Rumahtangga berpendidikan SD

4. Rumahtangga berpendidikan SD

Penggunaan air oleh rumahtangga berpendidikan SD di wilayah kota sebanyak 477,3 liter/hari dan penggunaan per orang sebanyak 141 liter/hari sedangkan rumahtangga berpendidikan SD di wilayah desa menggunakan air untuk kebutuhan domestik sebesar 407 dan penggunaan air per orang sebesar 102 liter/hari. Secara umum penggunaan air oleh rumahtangga berpendidikan SD di wilayah kota lebih besar daripada rumahtangga berpendidika SD di wilayah desa. Penggunaan air oleh rumahtangga berpendidikan SD secara rinci disajikan pada Tabel. 4.26.

Berpendidikan SD

Jenis Penggunaan Air

Volume Penggunaan air

(KK) (liter/hari)

Volume Penggunaan

Air Per

Orang (liter/hari)

Volume Penggunaan air (KK) (liter/hari)

Volume Penggunaan Air Per Orang (liter/hari)

3 Membersihkan rumah

peralatan rumah

5 Alat Transportasi

Sumber : Data primer Prosentase penggunaan air di wilayah kota oleh rumahtangga berpendidikan SD didominasi untuk membersihkan alat transportasi sebesar 29 %, penggunaan air lain yang tinggi adalah untuk mandi sebesar 27 %, sanitasi 13 %, ibadah 12 %, mencuci pakaian 9 %, membersihkan peralatan rumah 5 %, memasak 3 %, penggunaan air untuk minum dan membersihkan rumah sebesar 1 %, penggunaan air yang paling rendah oleh rumahtangga bependidikan SD di wilayah kota adalah untuk membersihkan rumah hampir 0 %. Prosentase penggunaan air untuk kebutuhan domestik oleh rumahtangga berpendidikan SD di kota disajikan pada Gambar 4.19.

Prosentase penggunaan air untuk kebutuhan domestik di wilayah desa oleh rumahtangga berpendidikan SD terdapat perbedaan dengan rumahtangga di wilayah kota, di wilayah desa penggunaan air didominasi untuk kebutuhan mandi yaitu sebesar 33 %, ibadah 19 %, sanitasi 18 %, mencuci 11 %, penggunaan air Prosentase penggunaan air untuk kebutuhan domestik di wilayah desa oleh rumahtangga berpendidikan SD terdapat perbedaan dengan rumahtangga di wilayah kota, di wilayah desa penggunaan air didominasi untuk kebutuhan mandi yaitu sebesar 33 %, ibadah 19 %, sanitasi 18 %, mencuci 11 %, penggunaan air

Gambar 4.19. Penggunaan Air untuk Kebutuhan Domestik Oleh Rumahtangga

Berpendidikan SD di Kota

Gambar 4.20. Penggunaan Air untuk Kebutuhan Domestik oleh Rumahtangga Berpendidikan SD di Desa

Penggunaan air untuk kebutuhan domestik dan variasi penggunaan oleh rumahtangga berpendidikan SD diuraikan sebagai berikut :

a) Minum

Rumahtangga berpendidikan SD di kota menggunakan air untuk minum lebih tinggi jika dibandingkan dengan wilayah desa yaitu sebesar 3,3 liter/hari sedangkan penggunaan per orang adalah 1 liter/hari, di wilayah desa adalah sebesar 3,7 dan penggunaan per orang sebesar 1 liter/hari. Penggunaan air untuk minum oleh rumahtangga berpendidikan SD disajikan pada Tabel 4.26.

b) Mandi

Penggunaan air untuk mandi oleh rumahtangga berpendidikan SD di wilayah kota lebih tinggi daripada penggunaan oleh rumahtangga berpendidikan SD di wilayah desa. Rumahtangga berpendidikan SD di wilayah kota menggunakan 127,4 liter/hari dan penggunaan per orang 38 liter/hari. Sedangkan rumahtangga berpendidikan SD di wilayah desa menggunakan air untuk mandi sebanyak 134 liter/hari dan penggunaan per orang sebanyak 34 liter/hari.

Rumahtangga berpendidikan SD di wilayah kota menggunakan 58 liter untuk beribadah dan penggunaan per orang sebanyak 17 liter/hari, sedangkan di wilayah desa sebanyak 76 liter/hari dan penggunaan per orang sebanyak 19 liter/hari. Penggunaan air untuk ibadah oleh rumahtangga berpendidikan SD di wilayah perkoaan lebih banyak daripada di wilayah desa. Penggunaan air untuk ibadah oleh rumahtangga berpendidikan SD disajikan pada Tabel 4.26.

d) Sanitasi

Penggunaan air untuk sanitasi oleh rumahtangga berpendidikan SD di wilayah kota lebih tinggi daripada rumahtangga berpendidikan SD di wilayah desa. Rumahtangga yang berpendidikan SD di wilayah kota menggunakan air sebanyak 60 liter/hari untuk sanitasi sedangkan penggunaan per orang sebanyak

18 liter/hari. Penggunaan air untuk sanitasi oleh rumahtangga berpendidikan SD di wilayah desa sebanyak 73 liter/hari dan penggunaan per orang sebesar 18 liter/hari. Penggunaan air untuk sanitasi oleh rumahtangga berpendidikan SD disajikan pada Tabel 4.26.

e) Memasak

Rumahtangga berpendidikan SD di kota menggunakan air lebih tinggi daripada rumahtangga berpendidikan SD di wilayah desa. Rumahtangga berpendidikan SD di kota menggunakan 14,2 liter/hari dan penggunaan per orang sebesar 4,2 liter/hari. Sedangkan di wilayah desa rumahtangga berpendidikan SD menggunakan 12,3 liter/hari dan penggunaan air per orang sebesar 3 liter/hari. Penggunaan air untuk memasak oleh rumahtangga berpendidikan SD disajikan pada Tabel 4.26.

f) Mencuci Rumahtangga berpendidikan SD di wilayah kota menggunakan air sebanyak 45 liter/hari untuk mencuci dan di wilayah desa sebanyak 48 liter/hari, penggunaan air per orang untuk mencuci di wilayah kota sebesar 13 liter/hari sedangkan di wilayah desa sebesar 3 liter/hari. Penggunaan air untuk kebutuhan f) Mencuci Rumahtangga berpendidikan SD di wilayah kota menggunakan air sebanyak 45 liter/hari untuk mencuci dan di wilayah desa sebanyak 48 liter/hari, penggunaan air per orang untuk mencuci di wilayah kota sebesar 13 liter/hari sedangkan di wilayah desa sebesar 3 liter/hari. Penggunaan air untuk kebutuhan

g) Berkebun

Rumahtangga berpendidikan SD di wilayah kota menggunakan 2,7 liter/hari untuk berkebun sedangkan di wilayah desa menggunakan air yang cukup banyak yaitu 11,4 liter/hari, penggunaan air per orang sebanyak 0,8 liter/hari sedangkan di wilayah desa sebanyak 3 liter/hari. Penggunaan air untuk berkebun oleh rumahtangga berpendidikan SD disajikan pada Tabel 4.26.

h) Membersihkan Rumah

Penggunaan air untuk membersihkan rumah di wilayah kota oleh rumahtangga berpendidikan SD lebih tinggi daripada di wilayah desa. Rumahtangga di wilayah kota berpendidikan SD menggunakan 4 liter/hari untuk membersihkan rumah sedangkan di wilayah desa menggunakan 7,5 liter/hari untuk membersihkan rumah, penggunaan air per orang di wilayah kota sebanyak 1 liter/hari sedangkan di wilayah desa sebanyak 2 liter/hari. Penggunaan air untuk membersihkan rumah oleh rumahtangga berpendidikan SD disajikan pada Tabel

i) Membersihkan peralatan rumah Rumahtangga berpendidikan SD di wilayah kota menggunakan air untuk membersihkan peralatan rumah lebih tinggi daripada rumahtangga berpendidikan SD di wilayah desa yaitu sebanyak 26 liter/hari sedangkan rumahtangga berpendidikan SD di wilayah desa menggunakan 19,5 liter/hari, penggunaan per orang di wilayah kota sebanyak 7,6 liter/hari sedangkan di wilayah desa sebanyak

5 liter/hari Penggunaan air untuk membersihkan peralatan rumah oleh rumahtangga berpendidikan SD disajikan pada Tabel 4.26. j) Alat Transportasi Penggunaan air untuk membersihkan alat transportasi oleh rumahtangga berpendidikan SD di willayah kota lebih tinggi daripada di wilayah desa. Rumahtangga berpendidikan SD di wilayah kota menggunakan 137 liter/hari 5 liter/hari Penggunaan air untuk membersihkan peralatan rumah oleh rumahtangga berpendidikan SD disajikan pada Tabel 4.26. j) Alat Transportasi Penggunaan air untuk membersihkan alat transportasi oleh rumahtangga berpendidikan SD di willayah kota lebih tinggi daripada di wilayah desa. Rumahtangga berpendidikan SD di wilayah kota menggunakan 137 liter/hari

Pendidikan pada penggunaan air tidak berpengaruh positif, hal ini ditunjukkan dengan kebiasaan penduduk yang tidak mempedulikan kelangsungan air dan menggunakan air secara boros. Rumahtangga dengan tingkat pendidikan perguruan tinggi merupakan rumahtangga dengan ekonomi menengah ke atas yang menggunakan air secara boros begitu pula dengan rumahtangga yang berpendidikan SLTA maupun SMP. Tingkat pendidikan yang tinggi tidak serta merta mempengaruhi kesadaran seseorang terhadap kelangsungan air. Kebiasaan menggunakan air sampai habis karena tidak terjadi kekurangan air pada saat digunakan tersebut mengakibatkan penggunaan air tidak diseimbangkan dengan perilaku hemat air oleh penduduk. Rumahtangga dengan tingkat pendidikan tinggi baik PT maupun SLTA lebih boros menggunakan air daripada rumahtangga dengan tingkat pendidikan SMP maupun SD. Agihan penggunaan air untuk kebutuhan domestik berdasarkan tingkat pendidikan disajikan pada Peta 10.

Analisis tersebut diperkuat dengan uji statistik sebagai berikut : Tabel 4.34 Uji Pengaruh Variabel Pendidikan dan Wilayah terhadap Penggunaan

Air

Source

Derajat bebas

F tabel

0,004 Wilayah*pendidikan

Keputusan Uji :

 Wilayah P = 0,033 maka Ho ditolak karena p < 0,05 Kota > desa  Pendidikan P = 0,004 maka Ho ditolak karena p < 0,05

 Wilayah*pendidikan P = 0,677 maka Ho diterima karena p < 0,05

Berdasarkan analisis ANOVA dengan MINITAB diketahui bahwa variabel wilayah mempunyai nilai p = 0,03 maka p = 0,033 < 0,05 terdapat pengaruh antara variabel wilayah dengan penggunaaan air untuk kebutuhan domestik. Sedangkan variabel pendidikan diperoleh p = 0,004, nilai p = 0,004 < 0,05 maka variabel pendidikan mempengaruhi penggunaan air untuk kebutuhan domestik. Pada variabel wilayah yaitu kota - desa diketahui p = 0,0332 < 0,05 artinya penggunaan air pada wilayah kota lebih tinggi daripada pada wilayah desa

Pengujian variabel pendidikan adalah sebagai berikut :

 SD - PT nilai p = 0,0085 sehingga SD < PT  SLTA - PT nilai p = 0,9971 sehingga SLTA > PT  SMP - PT nilai p = 0,2516 sehingga SMP < PT  SLTA - SD nilai p = 0,0238 sehingga SLTA > SD  SMP - SD nilai p = 0,86 sehingga SMP > SD  SMP - SLTA nilai p = 0,2904 sehingga SMP < SLTA

Penggunaan air oleh rumahtangga berpendidikan SLTA merupakan penggunaan air yang paling tinggi daripada rumahtangga dengan tingkat pendidikan yang lain. Hal ini menunjukkan bahwa rumahtangga yang berpendidikan SLTA memiliki kesadaran dalam menghemat air. Bahkan rumahtangga dengan tingkat pendidikan tinggi yaitu SLTA dan PT menggunakan air paling tinggi jika dibandingkan dengan rumahtangga dengan tingkat pendidikan SMP dan SD. Hal tersebut bisa dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain :

 Rumahtangga dengan tingkat pendidikan tinggi (SLTA dan PT) merupakan rumahtangga dengan tingkat ekonomi menengah ke atas yang tentunya memiliki perabot, alat transportasi, aktivitas dan intensitas bergaul dengan orang lain yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan rumahtangga dengan tingkat pendidikan SMP maupun SD.

pekerjaan di wilayah kota dan desa.