Fasilitas dan insentiF KeK
46 v
v v
v v
v
v v
v v
v
v v
v
TABEL 4.1. PERBEDAAN FASILITAS FISKAL KAWASAN STRATEGIS DI INDoNESIA
Sumber: Dewan Nasional KEK 2015
1. Fasilitas PPh Badan a. Investment Allowance
b. Amortisasi dipercepat c. Pajak Dividen
d. Kompensasi kerugian yang lebih lama e. Tax Holiday
2. Fasilitas Pembebasan PPh Pasal 22 Impor 3. Fasilitas PPN dan PPnBM
a. PPN Impor tidak dipungut b. PPN tidak dipungut atas pembelian
domestic c. Pembebasan PPN danatau PPnBM
d. Penyerahan tidak dipungut kepada penerima fasilitas lainnya
e. Pengembalian PPN kepada orang pribadi pemegang paspor luar negeri
4. Fasilitas Bea Masuk dan Cukai a. Penangguhan Bea Masuk
b. Pembebasan Bea Masuk c. Pembebasan Cukai
d. Keringanan Bea Masuk diberikan untuk Pengusaha di Kawasan Berikat PDKB yang berada di wilayah KAPET
diberikan untuk Pengusaha Kawasan Berikat PKBPDKB yang berada di wilayah KAPET diberikan untuk PKBPKB merangkap PDKB yang berada di wilayah KAPET
diberikan untuk pengusaha industri atau jasa tertentu di wilayah KAPET
KB KEK
x x
x x
x v
v v
v v
x
x v
v v
v v
v x
v
v v
x v
x
v x
v x
x x
x x
v
v v
v x
x
v x
v
KAPET FTZ
Jenis Fasilitas
47
KAWASAN EKONOMI KHUSUS DAN STRATEGIS DI INDONESIA
tidak diberlakukannya Daftar Negatif Investasi DNI untuk industri di dalam KEK. Artinya, di
dalam KEK, investor asing dapat melakukan penyertaan modal hingga 100 tidak dibatasi
seperti di dalam DNI. Pengecualian diberikan kepada bidang penanaman modal yang
dicadangkan untuk UMKM dan koperasi. Di dalam DNI 2014, terdapat 35 sub-sektor yang
dicadangkan untuk UMKM dari 216 sub-sektor yang diatur Gambar 4.4.
Pemerintah daerah tempat lokasi KEK juga diminta untuk memberikan berbagai fasilitas
penunjang investasi. Hal ini diberikan dalam bentuk pengurangan pajak dan retribusi daerah,
serta PTSP yang dijalankan oleh Administrator KEK yang memudahkan investor untuk
mengurus perizinan usaha, sehingga tidak perlu lagi mengurus perizinan kepada masing-masing
badan pemerintah daerah. Selain itu, bagi pelaku usaha dalam KEK diberikan kemudahan
dan keringanan untuk perizinan usaha, kegiatan usaha,
perindustrian, perdagangan,
dan kepelabuhanan.
Di kawasan KEK juga akan diberikan fasilitas kemudahan urusan ketenagakerjaan. Termasuk
di dalamnya adalah izin mempekerjakan tenaga kerja asing sebagai direksikomisaris, serta
dibentuknya Dewan Pengupahan, Forum Serikat Pekerja, dan Lembaga Kerjasama Tripartit.
Terdapat pula kemudahan dan keringanan imigrasi bagi orang asing pelaku bisnis.
Sementara itu terdapat pula kemudahan untuk memperoleh hak atas tanah dan
pembebasan lahan. Ini termasuk pula rencana untuk memberikan hak penggunaan lahan dan
bangunan yang lebih panjang hingga mencapai 80 tahun dibandingkan 50 tahun di wilayah lain
di luar KEK. Fasilitas iskal yang diberikan antara lain
mencakup insentif pada Pajak Penghasilan PPh badan untuk perusahaan di KEK, termasuk
diberikannya investment allowance pada sektor tertentu pada seluruh zona, serta tax holiday
bagi industri pionir yang terletak pada zona pengolahan ekspor. Ada pula skema insetif PPh
lainnya seperti keringanan pada pajak dividen serta kemungkinan untuk mempercepat
perhitungan amortisasi yang akan mengurangi beban pajak pada periode awal pendirian.
Selain PPh, terdapat pula fasilitas Bea Masuk, yang dapat ditangguhkan untuk industri
pada zona pengolahan ekspor. Terdapat pula fasilitas pembebasan bea masuk pada
zona lainnya, terutama untuk impor barang modal, seperti mesin dan bahan baku dalam
masa pembangunan dan pengembangan. Pemungutan cukai di KEK juga dapat dibebaskan
untuk berbagai industri terkait.
Fasilitas lainnya adalah pembebasan dan penangguhan PPN dan PPnBM untuk berbagai
barang dan bahan baku yang dibeli dari impor maupun dari produksi domestik, terutama bagi
industri di zona ekspor. Terdapat pula beberapa fasilitas lainnya yang terkait dengan PPN dan
PPnBM, termasuk pengembalian kepada orang pribadi pemegang paspor luar negeri yang
melakukan transaksi di dalam KEK.
Fasilitas PPN PPnBM, yang tidak dipungut untuk zona pengolahan ekspor, dan dibebaskan
untuk impor barang-barang strategis, termasuk barang modal yang digunakan untuk produksi
dalam KEK. 4 Fasilitas pembebasan cukai untuk pengolahan barang tidak kena cukai.
Selain fasilitas iskal terdapat pula fasilitas non-iskal yang ditujukan untuk memperbaiki
iklim investasi dan lingkungan usaha di dalam KEK. Salah satu yang patut dicatat adalah
48
Selain fasilitas kemudahan yang diberikan untuk operasi dalam KEK, dukungan juga
diberikan oleh pemerintah pusat dalam pembangunan KEK. Ini dilakukan terutama
melalui dua cara, yaitu 1 pembangunan infrastruktur isik di sekitar wilayah KEK,
terutama untuk akses menuju kawasan, seperti jalan raya, pelabuhan, dan jalur kereta api hard
infrastructure
. Ini dilakukan agar KEK tidak hanya mempunyai infrastruktur yang baik di
kawasan itu sendiri, tetapi juga memiliki akses yang menunjang di wilayah sekitarnya untuk
mendukung aktivitas ekonomi di kawasan.
Selain itu dilakukan pula pembangunan infrastruktur yang lebih bersifat institusional
soft infrastructure, termasuk di dalamnya pemantapan kelembagaan dalam KEK di
samping penyediaan fasilitas-fasilitas iskal dan non-iskal. Dari sisi institusional dan
kelembagaan, pemerintah masih berusaha untuk
menunjuk serta
mempersiapkan kapasitas Administrator untuk beberapa KEK
selain penguatan berbagai lembaga yang terkait dengan aktivitas di dalam KEK.