kesejahteraan aparat penegak hukum. Sebagai contoh kalau orang Indonesia bepergian ke Singapura, dia akan berperilaku tertib terhadap aturan disana, tapi saat kembali ke Indonesia
maka ia akan kembali pada kebiasaan semula yang tidak tertib. Hal ini memberikan gambaran bahwa lingkungan masyarakat ikut menjaga efektifnya hukum.
e. Budaya hukum masyarakat
Partisipasi masyarakat dalam efektifitasnya penegakan hukum sangat diperlukan, selain aturan hukum memadai, aparat penegak hukum yang baik dan sarana dan prasarana
yang menunjang cukup memadai, karena tanpa partisipasi masyarakat justru aturan hukum akan tidak berjalan efektif.
Dalam rangka pelaksanaan penegakan hukum guna meningkatkan tingkat keselamatan lalu lintas serta terwujudnya masyarakat yang patuh hukum maka diharapkan
ditegakkan dalam rangka memberikan perlindungan, pengayoman dan pelayanan masyarakat dalam beraktivitas sekaligus menjadikan tingkat kepatuhan dan kesadaran
hukum masyarakat menjadi budaya hukum masyarakat. Untuk menjadikan kesadaran tertib hukum menjadi budaya hukum masyarakat
diperlukan upaya sinergis dari pihak-pihak yang bertanggung jawab, dalam hal ini pemerintah dan komponen masyarakat lainnya untuk senantiasa berupaya menciptakan
situasi yang mendukung terwujudnya budaya hukum masyarakat.
4. Badan Keselamatan Lalu Lintas BKLL
Mencermati permasalahan lalu lintas seperti banyaknya pelanggaran lalu lintas, terjadinya kecelakaan lalu lintas dan ketidaktertiban lalu lintas serta kepatuhan masyarakat
terhadap hukum yang sekaligus merupakan masalah sosial yang multi dimensional, oleh karenanya perlu penanganan dengan serius dengan melibatkan instansi terkait, dan pihak-pihak
yang berkompeten dalam masalah keselamatan lalu lintas. Dengan demikian maka unsur
penegakan hukum dibidang lalu lintas dan instansi-instansi maupun komponen masyarakat yang ikut bertanggung jawab dalam keselamatan lalu lintas dituntut untuk lebih proaktif dalam
rangka melaksanakan fungsi preventif guna menekan angka kecelakaan lalu lintas. Untuk menjawab dan mengantisipasi kedepan terhadap permasalahan lalu lintas
pentingnya dibentuk suatu badan yang menangani permasalahan keselamatan lalu lintas seperti halnya BNN Badan Narkotik Nasional yang concern terhadap masalah penyalahgunaan
Narkoba, KPK Komisi Pemberantasan Korupsi yang diberikan tanggung jawab terhadap pemberantasan korupsi dan Komisi Ombudsman yang menangani masalah sosial
kemasyarakatan yang kesemuanya itu mendapat dukungan pemerintah. Dengan demikian diharapkan pula adanya wadah atau badan yang bertanggung jawab
atas permasalahan keselamatan lalu lintas yang merupakan masalah nasional dalam bentuk badan keselamatan lalu lintas BKLL pada lingkup nasional yang dapat menangani
permasalahan-permasalahan dibidang lalul lintas khususnya dalam rangka penanganan masalah keselamatan lalu lintas dan peningkatan kepatuhan hukum masyarakat.
Sebagai gambaran tentang struktur organisasi, keanggotaan dan Job Discription badan keselamatan lalu lintas BKLL sebagai berikut :
a. BKLL adalah : suatu badan koordinasi tingkat pusat yang berkedudukan di bawah Presiden
atau Menkokesra yang bertanggung jawab atas kondisi keselamatan lalu lintas dan kepatuhan hukum masyarakat di bidang lalu lintas jalan, yang beranggotakan unsur-unsur
Departemen, Kepolisian Republik Indonesia, LSM, para Profesional dan Pakar di bidang keselamatan lalu lintas yang mempunyai kompetensi bidang transportasi dan masalah
keselamatan lalu lintas. b.
Dasar Hukum adalah : 1
Pasal 5 ayat 1 UU 22 tahun 2009 tentang pembinaan lalu lintas 2
Perlu ditetapkan Kepres tentang pembentukan Badan Keselamatan Lalu Lintas.