METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Lokasi penelitian adalah di Kecamatan Pacitan. Kecamatan Pacitan terdiri dari 25 desa antara lain, Kelurahan Pacitan, Kelurahan Baleharjo, Kelurahan Pucangsewu, Kelurahan Ploso, Kelurahan Sidoharjo, Desa Arjowinangun, Desa Menadi, Desa Mentoro, Desa Widoro, Desa Nanggungan, Desa Ponggok, Desa Tanjungsari, Desa Sirnoboyo, Desa Kembang, Desa Sidoharjo, Desa Kayen, Desa Bangunsari, Desa Sumberharjo, Desa Sambong, Desa Sedeng, Desa Purworejo, Desa Banjarsari, Desa Tambakrejo.

Daerah penelitian diklasifikasikan menjadi 2 wilayah yaitu wilayah kota dan desa. Wilayah kota diidentifikasi berdasarkan keadaan permukiman yang rapat, peruntukan wilayah sebagai peruntukan fasilitas publik, pemerintahan, pasar dan fasilitas sosial-ekonomi yang lain. Wilayah desa diidentifikasi berdasarkan peruntukan wilayah yang tidak ditujukan sebagai wilayah dengan fasilitas publik dan pemerintahan melainkan sebagai wilayah yang sebagian besar didominasi untuk pertanian.

Wilayah kota terdiri dari Kelurahan Pacitan, Kelurahan Baleharjo, Kelurahan Pucangsewu, Kelurahan Ploso, Kelurahan Sidoharjo, Desa Arjowinangun, Desa Menadi, Desa Tanjungsari, Desa Bangunsari. Wilayah desa terdiri dari Desa Mentoro, Desa Widoro, Desa Nanggungan, Desa Ponggok, Desa Sirnoboyo, Desa Kembang, Desa Sidoharjo, Desa Kayen, Desa Sumberharjo, Desa Sambong, Desa Sedeng, Desa Purworejo, Desa Banjarsari, Desa Tambakrejo.

Daerah penelitian diteliti karena belum ada standar penggunaan air oleh penduduk di Kecamatan Pacitan yang secara sosial dan ekonomi memiliki perbedaan, selain itu Kecamatan Pacitan terdiri dari tingkat penghasilan, tingkat

Prosedur penelitian diawali dengan tahap persiapan, penulisan proposal, penyusunan instrumen penelitian, pengumpulan data, analisis data, hingga penulisan laporan.

2. Waktu Penelitian

Tabel 3.1 Waktu Penelitian

Feb- Mar

Apr- Mei

Jun-Jul

Penulisan Proposal

Penyusunan instrumen penelitian

3 Seminar

Pengumpulan data

5 Analisis data 6

Penulisan laporan

B. Desain Penelitian

Dalam penelitian ini metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif. Menurut Moh. Nazir (2004:54), Metode deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu obyek, suatu sistem pemikiran ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Tujuan deskripsi ini adalah untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antara fenomena yang diselidiki. Metode deskriptif digunakan untuk menganalisis pengaruh tempat tinggal penduduk terhadap penggunaan air untuk kebutuhan rumah tangga serta untuk menganalisis hubungan kondisi sosial ekonomi penduduk dengan penggunaan air untuk kebutuhan domestik.

Pengertian metode kuantitatif menurut Sugiyono (2009:8) adalah penelitian Pengertian metode kuantitatif menurut Sugiyono (2009:8) adalah penelitian

1. Data dan Variabel Penelitian

Data memegang peranan penting dalam penelitian karena data merupakan alat untuk mencapai tujuan penelitian. Berdasarkan sumbernya data dapat digolongkan menjadi data primer dan data sekunder (Tika, 1997: 67).

a. Data Primer

Menurut Tika (1997:67), data primer adalah data yang diperoleh langsung dari responden atu obyek yang diteliti, atau ada hubungannya dengan yang diteliti. Data primer yang digunakan pada penelitian disajikan pada Tabel 3.2

Tabel 3.2. Jenis Data dan Sumber Data

No.

Jenis Data

Sumber Data

Penggunaan air oleh penduduk Kecamatan Pacitan Data sosial ekonomi penduduk Kecamatan Pacitan meliputi :

- Data pendidikan terakhir - Data pekerjaan penduduk - Data penghasilan penduduk

Wawancara

Wawancara

b. Data Sekunder

Menurut Tika (1997:67), Data sekunder adalah data yang terlebih dahulu dikumpulkan dan dilaporkan oleh orang lain atau instansi di luar peneliti sendiri, walaupun yang dikumpulkan tersebut adalah data asli, data sekunder dapat dari instansi-instansi perpustakaan. Data sekunder umumnya berupa bukti, catatan, atau laporan historis yang telah tersusun dalam arsip (data dokumenter) yang

No.

Jenis Data

Sumber Data

Monografi penduduk Kecamatan Pacitan Data Iklim Kecamatan Pacitan Tahun 2000-2011 Peta administrasi Kecamatan Pacitan

Kantor Kecamatan Pacitan Dinas Pengairan Kabupaten Pacitan Peta RBI Lembar 1

c. Variabel Penelitian

a. Variabel bebas : tempat tinggal penduduk (kota dan desa) dan kondisi sosial ekonomi masyarakat (penghasilan, tingkat pendidikan, pekerjaan).

b. Variabel terikat : Penggunaan air untuk kebutuhan domestik

C. Populasi dan Sampel

Sebagai langkah awal dalam penelitian maka perlu menentukan populasi. Menurut Tika (1997:32), Populasi adalah himpunan individu atau obyek yang banyaknya terbatas atau tidak terbatas. Menurut Sugiyono (2009: 80), populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas :obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh rumah tangga di Kecamatan Pacitan, jumlah populasi rumahtangga di Kecamatan Pacitan adalah 17.590 rumahtangga.

D. Teknik Pengambilan Sampel

Menurut Tika (1997:33) sampel adalah sebagian dari obyek atau individu- individu yang mewakili suatu populasi. Menurut Sugiyono (2009:81), sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.

Teknik sampling merupakan teknik pengambilan sampel. Untuk menentukan sampel yang akan digunakan dalam penelitian, terdapat dua teknik sampling yaitu probability sampling dan non probability sampling (Sugiyono, 2008:81).

Teknik pengambilan sampel meliputi beberapa tahapan sebagai berikut :

a. Sampel wilayah (Area sampling) Teknik sampling wilayah digunakan untuk menentukan sampel bila obyek yang akan diteliti atau sumber data sangat luas (Sugiyono 2009:83).

Teknik sampling wilayah dilakukan melalui dua tahapan yaitu : a). Menentukan sampel wilayah, b). Menentukan orang-orang yang ada pada wilayah itu. (Sugiyono, 2006:76).

Pada penelitian ini wilayah studi dibagi menjadi 2 yaitu wilayah desa dan wilayah kota, masing-masing wilayah diambil sampel. Wilayah desa terdiri dari

11 desa sedangkan wilayah kota terdiri dari 14 desa. Masing-masing desa diambil 10 sampel secara acak (random sampling) Jadi jumlah sampel adalah 25 x 10 KK = 250 sampel.

E. Teknik Pengumpulan Data

1. Wawancara

Menurut Sugiyono (2009:137), wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menentukan permasalahan yang harus diteliti, dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam dan jumlah respondennya sedikit atau kecil.

Pada penelitian ini, peneliti menggunakan teknik wawancara langsung dan terstruktur untuk memperoleh informasi dari responden. Menurut Sugiyono (2009:138), wawancara terstruktur digunakan sebagai teknik pengumpulan data, bila peneliti atau pengumpul data telah mengetahui dengan pasti tentang informasi apa yang akan diperoleh. Oleh karena itu, peneliti sebelumnya mempersiapkan form wawancara (kuesioner). Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pertanyaan tertulis kepada responden untuk dijawab. Dalam teknik wawancara ini, data yang Pada penelitian ini, peneliti menggunakan teknik wawancara langsung dan terstruktur untuk memperoleh informasi dari responden. Menurut Sugiyono (2009:138), wawancara terstruktur digunakan sebagai teknik pengumpulan data, bila peneliti atau pengumpul data telah mengetahui dengan pasti tentang informasi apa yang akan diperoleh. Oleh karena itu, peneliti sebelumnya mempersiapkan form wawancara (kuesioner). Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pertanyaan tertulis kepada responden untuk dijawab. Dalam teknik wawancara ini, data yang

2. Dokumentasi

Dokumentasi yang diperoleh melalui catatan yang terdapat di kantor atau instansi lain yakni monografi desa dan Kecamatan dalam angka tahun 2010. Pada penelitian ini data dokumentasi adalah data iklim Kecamatan Pacitan tahun 2000- 2010 serta monografi penduduk Kecamatan Pacitan.

3. Observasi

Sutrisno Hadi (2004:151) mengemukakan bahwa, observasi biasa diartikan sebagai pengamatan dan pencatatan dengan sistematis atas fenomena-fenomena yang diteliti. Dalam arti luas observasi sebenarnya tidak hanya terbatas kepada pengamatan yang dilakukan baik secara langsung maupun tidak langsung.

F. Analisis Data

Moleong (2007 : 280) menyatakan bahwa: “teknik analisis data adalah proses mengorganisasikan dan mengurutkan data ke dalam pola, kategori, dan satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema dan dapat dirumuskan hipotesis kerja yang disarankan oleh data. Unit analisis yang dipakai dalam penelitian ini adalah wilayah secara makro yaitu kota dan desa dan secara mikro unit analisis yang digunakan adalah rumahtangga. Beberapa indikator untuk menganalisis penggunaan air domestik yaitu: Tabel 3.4 Penggunaan Air Masing-masing pada Wilayah Desa dan Kota

No.

Jenis Pemakaian

Frekuensi

Penggunaan Air (liter/hari)

Mandi Memasak Minum Ibadah Mencuci Membersihkan rumah Berkebun Sanitasi Membersihkan

peralatan

rumah rumah

Untuk menganalisis data tersebut maka digunakan software minitab versi

6.0. Analisis data masing-masing variabel dijelaskan sebagai berikut

1. Perbedaan penggunaan air untuk kebutuhan domestik oleh rumahtangga di

wilayah kota dan desa di Kecamatan Pacitan

n = banyaknya data

2. Pengaruh penghasilan pada wilayah kota dan desa

Untuk mengklasifikasikan penghasilan penduduk dari yang berpenghasilan tinggi sampai penghasilan yang rendah digunakan dengan metode standar deviasi

Langkah-langkahnya : - Menentukan variansi Rumus :

- Menentukan Standar deviasi

 1 - n n n

S atau S

 1 - n n n

S atau S S atau S

Wilayah

Penghasilan

Penggunaan Air

Desa

Tinggi Menengah Rendah

Kota

Tinggi Menengah Rendah

3. Pengaruh pendidikan pada wilayah kota dan desa Pendidikan pada penelitian ini dianalisis berdasarkan tingkat yaitu Peguruan Tinggi (PT), Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA). Adapun analisis pengaruh tingkat pendidikan terhadap penggunaan air disajikan pada Tabel 3.6 Tabel 3.6 Analisis Minitab Pengaruh Penghasilan terhadap Penggunaan Air

Wilayah

Tingkat Pendidikan

Penggunaan Air

Desa

PT SLTA SMP SD

Kota

PT SLTA SMP SD

4. Pengaruh pekerjaan pada wilayah kota dan desa

Pekerjaan pada penelitian ini dianalisis berdasarkan jenis pekerjaan yaitu PNS, wiraswasta, swasta, dan petani Adapun analisis pengaruh tingkat pendidikan terhadap penggunaan air disajikan pada Tabel 3.7 Tabel 3.7 Analisis Minitab Pengaruh Pekerjaan terhadap Penggunaan Air

Wilayah

Penghasilan

Penggunaan Air

Desa

PNS Wiraswasta Swasta Petani

Kota

PNS WIraswasta

1. Penggunaan Air Domestik : adalah suatu penggunaan air oleh penduduk untuk kebutuhan rumah tangga misalnya kebutuhan air untuk mandi, minum, MCK.

2. Kota : adalah suatu batasan wilayah yang secara fungsi kawasan tidak difungsikan sebagai lahan pertanian tetapi sebagai pusat pelayanan publik dan pelayanan sosial.

3. Desa : adalah suatu batasan wilayah yang secara fungsi kawasan difungsikan sebagai lahan pertanian.

4. Kebutuhan air dasar : adalah kebutuhan air yang meliputi kebutuhan untuk minum, mandi, dan sanitasi dan ibadah.

5. Sanitasi : penggunaan air untuk menyiram toilet dan buang air kecil.

6. Ibadah : penggunaan air untuk berwudhu (5x sehari).

Klasifikasi wilayah kota-

desa

Penggolongan menurut kondisi sosial ekonomi

Wawancara

Anava Faktorial

- Pendidikan - Pekerjaan - Penghasilan

Penghasilan Penduduk

Pekerjaan

Tingkat Pendidikan

Morfologi wilayah

Penggunaan Air Untuk Kebutuhan Domestik

Pendidikan di kota

dan desa