PerBandingan KeK di China, india dan indonesia
                                                                                71
KAWASAN EKONOMI KHUSUS DAN STRATEGIS DI INDONESIA
juga  memperhatikan  karakteristik  lokasi, terutama pada ketersediaan sumber daya alam.
Luasan  area  juga  mempunyai  perbedaan. Di  China,  KEK  lebih  merupakan  suatu  kawasan
perkotaan  dengan  beberapa  kawasan  industri  di dalamnya. Ini menjadikan pengelolaan KEK dapat
langsung  dilakukan  oleh  pihak  yang  setingkat dengan  pemerintahan  kota,  lengkap  dengan
berbagai  instrumen  yang  ada.  Pengelolaan kawasan industri diserahkan pada badan penge-
lola. Sementara di Indonesia dan India, dikarena- kan  kawasan  yang  relatif  kecil,  KEK  langsung
dikelola  oleh  badan  usaha  dan  administrator yang berada di bawah pemerintah daerah.
TABEL 5.3. PERBANDINGAN KEK DI CHINA, INDIA, DAN INDoNESIA
Lokasi
Luas Area
Jumlah
Rezim Kebijakan
Insentif Fiskal
Aturan Ketenagakerjaan
Sumber Pendanaan
Pembangunan Pengelolaan dan
otoritas China                                                  India                                           Indonesia
Berada di daerah pesisir, dilengkapi dengan
pelabuhan laut, meskipun beberapa KEK terakhir
berada di daerah pedalaman Sangat luas, KEK Shenzhen
dimulai dengan luas 493 km
2
Hanya terdapat enam KEK ditambah dengan puluhan
industrial park
Merupakan eksperimen untuk reformasi ekonomi
dengan kebijakan yang sangat berbeda dari daerah
lain di China
Pembebasan bea masuk dan beberapa pajak barang.
Termasuk juga tax holiday dan pajak yang lebih rendah
Aturan ketenagakerjaan sangat berbeda dengan
wilayah China lainnya. Bahkan pasar tenaga kerja
mulai diperkenalkan di KEK sebelum diterapkan di
tempat lain Pembangunan KEK
diinisiasi oleh pemerintah pusat, tetapi pemerintah
daerah dengan bantuan swasta menjadi penggerak
pembangunan. Pengelolaan dilakukan
oleh sebuah komite yang merupakan perpanjangan
tangan dari pemerintah daerah
Lokasi dapat berada di mana saja. Daerah pesisir
bukanlah merupakan suatu kriteria.
Relatif lebih kecil dengan beberapa KEK hanya
mempunyai luas puluhan hektar
Hingga 2015 10 tahun setelah diluncurkan
terdapat 202 kawasan yang mendapatkan status KEK
Tidak ada kebijakan ekonomi khusus bagi KEK.
Daya tarik kawasan lebih ditekankan pada insentif
iskal, pembiayaan dan infrastruktur
Berbagai insentif pajak juga disediakan tetapi
tidak seluas dan seintensif di China
Tidak ada perbedaan dengan wilayah India
lainnya
Pembangunan KEK dilakukan oleh pihak swasta
sepenuhnya. Pemerintah pusat juga menyediakan
insentif bagi pengembang kawasan industri
Pengelolaan dilakukan oleh badan pengelola
komersial dengan diawasi oleh bagian dari
pemerintah daerah Kriteria lokasi lebih
didasarkan pada beberapa hal seperti ketersediaan sumber
daya dan daerah tertinggal
KEK yang sedang disiapkan mempunyai luas ribuan
hektar
Saat ini ada delapan kawasan yang dikembangkan
dengan sebelas lokasi yang direncanakan
Kebijakan khusus cenderung masih terbatas. Saat ini hanya
kebijakan mengenai investasi asing yang berbeda dengan
daerah lainnya.
Insentif iskal masih belum ditetapkan secara terinci dan
pasti, bahkan setelah lima tahun program ini dijalankan.
Saat ini masih belum ada perbedaan. Program KEK
akan diusahakan untuk memberikan keleluasaan
yang lebih besar untuk kebijakan ketenagakerjaan
Pembangunan dilakukan oleh kerjasama pihak swasta,
BUMN dan pemerintah daerah. Pemerintah pusat membantu
dalam membangun infrastruktur pendukung
Pengelolaan dilakukan oleh badan usaha komersial dengan
diawasi oleh administrator yang merupakan perpanjangan
tangan pemerintah daerah
Sumber: olahan Penulis
72
Di  dalam  masalah  kebijakan  yang  berlaku, ketiga  negara  ini  juga  cenderung  menerapkan
fokus  yang  berbeda.  KEK  di  India  lebih menekankan  berbagai  insentif  iskal  yang
diharapkan  dapat  menarik  investasi.  Untuk KEK  di  China,  karena  disebabkan  sebagai
area  untuk  eksperimen  reformasi  kebijakan ekonomi,  rezim  kebijakan  yang  diberlakukan
juga berbeda dengan wilayah lainnya di China, termasuk  untuk  ketenagakerjaan,  perizinan,
kepemilikan  dan  lainnya.  Di  Indonesia,  fokus kebijakan  lebih  ditekankan  pada  insentif  iskal
dan investasi, meskipun juga ada kemungkinan untuk memberikan berbagai kebijakan lainnya.
Aspek  lain  yang  berbeda  juga  dapat dilihat  pada  kebijakan  untuk  pembangunan
infrastruktur  dan  kelengkapan  wilayah.  Di China, sumber pembiayaan pembangunan lebih
ditentukan  oleh  pemerintah.  Keikutsertaan swasta  lebih  menjadi  pendukung  pembiayaan
dan pelaksana pembangunan wilayah, di mana pemerintah  tetap  memegang  otoritas  dan
rencana. Di India, pembangunan KEK diserahkan kepada  swasta  baik  untuk  perencanaan,
pembiayaan  dan  pembangunan,  serta  juga dalam pengelolaan. Indonesia berencana untuk
mengambil  kombinasi  antara  keduanya,  di mana  pembangunan  dan  pengelolaan  wilayah
dilakukan  oleh  pihak  swasta  ataupun  BUMN BUMD,  sementara  pemerintah  pusat  dan
daerah  akan  mengembangkan  infrastruktur pendukung.
Berbagai perbedaan
tersebut juga
memberikan  perbedaan  dalam  kinerja  dan hasil  dari  kebijakan  kawasan  ekonomi  khusus.
Seperti disebutkan di atas, KEK di China sangat berhasil  dalam  mengundang  keterlibatan
investasi  asing,  dikarenakan  sifat  kebijakannya yang
sangat mempermudah
datangnya investasi. Sementara KEK di India juga mampu
meningkatkan  kinerja  ekspor  sesuai  dengan kebijakan yang diberikan.
KEK di Indonesia dapat belajar dari berbagai karakteristik  yang  diterapkan  di  beberapa
negara tersebut. Bagian terakhir dari laporan ini mencoba  memberikan  beberapa  rekomendasi
bagi  pengembangan  kawasan  khusus  di Indonesia  dengan  mempertimbangkan  kondisi
yang  ada  serta  berbagai  pengalaman  dari negara lain.
73
KAWASAN EKONOMI KHUSUS DAN STRATEGIS DI INDONESIA
Dengan  melihat  kondisi  yang  ada  dalam pelaksanaan  kebijakan  Kawasan  Ekonomi
Khusus  di  Indonesia,  ada  beberapa  aspek yang  perlu  mendapatkan  perhatian  untuk
meningkatkan  keberhasilan  program  ini. Bagian  terakhir  dalam  penelitian  ini  mencoba
untuk  memberikan  beberapa  rekomendasi. Ini  diawali  dengan  meninjau  kesenjangan
kebijakan  dalam  upaya  pelaksanaan  program KEK,  disertai  dengan  beberapa  langkah  yang
dapat diambil untuk memperbaiki hal tersebut. Bagian  ini  akan  ditutup  dengan  memberikan
perspektif  mengenai  pengembangan  KEK  ke depan  mengambil  beberapa  aspek  ekonomi
yang belum atau sedikit sekali disentuh dalam kebijakan KEK ini.
                