40 ada banyak cara kecuali melacur. Saya ragu apakah pria tersebut dapat
menghormati perempuan yang mereka beli. 8.
Perempuan non-Jepang Meskipun laki-laki Jepang merupakan jumlah terbesar dari wisata seks
asia, sebanyak 150.000 perempuan non-Jepang bekerja di baishun di Jepang, kebanyakan mereka bereasal dari Thailand, Filipina, dan wanita rusia. Mereka
umumnya datang ke Jepang dengan alasan jalan-jalan atau belajar untuk menghindari hukum imigrasi yang kaku di Jepang dan mendapatkan pekerjaan
sebagai pelayan dari kabaret, penari atau pelacur sesuai dengan yang diberikan oleh makelar mereka.
3.2 Penyebab Perubahan Bentuk Baishun di Jepang
3.2.1 Penyebab Munculnya Baishun Tradisional Jepang
Munculnya baishun tradisional di Jepang berasal dari profesi penghibur yang muncul pada zaman Heian. Misalnya, pelacur pertama, disebut yukojofu
secara harafiah berarti gelandangan atau perempuan main-main, shirabyusi penari dan penyanyi wanita dan kugutsu dalang.
Mereka muncul untuk mengharapkan hadiah dari hasil kerja mereka. Seperti dalam kasus yang dibuat Stanley, Yorinaga memanggil asobi dan
kemudian ia menidurinya dan memberinya nasi dan beberapa hadiah bagus lainnya Stanley 2006:26. Di kasus ini asobi tidak memainkan perannya sebagai
penari tetapi membawa peran penarinya demi mendapat hadiah. Kemiskinan pada masa feodal Jepang merupapakan satu alasan
berkembangnya baishun di Jepang. Kaum petani sangat merasakan kemiskinan
Universitas Sumatera Utara
41 akibat kebijakan-kebijakan yang dibuat oleh shogun. Kebijakan yang paling
menyiksa petani adalah kebijakan membayar pajak. Petani dibebani pajak tahunan nengu berupa hasil panen yang besarnya 50-60 dari hasil panen, bahkan di
beberapa hanwilayah kekuasaan para daimyo ada yang mencapai 70. Ini berarti bagian yang harus diserahkan kepada pemerintah sebagai pajak dapat
mencapai lebih dari setengah hasil panen secara keseluruhan. Sisanya yang kurang dari setengah digunakan untuk kebutuhan keluarga Pangastoeti 2009:141.
Kondisi petani yang sangat miskin inilah yang membuat para ayahpetani itu menjual anak gadisnya baik secara sukarela atau paksaan untuk menutupi
kekurangan ekonomi keluarga. Seperti diceritakan dalam kasus Hatsu “Ayahku kembali ke provinsi ini begitu miskin, ia harus menjual saya. Dia tidak bisa
datang dan menarik belas kasihan disini dan dia memiliki banyak hal untuk dilakukan, jadi dia tidak bi
sa membantu saya.” Stanley 2007:143 Namun dibalik kemiskinan, ada alasan yang paling mendasar, yakni status
perempuan pada saat itu yang diatur dalam kepatuhan konfusiansi yang menempatkan perempuan sebagai inferior sanju kun, karena semasa kanak-
kanak seorang harus tunduk kepada ayahnya, setelah menikah ia harus patuh kepada suaminya, dan setelah tua pun dia harus melayani putra sulungnya
Wulandari 2013:78. Ideologi ini juga menyebabkan kasus dimana suami menjual istri mereka
menjual istri mereka untuk menutupi kekurangan ekonomi keluarga. Seperti contoh kasus, pada tahun 1612, Masakage melaporkan bahwa penata rambut
bernama Sakujo mempekerjakan istrinya Osen untuk membiayai perjalanan pulang kampungnya. Di kasus lain, Masakage melaporkan bahwa seorang pria
Universitas Sumatera Utara
42 telah menggadaikan istrinya untuk mengumpulkan uang guna menutupi hutang
ayah mertuanya Stanley 2007:34. Penjualan istri ini terjadi karena bagi para rentenir tubuh perempuan pada umumnya dianggap sebagai aset dan bisa diklaim
sebagai pembayaran pinjaman Stanley 2007:34. Pihak germo sendiri memanfaatkan kemiskinan petani dengan perekrutan
yang berfokus pada daerah yang bertepatan dengan musim ketika petani lokal paling kasihan ; awal musim semi ketika toko-toko makanan menipis dan akhir
musim panas ketika pajak mereka jatuh tempo Stanley 2007:12 Yukaku adalah tempat baishun berlisensi. Yukaku dibangun pertama kali
pada masa Toyotomi Hideyoshi pada tahun 1589. Selanjutnya Yukaku lain dibangun oleh pemerintahan Tokugawa yang berfungsi untuk menertibkan
kegiatan baishun yang sudah marak terjadi. Hal ini menunjukkan bahwa negara ikut ambil bagian dalam pembangunan baishun di Jepang. Dampak positif dari
dibangunnya yukaku adalah negara menerima pajak dari pelacur di setiap rumah bordil yang dapa menambah penerimaan kas negara.
3.2.2. Penyebab Munculnya Karayuki-san