


(73)

DAFTAR PUSTAKA

Adi, Hendri, Produser Bandar Jakarta, Wawancara Pribadi, Jakarta : 12 juni 2009

Depdikbud, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta, Balai Pustaka 1983 cet. 1 Efendi, Onong U, Dimensi-dimensi komunikasi, Bandung: penerbit alumni 1981 Hidayat, Arini, Televisi dan perkembangan sosial anak, Yogyakarta: Pustaka

Pelajar 1998 cet ke -1

Muda, Deddy Iskandar, Jurnalistik Televisi, Bandung PT Remaja Rosdakarya 2003 cet - 1 hal

Novianti, Daning, Hrd & Ga Department JAK TV, Jakarta: 22 juni 2009 Sahab, Ali, Proceeding Seminar Mencari Format dan Pola produksi Sinetron

Indonesia, Yogyakarta : LP3Y-RCTI, 23-24 september 1994

Susanto, Phil. Astrid S, Komunikasi Dalam teori dan Praktek, Bandung, PT. Rindang Mukti, 1997, Cet 2

Sutisno, P.C.S, Pedoman Praktis Penulisan Skenario Televisi dan Video, Jakarta, PT Grasindo, 1993 cet. 2

Tebba, Sudirman, Jurnalistik Baru, Jaakarta : Kalam Indonesia 2005 cet. Ke 1 Yusup, Pawit M, Komunikasi Pendidikan dan komunikasi Instruksional,

Bandung : PT Remaja Rosdakarya, 1990, Cet - 1 http://id.wikipedia.org/wiki/Komunikasi_massa


(74)

HASIL WAWANCARA

Ahmad Syarqowi selaku penulis skripsi, Tanya ( T )

Kepada Bapak Hendri Adi selaku produser progam berita Bandar Jakarta, Jawab ( J )

Dilakukan pada tanggal 12 juni 2009 Di kantor JAK TV

T : Bagaimana sebuah ide didapat hingga menjadi program berita Bandar Jakarta ?

J : Ide pertamanya adalah sejak pembentukan jak tv sendiri udah ada ide untuk membuat berita yang berisikan tentang pemberitaan yang berada di daerah lokalnya yaitu jabodetabek karena menyesuaikan kebutuhan pasar, tetapi belum berani untuk menyuguhkan berita dengan mengedepankan budaya betawi

Akhirnya ketika tahun 2008 jak tv merubah seluruh manajemennya dan ketika itu juga lahirlah ide untuk membuat program berita yang lebih mengedepankan budaya local baik dari segi bahasanya, dari segi isi beritanya dan lain-lain.

Maka lahirlah program berita Bandar Jakarta di jak tv, dan mulai siarannya pada tanggal 5 mei 2008

T : Mengapa programnya diberi nama Bandar Jakarta ?

J : Sebelum programnya di beri nama Bandar Jakarta, banyak sekali

pemasukan dari kalangan betawi ada yang menyebutkan berita betawi, ada yang menyebutkan grobok, sombok (penejas suara)

Akhirnya direksi memutuskan namanya Bandar Jakarta Karna arti Bandar sendiri adalah kota

Jadi Bandar Jakarta adalah kota jakarta

T : Apa tujuan yang ingin dicapai dari program Bandar Jakarta ?

J : Menawarkan berita dgn perspektif yang berbeda dari berita2 yang ada, bahasanya

Untuk mengangkat budaya betawi karena biasanya bahasa betawi hanya di gunakan dalam program2 yang bersifat lawak

T : Apa ada target penonton, misalnya dari segi usia, pekerjaan dan jenis kelamin ?


(75)

T : Apakah program seperti ini akan berjalan efektif, mengingat di wilayah Jakarta penduduknya bermacam-macam ?

J : Iya karena penyajiannya berbeda dengan program-program berita yang lain yaitu mengedepankan budaya betawi.

T : Kenapa disiarkan secara langsung ?

J : Karena sejak awal membuat program ini ingin berisikan berita-berita yang actual, oleh Karena itu disiarkannya secara langsung

T : Kanapa tayangannya di ulang kembali pada pagi hari ?

J : Karena permintaan dari penonton. Ditayangkan sebanyak 3 kali sehari T : Kenapa memilih durasi 30 menit ?

J : Karena produksinya Cuma bisa mengerjakan paling banyak 9 berita. T : Kenapa malam hari yang dipilih untuk menayangkan program Bandar

Jakarta ?

J : Karena pada sore dan malem hari sudah ada program berita yaitu jakarta petang dan jakarta malem.

T : Faktor apa saja yang mempengaruhi keberhasilan program Bandar Jakarta ? J : Factor yang mempengaruhi keberhasilan program berita Bandar Jakarta

lebih kepada factor budaya, karena biasanya program berita itu dibawakan secara serius tetapi Bandar Jakarta di kemas secara santai dengan

menggunakan bahasa betawi

T : hambatan-hambatan apa saja yang biasa timbul ?

J : hambatannya hampir tidak ada karena dalam segi public mereka sangat menerima dan juga karena Bandar Jakarta hanya memberitakan berita2 yang baiknya saja.

Bagaimana desain program berita bandar jakarta ?

T : Apakah proses pemilihan ide (gambar) u/ program berita Bandar Jakarta harus mempunyai unsur : Aktual , Singkronisasi, simbolis, Ilustrasi, Dokumentasi

J : Iya, sebelum meayangkan program berita Bandar Jakarta muncul ide tentang gambar seperti apa yang akan ditayangkan di program ini, lalu muncullah


(76)

ide gambar yang harus tayang adalah gambar yang baik-baik saja dan Seluruh unsur yang dibacakan tadi tersebut di pakai oleh program berita Bandar Jakarta karena Bandar Jakarta hanya menayangkan berita yang aktual saja

T : Mengapa pemilihan ide ( naskahnya ) menggunakan bahasa betawi ? J : Karena dari awalnya program ini ingin mengedepankan budaya local dan

ingin mempublikasikan kembali kebudayaan ibu kota Indonesia yang sudah hampir terpinggirkan.

T : Apakah penulis naskahnya harus orang betawi ?

J : Tidak harus orang betawi melainkan Penulis naskahya yaitu reporter sendiri T : Dilihat dari bentuk penyajiannya apakah program bandar jakarta membuat

naskah yang berbentuk : Naskah reading dan voice over

J : Iya naskah reading dan voice over kedua2 nya di pakai oleh program berita Bandar jakarta

T : Ada dua unsur audio dalam berita televisi yaitu Atmosfir dan Narasi, apakah Bandar Jakarta menggunakan kedua-duanya atau tidak

J : Iya Kedua-duanya di pakai karena atmosfir itu sendiri kan bisa di bilang ruh dari gambar itu sendiri, dan narasi adalah suara naskah yang fungsinya untuk menjelaskan tentang gambar yang ingin dibritakan.

T : Bagaimana proses pelaksanaan program berita Bandar Jakarta, mulai dari proses peliputan berita sampai tayang ?

J : proses pelaksanaan mulai dari peliputan berita sampai dengan proses penyiaran sangat panjang dan saling berkesinambungan antara proses yang satu dengan proses yang lainnya, begitu juga yang

mengerjakanya adalah individu yang paham dibidangnya T : Peliputan beritanya biasanya dikerjakan oleh berapa orang ?

J : Peliputan biasanya dilakukan oleh dua team, satu teamnya terdiri dari 2 orang yaitu reporter dan juru kamera


(77)

T : Berapa berita yang harus didapatkan oleh setiap team ?

J : Berita yang harus di dapatan oleh satu team tidak diberi batas melainkan lebih banyak lebih bagus

T : Apakah hanya meliput di kawasan jabodetabek saja lalu bagaimana dengan proses peliputan di luar kota ?

J : Peliputan yang dilakukan di daerah Jakarta dilakukan oleh reporter sedangkan peliputan yang dilakukan di luar kota dilakukan oleh koresponden

T : Mulai dari jam berapa team berangkat ke lapangan Dan harus sampai kantor jam berapa ?

J : Proses peliputan di mulai dari jam 08.00 s/d 16.00

T : Apakah yang membuat lead + naskah reporter yang mencari berita ? J : Iya. Proses pembuatan lead dan naskah dikerjakan oleh reporter pencari

berita tersebut dengan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar setelah itu di koreksi kembali oleh produser lalu diterjemahkan kebahasa betawi oleh penerjemah

T : 5W + 1H biasanya digunakan dalam membuat lead atau naskah ? J : 5W + 1H digunakan, tetapi penempatannya terbagi-bagi antara lead dan naskah

T : Proses dubbing biasanya dilakukan oleh orang yang mahir bahasa betawi kah ?

J : Proses dubbing dilakukan oleh presenter atau oleh anggota redaksi yang mempunyai suara yang bagus dan memahami bahasa betawi

T : Menggunakan program apa ?

J : Program yang digunakan dalam proses dubbing adalah satu, program dengan program yang dipakai dalam proses editing.

T : Ada berapa editor yang disiapkan oleh Bandar Jakarta ?

J : Editor yang disiapkan untuk proses pengeditan terdiri dari 3 orang. Dan ketiga orang tersebut juga mengedit program-program berita yang tayang di jak tv


(1)

T : Berapa berita yang harus didapatkan oleh setiap team ?

J : Berita yang harus di dapatan oleh satu team tidak diberi batas melainkan lebih banyak lebih bagus

T : Apakah hanya meliput di kawasan jabodetabek saja lalu bagaimana dengan proses peliputan di luar kota ?

J : Peliputan yang dilakukan di daerah Jakarta dilakukan oleh reporter sedangkan peliputan yang dilakukan di luar kota dilakukan oleh koresponden

T : Mulai dari jam berapa team berangkat ke lapangan Dan harus sampai kantor jam berapa ?

J : Proses peliputan di mulai dari jam 08.00 s/d 16.00

T : Apakah yang membuat lead + naskah reporter yang mencari berita ? J : Iya. Proses pembuatan lead dan naskah dikerjakan oleh reporter pencari

berita tersebut dengan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar setelah itu di koreksi kembali oleh produser lalu diterjemahkan kebahasa betawi oleh penerjemah

T : 5W + 1H biasanya digunakan dalam membuat lead atau naskah ? J : 5W + 1H digunakan, tetapi penempatannya terbagi-bagi antara lead dan naskah

T : Proses dubbing biasanya dilakukan oleh orang yang mahir bahasa betawi kah ?

J : Proses dubbing dilakukan oleh presenter atau oleh anggota redaksi yang mempunyai suara yang bagus dan memahami bahasa betawi

T : Menggunakan program apa ?

J : Program yang digunakan dalam proses dubbing adalah satu, program dengan program yang dipakai dalam proses editing.

T : Ada berapa editor yang disiapkan oleh Bandar Jakarta ?

J : Editor yang disiapkan untuk proses pengeditan terdiri dari 3 orang. Dan ketiga orang tersebut juga mengedit program-program berita yang tayang di jak tv


(2)

T : Menggunakan program apa ?

J : Program yang digunakan adalah final cut pro, mac intosh

Proses menyiarkan berita ?

T : Biasanya dari studio atau adakalanya prosesnya di luar studio ? J : Proses penyiaran berita terkadang distudio terkadang di luar studio

tergantung anggota redaksinya. Karna terkadang ada kejenuhan kalau prosesnya selalu di studio oleh karena itu terkadang prosesnya di luar studio.

T : Yang menjadi director biasanya ada orang khusus atau produser itu sendiri ? J : Yang menjadi directornya adalah produsernya sendiri yang dibantu oleh

floor director yang bertugas di studio..

T : Biasanya berapa materi berita yang di tayangkan setiap kali tayang ? J : Materi berita yang ditayangkan setiap kali tayang tidak tentu, antara 7

sampai 10 tergantung panjang pendeknya berita T : Di bagai berapa segment dalam sekali on air ? J : empat segment

T : Satu segmentnya berapa menit ?

J : Tidak ditentukan terkadang, segment satunya panjang lalu segment seterusnya lebih pendek dibandingkan segment sebelumnya.

T : Apakah sisa waktunya hanya di buat commercial break ? J : Iya Sisanya commercial break yaitu enam menit

T : Apakah dalam meningkatkan mutu siaran team Bandar Jakarta mengadakan sebuah evaluasi atau tidak ?

J : Iya kami mengadakan sebuah evaluasi untuk meningkatkan mutu siaran biasanya evaluasi dilakukan ketika melihat reating yang turun atau ketika seluruh team mulai bosan.


(3)

T : apakah raitingnya bagus ?

J : alhamdulillah program Bandar Jakarta selalu masuk sepuluh besar dari program-program yang ditayangkan oleh jak tv ratingnya berkisar antara 0,6 sampai 0,7


(4)

PRESIDENT DIRECTOR

NEWS

CORPORATE SERVICES

OPERATION GENERAL MANAGER

DAILY NEWS & CURRENT AFFAIRS

FINANCE ADMINISTRATION

& COMMERCIAL

CURRENT AFFAIR

NEWS SUPPORT

DAILY NEWS

COMMERCIAL TTRAFFIC & ACCOUNTING

PURCHASING

TREASURY

LEGAL

COMMERCIAL TRAFFIC ACCOUNTING

TAX BUDGETING C. Struktur Organisasi Perusahaan Televisi Jak Tv


(5)

OPERATION GENERAL MANAGER

TECHNOLOGY

PRODUCTION

HRD & GA

CONENT MANAGEMENT & ON AIR PROMOTION PPR & OFF AIR PROPROMOTION

SALES

STUDIO & TECHNICAL RESOURCES

TRANSMISSION & RESEPTION SUPPORT

BUILDING & FACILITIES

ACCOUISTION & SCEDULING PRODUCTION SUPPORT

POST PRODUCTION & GRAPIC

SYSTEM CONTROL & DEVELOPMENT

GENERAL AFFAIRS HRD

OFF AIR PROMOTION & BRANDING

PUBLIC RELATION

ON AIR PROMOTION

LIBRARY & CENCORSHIP

SUBTITLING ON AIR PREENTATION

PROGRAM PRODUCTION INFORMATION & COMMUNICATION

RESERCH PROGRAM DISTRIBUTION GROUP A GROUP B GROUP C GROUP D GROUP F


(6)